skip to main | skip to sidebar Cerita X Seru
Home About Contact Home About Contact Grup ini adalah grup yang berisikan materi-materi berbau pornografi atau menceritakan adegan seksual tanpa sensor, hanya kami tujukan bagi kalangan dewasa berusia 17 tahun keatas dan telah menikah.. Jangan pernah meniru adegan dalam cerita DOSA!!! Tampilkan posting dengan label Daun Muda. Tampilkan semua posting Tampilkan posting dengan label Daun Muda. Tampilkan semua posting
Aku Jadi Budak Nafsu Ibu Guruku Label: Daun Muda, Setengah Baya 0 komentar
Senin, 04 Januari 2010
--------------------------------------------------------------------------------
Seharusnya aku tidak naik kelas, nilaiku hancur-hancuran semua, pasti deh tidak bakalan naik kelas. Apalagi sekolahanku sekolah favorit, pasti makin susah. Nah ketika sedang binggung, eh ada Ibu Conny mendatangiku.
Ibu Conny itu guru yang paling cantik di SMU-ku. Orangnya putih, tinggi langsing, cantik. Ukuran payudaranya bagus lagi, tidak terlalu besar juga tidak kecil tapi terlihat kencang dan montok. Dia meemakai kacamata yang membuatnya tampak lebih manis dan keibuan, meski kacamata yg di pakainya sepertinya hanya untuk kedok atau cuma untuk gaya saja.
Dia mendatangiku waktu itu terus berkata "Anton, kamu nilainya kok makin jelek saja sih? Nanti tidak naik kelas lho" waduh aku kaget juga di tanya seperti itu. "Iya nih Bu, bagaimana Ya, boleh ngak minta bimbingan belajar gratis ke rumah ibu kalau mau dekat ulangan umum nanti" kataku sekenannya. Ehh masa dia jawab "Boleh juga, mulai nanti sore saja kamu datang ke rumah ibu, jam 4 sore ya". Lho kok gitu bukankah Ibu Conny adalah guru BP ( Bimbingan dan Penyuluhan )! Ualngan umum mana ada ujian BP? nah aku mulai curuga mengapa Ibu Conny mendekatiku, tapi ya sudah deh aku terima saja ajakannya.
Sorenya aku ke rumah Ibu Conny. Dia tinggal sendiri karena Ia memang seorang Janda setelah bercerai dengan Suaminya beberapa tahun lalu. Dia menyambut kedatanganku dengan senang hati, Gila, Ibu Conny menyambutku cuma pakai cenlana pendek dan kaos pendek tanpa lengan yang tentu saja ketat. Wah tubuhnya jadi kelihatan makin seksi. Terus aku mulai belajar di temani Ibu Conny. Pas tengah belajar itu, pensilku jatuh dan saat aku menunduk untuk mengambilnya ternyata Ibu Conny sudah mengambilnya duluan. Dengan posisiku dan Dia yag sama-sama menunduk aku jadi bisa melihat isi dalam kaos ketat berbelahan dada rendah yang di pakai Bu Conny. Wah Buah dadanya bagus banget, bulat dan kencang. Aku sampai terbengong. Ibu Conny bukannya tidak tahu, dia malah diam saja di posisi itu. Aku akhirnya sadar sendiri dan jadi malu. Aku yakin mukaku pasti merah seperti kepiting rebur waktu itu.
"Maaf bu", kataku karena takut kalau Ibu Conny akan marah. Eh dia malah tersenyum. "Ngak apa-apa Ton, kalau mau lihat terusin saja, Ibu ngak ngelarang kok , malah kalau kamu mau Ibu bisa lepasin bajunya kok"
Belum sempat aku berkata apa-apa lagi Dia sudah melukar bajunya dan bahkan juga celana pendeknya. Gila langsung telanjang bulat, ternyata Ibu Conny tidak memakai BH dan celana dalam sama sekali. melihat Tubuh Telanjang Ibu Conny yang begitu indah dan mengundah birahi seperti itu tentu saja aku kaget sekaligus tegang tidak karuan. Aku salah tingkah. "malu ah bu" kataku, tapi Dia bilang "Ngak apa-apa Ton, kamu khan sudah besar sudah waktunya belajar hal ini" sambil ngomong di terus mendekat ke arahku, tanpa sungkan menjamah alat vitalku yang mulai menegang dan membelai-belainya.
"Kamu pasti belum pernah merasakan nikmatnya seorang wanita" katanya setengah berbisik. Terus Dia mulai meciumiku, pipiku lalu bibirku di lumatnya dengan bernafsu. Dia bahkan mengadu lidahku dan menyedotnya dengan ganas. Dia melucuti bajuku sambil menciumi tubuhku dan terus kebawah sampai diselangkanganku dia berhenti. Retsluiting celamnaku di buka dan celanaku di tariknya hingga terlepas begitu juga CD ku.
Aku diam saja sambil menikmati "keganasan" Ibu Conny. Aku duduk di sofa dan Ibu Conny Langsung naik keatas. "Rupanya dia sudah tidak sabar lagi" Pudalku yang sudah keras menegang di arahkan ke lubang memeknya. Setelah masuk, Ibu Conny langsung mengiyangnya. "Ugh..agh...,uggh" desah nafas Ibu Conny sambil terus bergerak naik turun dan mengoyang pinggulnya. Gila nikmat sekali, aku yang belum pernah merasakan hal ini sebelumnya bagaikan terbang di awang-awang. Kenikmatan yang luar biasa aku rasakan. Apalagi Ibu Conny sangat ahli dalam mengoyang.
Lama-lama aku tidak tahan juga kalau hanya pasif di bawah, aku jadi lebih agresif dan berani. Aku ganti posisi, Ibu Conny aku tidurkan di sofa terus aku naik di atasnya. Selanjutnya Ku setubuhi Ibu Guru yang cantik itu dengan bernafsu. "Ibu Conny mengelinjang. "Ohhh.terus Ton...Ugh...ohhh.." erang Ibu Conny tidak karuan. Dia terengah-engah, mengeliat dan kadang berteriak keenakan. "Ohhh...aku keluar Ton..ohhhh.." tiba-tiba tubuh Ibu Conny menegang hebat, dia melenguh dan berteriak sejadi-jadinya lalu tubuhnya melemas.
Rupanya Ibu Conny sudah mencapai puncak. Karena aku belum juga selesai Ibu Conny lalu mengoral rudalku. pelorku di ciuminya lalu di jilatinya mulai dari ujung torpedoku sampai bagian bawah pelorku hingaa bagian pangkal pelorku di dekat anus. Ohh rasanya luar biasa tubuhku sampai megeliat dan aku mendesah karena saking nikmatnya. Ibu Conny lalu mengocok penis-ku dengan mulut dan tangannya.
Lalu Ibu Conny mengambil posisi nunggin diatas sofa dan aku mengambil posisi di belakang. Mengarahkan kejantananku ke memeknya dari arah pantat. Bercinta dengan gaya Doggy Style seperti itu rasanya lebih nikmat di banding yang tadi. Posisi itu membuat memek Ibu Conny jadi terasa lebih sempit dan nikmat. Wah pantat Bu Conny yang bulat dan semok membuatku makin bernafsu. Ibu Conny merintih dan mendesah-desah sesekali dia menegok kebelakang sehinga kelihatan begitu seksi. Aku cengkerang pinggulnya dan aku kejantananku lebih cepat menjelajahi liang kewanitaaan Ibu Conny.
Tak berapa lama Ibu Conny kembali mencapai puncak, Ia mengerang dan menjerit-jerit kecil tidak karuan. saat itu juga tiba-tiba aku merasakan kejantananku serasa berdenyut hebat akhirnya aku tidak tahan juga dan mempercepat goyangan. Akhirnya aku mengejang dan merasakan kenikmatan yang luar biasa. Air maniku muncrat di dalam vagina Ibu Conny yg sudah sedemikian basah. Saking banyaknya air maniku sampai tumpah keluar dan membasahi pantat dan kedua paha mulusnya.
Rasanya badanku jadi lemas sekali sehabis "main" dengan guru BP-ku itu. Rasanya sunguh nikmat dan membuatku ketagihan. Ibu Conny memuji kejantananku. Sejak saat itu semingu tiga kali aku "belajar" bersama Ibu Conny.
Memang sih aku tidak pernah belajar pelajaran sekolah tapi belajar seks dengan ibu Conny, tapi tidak tahu kenapa aku tetap bisa naik kelas dan meski tidak rangking, tapi nilaiku lumayan kok. Selama "belajar" dengan Ibu Conny aku sudah pernah mencoba berbagai macam gaya, doggy style, 69 dan lain lain pernah aku coba dengannya. Tempatnya pun berlainan di segala tempat di rumahnya, pernah di kamar mandi, di ranjang, Sofa, dapur dan bahkan di tempat jemuran baju juga sudah.
TAMAT
Diposkan oleh Dee Namaku di 01:13 Aku dan Guru Pancasilaku Label: Daun Muda 0 komentar
Saat itu aku masih sekolah di suatu SMAN yang cukup ternama di Medan. Aku baru saja pindah dan belajar mengenali suasana baru di sekolah itu. Pada waktu masuk kelas di hari pertama, saat itu kami akan bejar soal PMP (Pendidikan Moral Pancasila).
Ibu Rossi, nama guru PMPku itu, dia cantik, mungkin sekitar 30 tahunan usianya. Bodynya yahud menurutku dan yang jelas payuradaranya sangat besar dan menantang tegak. Saat beliau mengajar, aku tidak bisa melepaskan tatapanku pada tubuhnya yang menarik itu. Sebagai gambaran bu rossi menggunakan baju putih yang tembus pandang sehingga branya yang hitam sangat terlihat jelas. "Hei Kamu" dia memanggilku dengan menunjukku dengan suara keras, "Ibu sedang mengajar, kamu malah melamun" ujarnya. Sontak seluruh kelas langsung tertawa melihatku. "siapa nama kamu" tanyanya lagi. "andre bu" jawabku.
Setelah sekolah usai, kamu temui saya" katanya keras. "baik bu" jawabku lemas
Donny teman semejaku mengingatkanku untuk berhati-hati karena dia bisa galak sekali. Akupun mengangguk lemah mendengar uraiannya. Seusai sekolah akupun menemui bu rossi. Saat aku temui, dia langsung bertanya galak "kamu anak baru sudah melamun lagi". Aku terdiam saja sambil memandangi bra hitamnya yang tercetak jelas itu. Ada sekira 1 jam dia menceramahi aku tentang pentingnya Pancasila. Saat dia menceramahi aku, aku memperhatikan payudara yang tertutup bra hitam itu. Aku membayangkannya sambil menelan ludah.
Saat dia selesai, dia menyuruhku untuk membuat paper tentang Pancasila. "aku dengar kamu pernah memenangni lomba tentang P4 waktu SMP, ngga akan sulit bagimu untuk menulis paper tentang Pancasila kan?" aku terdiam sambil bertanya dimana aku bisa ambil bahan2nya. Bu rossi menyuruhku untuk mengambil bahannya besok pagi, karena rencananya selama seminggu sekolah kami akan ada kompetesi olahraga yang sudah dutin digelar. Akupun mengangguk dan mencatat alamatnya pada bukuku
Esok paginya aku pergi ke rumah bu rossi sambil diantar sopir, sesampainya disana, aku berpesan untuk ditinggal saja, karena letak rumahnya teletak tak jauh dari kantor ayahku.
Saat aku mengetuk pintu rumahnya yang asri, bu rossi sendiri yang membukakan pintu untukku. Akupun mengucapkan selamat pagi dan ia menyuruhku untuk duduk. "Andre, tunggu sebentar, ibu ambilkan bahan-bahannya dulu" ucapnya sambil meninggalkanku di ruang tamu. Tak lama kemudian dia kembali membawa setumpuk buku dan diletakkan di meja tamunya. Saat bu rossy meletakkan buku, jantungku berdesir keras, karena aku melihat payudaranya yang tidak ditopang oleh payudara, sehingga tampak menggantung bebas di balik kausnya yang lebar itu.
Diapun menutup pintu dan langsung menyalakan AC di ruang tamunya. Dalam hati aku bertanya dimana suami dan anaknya saat ini, ternyata dia langsung menjawab sambil tersenyum "suami saya sedang ke kantor, sementara anak saya belum lagi pulang dari liburannya di Jakarta".
Saat aku sedang mengerjakan tugasku, aku mulai merasa jenuh dengan tugas ini. Sepertinya bu rossi mengetahui kesulitanku dan menawarkan bantuannya. "andre kita pindah ke meja makan yaa" ujarnya" akupun mengangguk. Bu rossi duduk persis diseberangku dan aku tidak dapat menahan pandangan mataku ke arah payudaranya.
Sambil tersenyum bu rossi berkata "kamu kenapa melihat ke dada ibu terus ndre?" dia berjalan mendekatiku dan memintaku berdiri dihadapannya. "kamu tertarik dengan ini ndre?" akupun menjawab "iiiiyyya bu". Bu rossy tiba-tiba melepaskan kaosnya dan menarik tanganku untuk memegang payudaranya "kalau kamu mau, remas aja ndre" katanya. Akupun segera melaksanakan perintahnya dan langsung kuraba-raba payudaranya dengan ilmu yang telah kudapat selama di Dilli. Aku mendekatkan wajahku ke payudaranya dan mulai melumat kedua payudaranya dengan mulutku. Diapun mendesah "aaaah terrrus ndre, hisapanmu ennnakk sekali" katanya. Kepalanya bergerak liar sambil tangannya mendekap kepalaku dengan erat. Tangannya kemudian mulai menjarah ke arah penisku dan mulai meremas penisku dengan ganas. "oooh andre, enak banget ndre". Dia pun mulai membuka baju dan celanaku dan kemudian berlutut di hadapanku sambil memegang penisku. Dia mulai menjilati dan mengulum penisku. Aku pun hanya terdiam sambil memegang kepalanya sambil berkata "terussss buuuu". Dia mengulum penisku sambil matanya merem melek keenakan karena mulutnya terus disodok oleh penisku. Dia mengelurkan penisku dari mulutnya dan menempelkan penisku ke kedua payudaranya yang besar itu. Dia terus menggesek-gesekkan penisku. Setelah puas menggesek-gesekkan penisku dia memintaku untuk tiduran di lantai. Sambil memegang penisku bu rossi memasukkan penisku kedalam lubang kenikmatannya sambil berteriak kencang "oooohhhh ennnnnakkk andddree" setelah penisku berhasil masuk ke dalam lubang kenikmatannya, dia mencumbuku dengan ganas dan menggoyangkan tubuhnya. Bu rossi kemudian berteriak kalau dia mau mengeluarkan cairannya. Tak lama setelah bu rossi mengeluarkan cairannya, aku bertanya apakah aku boleh kencing di dalam, dia langsung berdiri dan kembali dan menarik tanganku agar aku berdiri juga. Setelah aku berdiri bu rossi kemudian kembali menghisap penisku dan saat itu aku mengeluarkan spermaku di dalam mulutnya dan juga mengelarkannya kembali ke wajahnya dan kedua payudaranya. Setelah kami berdua puas, bu rossi bertanya, apakah aku pernah berhubungan seks dengan orang yang lebih tua dariku. Sambil tersenyum, aku menjawab apapun keinginannya akan aku penuhi.
Setelah itu kami bergegas untuk berkemas agar tidak meninggalkan jejak.
Diposkan oleh Dee Namaku di 01:06 Wasti Anak Pembantuku Label: Daun Muda 0 komentar
Sabtu, 26 Desember 2009
--------------------------------------------------------------------------------
Dalam kedudukan ini tangan Wasti bisa mencapai batanganku dan mengocoknya tepat di atas liang kemaluannya sementara kedua tanganku yang bebas bisa bermain dari kedua susu sampai ke liang kemaluannya. Lagi-lagi Wasti memperlihatkan air muka khawatir karena dikira aku sudah akan menyetubuhinya tapi kembali kutenangkan dan menyuruh dia terus mengocok dengan hanya menggesek-gesek ujung kepala batang kemaluan di celah menguak liang kemaluan berikut klitorisnya. Cukup terasa enak buatku meskipun memang penasaran untuk berlanjut lebih jauh, tapi begitupun aku bisa menahan emosiku sampai kemudian kocokannya berhasil membuatku berejakulasi. Menyembur-nyembur maniku tumpah di celah liang kemaluannya yang terkuak mengangkang, tapi sengaja kutahan tidak kutusukkan di lubang itu.
"Huffhh pinterr kamu Was... besok-besok bikinin lagi kayak gini ya?" kataku memberi pujian ketika permainan usai.
Wasti mengangguk malu-malu bangga dan sejak itu setiap ada kesempatan aku ingin beriseng...
Dony, begitu nama panggilanku. Tumbuh sebagai laki-laki aku boleh dibilang sempurna baik dalam hal ketampanan maupun kejantanan dengan tubuhku yang tinggi tegap dan atletis. Dalam kehidupan aku juga serba berkecukupan karena aku adalah juga anak angkat kesayangan seorang pejabat sebuah departemen pemerintahan yang kaya raya.
Saat ini aku kuliah di kota Bandung, disitu aku menyewa sebuah rumah kecil dengan perabot lengkap dan untuk pengawasannya aku dititipkan kepada Oom Rony, sepupu ayahku yang juga pemilik rumah untuk memperhatikan segala kebutuhanku. Oom Rony adalah seorang pejabat perbankan di kota kembang ini dan dia kuanggap sebagai wali orang tuaku. Sekalipun aku sadar ketampanan dan segala kelebihanku digila-gilai banyak perempuan, namun aku masih belum mencari pacar tetap. Untuk menyalurkan hobby isengku saat sekarang ini aku lebih senang dengan cewek-cewek yang berstatus freelance atau cewek bayaran yang kunilai tidak akan membawa tuntutan apa-apa di belakang hari. Begitulah, pada tahun keempat masa kuliahku secara kebetulan aku mendapat seorang teman yang cocok dengan seleraku. Seorang gadis berstatus pembantu rumah tangga keluargaku tapi penampilannya cantik berkesan gadis kota. Jadinya konyol, di luaran aku terkenal sebagai pemuda mahalan kelas atas tapi tanpa ada yang tahu justru partner tetap untuk ber-"iseng"-ku sendiri adalah seorang gadis kampung yang status sosialnya jauh di bawahku.
Sriwasti nama asli si cantik anak bekas pembantu rumah tangga orangtuaku, tapi lebih akrab dipanggil dengan Wasti. Sewaktu mula-mula hadir di tempatku ini dia memang meringankan aku tapi juga membuat aku jadi panas dingin berada di dekatnya. Pasalnya dulu aku pernah punya skandal hampir menggagahi dia sehingga dengan kembalinya dia kali ini dalam status istri orang tapi tinggal kesepian ini tentunya menggali lagi gairah rangsanganku kepadanya. Usianya 3 tahun lebih muda dariku, dia dulu dibiayai sekolahnya oleh orangtuaku dan ketika tamat SMA dia pernah beberapa bulan bekerja membantu-bantu di rumahku sambil berusaha masuk Akademi Perawat. Sayang dia gagal dan kemudian pulang kampung lagi untuk menerima lamaran seorang pemuda di tempat asalnya itu.
Waktu masih di rumah orangtuaku itulah aku yang tertarik kecantikannya, kalau pulang dari Bandung sering iseng menggoda dia, suatu kali sempat kelewatan nyaris merenggut kegadisannya. Sebab di suatu kesempatan Wasti yang memang kutahu menaruh hati padaku sudah pasrah kugeluti dalam keadaan bugil hanya saja karena aku masih tidak tega dan juga masih takut sehingga urung aku menodai dia. Kuingat waktu itu secara iseng-iseng aku sengaja ingin menguji kesediaannya yaitu ketika ada kesempatan dia kuajak ke dalam kamarku. Beralasan meminta dia memijati aku tapi sambil begitu kugerayangi dia di bagian-bagian sensitifnya. Ternyata dia diam saja tidak berusaha untuk menolakku, sehingga aku meningkat lebih terang-terangan lagi. Susunya memang menggiurkan dengan bentuknya yang membulat kenyal tapi aku masih mengincar lebih ke bawah lagi.
"Was gimana kalau kamu buka dulu celana dalammu, Mas Dony pengen gosok-gosokin yang enak di punyamu?" bujukku dengan tangan sudah meraba-raba di selangkangannya.
Wasti tersipu-sipu dengan gugup ragu-ragu, meskipun begitu menurut saja dia untuk membuka celana dalamnya yang kumaksudkan itu.
"Ta... tapi.. nggak apa-apa ya Mass...?" kali ini terdengar nada tanya kuatirnya.
Aku yang memang cuma sekedar menguji segera menenangkan dia. "Oo tenang aja, nggak Mas masukin inimu cuma sekedar ditempel-tempelin aja kok..." jawabku sambil juga menurunkan celana dalamku memamerkan batangku yang sudah setengah tegang terangsang.
Kuambil tangannya dan meletakkan di batang kemaluanku meminta dia memainkan batang itu dengan genggaman mengocok, ini diikuti Wasti mulanya dengan wajah kikuk malu tapi toh dia mulai terbiasa juga. Nampak tidak ada tanda-tanda risih karena baru kali ini dia melihat batang telanjang seorang laki-laki. Layap-layap keenakan oleh kocokannya sambil begitu sebelah tanganku juga ikut meremasi susu bergantian dengan bermain di liang kemaluannya. Lama-lama terasa menuntut, kuminta Wasti merubah posisi bertukar tempat, dia yang berbaring setengah duduk tersandar di kepala tempat tidur, dari situ aku pun masuk duduk berlutut di tengah selangkangannya.
Dalam kedudukan ini tangan Wasti bisa mencapai batanganku dan mengocoknya tepat di atas liang kemaluannya sementara kedua tanganku yang bebas bisa bermain dari kedua susu sampai ke liang kemaluannya. Lagi-lagi Wasti memperlihatkan air muka khawatir karena dikira aku sudah akan menyetubuhinya tapi kembali kutenangkan dan menyuruh dia terus mengocok dengan hanya menggesek-gesek ujung kepala batang kemaluan di celah menguak liang kemaluan berikut klitorisnya. Cukup terasa enak buatku meskipun memang penasaran untuk berlanjut lebih jauh, tapi begitupun aku bisa menahan emosiku sampai kemudian kocokannya berhasil membuatku berejakulasi. Menyembur-nyembur maniku tumpah di celah liang kemaluannya yang terkuak mengangkang, tapi sengaja kutahan tidak kutusukkan di lubang itu.
"Huffhh pinterr kamu Was... besok-besok bikinin lagi kayak gini ya?" kataku memberi pujian ketika permainan usai.
Wasti mengangguk malu-malu bangga dan sejak itu setiap ada kesempatan aku ingin beriseng, dia yang kuajak dan kugeluti sekedar menyalurkan tuntutanku. Memang, sampai dengan saat itu aku masih bertahan untuk tidak mengambil keperawanannya karena masih terpikir status kami yang berbeda. Aku majikan dan dia pembantu, padahal dalam segalanya Wasti betul-betul seorang gadis yang mulus kecantikannya. Dibandingkan dengan wanita-wanita cantik yang kukenal belakangan, Wasti pun tidak kalah indahnya. Tapi itulah yang namanya pertimbangan status padahal akhirnya aku toh bertemu lagi dan membuat hubungan yang lebih jauh dengannya.
Di kampungnya Wasti dinikahi Ardi seorang pemuda tetangganya, dia sempat beberapa bulan hidup bersama tapi ketika Ardi yang lulusan Akademi Teknik, minta ijin selama setahun karena mendapat pekerjaan sebagai TKI di suatu negara Arab, Wasti praktis hidup sebagai janda sendirian. Begitu, untuk mengisi waktunya dia juga meminta ijin agar bisa mencari pekerjaan tambahan dan dia pun teringat kepadaku karena aku memang pernah menjanjikan hal itu kalau dia ingin mendapat tambahan pencaharian. Ardi setuju karena aku sudah bukan asing bagi mereka, maka sesaat sebelum Ardi berangkat ke Arab dia ikut mengantar Wasti meminta pekerjaan padaku.
Kedatangan Wasti untuk menawarkan tenaganya tentu saja tidak bisa kutolak tapi untuk tinggal bersama di rumah sewaanku jelas akan mengundang kecurigaan orang, dia pun kutawarkan tinggal sambil bekerja di sebuah tempat usahaku. Kebetulan aku memang mengusahakan sebuah Panti Pijat yang sebetulnya dimodali Oom Rony, sehingga kehadiran Wasti bisa membantu mewakili aku sebagai orang kepercayaanku dalam mengawasi tempat pijat itu. Wasti langsung setuju tapi waktu suaminya sudah berangkat meninggalkan dia barulah dia berkomentar bingung soal pekerjaan itu.
"Tapi.., aku bener nggak disuruh kerja mijet Mas?" katanya agak keberatan dengan tugas yang belum dimengertinya itu.
"Ya enggak dong, kamu disana Mas kasih tugas utama sebagai pengawas tempat itu. Kalau soal mau belajar mijet sih boleh-boleh aja, malah bagus supaya Mas bisa kebagian rasanya juga," kataku sambil tersenyum menggoda.
"Ngg.. gitu nanti ada yang ngajakin tidur aku, gimana Mas..?"
"Boleh, tapi minta ijin Mas dulu. Yang jelas Mas dulu yang pakai baru boleh dikasih yang lain," kataku tambah menggoda lebih jauh.
Di sini Wasti langsung mesem malu-malu, tapi begitupun senang dengan tawaranku untuk mewakili aku mengawasi usaha tempat pijatku. Dia kuberi kamar di rumah yang kukontrak untuk usaha pijat itu tapi secara rutin seminggu dua kali dia datang membantu membersihkan rumahku dan mengambil baju-baju kotorku untuk dicucikannya.
Begitulah dengan adanya Wasti yang seolah-olah membawa keberuntungan bagiku, usahaku pun semakin bertambah ramai. Apalagi dia yang semula hanya bertindak sebagai tuan rumah setelah mulai belajar teknik memijat dan mulai mempraktekkan kepada tamunya, semakin banyak saja mereka yang datang mem-booking Wasti. Antri para tamu itu hadir dengan niat ingin mencicipi asyiknya pijatan sambil tentunya berusaha merayu agar bisa menikmati lebih dari sekedar pijatan si manis Wasti ini. Tetapi mereka belum sampai ke situ karena di bulan kedua kehadiran Wasti baru kepadakulah yang paling dekat dengannya saat ini, dia memberikan keistimewaannya.
Karena sudah pernah ada hubungan sebelumnya maka mudah saja bagiku untuk membuat kelanjutan intim dengannya, cuma saja setelah beberapa lama baru terpikir olehku untuk mencicipi dia. Waktu itu aku terserang muntaber dan sempat seminggu aku terbaring di rumah sakit dengan ditunggui bergantian oleh Wasti dan Indri kakak perempuanku yang sengaja datang dari Jakarta untuk mengurusi sampai dengan kesembuhanku. Keluar dari rumah sakit dan setelah melihat aku sudah mendekati pulih kesembuhanku, Indri pun kembali lagi ke Jakarta dengan meninggalkan pesan pada Wasti untuk tetap mengurusi sampai aku betul-betul sembuh. Lewat lagi dua hari tenagaku kembali pulih seperti semula tapi seiring dengan itu mulai timbul lagi tuntutan kejantananku dan kali ini aku berencana akan menyalurkannya pada Wasti sebagai sasaranku yang paling dekat denganku saat itu. Ini karena aku selama dirawat olehnya merasa lebih akrab perasaanku dan berhutang budi sekali padanya.
"Tau nggak Was? Apa yang pertama-tama mau Mas bikin kalau udah sembuh bener dari sakit ini?" tanyaku mengajak dia ngobrol menjelang kesembuhanku.
"Apa tuh kira-kira Mas?"
"Mas kepengen begini..." kataku sambil memberi tanda ibu jari dijepit telunjuk dan jari tengahku.
Wasti langsung ketawa geli mendengarnya. "Hik, hik, hik... Mas Dony yang dipikir kok itu dulu. Emang puasa berapa hari ini udah kepengen banget sih?"
"Justru itu, kepingin sih jangan bilang lagi tapi coba tebak siapa nanti yang bakal Mas ajak tidur?"
"Hmmm siapa ya? Mas sih banyak ceweknya mana Wasti tau siapa orangnya?"
"Orangnya ya kamu Was."
"Nggg kok malah aku, kan masih banyak yang cakep lainnya Mas..." Wasti kontan tersipu-sipu malu seolah tidak percaya denganku.
"Yang Mas pilih emang kamu kok, sementara jangan dulu dikasih ke yang lainnya ya!" kataku sambil menarik dia mendekat kepadaku.
"Kasih siapa Mas, kan katanya harus ijin Mas dulu?"
"Makanya itu nanti Mas yang pakai dulu. Kasih Mas ya?" Kali ini kususupkan tanganku ke selangkangannya mengusap-usap bukit kemaluannya dan diterima Wasti dengan mengangguk sambil menggigit bibir malu-malu.
Dia sudah bersedia dan ketika tiba saatnya, aku sengaja mengajaknya keluar menginap di hotel karena aku ingin betul-betul bebas berdua dengan dia. Maklum di rumah sewaanku masih kukhawatirkan Indri ataupun keluargaku dari Jakarta akan muncul sewaktu-waktu sehingga tidak terlalu aman rasanya. Segera aku pun bersiap-siap dan membuka lemari untuk mengambil uang tapi ide nyentrikku mendadak timbul ketika terpandang sweaterku yang tergantung di situ. Kuminta dia memakai sweater itu tapi tanpa mengenakan apa-apa lagi di balik itu, ini memang diturutinya tapi sambil meringis geli ketika sudah naik ke mobil duduk di sebelahku.
"Mas ini ada-ada aja, masak aku cuma disuruh pakai kayak gini sih?"
"Kamu biar cuma pakai gini tetep keliatan manis kok Was," kataku membesarkan hatinya.
"Tapi kan lucu Mas, di atasnya anget tapi di bawahnya bisa masuk angin..."
"Maksud Mas Donny begini supaya pemanasannya bikin cepet tambah kepengennya. Sambil nyupir gampang megang-megangin kamu..." jelasku dengan menjulurkan tangan ke selangkangannya sudah langsung merabai liang kemaluan telanjangnya.
Wasti tersipu-sipu tapi toh menurut juga ketika aku meminta dia menaikkan kedua kakinya ke atas jok sehingga liang kemaluannya lebih terkangkang lebar, lebih leluasa tanganku bermain disitu. Dia dari sejak dulu memang tidak pernah membantah apapun permintaanku. Mengusap-usap bukit yang cuma sedikit ditumbuhi bulu-bulu kemaluannya serta meremas-remas pipi menggembung dari bagian kewanitaannya yang menggiurkan ini, terasa kenyal daging mudanya itu. Dipermainkan begitu tangannya otomatis terjulur ke kemaluanku membalas memegang seperti dulu ketika dia masih sering bermain-main dengan milikku, tapi cuma sebentar karena segera dicabut lagi.
"Lho kenapa nggak diterusin?"
"Nggak ah, nanti keburu muncrat duluan. Mas kan udah puasa beberapa hari pasti sekarang udah kentel susunya, kan sayang kalau keburu tumpah di luar nanti Wasti nggak kebagian."
"Lho kan dipanasin dulu botolnya nggak apa-apa. Siapa tau kelewat kentel malah nggak mau netes airnya nanti?"
"Masak nggak mau keluar Mas?"
"Oh iya lupa, kalau diperes-peres pakai lubang sempit ini memang pasti keluar sih. Tapi sambil dikocokin yang enak nanti ya?"
Rangsangan selama perjalanan sudah mulai memanaskan gairah birahi kami, ketika tiba di hotel kelanjutannya semakin membara lagi. Di hotel yang kupilih, Wasti sudah kusuruh masuk ke kamar duluan sementara aku masih menutup pintu mobil sebelum kususul dia disitu. Kubuka sekalian bajuku hingga telanjang bulat sementara dia masih berlutut di sofa yang menempel dekat jendela, pura-pura memandang ke luar mengintip lewat gordyn jendela. Segera aku merapat dari belakangnya langsung membuka sweater satu-satunya penutup tubuhnya, begitu sama telanjang bulat kupeluk dia merapatkan punggungnya ke dadaku dan mulai mengecupi lembut lehernya dengan diikuti kedua tanganku bermain masing-masing meremasi susu dan bukit kemaluannya.
"Maass... botolnya kerasa udah keras bener..." katanya mengomentari kemaluanku yang sudah mengencang menempel di atas pantatnya.
"Iya, udah ngerti dia sebentar lagi bakal ditumpahin isinya ke lobang ini," jawabku singkat.
Kupondong dia dan membaringkan di atas tempat tidur langsung kudekap dan mencumbui dengan kecupan-kecupan seputar wajahnya dan usapan-usapan tangan di sekujur tubuhnya. Kenangan lama terungkit, gemas-gemas sayang rasanya dengan tubuhnya yang mulus lagi cantik ini. Ingin kulampiaskan emosi nafsuku tapi seperti takut dia kesakitan oleh tenagaku, jadinya setengah keras setengah tertahan serbuanku. Remasan tangan kuganti saja dengan permainan mulutku, tanpa menghentikan kecupanku yang mulai kujalari menurun ke leher menuju ke buah dadanya. Wasti selain mulus bersih juga tidak berbau keringatnya sehingga enak untuk kucium-ciumi dan kujilat-jilati. Tiba di bagian susunya, kedua bukit daging yang putih membulat bagus lagi kenyal ini segera kukecap dengan mengisap berganti-ganti masing-masing pentilnya. Mengenyoti bagian puncaknya, kungangakan lebar-lebar mulutku serasa ingin memasukkan banyak-banyak daging menonjol itu agar dapat kusedot sepuas-puasnya. Di dalam mulutku lidahku berputaran menjilati pentilnya, menggigit-gigit kecil membuat dia mengerang dalam geli-geli senang.
"Ssh ahngg... geli Masss..." suaranya merengek manja membuat aku semakin gemas bergairah.
Air mukanya mulai merah terangsang karena sambil begitu aku juga menambahi dengan mempermainkan liang kemaluannya. Menggosok-gosok klitorisnya dan mulai mencucukkan satu jariku mengoreki bagian mulut lubangnya. Ada satu yang istimewa dan menyenangkan itu dia mempunyai klitoris jenis besar yang jarang kujumpai pada kebanyakan kemaluan-kemaluan perempuan. Aku sudah lama mengenal bagian ini tapi masih juga seperti penasaran membawa aku merosot ke bawah untuk memperhatikannya lebih jelas.
"Ihhh... Mas ini mau ngeliat apa sih...?" Wasti rupanya kikuk malu dengan perobahan mendadakku. Tangannya bergerak ingin menutup bagian itu tapi cepat kusingkirkan.
"Kok mau ditutup sih, kan Mas kangen pengen ngeliat itil gedemu kayak dulu Was?"
"Hngg.. punyaku jelek kok mau-maunya diliat sih Mas...?"
"Kamu keliru, justru yang begini disenengin orang laki soalnya jarang ada..."
"Aaah Mas Dony menghibur aja. Apanya disenengin, jadi ketawaan malah..."
"Lho Mas sendiri udah keliling banyak cewek belum pernah dapet yang gini. Udah denger cerita dari orang-orang baru Mas penasaran lagi sama kamu Was..."
"Nggg abiiss Mas nggak dulu-dulu ngambilnya... Sekarang udah keburu diambil Kang Ardi duluan baru Mas minta, kan Wasti nggak tega ngasihnya kalau udah bekas-bekas Mas..." timpal Wasti dengan air muka membayangkan kecewa.
Melihat ini buru-buru aku menghibur. "Tapi nggak apa, biarpun gitu Mas Dony juga tetep seneng sama kamu kok. Sini Mas bikinin buat kamu." Tanpa menunggu jawabannya aku langsung menunduk dan menyosorkan mulutku di celah itu.
"Adduh Mass, Wasti nggak mau gitu..!" Kaget dia, ingin mencegah tapi kedua tangannya sudah lebih dulu kupegangi masing-masing tanganku.
Sesaat dia membelalak seolah tidak percaya aku mau bermain begini dengannya tapi sebentar kemudian terhempas kepalanya mendongak dengan dada membusung kejang ketika tersengat geli kelentitnya kujilat dan kugigit-gigit kecil. Sebentar kubiarkan dia tenggelam dalam nafsu birahinya sampai terasa cukup baru kulepas permainan mulutku. Karena sudah lebih dulu kuhisap kemaluannya maka ketika aku meminta dia sekarang menghisap batang kemaluanku langsung diikutinya dengan senang hati.
"Nggak usah lama-lama Was, kasih ludah aja biar Mas masukin sekarang..." kataku untuk tidak berlarut-larut dulu dalam permainan pembukaan ini.
Wasti cepat mengikuti permintaanku dan sebentar kemudian dengan bantuan tangannya aku sudah menyusupkan batang kemaluanku masuk di liang kemaluannya. Begitu terendam kutahan dulu untuk menurunkan tubuhku menghimpit mendekapnya, mengawali dengan kecupan mesra di bibirnya untuk mengembalikan rangsang nafsunya yang sempat menurun oleh suasana tegang sewaktu menyambut batangku. Memang baru pertama kali buat dia tapi terasa ada kerinduan yang dalam baginya sehingga terasa hangat sambutannya.
Nikmatnya jepitan liang kemaluan mulai terasa meresap, maklum, biasanya belum sampai 4 hari saja aku pasti sudah ngeluyur untuk mencari partner isengku. Dengan sendirinya senggama penyalur kerinduanku saat ini ingin kurasakan dengan senikmat-nikmatnya tanpa perlu terburu-buru. Kebetulan lagi partnerku ini termasuk barang baru yang muda lagi menggiurkan, jadi harus kuresapi asyiknya detik demi detik agar betul-betul mendapatkan kepuasan penyaluran yang maksimum. Setelah merasa cukup meresap asyiknya rendaman batang kemaluan dalam hangat liang kemaluannya, aku pun mulai memainkan batangku memompa pelan-pelan mencari nikmatnya gesekan batang.
"Ssshh Waaas.. enak sekali memekmu... sempitt rasanyaa..." Baru dua tiga gesekan saja aku sudah gemetar memuji rasa yang kuterima. Mukaku jadi tegang serius saking asyik diresap nikmat, bertatapan sayu dengan matanya yang sama mesra namun tergambar sinar senang dan bangga di situ.
Makin kupompa makin meluap nikmatnya apalagi Wasti mulai menambahi dengan memainkan liang kemaluannya mengocok lewat putaran pinggulnya.
"Adduu Waass... pinterr kammu ngocokknyaa... tapi Mas kepengenn cepet keluarr diginiinn... ssh mmm..." Sudah terbata-bata suara gemetarku bukan asal memuji tapi memang cepat saja aku dibuat tidak tahan oleh bantuan putaran kemaluannya.
Cairan mani terkumpul disitu tinggal menunggu waktu untuk disemburkan saja. Segera Wasti kudekap lagi dengan sebelah lengan di lehernya sedang sebelah lagi menahan pantatnya, aku pun mengganti gerakan tidak lagi menggesek tapi memutar batanganku dan menekan dalam-dalam sambil mengajak dia bercium melumat hangat. Wasti menyambut ajakanku dengan balas mendekap, kedua kakinya naik membelit pinggangku erat-erat. Seperti mengerti kalau batang kemaluanku sudah dikorek dalam-dalam berarti aku ingin mengajak dia berorgasme bersama-sama. Dia pun tidak menahan-nahan lagi.
"Ayyo Wass... Mass keluarinn yaaa...?"
"Iyya, iyaa Mas.. sama-sama..."
"Hhaaghh..! dduhhss... adduhh Wass... Mass kelluarr... sshhgh.. ahhgh... hghhh.. aaah ... aaahshg duuuh... hoh... hnggg hmmm..." Baru saja ajakan berorgasmeku disahut Wasti aku pun sudah meledak mengaduh tiba di puncak kepuasanku.
Bukan main! Semprotan cairan maniku serasa dahsyat menyembur-nyembur, menumpahkan seluruh kerinduanku sepertinya panjang dan lama sekali diperas-peras oleh pijatan kemaluannya sampai dengan tetesan yang terakhir. Aku sendiri tidak memperhatikan lagi bagaimana partnerku ini ikut berorgasme karena bola mataku sudah terbalik saking nikmatnya aku berejakulasi. Luar biasa, jujur kukatakan bahwa inilah saat orgasme yang paling enak sejak aku mulai bisa bersetubuh dengan perempuan. Kerinduan birahi nafsuku yang tertunda cukup lama menurut ukuranku ini betul-betul mendapatkan penyalurannya yang memuaskan sekali. Begitu puasnya sehingga ketika tubuhku melemas Wasti masih tetap kupeluki dan kukecupi bertubi-tubi seputar wajahnya diikuti pujian tanda senangku.
"Was... kamu kok enak sekali sih... Mas Dony rasanya puas bener numpahin kepengennya sama kamu..."
"Enak nggak main sama Wasti, Mas?" masih dia bertanya manja namun dengan nada bangga di situ.
"Hmmsshh eenaak bener deh... Ini ibarat lagi laper-lapernya dikasih kue enak langsung pas bener kenyangnya."
Wasti tertawa senang. "Wasti sendiri juga puas Mas diminumin susu kentelnya Mas Dony..." katanya sambil membalas mengecupi bibirku.
Berlanjut lebih jauh tentang Wasti, ada suatu pengalaman Wasti yang ingin kuceritakan di sini sejak dia bekerja di panti pijatku, yaitu tentang keintimannya dengan Oom Rony. Oom Rony memang doyan dipijat tapi merasakan dipijat seorang perempuan muda dia tidak pernah karena maklum dia takut dicurigai orang kalau pergi ke panti-panti pijat, selain itu Tante Yosi istrinya galak dan ketat mengawasinya. Maka ketika suatu kali dia kubawa ke sebuah panti pijat secara sembunyi-sembunyi Oom Rony langsung ketagihan. Itu sebabnya waktu kuusulkan untuk bekerja sama mengusahakan sebuah panti pijat milik temanku yang hampir bangkrut, Oom Rony segera setuju menyertakan modalnya atas namaku. Dengan begitu dia bisa menyalurkan kesenangannya dipijati gadis-gadis muda karena cuma beralasan pergi denganku saja baru Oom Rony bisa aman tidak dicurigai Tante Yosi. Kami berdua diketahui Tante Yosi sering pergi memancing sebagai salah satu hobby kami. Dari mulai sekedar dipijat ternyata mulai meningkat kepingin beriseng dan gadis pemijat yang diincarnya justru Wasti. Alasannya karena Wasti sudah dikenalnya sebagai orang dalam di rumahku sehingga dia yakin Wasti tidak akan menuntut apa-apa padanya. Aku sendiri semula tidak mengira kalau perkembangan pijat-memijat itu jadi semakin jauh. Hal ini baru kuketahui ketika suatu sore Mas Didik sopir sekaligus orang kepercayaan Oom Rony datang menjemput Wasti yang kebetulan sedang membersihkan rumahku, kudapati Wasti gelisah dan kurang enak air mukanya.
"Mas, bilang aja aku sekarang udah nggak bisa, udah pulang kampung, lalu Mas nawarin temen-temen lain aja..." katanya membujuki aku di kamar sementara Mas Didik menunggu di ruang tamu.
"Lho tadi Mas ditelepon Bapak memang bilang kamu ada disini kok, emang kamu kenapa...? Lagi capek ya mijetin Bapak sekarang? Kalau capek nanti Mas yang ngomongin," kataku menawarkan. Bapak adalah menurut sebutan Wasti kepada Oom Rony.
"Nggak gitu Mas, tapi...." disini dia berat untuk meneruskan dan memandangiku dengan malu-malu takut.
Aku paham ada sesuatu yang disembunyikan dan kubujuk dia dengan lembut sampai akhirnya Wasti pun mengaku bahwa meskipun sudah sering memijat tapi baru belakangan ini Oom Rony terangsang untuk mengajak Wasti ber-"iseng". Permintaan ini berat karena Wasti merasa kikuk dan sungkan sekali kepada Oom Rony dan untuk itu dia berusaha menolak dengan yang terakhir kali dia memberi alasan sedang haid. Jelas alasan yang begini cuma mengulur waktu saja sehingga untuk yang berikut ini Wasti merasa tidak bisa menolak lagi. Itu sebabnya dia jadi gelisah serba salah terhadapku. Mendengar sampai di sini aku cuma tersenyum membuat Wasti jadi lega. Memang, baik aku maupun dia sebenarnya sama mengerti bahwa Oom Rony sebagai laki-laki wajar kalau sesekali kepengen ber-"iseng" di luaran. Cuma saja bagi Wasti dia berat karena dia takut aku tersinggung dan marah kepadanya. Begitu, agak beberapa saat kami terdiam mencari jalan keluar tapi akhirnya kuanjurkan Wasti untuk memberi saja.
"Iddihh Mas Dony kok malah nyuruh ngasih, gimana sih?!" nadanya terdengar agak kurang enak dengan usulku.
"Gini Was, kamu kan ngerti kalau Bapak susah mau 'ngiseng' begini di luaran. Kebetulan bisa ketemu kamu yang udah dianggap deket bisa nyimpan rahasia, kan nggak apa-apa kalau diikutin sekali-sekali. Dijamin deh Mas Dony nggak marah soal ini."
Mendengar dari aku sendiri yang berbicara seperti itu hanya membuat dia terdiam berpikir sebentar tapi kemudian menyetujui anjuranku. Setelah mendapat ijin khusus dariku Wasti pun bersedia untuk pergi memijat Oom Rony di hotel tempatnya menginap. Hotel itu adalah tempat rahasia Oom Rony dan tidak ada yang tahu kecuali Mas Didik yang membawa ke situ.
Kami bertemu lagi keesokkan harinya di panti pijat, rasa penasaran kubawa dia ke sebuah kamar untuk mendengarkan pengalamannya dengan Oom Rony sambil meminta dia memijati aku. Wasti yang ditanya soal semalam langsung menyembunyikan muka malunya di dadaku belum langsung menjawab.
"Lho kok masih berat nyeritainnya, kan Mas udah ngasih ijin? Gimana, kesannya asik atau nggak kan Mas kepengen tau?" tanyaku mendesak terus.
"Kesannya... aaaaa... maluu aku Maaass....!" Wasti menjerit malu makin membenamkan wajahnya ke dadaku. Kutunggu beberapa saat sampai malunya mereda barulah dia mau bercerita pengalamannya malam tadi.
Seperti yang sudah dibayangkan Wasti, baru saja memijat sebentar bagian punggung Oom Rony sudah berbalik minta dipijat bagian depan. Disitu sambil mengambil tangan Wasti untuk memijati seputar selangkangannya dia mulai memancing-mancing jawaban Wasti tentang kesediaannya untuk memenuhi ajakan ber-"iseng"-nya waktu itu. Wasti meskipun merasa sudah tidak ada yang diberati tapi masih kikuk untuk mengiyakan langsung. Dia hanya menggigit bibir malu-malu meskipun begitu tangannya bekerja juga menyusup di balik handuk yang dikenakan Oom Rony dan segera memijat daerah selangkangan yang dimaksud untuk merangsang kejantanannya. Jelas cepat saja batang itu naik menegang.
"Ihhhng... cepet bener bangunnya Bapak punya..." katanya mengomentari batang kemaluan kencang Oom Rony di genggamannya.
"Makanya itu, biar nggak tambah penasaran sebaiknya diselesaikan sama kamu Was?" jawab Oom Rony sambil merayapkan tangannya dari belakang pantat Wasti menyusup mengusapi tengah selangkangannya.
"Mmm... tapi mesti dilicinin dulu Pak..." lagi-lagi Wasti tidak menjawab langsung, hanya mengambil cream pemijit dan melumuri seputar batang itu agar menjadi licin.
Sekarang Oom Rony mengerti bahwa Wasti sudah bersedia menyambut ajakan ber-"iseng"-nya, dia beraksi lebih dulu membuka belitan handuk yang dipakainya.
"Kalau gitu ke sini aja supaya nggak habis waktunya. Ayo buka dulu bajumu terus naik sini Nduk!" kata Oom Rony terburu-buru saking senangnya.
Wasti berhenti dan mengikuti permintaan Oom Rony untuk segera membuka bajunya. Tapi meskipun sudah terbiasa bertelanjang bulat di depan lelaki, tidak urung dengan majikan besarnya ini Wasti merasa kikuk sekali. Lebih-lebih waktu ditarik berbaring bersebelahan disambut masuk dalam pelukan Oom Rony yang langsung menyerbu dengan remasan gemas dan ciuman bernafsu di seputar lehernya, Wasti jadi risih karena merasa tidak pantas dengan besarnya perbedaan status di antara kedua mereka.
Sekalipun sudah dicoba memejamkan mata dan menghayalkan dia sedang digeluti salah seorang langganan "Oom Senang"-nya tapi tetap saja terbawa sebagai majikan besar ini sulit hilang, sehingga Wasti seperti kaku tidak berani bergaya manja-manja genit. Padahal Oom Rony sudah tidak perduli soal status dan jabatannya, juga tidak perduli dengan status lawan mainnya. Yang dia tahu saat itu ialah si gadis pembantu yang cantik ini begitu menggiurkan dalam penampilan polosnya sehingga Oom Rony yang sedang mendapat kesempatan menggelutinya pun tambah lebih bersemangat lagi.
Dari mulai kedua susunya, sudah habis-habisan masing-masing daging kenyal yang bulat montok itu diremasi dan disosor rakus mulut Oom Rony. Disedot-sedot bagian puncaknya sambil dikulum pentilnya digigit-gigiti kecil membuat Wasti menggelinjang kegelian, begitu juga seputar tubuh si cantik sudah rata dijelajahi rabaan tangan Oom Rony yang sibuk penasaran. Mendarat di selangkangannya bukit daging setangkup tangan itu pun diremasi gemas, jarinya mengukiri celah hangat mengiliki kelentit dengan gemetar bernafsu. Semakin Wasti meliuk erotis semakin merangsang nafsu Oom Rony sampai akhirnya dia tidak tahan berlama-lama lagi. Dia pun berhenti dan segera mengambil ancang-ancang untuk mulai menyetubuhi Wasti. Menangkap bahwa Wasti mungkin masih kikuk dengannya, Oom Rony meminta Wasti berbalik agar dia bisa memasuki dari arah belakang. Ini diikuti Wasti tapi belom Oom Rony sudah merapat menepatkan sendiri ujung batang kemaluannya dan langsung menekan masuk.
"Tapi... lho, lhoo, lhooo..?!" Wasti sampai menjengkit dengan meringis bengong karena dia merasakan suatu kesalahan tusuk pada lubangnya.
Bukan di lubang kemaluan tapi justru lubang anusnya yang disodok batang itu. Dan konyolnya baru saja dia akan memperbaiki sudah keburu keluar komentar Oom Rony. "Ssshhmmm.. enakk Waass.. sempit sekali punyakmuu hhhshh..." baru terjepit sudah langsung dipuji rasanya.
Wasti jadi urung membetulkan karena dia kuatir Oom Rony tersadar dan malu hati, malah hilang selera nafsunya dan batal meneruskan permainan. Biar saja, mumpung suasana kamar remang-remang gelap mudah-mudahan sampai dengan selesai Oom Rony tidak menyadari kekeliruannya. Syukur, Oom Rony memang kelihatan bernafsu sekali terasa dari sodokannya yang gencar dengan tubuh gemetaran persis seperti ****** sedang dalam siklus birahinya. Maklum, dia betul-betul lapar sekali menyetubuhi partner muda seperti ini. Dan melihat ini Wasti menambahi dengan bantuan goyangan pinggulnya mengocok batang itu, maka tidak berlama-lama lagi sebentar kemudian terdengar tenggorokan Oom Rony menggeros tersendat-sendat ketika dia berejakulasi memuntahkan cairan maninya. Itulah apa yang dialami Wasti ketika melayani Oom Rony semalam.
"Tapi urusannya sekarang gimana nih, semalem yang ini dipakai juga nggak? Kalau nggak biar Mas Dony yang ngisi sekarang?" tanyaku menggoda sambil menyusupkan tanganku meremas langsung kemaluan telanjangnya. Wasti memang selalu bertelanjang bulat jika memijati aku.
"Main yang keduanya memang dipakai juga, tapi biarpun gitu asal yang mau ngasih lagi Mas Dony sendiri tetep aja Wasti penasaran Mas.." jawabnya dengan mulai bermain di kemaluanku.
"Kalau gitu pertamanya pakai yang depan dulu ya? Abis itu baru masukin yang di belakang, soalnya Mas Dony juga jadi nafsu deh denger ceritamu barusan."
Wasti hanya mengangguk tersipu-sipu menyetujui permintaanku. Memang, permainan anus ini dipelajarinya dariku, jadi meskipun awalnya dulu dia kerepotan dengan batang kemaluanku tapi sekarang sudah terbiasa dengan ukuranku. Tanpa menunggu lagi dia pun segera mengencangkan batang kemaluanku. Dengan tekniknya yang terlatih dia pun mengerjai batangku. Mula-mula dikocoki pelan dengan genggaman tangannya sampai setengah menegang, setelah itu diteruskan dengan kerja mulutnya yang mengulum dan mengisap, baru setelah tegang kaku dia pun memasang dirinya untuk siap kusetubuhi. Kalau sudah sampai disini permainan asyik pun berlangsung sebagaimana yang sering kami lakukan berdua. Yaitu seperti keinginanku, mula-mula kuresapi pijatan lubang kemaluannya di batang kemaluanku tapi ketika menjelang tiba ejakulasiku, barulah kupindahkan ke lubang anus untuk menyelesaikan permainan dengan menyembur-nyemburkan cairan maniku disitu.
Rupanya Oom Rony setelah mendapatkan Wasti bukan sekedar ketagihan lagi tapi lebih dari itu dia ingin berlanjut memelihara Wasti sebagai "gendak" peliharaannya. Kedengarannya enak buat Wasti tapi begitupun dia selalu minta pendapatku dulu. Setelah berunding denganku akhirnya kuberi jalan bahwa Wasti bersedia tapi hanya selagi suaminya masih belum pulang saja. Syarat ini disetujui Oom Rony dan begitulah Wasti langsung menghilang dari Panti Pijat tanpa ada yang tahu karena sebenarnya dia sedang bersembunyi di rumah yang disewakan Oom Rony untuknya. Akan tetapi sekalipun suaminya sudah ada, hubungan Oom Rony dengan Wasti tetap berlanjut yaitu Oom Rony secara rutin memanggil Wasti dengan alasan minta dipijati. Pasalnya Wasti semenjak dipelihara sebagai langganan kesayangan Oom Rony kehidupannya bisa terjamin dimana Wasti diberi modal untuk membuka sebuah usaha percetakan. Ini dianggap hutang budi bagi Ardi karena setelah pulang dari Arab Ardi tidak medapat pekerjaan lagi sehingga keluarga ini tergantung nafkahnya dari usaha percetakan itu.
Berlanjut pada hubungan itu mulanya Wasti dipanggil ke hotel seperti biasa tapi karena yang begini lama-lama justru mengundang kecurigaan Ardi maka Wasti mengusulkan sebaiknya Oom Rony datang ke rumahnya saja. Dengan berlaku seolah betul-betul akan dipijati tapi diam-diam berhubungan badan, cara begitu malah aman tidak akan dicurigai siapapun. Oom Rony menimbang-nimbang ternyata usul Wasti benar dan begitulah hubungan unik ini berlangsung justru seperti dilindungi oleh Ardi. Awalnya waktu siang itu sementara kedua suami istri sibuk melayani percetakan di bangunan sebelah, Wasti memberitahu Ardi bahwa hari ini adalah jadwal pertama kedatangan Oom Rony, dia pun meminta tolong suaminya meneruskan pekerjaannya sendirian karena dia sebentar lagi akan menerima langganan tetapnya itu. Ardi pun mengangguk dan mengambil alih tugas itu.
"Udah tinggal aja Was biar Mas yang ngurus. Kamu cepet aja ganti baju nanti Oom Rony keburu dateng," begitu jawab Ardi.
Wasti pun bergegas masuk ke rumah untuk mempersiapkan diri, dia bisa lega untuk menerima Oom Rony yang datang sesuai jam yang dijanjikan. Singkatnya begitu Oom Rony muncul sudah langsung diajak ke kamar tidurnya, disini mau tak mau perasaannya agak kurang tenang juga karena baru pertama inilah dia berterang-terangan melakukan kegiatan di rumahnya sendiri, tapi perasaan ini mulai terlupa ketika sebentar kemudian Oom Rony mulai sibuk merangsang mengecapi sekujur tubuhnya. Terus terang, kalau bukan karena uangnya sebenarnya bagi Wasti dari penampilannya laki-laki gemuk pendek lagi botak ini sama sekali tidak menarik ataupun menerbitkan seleranya. Tapi untungnya selain uangnya cukup royal, juga cara bermain seksnya bisa juga memuaskan Wasti sehingga Wasti cukup senang melayaninya. Cara merangsang mulutnya yang rakus diikuti menjilat-jilat rata sekujur tubuhnya mula-mula memang kurang "sreg" bagi Wasti kalau masih memulai pembukaan dari bagian atas. Agak jijik rasanya dengan ludah Oom Rony yang melengket di seputar wajahnya. Tapi kalau sudah menurun ke bawah baru terasa ada keasyikan yang membawa dia naik dalam birahinya. Cuma perlu sering diingatkan karena laki-laki ini suka kelewat gemas.
"Aahss Paakk.. jangan digigit keras-keras.. sakitt..." merintih Wasti tapi dengan muka geli senang, menahan kepala Oom Rony kalau terasa puting susunya tergigit agak sakit.
Oom Rony sadar lagi, buru-buru menekan emosinya untuk mencoba lebih halus, tapi biasanya tidak lama karena sebentar kemudian sudah terlupa lagi dia untuk kembali menggigiti gemas sekujur tubuh Wasti. Wasti sering kewalahan, biarpun sudah merengek-rengek dia dengan menggeliat-geliat meronta-ronta menolaki kepala botak Oom Rony dengan maksud ingin menghindari tapi Oom Rony malah tambah bernafsu kepada perempuan yang gayanya makin genit merangsang ini. Tambah bertubi-tubi dia menyerbu Wasti. Mau tak mau Wasti mengalah, sudah hafal dia kalau belum puas membuat mengenyoti gemas di bagian susunya, belum berpindah Oom Rony dari situ. Tapi kalau sudah bergeser ke bawah, caranya pun serupa juga. Tidak hanya di atas, yang di bawah inipun dia sama rakusnya. Malah lebih lagi. Sebab tidak perduli kemaluan Wasti entah berapa orang yang sudah memakai, dia tetap bernafsu sekali menghisap dan menjilat-jilat sambil menyosorkan mukanya tersembunyi di selangkangan Wasti.
Wasti sendiri memang senang dirangsang begini, cuma lagi-lagi kalau terasa geli menyengat membuat dia refleks menolaki kepala Oom Rony, akibatnya sama, gigitan-gigitan gemas langsung mendarat di bagian seputar bukit kemaluannya. Malah lebih bertubi-tubi karena Oom Rony lebih bernafsu dengan bukit kemaluan Wasti yang baginya begitu menggiurkan sekali karena Wasti sering mencukuri bulu-bulu kemaluannya agar lebih merangsang langganannya. Jadi kalau bisa digabungkan suara-suara yang sedang terjadi, maka di bangunan sebelah suara riuh pegawai-pegawai percetakan yang sedang sibuk bekerja sambil bercanda akan berpadu rengekan manja sang majikan perempuan dalam kamar yang sedang merasa keenakkan bercanda dengan kemaluannya dikerjai mulut Oom Rony.
"He.. hehngg.. aahsss diapain gittu... gellii iihhh.." merengek-rengek kegelian dia kalau terasa ujung lidah Oom Rony berputaran menjilati klitoris sesekali menyodok-nyodok pendek di pintu lubang kemaluannya, atau juga kalau gigitan-gigitan kecil Oom Rony di bibir dalam kemaluannya terasa seperti ditarik-tarik ke atas. Kepala botak Oom Rony yang menempel di selangkangannya dipermainkan seperti bola, kadang didekap, diusap-usap kalau merasa keenakkan atau kadang ditolaki kalau geli terlalu menyengat.
Tapi Wasti tidak hanya bisa menerima, dia juga pintar memberi "asyik" pada lawan mainnya karena inilah salah satu yang membuat dia juga jadi perempuan kesayangan langganannya itu. Sebentar kemudian bertukar permainan dengan Wasti sekarang yang ganti menghisap batang kemaluan Oom Rony. Dengan pengalamannya yang banyak Wasti tahu persis bagaimana menyenangkan lelaki lewat permainan mulutnya. Teliti dan cukup lama dia menjilati sepanjang batang, menghisap-hisap kepala bulatnya, melocoknya sekaligus dan mengenyot-ngenyot kantung zakarnya membuat batang kemaluan Oom Rony yang tadi setengah mengeras sekarang bangun mengencang. Merasa sudah cukup barulah keduanya tiba di babak senggama. Kembali Wasti mulai merasakan asyiknya bagian lubang kemaluannya dikerjai, kali ini disogok-sogok batang kemaluan Oom Rony. Ini yang dibilang meskipun tampangnya tidak "sreg" tapi Oom Rony cukup menyenangkan Wasti. Memang tidak besar tapi batang kemaluan lawannya ini cukup bisa bertahan lama kerasnya untuk Wasti terikut sampai di kepuasannya. Itu juga sebabnya meskipun di babak awal pembukaan rangsangan Oom Rony kurang disukai Wasti tapi kalau sudah sampai di bagian ini Wasti cukup senang bersetubuh dengan langganannya yang royal memberi uang itu. Terbukti mimik mukanya berseri cerah memainkan kocokan lubang kemaluannya mengimbangi tarik tusuk batang kemaluan Oom Rony menggesek ke luar masuk lubangnya.
Seirama dengan bunyi "mencicit" putaran roda mesin cetak yang seolah kurang pelumasan di bangunan sebelah, di kamar ini papan tempat tidur pun bergerit oleh gerak putaran kemaluan Wasti mengocok batang kemaluan Oom Rony. Keduanya justru kebanyakan dilumas karena semakin lancar saja beradunya kedua kemaluan terasa dengan semakin cepatnya goyangan keduanya tanda sudah akan mencapai akhir permainan.
"Hshh.. ayyo Was... Bapakk keluarr..." di ujungnya Oom Rony segera memberi tanda tiba di ejakulasinya.
"Ayyo Pakk.. sama-sama... hhoghh.. dduhh..." Wasti cepat menyahut, dia pun segera menyusuli dengan orgasmenya.
Berpadu kejang tubuh mereka ketika masing-masing mencapai puncak permainan secara bersamaan. Oom Rony merasa puas dengan pelayanan Wasti, begitu juga Wasti terikut merasa puas dalam permainan seks bersama langganan tetapnya ini.
Akan tetapi bukan hanya Oom Rony saja yang bisa bercinta dengan Wasti di rumahnya itu tapi aku sendiri pernah mengambil bagian seperti itu dengannya. Sudah dua kali aku bertandang ke rumahnya sekedar untuk ngobrol-ngobrol, tapi pada kali ketiga aku datang bertepatan Ardi sedang keluar rumah, saat itulah kesempatan baik ini ingin dimanfaatkan Wasti. Ceritanya waktu aku menumpang buang air kecil, Wasti menunjukkan kamar mandi yang berada di kamar tidurnya tapi rupanya dia menunggu dengan tidak sabaran lagi. Karena baru saja ke luar kamar mandi aku langsung ditubruk pelukan rindunya.
"Duh Mas Dony... Was kangen banget deh, Mas nggak kangen ya sama aku?" katanya membuka serangan dengan menciumi seputar wajahku.
"Sama aja Was, tapi kan nggak enak masa dateng-dateng lalu minta gitu sama kamu. Lama nggak perginya Mas Ardi?"
"Dia lagi ngurus ke kantor pajak, pasti lama pulangnya kok..."
Sebentar pembicaraan terputus sampai disini karena kami memuasi diri dulu dengan saling melepas rindu lewat ciuman bibir yang saling melumat hangat dengan posisi masih berdiri berdekapan di ruang tengah itu. Disitu rupanya kami sudah tidak sabaran menunggu karena sambil mulut tetap sibuk kuikuti dengan tanganku langsung bekerja melepas penutup badannya, ini dituruti Wasti bahkan sampai lolos hingga bertelanjang bulat di pelukanku. Begitu terpandang tubuh mulusnya darah pun langsung panas menggegelegak. Hmmm... kuakui lekuk liku tubuhnya yang indah dan tetap tidak berubah sejak dulu nampak begitu menggiurkan dan memompa darah birahiku menaikkan rangsanganku. Masih ingin kunikmati pemandangan indah ini tapi Wasti yang sudah bertelanjang bulat di depanku seperti kuatir aku batal berubah pikiran, dia segera menarik aku lagi dalam pelukan untuk melanjutkan berciuman sambil dia juga membalas membantu membukai bajuku. Kali ini jelas lebih asyik, bergelut lidah bertempelan hangat kedua dada telanjang cepat saja membawa nafsu birahi naik menuntut, sehingga tidak bermesra-mesraan lebih lama lagi kami pun bersiap masuk di babak utama.
"Ayo Mass.. buka juga ininya..." berdesis suaranya sambil tangannya ingin melorot celanaku, tampak dia seperti ingin terburu-buru.
Kuturuti permintaannya sebentar kemudian kami sudah sama2 telanjang masih melanjutkan berciuman merangsang nafsu yang tentu saja naik dengan cepat. Sekarang baru nyata kerinduan Wasti karena sambil masih sibuk bergelut lidah bertukar ludah, sebelah tangannya yang terjulur ke bawah sudah langsung beraksi meremas-remas gemas jendulan batanganku. Diserang begini ganti aku juga membalas. Kedua tanganku yang semula merangkul pinggangnya kuturunkan meremasi kedua pantatnya dan memainkan jariku menggaruki bibir luar kemaluannya, mengukiri celah hangatnya membuat Wasti mulai menggelinjang terangkat-angkat pantatnya menempelkan jendulan kemaluannya ke jendulan batanganku. Lama-lama tidak tahan, Wastipun tidak membuang-buang waktu untuk merendahkan tubuhnya dan langsung mencaplok kepala batangku, dilocoknya beberapa lama dengan mulutnya sekaligus membasahi dengan ludahnya. Setelah terasa basah licin barulah dia menegakkan lagi tubuhnya dan menunggu aku berlanjut untuk berusaha memasukkan di lubang kemaluannya.
Kuteruskan sesaat ciumanku dengan kembali mengiliki klitorisnya, sementara Wasti menyambut dengan juga melocok menarik-narik batang kemaluanku. Saling merangsang begini tentu saja membuat tuntutan birahi jadi naik tinggi. Merasa cukup, kutunda ciuman sebentar untuk membawa dia bersandar ke dinding di belakangnya, Wasti menurut hanya memandangi aku agak bingung.
"Nggak di tempat tidur aja Mas...?" tanyanya seperti kurang cocok dengan tempat yang kupilih.
"Di sini dulu, sekali-sekali kita main berdiri kan bisa juga?" begitu jawabku menentukan keputusanku.
Meskipun agak kurang "sreg" tapi dia juga sudah kepingin berat jadinya menurut saja ketika setelah kusandarkan ke dinding, kulanjutkan dulu dengan mengecupi mesra seputar wajahnya sambil tetap menghangatkan bara nafsu dengan bermain sebentar mengusapi kemaluannya, menggaruki klitorisnya.
Dia kuserbu dengan membuat tidak sempat protes lebih jauh karena segera ujung jariku merasakan licin basah liang kemaluannya. Batang kemaluan yang sudah dibubuhi ludah kudekatkan masuk terjepit di selangkangannya menempel ketat di lubang kemaluannya. Begitu kena mimik mukanya langsung tegang rahang setengah menganga karena jika dua kemaluan yang sama telanjang sudah ditempel begini, hangatnya mau tidak mau menuntut untuk melibat lebih dalam. Sinar matanya makin sayu meminta dan ini kupenuhi dengan mulai berusaha memasukkan batang kemaluanku. Kedua lutut kutekuk agak merendah, dari situ kutekan membor ke depan ujung batangku sampai terasa menyusup masuk di jepitan lubang kemaluan Wasti, ini karena dia juga menyambut dengan menjinjit dan membuka lebar-lebar pahanya.
"Ahngg Mass Doonyy.." keluar erang senangnya sambil menyebut namaku.
Seperti biasa dia selalu terlihat repot jika dimasuki batangku, tegang serius mukanya sambil sesekali melirik ke arah pintu seperti masih kuatir kalau ada yang masuk mendadak sementara dia sedang sibuk dalam usahanya ini. Begitupun pelan-pelan tenggelam juga batangku ditelan lubang kemaluannya masuk dan sebentar kemudian terendam habis seluruh panjangnya. Aku berhenti sebentar untuk dia menyesuaikan ukuranku baru setelah itu aku pun mulai menikmati jepitan asyik kemaluannya di batangku. Lepas dari sini kami berdua sudah langsung meningkat meresap nikmat senggama tanpa perduli suasana sekitar lagi. Aku mengawali dengan memainkan batangku menusuk tarik ke luar masuk, sebentar kemudian diimbangi Wasti dengan memainkan pinggul mengocokkan lubang kemaluannya. Masing-masing sama berkonsentrasi pada rasa permainan cinta dengan di atas kembali saling melumat bergelut lidah, kali ini untuk melengkapi gelut dua kemaluan yang mengasyikan dalam posisi senggama berdiri ini. Sambil begitu kedua tanganku pun meremasi sekaligus kedua susunya menambah enaknya permainan.
Wasti baru sekali kuajak main gaya begini tapi sudah langsung tenggelam dalam kelebihan rasanya. Terbukti baru disogok-sogok beberapa saat saja dia sudah tegang serius mukanya, tapi sebelum sampai ke puncaknya segera kuangkat dia berpindah posisi ke tempat yang lebih santai buat dia dan baru sekarang kubaringkan tubuhnya di atas tempat tidurnya.
"Wiihhss... Mas Donny kangen aku kontolmu Mass... ssshh mantepp rasanya..." komentar pertama dengan nada suara bergetar terdengar senang seperti anak kecil baru diberi mainan. Saking rindu dan senangnya sampai mengalir keluar air mata bahagianya.
Tidak kusahut kata-katanya tapi dengan gemas-gemas sayang aku menindih untuk mengecup menggigit bibirnya dan dari situ kusambung dengan mulai memainkan batangku keluar masuk memompa di jepitan lubang kemaluannya. Inipun masih pelan saja tapi reaksinya sudah terasa banyak buat kami. Pinggulnya dimainkan membuat lubang kemaluannya berputaran memijati batanganku, hanya tempo singkat kami sudah meningkat dalam serius tegang dilanda nikmatnya gelut kedua kemaluan. Air muka kami sama tegang dan sinar mata sama sayu masing-masing hanyut meresapi jumpa mesra yang baru ini lagi kami lakukan setelah lewat cukup lama perpisahan keintiman kami. Menatap wajah si manis sedang hanyut begini tentu saja menambah rangsangan tersendiri yang membuatku makin meningkatkan tempo, sambil tetap meresapi asyik yang sama pada gelut dua kemaluan kami.
"Enak nggak Was rasanya punya Mas...?" bisikku menguji di tengah kesibukanku, sekedar ingin tahu komentarnya.
"Hsh iya ennak sekalli Mass... ****** Mas Donny palingg ennak dari semuanya... hhssh wihh kerras sekalli.. ennaakk.. adduuuh Maas iya ditekenn gittu dalem bbanget hhshh... Mass Donyy ennaak sekalii Maaas..."
Wasti kuhapal memang tipe spontan terbuka, dipancing sedikit saja langsung keluar suaranya mengutarakan apa yang sedang dirasakannya. Jelas menyenangkan mendapat partner bercinta seperti ini, segera kutenggelamkan juga perasaanku menyatu dalam asyik senggama sepenuh perasaan dengannya. Makin lama gelut kami makin berlomba hangat tanda bahwa masing-masing mulai menuju ke puncak permainan, sampai tiba di batas akhir kuiringi saat orgasme kami dengan menempel ketat bibirnya saling menyumbat dengan lumatan hangat.
"Hhrrh.. hghh.. nghhorrh.. ssshghh.. hoorrhgh.. hhhhng.. hngnhfffgh.. ngmmgh..." suara tenggorokan kami saling menggeros bertimpal seru mengiringi saat ternikmat dalam senggama ini.
Mengejut-ngejut batang kemaluanku menyemburkan cairan maniku yang juga terasa seperti diperas-peras oleh pijatan dinding kemaluannya. Sampai terbalik kedua bola mata kami saking enak dirasa tapi begitupun sumbatan mulutku belum kulepas menunggu sentakan-sentakan ekstasinya melemah. Baru ketika helaan nafas leganya ditarik tanda kenikmatan berlalu, aku pun melepas tempelan bibirku menyambung dengan kecupan-kecupan lembut seputar wajahnya.
"Hhahhmmhh.. Mas Ddony... assyiknyaaa... keturutan kangenku sama Mas..." kembali terdengar komentarnya dengan masih saling berpelukan mesra.
"Mas sendiri juga kangen sekali sama kamu Was," kataku jujur membalas perasaan hatinya.
"Bener?" tanyanya menguji dengan nada manja. Tapi tetap menjepitkan otot-otot lubang kemaluannya di batanganku menunggu sampai terlihat aku mulai mengendor menghela nafas legaku, di situ baru dia berhenti dan membiarkan aku melepaskan batanganku dari lubang kemaluannya. Aku lega dan puas tapi air mukanya juga tampak berseri tanda senang telah berhasil memuaskan kerinduannya denganku.
Sejak dari hari itu berlanjut lagi hubungan lamaku dengan Wasti di setiap kedatanganku ke rumahnya tapi dengan alasan yang sama seperti Oom Rony yaitu pura-pura minta dipijat oleh Wasti. Hari itu aku datang ke rumahnya bertemu dengan Ardi yang sedang sibuk mencetak di bangunan sebelah, dia mempersilakan aku menemui Wasti di rumah induk. Aku pun mengiyakan dan waktu masuk ke rumah kudapati Wasti di dapur sedang mencuci piring-piring dan gelas bekas makan siang mereka. Wasti menoleh dan tersenyum manis menyambut kehadiranku serta meminta aku menunggu dulu di ruang tamu. Timbul niat isengku menggoda, kurapati dia yang saat itu masih berdiri di depan meja cucian piring, langsung memeluk dari belakang mencumbui dia. Mengecupi lehernya sambil kedua tanganku meremasi bukit susunya. Karuan Wasti menggeliat-geliat dengan muka malu-malu geli, ingin menghindar tapi mana mau kulepas begitu saja. Akhirnya dia diam saja membiarkan aku menggerayangi tubuhnya, dia sendiri tetap meneruskan mencucinya karena dipikirnya mana mungkin aku berani mengajak dia untuk waktu yang senekat ini.
"Mas Dony ini nggodain aku aja, paling-paling Mas juga udah ngiseng sama yang lain, sekarang kayak sudah kepengen lagi...?"
"Lha memang kepengen kok, sama kamu kan belum?" jawabku sambil mengangkat rok belakangnya, langsung melorotkan celana dalamnya.
Tentu saja Wasti jadi kaget karena tidak mengira bahwa aku betul-betul serius meminta.
"Heh Mas Dony! Ngawur ah, ini kan masih di dapur... nanti aja di kamar Mas... kalau di sini nanti ada yang liat gimana?" Wasti masih coba memperingatkan aku agar mengurungkan kenekatanku tapi aku sudah tidak bisa menahan lagi. Malah sudah kulepas ritsleting celanaku membebaskan kemaluanku langsung menempelkan batanganku di selangkangannya.
"Kasih sebentar aja kan bisa Was, dari sini kan kita bisa ngeliat ke sebelah kalau ada yang datang..." kataku meminta sambil menenangkan dirinya.
Kebetulan di dekat meja cucian piring itu ada jendela kaca dimana kami bisa melihat keadaan bangunan percetakan di sebelah.
"Ahhs Maaass..!" Wasti kontan menjengkit ketika terasa batang telanjangku yang menempel di lubang kemaluannya itu sudah mulai naik mengencang.
Sempat bingung dia tapi dari semula ingin berkeras menghindar akhirnya Wasti jadi tidak tega juga, langsung melunak suaranya berbisik. "Wih, wih Masss... kok cepet banget sih keras bangunnya...?"
"Makanya itu.. Mas Dony masukin ya?"
"Iya tapi aku belum basah Mas..."
"Nanti Mas basahin sebentar..."
"Tapi jangan lama-lama ya, nanti keburu ada yang dateng malah tambah penasaran..."
Tanpa membuang-buang waktu aku berjongkok di belakang Wasti dan segera menyosor di lubang kemaluannya yang juga cepat memasang posisi agar lebih mudah, dengan membuka secukupnya kedua pahanya serta menunggingkan sedikit pantatnya. Sambil begitu Wasti sendiri terpaksa menunda dulu pekerjaannya dan menunggu dengan bertopang kedua tangan di tepi meja cucian sambil pandangannya terus melekat memperhatikan ke luar jendela kaca itu. Niatnya memang semula hanya ingin sekedar memberi buat aku, tapi ketika terasa sedotan dan jilatanku di lubang kemaluannya ditambah lagi dengan satu jariku yang kucucukan menggeseki kecil di lubang itu, yang begini cepat saja membuat gairahnya terangsang naik. Cepat-cepat dia membilas kedua tangannya yang masih penuh sabun karena sesewaktu mungkin diperlukan untuk memegangi tubuhku.
Betul juga, tepat saatnya dia selesai membilas bersamaan aku juga selesai mengerjai liang kemaluannya. Segera kubawa batanganku ke depan lubang kemaluannya dan mulai menyusupkan masuk dari arah belakang, langsung saja sebelah tangan yang masih basah itu dipakai untuk memegang pinggulku, sebagai cara untuk mengerem kalau sodokanku dirasa terlalu kuat. Tapi rupanya tidak. Biarpun sudah dilanda gairah kejantananku, tapi aku masih bisa meredam emosi tidak kasar bernafsu. Selalu hati-hati sewaktu membor batangku masuk meskipun seperti biasa Wasti selalu menunggu dengan muka tegang. Dia baru melega kalau batangku dirasanya sudah terendam habis di lubang kemaluannya.
"Keras sekali rasanya Mas...?" komentar pertamanya sambil menoleh tersenyum kepadaku di belakangnya.
Kugamit pipinya dan menempelkan bibirku mengajaknya berciuman.
"Kalau ketemu lubangmu memang jadi cepet kerasnya..." jawabku berbisik sebelum menekan dengan ciuman yang dalam.
Kami mulai saling melumat sambil diiringi gerak tubuh bagian bawah untuk meresap nikmat gelut kedua kemaluan dengan aku menarik tusuk batang kemaluan, sedang Wasti memutar-mutar pantatnya mengocoki batanganku di liang kemaluannya. Inipun niat semula masih sekedar memberi bagiku saja, tapi tidak bisa dicegah, dia pun dilanda nikmat senggama yang sama, yang membawanya terseret menuju puncak permainan bersamaku.
Dari semula gerak senggama kedua kami masih berputaran pelan, semakin lama semakin meningkat hangat, karena masing-masing sudah menumpukkan rasa enak terpusat di kedua kemaluan yang saling bergesek, sudah bersiap-siap akan melepaskannya sesaat lagi. Wasti tidak lagi bertopang di tepi meja tapi menahan tubuhnya dengan lurus kedua tangannya pada dinding depannya. Di situ tubuhnya meliuk-liuk dengan air muka tegang seperti kesakitan tertolak-tolak oleh sogokan-sogokan batanganku yang keluar masuk cepat dari arah belakangnya, tapi sebenarnya justru sedang tegang serius keenakkan sambil membalas dengan putaran-putaran liang kemaluannya yang menungging. Masing-masing sudah menjelang tiba di batas akhirnya, hanya tinggal menunggu kata sepakat saja.
"Aahs yyohh Wass... Mass sudah mau samppe..."
"Iya Mass... sama-samaa... sshhhah-hhgh.. dduhh... oohgsshh... hrrh.. hheehh.. Wass.. ayyoo.. dduuh Maass... aaddusssh.. hrhh..."
Pembukaan orgasme ini masing-masing saling mengajak dan berikutnya saling bertimpa mengerang mengaduh dan tersentak-sentak ketika secara bersamaan mencapai batas kenikmatan. Jika dihitung secara waktu maka permainan kali ini relatif cepat namun bisa juga membawa Wasti pada kepuasannya. Memang hampir saja terlambat, karena baru saja aku mencabut batang kemaluanku sudah terdengar langkah kaki seseorang akan masuk ke rumah induk. Ternyata memang Ardi yang datang. Wasti sendiri tidak sempat lagi mencuci lubang kemaluannya, buru-buru dia menaikkan celana dalamnya untuk menyumbat cairan mani bekasku yang terasa akan meleleh ke pahanya dan selepas itu dia pura-pura kembali meneruskan mencuci piring yang sempat tertunda itu.
Diposkan oleh Dee Namaku di 01:52 Sama Sama Untung end Label: Daun Muda 0 komentar
Jumat, 18 Desember 2009
Bagian II
Semenjak malam itu, telah beberapa kali Pak Heru mampir ke rumah Pak Wijaya atas undangannya menikmati masakan bikinan Mbok Yem yang rasanya sangat sesuai dengan lidah Jawa seperti Pak Heru. Kini A-mei menjadi semakin kenal dekat dengan Pak Heru. Apalagi dalam beberapa kesempatan, Pak Wijaya sengaja menarik diri sehingga ada banyak kesempatan mereka untuk saling bercakap-cakap sendiri.
Weekend itu, Pak Heru kembali datang ke rumah karena diundang makan malam oleh Pak Wijaya. Saat Pak Heru sedang duduk bercakap-cakap dengan Pak Wijaya, ia melihat A-mei yang baru keluar dari kamarnya. Ia mengenakan kaus tank-top ketat warna pink dengan belahan dada rendah serta celana sport putih yang, yah, benar-benar pendek. Lekukan bagian atas payudaranya nampak jelas terbuka sementara payudaranya yang kecil tapi sexy terbungkus oleh bra dibalik kaus tank-top nya yang nampak menonjol. Ia memakai bra berwarna biru tua, terlihat dari tali bra di bahunya. Kontras sekali dengan kulitnya yang putih. Sementara celana pendeknya menampilkan sebagian besar pahanya yang putih mulus.
"Oom Heru hari ini nginap disini lagi ya" Sebentar ya Oom, A-mei mau pake treadmill yang ada di kamar yang nanti Oom pake. Oom masih mau ngobrol sama Papi dan nggak buru-buru mau masuk kamar khan?"
"Ini anak, bukannya olahraga dulu dari tadi. Khan Papi tadi sudah bilang kalo Oom Heru mau datang hari ini. Jadi mengganggu orang yang ingin istirahat saja."
"Ooh, nggak apa-apa kok. A-mei pake saja treadmill-nya dulu. Oom belum mau masuk ke kamar kok," kata Pak Heru dengan mata berbinar-binar.
"Papi gimana sih. Tuh, Oom Heru aja nggak keberatan kok."
"Ya udah, kalau mau olahraga buruan sana."
"Kalau gitu kita ngobrol dulu aja. Nanti kita makannya sama-sama, tunggu A-mei selesai olahraga. Apalagi biasanya habis olahraga khan jadi lapar."
"Iya, betul Oom. Ya udah A-mei olahraga dulu ya," katanya sambil membalikkan badan. Nampak pantatnya menonjol dibalik celana putihnya yang super mini itu.
Sementara A-mei berolahraga, kedua pria setengah baya itu ngomong ngalor-ngidul, mulai dari proyek-proyeknya, masalah mobil, uang, sampai, tentu saja, masalah cewek.
Setengah jam kemudian, A-mei telah selesai berolahraga. Bajunya basah melekat ke tubuhnya yang penuh dengan keringat. Mukanya kemerahan. Dadanya naik turun karena napasnya terengah-engah.
"Wah, dari tadi ngobrol terus, ngobrolin apaan sih? Kok kayaknya asyik banget."
"Papi ngomongin bisnis sama Oom Heru. Ayo, kamu mandi dulu, nanti kita makan bersama."
"Wah, habis olahraga nggak boleh langsung mandi. A-mei ikutan ngobrol bentar ya. Supaya ngerti bisnis juga," kata A-mei sambil duduk di samping Pak Wijaya.
Sementara mereka bercakap-cakap, Pak Heru semakin berbinar-binar memandangi wajah cantik dan tubuh indah A-mei yang basah oleh keringat itu.
Sampai tak lama kemudian, akhirnya A-mei meninggalkan mereka untuk mandi.
Petang itu, mereka makan bersama. Saat itu A-mei memakai baju rumahan dari kain yang halus dan tipis yang terdiri dari baju atasan dan rok dengan corak yang sama. Kali ini tentu ia memakai bra. Setelah ngobrol beberapa saat, akhirnya Pak Wijaya mohon diri.
"Wah, sorry nih, friend, gua istirahat dulu ya. Kepala gua rada pusing nih. Ngobrolnya diterusin aja dulu. A-mei, nanti kalo sudah selesai, suruh Mbok Yem beresin meja makan ya. Oom Heru adalah tamu kita malam ini, kalo dia perlu apa-apa, kamu bantu juga. Papi mau masuk kamar dulu."
"Yah, Papi. Padahal ngobrolnya lagi seru-serunya nih."
"Kepala Papi lagi kumat peningnya. Ya udah kamu ngobrol dulu aja sama Oom Heru. Tapi nanti tidurnya jangan terlalu malam ya."
Malam itu, Pak Heru tiduran di kamarnya. Pikirannya dipenuhi oleh A-mei sampai-sampai penisnya menegang dengan keras. Yah, saat itu ia sedang terangsang hebat oleh A-mei. Terutama setelah ia bercakap-cakap berduaan denganya.
Semenjak Pak Heru sering datang ke rumah, A-mei menjadi semakin akrab dengannya. Akrab bukan dalam arti cinta namun lebih sebagai figur seorang ayah atau kakak laki-laki yang selama ini sangat kurang didapatkan dari ayahnya sendiri. Baginya, Pak Heru adalah orang yang bisa dipercaya, mempunyai pengalaman banyak, menyenangkan dan enak diajak bicara. Kini ia semakin akrab sehinga sering membahas hubungan dengan cowoknya kepadanya dan kini sentuhan-sentuhan fisik kecil disaat mereka berdua berinteraksi sudah bukan hal yang aneh lagi.
Namun bagi Pak Heru, hal itu tentu diartikan berbeda, karena pikirannya (seperti umumnya cowok) lebih berorientasi ke seks. Seringkali pikirannya bercabang, antara rasa respek terhadap temannya dan putrinya dengan hasrat seksual terhadap putri temannya itu. Hal itu membuatnya makin terobsesi terhadap A-mei. Namun, sudah tentu ia tidak bisa mengatakan terus terang kepada Pak Wijaya. Walaupun selama ini Pak Wijaya selalu memenuhi keinginannya, namun tentu ia tidak akan mengorbankan kehormatan putrinya sendiri. Memikirkan kecilnya kemungkinan untuk itu, ia jadi semakin terobsesi untuk mendapatkannya.
Untuk menghilangkan keruhnya pikirannya itu, ia keluar dari kamarnya untuk berjalan-jalan. Saat itu seluruh ruangan sudah gelap. Lampu kamar Pak Wijaya juga sudah gelap. Namun kamar A-mei masih terang dan terdengar suara musik dari dalam. Terjadi pergolakan batin pada dirinya sebelum akhirnya setan di benaknyalah yang menang. Mumpung lampu kamarnya masih menyala, pikirnya, kalau nggak sekarang kapan lagi. Ia mengetuk pintu kamar A-mei. Tak lama, A-mei membuka pintunya. Ia masih memakai baju yang sama, namun ia tidak memakai bra.
"A-mei, sorry ya. A-mei belum tidur khan. Oom mau minta tolong, gimana ya cara jalanin treadmill. Besok pagi-pagi Oom mau olahraga juga," katanya mengada-ada.
"Ooh, gampang, Oom. Tinggal dinyalain aja tombol powernya, lalu timer dan kecepatannya di-set."
"Nah, itu yang Oom nggak gitu paham. A-mei bisa tolong tunjukin sebentar."
"OK, Oom. Nggak masalah."
"Nah, gini nih, Oom. Cara pakainya."
(Sementara itu terdengar suara pintu kamar yang tertutup secara otomatis)
"Wah, terima kasih deh. Untung ada A-mei yang ngajarin. Oom minta maaf ya ngeganggu A-mei malem-malem."
"Ah, nggak apa-apa kok Oom. A-mei juga masih belum tidur."
"Biasa A-mei tidur jam berapa?"
"Nggak tentu Oom. Biasanya antara jam 12 atau jam 1. Kadang A-mei minta Mbok Yem mijitin. Kalo habis dipijitin gitu, badan jadi enak, jadi A-mei tidur lebih cepat."
"Jadi malam ini tidur agak malam karena nggak dipijit Mbok Yem?"
"Nggak juga, Oom. Soalnya A-mei masih ngecek email sambil dengerin musik. Tadi sebenarnya memang A-mei pengin minta Mbok Yem pijitin. Tapi A-mei lupa bilang tadi, gara-gara keasyikan ngobrol. Jadi Mbok Yem Keburu tidur. "
"Wah, Oom jadi nggak enak nih. Gara-gara ngobrol sama Oom, A-mei jadi nggak bisa dipijitin sama Mbok Yem. Sebagai gantinya, gimana kalau sekarang Oom yang mijitin A-mei?"
"Wah, nggak bisa Oom."
"Lho, kenapa?"
"Soalnya..soalnya, biasanya kalo dipijitin Mbok Yem, A-mei nggak pake baju," katanya sambil tertunduk malu.
"Lho ya bajunya nggak perlu dibuka dong," katanya sambil memegang rambut A-mei.
"Oom cuman mau pijitin tangan dan punggung kamu sebentar aja kok. Soalnya Oom merasa nggak enak, gara-gara ngobrol sama Oom, kamu jadi nggak bisa dipijitin Mbok Yem. Cuman sebentar aja kok. Hitung-hitung, nebus kesalahan Oom tadi. Kalo nanti mau udahan, bilang aja sudah cukup gitu. OK? Oom nggak punya pikiran jahat sama A-mei kok. Apa jangan-jangan A-mei takut kalau sama Oom.?"
"Bukan gitu Oom. A-mei bukannya takut Oom punya pikiran jahat. Tapi A-mei nggak mau ngerepotin Oom."
"Ah, nggak kok. Oom nggak merasa direpotin. Ayuk, kamu duduk aja di sini," katanya sambil langsung mendorong A-mei supaya duduk di ranjang.
Setelah A-mei duduk di tepi ranjang, mulailah kedua tangan Pak Heru meremas-remas dengan lembut kedua bahu A-mei dari belakang. Ia duduk di samping belakang A-mei, sementara kedua tangannya terus meremas-remas bahunya. Paha A-mei makin terlihat karena rok-nya makin terangkat naik karena duduk. Terciumlah aroma yang harum semerbak dari rambut dan tubuh A-mei. Di dalam hati, Pak Heru mengucapkan mantera jampi-jampi yang didapat dari dukunnya yang dipercayai ampuh untuk menaklukkan hati wanita.
Mula-mula A-mei agak tegang namun makin lama makin merasa rileks. Ditambah lagi suasana lampu kamar yang agak redup. Sampai-sampai ia memejamkan mata merasakan pijitan Oom Heru. Mengetahui dari body language A-mei yang semakin rileks, tangan Pak Heru mulai berpindah-pindah, dari bahu ke pundak dan bergerak lagi ke punggung sampai seluruh bagian punggung A-mei telah habis dijelajahinya. Malah kedua tangannya sempat masuk ke balik bajunya, memijiti punggungnya, merasakan kulit punggungnya yang halus secara langsung tanpa ada tali bra yang melekat di punggungnya. A-mei semakin larut terbuai sampai-sampai ia sedikit mendoyongkan tubuhnya ke belakang dan kepalanya. Sementara Pak Heru semakin berusaha mendekatkan tubuhnya ke tubuh A-mei. Demikianlah, yang satu mendoyongkan dirinya ke belakang, yang satunya lagi memajukan dirinya ke depan. Sampai akhirnya tubuh A-mei tersandar sepenuhnya ke Pak Heru. Punggungnya betul-betul menempel ke dada Pak Heru. Kemudian Pak Heru mendekatkan wajahnya ke rambut A-mei, lalu mendekatkan kepalanya ke samping kepala A-mei. Sehingga pipinya menempel ke pipi A-mei. Sementara A-mei tetap memejamkan matanya. Menikmati kelembutan dan mesranya pijitan Pak Heru.
Pak Heru kini menciumi rambut A-mei yang harum, lalu mencium belakang telinga, pipi bagian bawah, pipi bagian atas, mencium rambut di dekat telinganya. Sementara tangannya mulai turun ke bawah, meraba-raba seluruh bagian kedua tangan A-mei, membelai rambutnya. Kemudian ia menggeser tubuh A-mei dan tubuhnya sendiri, membuatnya kini berhadap-hadapan. A-mei telah membuka matanya. Pak Heru mengecup kecil bibir A-mei untuk mengetahui reaksi A-mei. Melihat yang dicium diam saja, Pak Heru segera menciumi bibir A-mei dengan hangat yang kemudian dibalasnya dengan hangat pula. Beberapa saat lamanya mereka berdua larut saling berciuman, saling berpagutan.
Kemudian tangan Pak Heru masuk ke dalam baju A-mei, meraba-raba pinggang dan perutnya, namun tak lama kemudian kedua tangannya merayap naik ke atas untuk menyentuh payudaranya. Di dalam baju A-mei, kedua telapak tangan Pak Heru bergerilya sampai akhirnya menempel ke payudara A-mei, meraba-rabainya dan memainkan kedua putingnya yang berdiri tegak dan sensitif itu. Saat itu baju A-mei telah setengah terbuka karena terbawa naik ke atas oleh gerakan tangan Pak Heru, sehingga bagian pinggang dan perutnya telah terbuka. Namun A-mei sudah tidak mempedulikan itu karena kini ia hanya melenguh sambil memejamkan matanya.
Dengan mendorong keatas kedua tangannya yang telah berada di dalam baju A-mei, secara otomatis baju A-mei ikut terangkat pula sampai kini kedua payudaranya telah terbuka. Pak Heru meneruskan meloloskan bajunya keluar dari kedua tangan dan kepalanya sampai baju atasannya benar-benar terlepas dari badan A-mei. Pak Heru menjatuhkan baju itu ke lantai sementara matanya memandangi tubuh A-mei yang setengah telanjang itu. Fokusnya tentu ke kedua payudara A-mei yang walaupun tak begitu besar namun nampak begitu indah. Kedua putingnya yang mungil namun menonjol berdiri dengan tegak. Putingnya yang berwarna kemerahan nampak begitu segar dan kontras dengan kulitnya yang putih. Bagaikan ice-cream vanilla dengan dua buah ceri yang ditaruh diatasnya. Begitu menantang untuk dikulum dan dihisap-hisap. Dan itulah yang akan dilakukan Pak Heru.
A-mei, yang sebelumnya tidak mau dipijit Pak Heru karena takut dibuka bajunya, kini malah dengan sukarela membiarkan bajunya dilepas oleh Pak Heru. Sementara Pak Heru kini menciumi bibir A-mei yang merah, seperti merasakan nikmatnya strawberry yang masih segar. Setelah itu mulutnya turun ke bawah ke dada A-mei. Mula-mula menjilati payudara putih A-mei, kemudian menuju ke tengah melingkari putingnya. Dan akhirnya dikulumnya bergantian kedua puting kemerahan milik A-mei itu bagaikan mengemut buah ceri. Dan dimainkan lidahnya menggerak-gerakkan puting A-mei yang sensitif itu di dalam mulutnya. A-mei menjadi sangat terangsang sampai-sampai kini ia mulai mendesah-desah keenakan. Karena memang payudaranya apalagi bagian putingnya adalah bagian sensitifnya. Dan masih ditambah lagi kedua tangan Pak Heru yang meraba-raba punggungnya yang telah telanjang itu. Dengan cekatan, diam-diam Pak Heru membuka kancing di belakang rok A-mei dan retsleting di bawahnya sebisanya sampai maksimal.
Dan disaat Pak Heru merebahkan diri di ranjang dan menarik kedua tangan A-mei, sehingga tubuh A-mei terbawa olehnya, melorotlah rok daster yang dikenakan A-mei. Sehingga kini nampaklah celana dalam mini merah muda yang nampak kontras diantara kedua pahanya yang putih mulus dan serasi dengan warna kedua puting payudaranya. Celana dalamnya yang mini pas menutupi bulu kemaluannya. Sementara A-mei yang telah semakin terangsang menjadi semakin berani. Dilepasnya roknya yang telah melorot itu supaya tidak mengganggu gerakannya. Lalu sepasang tangannya yang mungil membuka tali pengikat baju tidur Pak Heru dan membukanya. Sehingga nampaklah kulit tubuh telanjang Pak Heru yang coklat sawo matang. Nampak tonjolan besar di balik celana dalamnya.
Kini giliran A-mei yang mengambil inisiatif. Mulutnya yang mungil segera menuju mulut Pak Heru dan menciuminya dengan liar yang dibalas dengan tak kalah liarnya. Mereka berdua saling pagut memagut. Kemudian mereka melakukan french kissing sementara badan A-mei kini menempel ke dada bidang Pak Heru.
Nampak kontras tubuh A-mei yang putih mulus dengan rambut lurus sebahu warna hitam kecoklatan di atas tubuh Pak Heru yang sawo matang. Pak Heru boleh dikata termasuk jelek tampangnya. Namun badannya tegap dan dadanya bidang. Sehingga cukup kontras dengan tubuh A-mei yang kecil dan langsing. Sementara perut Pak Heru termasuk langsing untuk ukuran pria seumurnya. Mungkin karena itu sehingga cewek seperti A-mei tidak keberatan untuk bercinta dengan Pak Heru.
Setelah puas berciuman, Pak Heru melepas celana dalamnya sendiri sambil matanya tak lepas memandangi tubuh putih mulus A-mei yang hampir telanjang bulat. Di depan matanya ia puas memandangi payudara A-mei. Sementara dari bayangan kaca besar di meja rias, ia melihat punggung A-mei yang telanjang yang putih mulus dengan rambut sebahu. Penisnya yang besar telah berdiri dengan tegaknya. Maklumlah, melihat cewek secakep A-mei telanjang, cowok mana yang tidak akan terangsang, apalagi dasar Pak Heru bandot tua yang memang penggemar daun muda seperti A-mei begini. A-mei nampak tersipu melihat penis Pak Heru yang berdiri tegak dengan ukurannya yang besar itu. Penisnya disunat sehingga nampak kepalanya yang besar, sementara batangnya hitam dan berurat dan ditumbuhi bulu kemaluan yang lebat. Namun Pak Heru tak mempedulikan itu dan ia segera melepaskan celana dalam A-mei. Nampak bulu-bulu kemaluannya yang tak terlalu lebat namun indah itu. Sehingga kini keduanya telah telanjang bulat. Ternyata celana dalam A-mei telah basah.
Lalu mereka berpindah posisi. Ditidurkannya A-mei dan kedua kakinya dibuka lebar-lebar. Nampaklah vagina dan klitoris gadis muda belia itu. Inilah makanan lezat kesukaan Pak Heru. Segera tangannya dimainkan di wilayah paling sensitif dan paling rahasia dari A-mei, vaginanya diraba-raba dan dirangsang kemudian jarinya dengan lihainya memainkan klitoris A-mei. Setelah itu lidahnya menjilati vagina dan klitoris A-mei. Tidak terhadap sembarang cewek Pak Heru mau melakukan ini. Hanya terhadap cewek yang dirasanya bersih dan high class sajalah ia mau melakukan ini. Dan untuk A-mei, ia sama sekali tak berkeberatan. Karena adalah suatu kebanggaan tersendiri untuk berbuat begitu terhadap gadis yang cantik dan baik-baik seperti A-mei. Ditambah lagi faktor bahwa gadis muda belia di depannya ini adalah putri temannya sendiri. Tentunya adalah suatu sensasi dan prestasi tersendiri untuk bisa bercinta dengan putri teman baiknya di balik punggungnya. Pak Heru adalah orang yang sudah sangat berpengalaman dalam hal sex, sehingga tanpa kesulitan ia bisa menemukan G-spot A-mei dan kemudian merangsangnya dengan hebat.
Sehingga, A-mei yang sebelumnya telah basah, kini dibuatnya semakin basah kuyup. Membuatnya kini mendesah-desah keenakan dan tubuhnya menegang. Sampai-sampai kini kedua kakinya menjepit kepala Pak Heru yang dengan dijepit begitu menjadi semakin hebat menjilati seluruh bagian sensitif vagina A-mei. Akhirnya ia mengalami orgasme hebat dengan sambil mendesah-desah mengeluarkan suara-suara nada tinggi. Membuat seprei di sekitar vaginanya menjadi ikutan basah.
Setelah dipuaskan, kini giliran A-mei 'membalas budi'. Ia mengesek-gesekkan punggung Pak Heru yang tidur telungkup dengan tubuhnya sendiri. Payudaranya digunakan untuk 'memijiti' punggung Pak Heru. Pak Heru merasakan enaknya saat ujung payudara A-mei menyentuh badannya. Dadanya yang putih mulus bergesek-gesek dengan punggung Pak Heru yang hitam. Bulu-bulu vaginanya juga menggelitik bagian pantat dan paha Pak Heru. Sementara A-mei juga merasa kegelian terutama di bagian sekitar pahanya yang bergesekan dengan paha Pak Heru yang berbulu lebat.
Pak Heru membalikkan badan dan tidur telentang. Penisnya yang hitam besar berdiri dengan gagahnya. A-mei kembali menggunakan payudaranya untuk 'memijiti' muka Pak Heru yang bereaksi dengan menjilati dan mengecupi payudara A-mei. Tangan A-mei yang halus kemudian memegang penis Pak Heru dan mulai mengocoknya. Setelah itu dijepitnya penis Pak Heru yang hitam diantara kedua payudaranya yang putih dan menggesek-gesekkannya.
Bagi Pak Heru, sungguh enak sekali rasanya penisnya dijepit dan digesek-gesek diantara payudara A-mei. Apalagi sesekali kepala penisnya membentur dagu A-mei. Saking enaknya sampai-sampai ia hampir mengalami ejakulasi. Untung sekali ia adalah pria yang punya pengalaman tinggi. Sehingga ia bisa menahan gejolak nafsunya supaya tidak ejakulasi prematur. Tentu adalah suatu kerugian besar kalau ia tidak dapat menikmati tubuh A-mei.
Setelah mengatur gejolak nafsunya menjadi stabil kembali, Pak Heru mulai mengambil inisiatif lagi. Setelah hampir dibuatnya ejakulasi prematur, kini saatnya untuk 'memberi pelajaran' kepada gadis ini. Ditidurkan A-mei telentang di ranjang. Kedua kakinya dibuka lebar-lebar. Didekatkan penisnya ke vagina A-mei yang terbuka dengan bebas itu. Kemudian didorongnya penisnya masuk ke dalam vaginanya. Agak seret memang tapi akhirnya, bleesss, penisnya berhasil masuk ke dalam sampai akhirnya seluruhnya masuk ke dalam vagina gadis belia ini. Sejenak ia berhenti untuk merasakan betapa bergelora hatinya karena telah berhasil menyetubuhi A-mei, anak gadis Pak Wijaya kroninya itu. Sungguh hari itu adalah hari hoki baginya. Segera setelah itu ia mengocok penisnya di dalam vagina A-mei, merasakan nikmatnya jepitannya yang rapat. Sementara A-mei juga mendesah-desah merasakan nikmatnya penis Pak Heru yang perkasa menembus dan mengocok vaginanya. Apalagi sambil memompa A-mei, kedua puting A-mei yang kemerahan itu dijilatinya dan dikenyot-kenyotnya.
Lalu A-mei disetubuhinya dalam posisi doggy style. Dikocoknya penisnya di dalam vagina A-mei sampai-sampai seluruh tubuh A-mei dibuatnya berguncang-guncang. A-mei rasanya seperti seluruh tubuhnya digedor-gedor! Tak hanya itu, sekujur punggung dan pinggang mulus A-mei diraba-rabanya dan tak lupa payudaranya diremas-remasnya. Dari doggy style, kembali A-mei ditelentangkan. Namun satu kakinya diangkat ke atas bahunya. Setelah itu, kembali disetubuhinya A-mei dengan heboh sampai bagaikan terjadi gempa bumi setempat. Sementara A-mei dibuatnya mendesah-desah sambil berteriak-teriak. Setelah itu, dimiringkan tubuh A-mei, satu kakinya diangkat, dan kembali ditembusnya dan dikocoknya vagina A-mei secara miring dengan penisnya yang hitam perkasa itu. Kembali mereka berganti posisi lagi. Ditelentangkannya A-mei, kedua kakinya diangkat dan dibuka lebar-lebar dan lagi-lagi dimasukkan dan dimainkannya penisnya ke dalam vagina yang terbuka lebar itu.
Karena terus menerus dikocok-kocok dan digedor-gedor dalam posisi yang berbeda-beda begitu, apalagi masing-masing posisi durasinya cukup lama, lama-lama A-mei merasa nggak tahan juga. Ia meminta Pak Heru untuk tidur telentang. Kini giliran dia yang 'berolahraga'. Ia duduk di atas Pak Heru. Dimasukkannya penis Pak Heru ke dalam vaginanya kemudian digoyangnya tubuhnya naik turun sambil mendesah-desah. Payudaranya meski kecil namun bisa naik turun mengikuti gerakan tubuhnya. Badannya jadi basah berkeringat. Rambutnya agak awut-awutan. Kedua tangan Pak Heru langsung merengkuh payudaranya dan meraba-rabainya, memainkan kedua putingnya dengan jari-jemarinya. Sementara A-mei makin cepat gerakannya dan desahannya juga makin cepat dan pendek-pendek, sampai akhirnya datanglah orgasmenya yang kedua malam itu. Setelah itu gerakannya makin lama makin pelan sampai akhirnya ia melepaskan diri dari Pak Heru dan merebahkan diri ke dada Pak Heru. Tubuhnya terkulai lemas. Napasnya terengah-engah. Badannya telah basah oleh keringat. Padahal kamar itu ber-AC.
Demikianlah A-mei yang sorenya berkeringat karena olahraga lari di tempat, malamnya di dalam kamar yang sama ia kembali berkeringat karena 'olahraga duduk di tempat'. Namun bedanya kali ini ia merasa puas sekali.
"Aduuh, Oom. Badan A-mei jadi lemas sekali. Tapi A-mei suka banget deh."
"Oom juga suka, sayang," kata Pak Heru sambil membelai-belai rambut A-mei.
Namun, ternyata Pak Heru masih belum 'mati'. Dan A-mei baru tersadar akan hal itu setelah merasakan penis Pak Heru masih menegang.
"Lho, Oom masih belum selesai," serunya, rupanya ia kaget juga akan keperkasaan Pak heru, meski usianya sudah kepala empat.
"Sini, biar kini giliran A-mei yang muasin Oom," kata A-mei.
Tahu akan maksud A-mei, Pak Heru segera berdiri di atas ranjang. Kemudian A-mei sambil berlutut di depannya dan menghadap Pak Heru, melakukan oral seks. Dengan mulutnya yang mungil, dikulumnya penis Pak Heru, diemut-emutnya dan dijilatinya, terutama kepala penisnya yang disunat itu yang nampak besar.
"OOH, A-mei. Oooh. Teruskan sayang," katanya sambil kedua tangannya memegang kepala A-mei dan ikut menggerak-gerakkan kepalanya. .
Rupanya A-mei termasuk jago nyepong juga sampai-sampai akhirnya Pak Heru tak dapat menahan lagi.
"Oooh, A-mei, Oom sudah nggak tahan. Oom mau keluar di depan aja."
Kemudian A-mei melepaskan kulumannya sementara tangannya mengocok-ngocok penis Pak Heru yang masih sangat dekat dengan wajahnya.
Namun hanya selang satu atau dua detik saja, akhirnya.
"Ooohh, croottt, ahhhh, croot croot, ahhhhh, crot crot crot, ahhhh, ahhhhhhhhh."
Sperma Pak Heru keluar dengan volume yang sangat banyak dengan tekanan yang kuat sampai makin lama makin lemah. Sehingga spermanya membasahi berbagai tempat di wajah A-mei. Bahkan ada pula yang mendarat di rambutnya. Sebagian ada yang menempel di bibirnya. Tangan A-mei masih tetap mengocok penisnya menguras seluruh isinya. Setelah itu dijilati penisnya yang penuh dengan sperma itu sampai akhirnya jadi licin bersih. Sehingga ada sperma yang tertelan olehnya.
Sementara sperma yang sebelumnya mendarat di wajahnya mulai mencair sehingga kini ada beberapa 'anak sungai' mengalir turun ke bawah, membasahi leher dan dadanya. Ada yang alirannya kuat, ada pula yang lemah. Ada juga 'air terjun' yang begitu sampai ke bagian bawah pipinya langsung jauh ke dada. Ada aliran 'anak sungai' yang mengalir pas sampai ke putingnya. Tangan kanannya yang dipakai mengocok penis Pak Heru juga basah oleh sperma, terutama ibu jari dan telunjuknya. Jarinya itu dilapkan ke tubuhnya. Sehingga kini bagian dadanya menjadi basah dan agak mengkilap karena sperma Pak Heru.
Pak heru benar-benar puas malam itu. Seluruh spermanya benar-benar terkuras habis. Sampai-sampai badannya lemas. Namun ia masih sempat berbincang-bincang dengan A-mei.
"Aduh, A-mei. Kamu benar-benar bikin Oom jadi lemas sekarang. Gila juga kamu ya. Oom nggak pernah nyangka kamu yang masih muda dan kelihatannya alim gini kok bisa seliar ini. Belum pernah Oom ngalami yang kayak gini. Iiih, coba lihat sekarang kamu jadi belepotan gini," kata Pak Heru merasa surprise ternyata A-mei yang tampangnya alim itu ternyata bisa seliar ini. Padahal dalam hati ia bangga juga bisa menikmati dan mendapat service luar biasa dari cewek seperti A-mei gini.
"A-mei juga nggak pernah sampai basah semua kayak gini. Oom tadi ngomongnya tiba-tiba sih trus langsung keluar lagi. Begitu keluar ya udah tanggung, diterusin aja. Tapi, ihh, kok keluarnya banyak sekali sih, Oom,?" kata A-mei sambil tersipu.
"Hahaha. Soalnya Oom terangsang banget sih sama kamu. Habis kamu betul-betul hot banget tadi. Kamu benar-benar jago nyepong penis. Apalagi sebelumnya Oom nggak pernah mikir bisa make love sama gadis secantik dan se-sexy A-mei gini."
"Idiih, Oom, bikin A-mei malu aja", katanya sambil mukanya memerah,
"A-mei juga nggak mikir bakalan sampai begini. Abis tadi Oom romantis banget sih," katanya.
"Tapi tadi gimana, kamu enjoy nggak? Kapan mau gini lagi?"
"Iih, Oom genit deh nanyanya kaya gitu,?" kata A-mei sambil mukanya makin memerah. Di dalam hati ia sangat menikmati permainan dan keperkasaan Pak Heru. Memang sebelum ini ia sudah tidak perawan. Ia telah seringkali make love dengan cowoknya dan juga mantan-mantannya. Namun pengalamannya dengan Pak Heru inilah yang terhebat yang pernah didapatnya.
Tak lama kemudian, A-mei balik ke kamarnya dan ia langsung mandi membersihkan badannya. Karena badannya dan bajunya jadi basah serta lengket-lengket dan bau gara-gara sperma Pak Heru yang ada di tubuhnya. Setelah selesai mandi, badannya menjadi harum kembali. Kemudian tidurlah ia dengan nyenyaknya sambil bermimpi indah.
Sementara Pak Heru juga tak lama kemudian tertidur lelap dengan hati gembira dan rasa bangga yang tak terkira.
Esok paginya, seperti telah diduga, Pak Heru dan A-mei bangun kesiangan. Setelah itu mereka bertiga makan pagi bersama tanpa menyinggung-nyinggung kejadian malam sebelumnya.
Tak berapa lama setelah peristiwa hari itu, Pak Wijaya dengan mulus memenangkan proyek yang diincarnya. Bahkan sejak itu Pak Heru menjadikan Pak Wijaya sebagai 'favoritnya' dan selalu memenangkan proyek-proyek besar. Rupanya kini Pak Heru memilih untuk menunggang satu saja, yaitu 'menunggang' A-mei. Pak Wijaya menjadi semakin kaya saja sekaligus berhasil melakukan balas dendam yang manis atas penipuan terhadap dirinya itu. Dan tentu, yang terakhir ini akan tetap menjadi rahasia di dalam keluarganya yang tidak akan dibocorkannya.
Pak Heru, jelas mendapat keuntungan lain yang tak dapat dinilai dengan uang, disamping upeti dari Pak Wijaya tetap mengalir terus seperti biasa. Sejak saat itu, ia jadi makin sering datang dan menginap di rumah Pak Wijaya, tentu tujuan utamanya bukan untuk menikmati masakan Mbok Yem di meja makan, melainkan menikmati layanan A-mei di tempat tidur. Dan Pak Wijaya benar-benar menutup mata dan pura-pura tidak tahu akan hal itu. Sehingga ia menjadi semakin leluasa menjalin hubungan gelapnya dengan A-mei tanpa ada resiko skandalnya ini bakal bocor.
Sementara A-mei kini semakin banyak mendapatkan uang jajan dari ayahnya. Sehingga ia bisa shopping lebih banyak dan semakin berhura-hura dengan teman-temannya. Selain itu, ia juga mendapatkan 'nafkah batin' dengan kepuasan tiada tara dari Pak Heru. Walaupun berbeda jauh dengan dirinya, namun ia tak peduli karena telah merasakan sendiri kehebatan Pak Heru di atas ranjang, yang sejauh ini belum pernah didapatkannya dari cowok lain seumurnya. Sehingga ia tidak berkeberatan untuk tidur sekali lagi dengan Pak Heru, dan lagi, lagi, lagi. Hal ini dengan leluasa dilakukan di rumahnya tanpa diketahui oleh siapa pun termasuk papinya (dalam sangkaannya). Sehingga ia tak perlu takut rahasia ini bakal terbongkar yang tentu akan merusak citranya sebagai anak gadis.
Demikianlah, sebuah skandal terselubung yang terus berlanjut dan berlanjut walaupun di permukaan seolah tak terjadi apa-apa dan tidak ada seorang pun yang membicarakannya. Dengan semuanya bersikap 'tahu sama tahu tapi pura-pura tidak tahu', pada akhirnya masing-masing orang semuanya mendapatkan keuntungan, bukan hanya satu namun keuntungan ganda.
One girl. Two men.
One hidden affair. Two filthy benefits.
Diposkan oleh Dee Namaku di 04:34 Sama Sama Untung Label: Daun Muda 0 komentar
Bagian I
Pak Wijaya adalah seorang pengusaha yang kaya raya di daerahnya. Usianya relatif muda, 46 tahun, kalau dibanding dengan kesuksesannya. Kesuksesannya selain disebabkan oleh naluri bisnisnya yang handal serta keuletannya juga karena kehebatannya menjalin hubungan dengan bapak-bapak pejabat yang memegang peran kunci untuk proyek-proyeknya. Memang bisnisnya adalah sebagai kontraktor untuk proyek-proyek pemerintah.
Pejabat paling penting di instansi terkait yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan atau kegagalan bisnisnya adalah Pak Heru. Ia selalu berusaha mendekati Pak Heru, namun sejauh ini Pak Heru, walau baik kepadanya, namun bersikap 'menunggang banyak kuda'. Kelebihan Pak Wijaya dalam hal melobi Pak Heru adalah usianya kurang lebih sama dan hobi mereka sama-sama doyan perempuan. Sering mereka pergi bersama-sama ke klab-klab malam eksklusif atau menginap di hotel-hotel berbintang lima. Sebagai pengusaha yang licin dalam hal melobi, Pak Wijaya juga men-servis banyak hal menyangkut kehidupan pribadi Pak Heru, mulai dari mencarikan sopir pribadi, membiayai instalasi car audio anak sulungnya, sampai (tentu saja) dalam hal cewek. Ia telah paham mengenai tipe cewek-cewek high-class kesukaan Pak Heru. Tidak hanya cewek dalam negeri saja yang pernah disuguhkan, namun juga cewek-cewek import dari berbagai negara. Pak Heru sendiri sebenarnya telah berumah tangga selama dua puluh tahunan lebih. Namun dasar bandot tua, istrinya yang sudah stw dan keluarganya tak terlalu diperhatikannya.
Meski sukses sebagai pengusaha, namun kehidupan rumah tangga Pak Wijaya tidak sesukses bisnisnya. Ia menikah dalam usia yang relatif muda, 22 tahun, namun hanya bertahan 2 tahun saja. Setelah itu kawin cerai beberapa kali dan kini ia hidup menduda dalam lima tahun terakhir ini. Disamping kawin cerai ia juga menjalin banyak affair dengan sejumlah wanita. Yang unik adalah beberapa tahun kemudian ia kembali menjalin affair dengan bekas istri pertamanya meski pada saat itu ia sedang mempunyai seorang istri sah.
Dari hasil affair dengan istri pertamanya itu, ia mempunyai seorang anak perempuan yang bernama Meliany atau kalau di rumah biasa dipanggil A-mei. Usia A-mei kini 19 tahun dan telah menjadi seorang gadis dewasa. Kulitnya yang putih dan wajahnya yang cantik mengundang daya tarik yang tinggi terhadap para cowok. Ia sedang duduk kuliah tahun pertama. Di kampus, ia termasuk cewek beken. Bahkan sewaktu orientasi studi, baru beberapa hari masuk saja, ia telah menjadi bahan pembicaraan terutama diantara para cowok. Maklumlah karena disamping cakep dan mempunyai daya tarik tinggi, orangnya juga easy-going. Ditambah lagi anak seorang pengusaha kaya.
Karena terlalu sibuk dengan bisnisnya, Pak Wijaya jarang sekali meluangkan waktu dengan putrinya. Dan sebagai kompensasinya ia sangat berlebihan dalam memberikan hal-hal material kepadanya. Akibatnya A-mei tumbuh menjadi cewek yang agak cuek dan suka semaunya sendiri. Bahkan omongan papanya pun tidak digubrisnya. Malah seringkali justru papanya yang takut dengannya. Itulah akibat karena terlalu dimanja namun kurang perhatian.
Pada suatu hari, terjadi hujan badai yang menyebabkan banjir besar di banyak tempat di dalam kota. Akibatnya petang itu, sepulang dari kunjungan kerja di daerah, Pak Heru tertahan 2 jam di bandara karena sopirnya tak bisa menuju kesana. Akhirnya ia menelpon Pak Wijaya dan berharap agar Pak Wijaya bisa membereskan ketidaknyamanan yang terjadi pada dirinya saat itu. Memang sebelum-sebelumnya Pak Wijaya selalu mampu membereskan hal-hal yang tidak menyenangkan seperti ini. Namun malam itu sepertinya ia menemui jalan buntu, karena tidak ada kamar hotel yang memadai yang masih kosong. Akhirnya, Pak Wijaya menawarkan untuk menginap di rumahnya yang besar dan mewah. Kebetulan lokasi rumahnya tidak terlalu jauh dari bandara.
Sebenarnya kalau tidak terpaksa ia tidak terlalu suka mengundang Pak Heru menginap di rumahnya, terutama karena ada puterinya yang telah menginjak umur dewasa itu. Ia tidak ingin mendekatkan putrinya ke lingkungan bisnis yang tidak bersih apalagi dengan Pak Heru yang doyan main perempuan itu. Namun kali ini ia tidak punya pilihan lain. Apalagi di saat seperti ini dimana sedang ada proses tender sebuah proyek besar, yang kalau goal bakal memberikan keuntungan finansial yang jauh lebih besar dibanding proyek-proyek sebelumnya. Dalam kondisi seperti sekarang, tentu adalah suatu tindakan bunuh diri kalau ia tidak menolong Pak Heru disaat dalam kesulitan. Sebelumnya Pak Heru pernah bertemu dengan A-mei dua kali. Namun dalam suasana yang sekedar basa-basi di tempat yang banyak orang dan itu pun cuma sebentar.
Setelah perjalanan lebih kurang satu jam, sampailah Pak Heru di rumah Pak Wijaya. Sehabis mandi dan menaruh kopor di dalam kamar yang akan ditinggali malam itu, mereka berdua makan malam bersama. Sehabis makan malam, terjadi insiden kecil yaitu ketika Pak Heru yang akan menuju ke kamar mandi secara kebetulan berpapasan dengan A-mei yang baru keluar dari kamarnya. Melihat A-mei seketika wajah Pak Wijaya jadi merah padam, karena saat itu A-mei mengenakan daster rumah dari bahan yang agak tipis tanpa memakai bra. Nampak jelas tonjolan kedua putingnya di balik daster yang tipis itu. Namun oleh karena sudah terlanjur, mau tak mau dikenalkannya A-mei kepada Pak Heru. Dengan seolah-olah seperti tidak terjadi apa-apa diajaknya bicara gadis muda itu. Tentu sambil matanya tak menyia-nyiakan pemandangan indah di depannya itu.
Pak Wijaya hanya dapat tersenyum kecut saja dengan kejadian itu. Dalam hati ia agak geram dengan A-mei. Padahal sebelumnya, ia telah memberitahu mengenai kedatangan Pak Heru. Malah ia menganjurkan supaya lebih baik tidak keluar dari kamarnya. Dan kini terbukti kalau omongannya tidak digubrisnya.
Sejak kehadiran A-mei, Pak Heru jadi bergairah, matanya berbinar-binar melihat kecantikan dan kebeliaan A-mei, serta daya tarik femininnya secara keseluruhan. Daster hijau muda yang dikenakan A-mei memang sangat cocok dipakainya dan pas dengan kulitnya yang putih, membuat dirinya nampak cantik menarik. Ukuran payudara A-mei termasuk kecil, boleh dibilang dadanya termasuk 'rata'. Mungkin itu sebabnya kalau di rumah ia kadang suka tidak memakai bra. Meski payudaranya kecil namun putingnya cukup menonjol, sehingga nampak jelaslah tonjolan kedua puting payudaranya di balik sekedar kain daster yang tipis. Dan disaat membelakanginya, di bawah rambutnya yang sebahu, nampak jelas tidak ada tali bra atau kaus dalaman di punggungnya. Yang terlihat menerawang justru celana dalam di balik dasternya yang terlihat karena perbedaan warna dengan kulitnya. Tentu hal ini semua tak lepas dari penglihatan Pak Heru.
Sementara Pak Wijaya saat itu merasa tak nyaman dan serba salah dengan kehadiran A-mei di dekat mereka. Ia tahu benar kesukaan Pak Heru adalah tipe-tipe cewek oriental seperti A-mei begini. Telah cukup banyak cewek-cewek seumuran putrinya yang disuguhkan ke Pak Heru demi kelancaran proyeknya. Kini sepertinya ia kena batunya karena tentulah saat itu Pak Heru jadi terangsang terhadap putrinya! Namun ia tak bisa berbuat apa-apa karena sungguh tak sopan kalau ia bersikap terlalu intrusif apalagi di depan tamu pentingnya. Tak lama setelah itu A-mei balik masuk ke kamarnya lagi sehingga hatinya agak lega karena terlepas dari suasana yang serba salah itu.
Sebenarnya, belakangan ini diam-diam Pak Wijaya juga sering merasa terangsang oleh putrinya, terhadap cara berpakaiannya, sikapnya, dan daya tarik seksualnya. Apalagi kalau putrinya itu lagi ingin mendapatkan sesuatu dan bersikap manja terhadap dirinya dengan memegang tangannya dan mendekatkan tubuhnya ke dirinya. Ia merasakan harumnya aroma tubuh serta hangatnya tubuh gadis yang telah tumbuh menjadi dewasa itu. Dan tidak jarang ia melihat payudara putrinya di balik bajunya yang tipis atau dikala putrinya sedang menunduk dikala memakai kaus longgar dengan belahan dada rendah. Ia tidak merasa bersalah akan hal ini selama ia tidak berbuat tak senonoh terhadap putrinya. Menurutnya itu adalah wajar karena putrinya mempunyai daya tarik seksual yang tinggi.
Dan rasa tak bersalahnya itu menjadi makin kuat setelah akhirnya ia menyadari kalau A-mei sebenarnya bukan anak kandungnya. Memang istrinya dulu sering berbuat affair dengan banyak lelaki selain dirinya. Mengetahui kalau Pak Wijaya sangat mendambakan anak dan saat itu adalah orang yang bisa memberikan uang paling banyak kepada dirinya, maka dikaranglah cerita bahwa bayi yang dikandungnya itu adalah anaknya. Sehingga selama ini Pak Wijaya secara regular selalu membiayai ongkos hidup mereka. Hal itu terjadi sampai akhirnya mantan istrinya sendiri yang membocorkan rahasia itu. Semenjak berhasil menggaet dan menjadi peliharaan orang kaya dari Hongkong yang jauh lebih kaya dari Pak Wijaya, mantan istrinya itu tidak merasa perlu menjaga hubungan dengannya. Akhirnya ketika terjadi sebuah pertengkaran mulut yang meningkat menjadi sangat emosional, tanpa dapat dicegah lagi keluarlah pernyataan yang sebenarnya dari mantan istrinya.
Sejak beberapa tahun terakhir ini sebenarnya ia mulai curiga. Karena semakin dewasa A-mei, semakin jauh kemiripannya dengan dirinya. Dan kecurigaannya itu pada akhirnya terbukti. Namun kini publik luas telah terlanjur menganggap bahwa A-mei adalah putrinya. Untuk menjaga reputasinya dengan tidak membuat berita skandal baru, maka ia memutuskan untuk tetap mengakui A-mei sebagai anak dan membiayai seluruh kebutuhannya. Namun ia semakin kurang meluangkan waktu dengan A-mei dan tidak terlalu ngurusin kehidupan pribadinya.
Insiden malam itu justru ternyata memunculkan suatu ide brilyan di dalam benak Pak Wijaya. Apabila ide ini dijalankan pada momen yang pas, ia bisa mendapatkan keuntungan ganda, yaitu mendapatkan keuntungan finansial yang besar sekaligus membalas dendam terhadap penipuan yang dilakukan terhadap dirinya selama bertahun-tahun. Caranya yaitu dengan mengumpankan A-mei secara halus dan diam-diam kepada Pak Heru, kroninya itu! Apabila telah 'memakan' A-mei, tentu Pak Heru jadi tak enak hati terhadapnya, sehingga besar kemungkinan ia mendapat proyek-proyek besar berikutnya. Sementara dengan statusnya sebagai ayahnya, tentu tidak ada seorang pun yang akan menyangka bahwa ia adalah Master Planner dari rencana busuk itu. Bahkan tidak akan ada orang yang tahu karena hal itu akan diatur terjadi di dalam rumahnya.
Diposkan oleh Dee Namaku di 04:33 Ki Mupeng™ Story ::: Dukun Gaul Reloaded II ::: Label: Daun Muda 0 komentar
Sabtu, 12 Desember 2009
Ki Mupeng™ Story part 2
story continue ....
“ ehmmmm……. “ Mupeng menghirup udara pagi yang cerah di station pasar Turi itu .
Kereta Argo Anggrek baru saja membawanya tiba di kota pahlawan , Surabaya .
Dari station itu , Mupeng pun berjalan , dangan membawa tas ransel yang berisi bekalnya . Mupeng berjalan dengan tujuan sebuah Desa , dimana di desa itu sesuai petuah gurunya Mupeng harus menimba Ilmu .
Sambil melangkah Mantap , Mupeng terus berjalan , seiring dengan matahari yang makin terik . Butir butir peluh nampak menetes dari wajah Mupeng ,saat melihat ada sebuah warung , Mupeng pun Singgah , dan duduk di warung itu .
“ mas , mau minum kopi … ?“ tanya gadis berwajah manis , di warung itu . “ eh , boleh juga susunya …” ujar Mupeng , sambil menatap ke arah dada gadis itu dimana buah dadanya tampak menonjol . “ eh , apa mas ? “ tanya gadis itu mendengar celoteh Mupeng . “ anu , kopi susu , satu …” jawab Mupeng santai .
Gadis itu tersenyum , dan segera menyiapkan segelas kopi susu hangat .
“ mas , ini kopinya …” kata gadis . “ yah , makasih ya dik ….” jawab Mupeng .
“ eh mas , orang rantau yah ? , dari mana , mau ke mana , mas .?” tanya gadis itu .
“ iya dik , saya dari luar Jawa , mau cari pengalaman , merantau di Jawa ..” jawab Mupeng . “ oh gitu , mas punya saudara di Jawa …” tanya Gadis itu lagi .
“ eh , engak dik , ini juga lagi bingung , mau cari tempat tinggal ..”kata Mupeng .
“ eh , dekat rumah saya ada kos kosan , murah loh mas …” kata gadis itu .
Pucuk di cinta ulam tiba , Mupeng pun bisa mendapatkan penginapan di kota pahlawan itu . Dengan bantuan dari gadis penjaga warung itu , yang bernama Lilis , Mupeng pun di antar ke tempat kos kosan itu .
>>>
“ tante … tante … “ pangil Lilis di depan sebuah rumah yang tampak luas dan asri itu .
“ ya..ya.. “ seorang wanita setengah baya , keluar dan menyambut mereka . “ ada apa ya , ayo masuk , masuk dulu .. ..” tanya tante itu . Mereka pun masuk ke ruang tamu rumah itu , lalu Lilis berkata “ ini tante , ada yang mau ngekos di sini …”
Tante itu , menatap Mupeng , “ hmm , boleh …. “ . “ eh maaf , tante berapa sebulannya ? “ tanya Mupeng . “ oh , itu urusan gampang , yang penting kamu senang tinggal di sini ..” kata Tante itu .
“ sini , ayo ikut tante yah , biar tante tunjukin kamar kamu …” ajak tante itu sambil meraih tangan Mupeng . Sedang Lilis hanya menunggu saja , sambil membaca majalah di ruang tamu rumah tante itu .
“ oh ya , nama kamu siapa yah , saya Melati … “ ujar tante yang berusia 46 tahun itu , tapi tampak masih segar itu . “ saya Mupeng , tante ..” jawab Mupeng .
Setelah tiba di depan pintu sebuah kamar , tante itu membuka pintu kamar itu , “ Ini kamarnya , bagaimana ..? ” tanya tente itu , sambil memperlihatkan kamar kos itu .
Mupeng tercengang , melihat kamar yang cukup mewah itu . “ tante , ini kamar terlalu mewah , saya gak bisa bayar tante …” kata Mupeng . “ ah , tadi kan tante sudah bilang , soal ongkos sewa gampang aja …” kata tante itu sambil mencubit genit pipi Mupeng .
Mupeng tercengang , “ gila nih tante nafsu sama gua ya ..” ujarnya dalam hati . “ eh koq bengong , jangan bengong gitu , saya bisa kasih kamu kamar ini buat kamu gratis , yang penting kamu punya potensi “ lalu tangan tante itu meraba selangkangan Mupeng .
“ eh tante jangan ah , saya masih perjaka tante …” jawab Mupeng , sambil menepis tangan tante itu . “ oh , masih perjaka , toh ..” ujar tante itu tampak girang .
“ eh tante , kita ke depan dulu deh , gak enak sama Lilis udah lama kita tinggal sendiri …” kata Mupeng . “ ehm , oke ..tapi kamu mau ngekos di sinikan …” kata tante itu sambil meremas pantat Mupeng . “ eh , iya iya , mau deh ..” jawab Mupeng
>>>
Mupeng pun mendapatkan tempat unutk berteduh , kamar yang cukup mewah , dan induk semang yang sayang terhadap dirinya . Mupeng pun tinggal di rumah tante itu , unutk sementara .
>>>
“ Lilis , terima kasih yah telah bantu saya ..” kata Mupeng , ketika bertamu di rumah Lilis . “ oh gak apa mas ..” jawab Lilis .
“ eh mas , gimana , tinggal di tempat kost tante Melati enak gak ? “ tanya Lilis , sambil meletakkan baki , yang di atasnya terdapat dua gelas teh manis itu .
“ eh , enak ..” jawab Mupeng . “ tante melati juga baik kan .. ? “ tanya Lilis . “ eh iyah , baik , tapi.. “ ujar Mupeng . “ eh , tapi apa …” tanya Lilis . “ eh , tante Lilis agak genit yah … “ jawab Mupeng .
Lilis tersenyum , “ maklum mas , dia kan janda , kesepian gitu , udah lama sendiri ..” .
“ iyah Lis , tapi saya takut , saya kan masih perjaka , takut di perkosa ..” jawab Mupeng .
“ ih , mas , masa sih mas masih perjaka …” Lilis tersipu . “ iyah , masih perjaka , lilis mau tes..” kata Mupeng , menampakan kepolosan wajahnya .
Lilis mencubitnya “ ih mas genit, Lilis juga masih perawan , mas ..” . “ oh , yang bener , kalau gitu saya tes boleh …” ujar Mupeng . Lilis melotot , “ mas ….” .
Mupeng bertamu di rumah Lilis cukup lama , bercanda , dan bersenda gurau , akhirnya waktu , untuk Mupeng kembali ke tempat kostnya .
>>>
“ mupeng , kamu dari mana , dari tadi tente cariin kamu loh …?” tanya Tante Melati , yang mengenakan gaun tidur tipis , dan sexy itu . “ eh , dari rumah teman tante ..” jawab Mupeng .
“ oh , Mupeng tante mau minta tolong , boleh .?” tanya tante Melati , sambil tersenyum genit . “ oh , boleh tante , asal saya mampu pasti saya bantu …” jawab Mupeng .
“ oh , pasti kamu mampu , tante cuma minta tolong di pijat , badan tane gak enak pegal …” kata Tante Melati .
“ eh , ..ehm boleh tante .. tapi saya tidak begitu , bisa mijat … “ ujar Mupeng . “ gak apa , gak usah bisa mijat , elus elus aja juga boleh koq …” jawab tante Melati , menarik tangan Mupeng masuk ke kamarnya .
“ buset dah , maksa banget nih tante …” ujar Mupeng dalam hati .
>>>
Dalam kamarnya tante Melati , membuka baju tidurnya , di hadapan Mupeng . Dan Mupeng pun di suguhi tubuh wanita setengah baya , namun masih mantap dan sexy itu . Buah dadanya yang besar , dan montok . Maklum , tante itu hanya pernah sekali melahirkan anak .
Tubuhnya juga sexy, perutnya cukup rata , dan di bagian bawahnya tertutup celana dalam Mini yang hitam dengan renda renda kecil .
“ kenapa Mupeng , koq melongo , suka yah melihat tante telanjang ..” ujarnya tante melati , sambil mencubit pipi Mupeng . “ eh , anu.. eh ..” Mupeng tergagap .
“ udah sayang gak usah gerogi , saya tahu kamu suka , ayo coba pegang t*t* tante ..” katanya sambil menuntun tangan Mupeng ke buah dadanya . “ oh , mainkan pent*l nya Mupeng , oh tante suka banget. ..” ujar tante itu nafsu .
Mupeng pun merasakan buah dada yang montok dan keras ,” benar benar tante yang hebat , umur sudah setengah baya , tapi buah dadanya masih seperti ABG …” ujar Mupeng dalam hati .
Mupeng meramas , remas , dan memainkan putting susu tante Melati , Mupeng memasang wajah lugu , seakan akan dia memang perjaka ting ting .
Tante Melati , tampak nafsu , sepeti mendapat durian runtuh , di hadapannya Mupeng yang perjaka siap di sedotnya .
“ Mupeng , sini tante mau lihat , k*nt*l kamu …” tante Melati langsung jongkok , dan hendak membuka resleting celana Mupeng . Tapi Mupeng menahannya “ tante jangan , saya malu , jangan tante , saya masih suci , saya masih perjaka ..” ujar Mupeng .
“ gak , apa koq , tante cuma mau lihat saja , gak di apa apain koq sayang. ..” ujar tante Melati . “ tapi ..tante … tapi …” ujar Mupeng terbata , dan tangan tante melati sudah berhasil meloloskan celana mupeng berikut kolornya .
“ hi .. hi .. hi.. , lihat tuh , k*nt*l kamu udah nganceng kan …” ujar tante Melati kegirangan . Tangan tente itu meraba batang penis Mupeng yang tegak itu . “ aduh tente , jangan dong , saya malu , jangan tente …” ujar Mupeng .
Quote: This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 628x468.
Tanpa tunggu waktu lama , penis Mupeng pun masuk ke dalam mulut tante Melati . dengan nafsu tante melati mengulum penis Mupeng , yang di kiranya perjaka ting ting itu. “ ahh ..tante ..ahh ..jangan ..ahh ..tante …. “ erang Mupeng .
Kepala tante Melati naik turun , mengesek mulutnya , pada tiang sakti Mupeng . Mata Mupeng merem melek “ anjrit , tante ini enak banget mainnya “ ujar Mupeng dalam hati
Tante Melati terus saja , mengulum , dan menghisap batang penis ki Mupeng . Aroma sex nafsu terpancar dari wajah cantik wanita setengah baya itu . Vagina tante itu juga mulai mereka , klitoris menegang , dan lendir mulai membasahi vaginanya , bagai embun yang membasahi rumput hijau di pagi hari .
“ oh ..tante , gak tahan , saya gak tahan ..” erang Mupeng , lalu menyemprotkan spermanya di dalam mulut tante Melati . Tante Melati mengetup mulutnya rapat rapat , tak rela penis itu lepas dari mulutnya , menelan semua sperma Mupeng , yang di anggapnya obat awet muda , sperma perjaka .
“ ayo , sekarang kamu pijatin tante yah “ kata tante melati setelah puas dengan penis Mupeng , dia pun berbaring tengkurap . Mupeng pun mulai memijat punggung Tante itu .
Pijatan di leher , terus turun hingga ke pinggang , dan naik lagi ke atas . Lima menit berlalu , posisi tante Melati berubah , menjadi terlentang .
Kini , bagian depan tubuhnya menjadi alas pijatan Mupeng . Mupeng pun memijat buah dada montok itu , turun ke perut ratanya , ke paha yang mulusnya , dan naik lagi ke atas .
Samar terdengar nafas Tante itu , yang menderu , di sertai desah nafsunya .
“ eh tante , pipis di celana ya ..” ujar Mupeng . “ eh engak …. “ jawab tante itu . “ itu koq , celananya basah …” ujar Mupeng polos .
Tangan tante itu menyentuh selangkangan celana dalamnya , sambil tersenyum dia berkata “ ini karena tante suka sama kamu , jadi m*m*k tante basah , sayang ..” .
Tante itu pun semakin nekat saja , celana dalamnya perlahan di bukanya . Mupeng mengunakan gaya lugunya “ ih , tante .. apa itu …” ujar Mupeng .
Tante itu tersenyum “ kamu belom pernah lihat m*m*k perempuan yah .. ?” tanya tante itu . Dengan gaya lugu , dan wajah polos Mupeng menggeleng .
“ tuh , coba kamu lihat aja , kamu pasti suka …” ujar tante Melati lalu membuka lebar ke dua kakinya . Mupeng menatap vagina tante itu , benar benar vagina yang indah , bulu bulu lebat menghitam di bukit kemaluannya , liang vagina yang telihat rapat , dengan bibir kemaluan yang tebal .
“ Mupeng , ayo masukin k*nt*l kamu kemari ..” ujar tante Melati . “ ah , tidak tante , saya masih perjaka …” ujar Mupeng . “ gak apa sayang , kalau kamu takut , gak usah di masukin deh ujungnya saja gesek di sini ya ..” ujar tante itu merayu .
“ ehm , tapi saya gak masukin yah tante ..” kata Mupeng . Tante Melati tersenyum , dan mengangguk . Mupeng pun mendekatkan penisnya yang sudah tegak kembali itu ke vagina basah milik tante Melati .
“ oh …enak banget , kamu bikin m*m*k tante jadi gatel ..” ujar tante Melati . Mupeng dengan memegang batang penisnya , mengesek ujung penisnya pada klitoris tante Melati , yang membuat tante itu mendesah desah .
Beberapa saat , Mupeng membuat vagina tante itu gatal , dengan gesekkan ujung penisnya itu . Tante Melati tiba tiba memegang pingang Mupeng , lalu dia mendesakkan pantatnya , sehingga penis Mupeng masuk ke dalam liang vaginanya .
“ ahhh , tante … kenapa di masukin … aduh sakit ..tante… sakit….” ujar Mupeng .
“ tenang sayang , gak apa tenang saja “ ujar tante Melati , dengan nafsu dia mengoyang pantatnya , sehingga liang vaginannya bergesekkan dengan batang penis Mupeng .
“ aduh tante , ahh ..udah ,,tante jahat , saya masih perjaka tante ..” ujar Mupeng dengan wajah sedih . Tante itu hanya tersenyum .
“ ajrit , m*m*knya enak juga , seret dan peret ..” ujar Mupeng dalam hati .
Beberapa saat , Tante itu membalik tubuh Mupeng . Sekarang tubuh Mupeng terlentang , dan tante itu sudah siap dengan vagina basahnya , di atas tubuh Mupeng .
Dengan dua tanganya Mupeng menutupi penisnya .” udah tante tolong , jangan saya masih perjaka ..” .
“ Mupeng , sudah ayo …” tangan tante itu pun memegang dua tangan Mupeng , dan penisnya yang tegak sudah berada di bawah vagina tante Melati . Pantat
tante Melati merendah , dan terus turun , hingga vaginanya kembali menelan penis Mupeng .
Tubuh Mupeng meronta ronta “ tante jangan , ahh ..tante jahat … “ . Tante itu hanya tersenyum , sambil terus menggoyang pantatnya turun naik ,dengan gerakan yang liar .
Tak lama tubuh tante itu menegang , mengejet , lalu menindih tubuh Mupeng .” ohh , sayang tante keluar …” .
Tidak berhenti di situ , penis Mupeng masih terus menancap di vaginanya , Setelah beberapa saat , tante itu menggoyang kembali . Beberapa kali tante itu orgasme di atas tubuh Mupeng .
“ ayo , mau berapa kali juga gua layanin loe ..” ujar Mupeng tersenyum dalam hatinya .
“ oh , Mupeng kamu hebat juga yah ..” ujar Tante itu masih terus bergoyang . Keringat sudah membasahi tubuhnya , dan nafasnya yang ngos ngosan terdengar jelas .
Setelah tante itu lebih dari sepuluh kali orgasme , Mupeng pun melepaskan spermanya .
Tante itu merasa sangat puas vaginanya di siram oleh sperma perjaka .
Tante melati berbaring di atas ranjangnya . Mupeng berbaring membelakanginya .
“ Mupeng , kenapa menangis sayang ..” ujar tante Melati yang mendengar isak Mupeng .
“ tante jahat , saya sudah tidak perjaka lagi , saya tidak suci lagi ..” ujar Mupeng .
“ ah , cepat atau lambat , pasti kamu gak perjaka koq , sayang..” jawab tante Melati .
“ tapi , orang tua saya berpesan , unutk menjaga diri , saya harus tetap perjaka hingga malam pertama ..” ujar Mupeng . “ oh gitu , tenang aja , sayang , gak ada yang tau koq.. yang penting kita jaga rahasia aja …” jawab tante Melati .
“ gak bisa tante , saya punya tanda merah , di pantat saya , itu tanda ke perjakaan saya , sekarang tanda itu pasti sudah hilang ..” kata Mupeng lagi .
“ tanda apa ,..?” tanya tante itu penasaran . Mupeng menungging , “ coba tante lihat di pantat saya , ada tanda merah gak , kayak tompel , tapi warnanya merah tante ,coba cari deh ..”
Tante Melati pun memeriksa pantat Mupeng , dan tentu saja tak menemukan tompel merah itu , yang memang tidak ada .
“ Mupeng , gak ada ..” ujar tante itu . “ coba periksa yang benar ..” ujar Mupeng lagi .
Tante Melati pun mendekatkan wajahnya , supaya makin jelas . Tiba tiba gas sharin Mupeng keluar .
"bbuutttt.."
“ buset dah , kamu makan jengkol berapa kilo sih , kentut bau kamu bau banget..” ujar tante itu .
“ tante ada gak tandanya …?” tanya Mupeng . “ gak ada …” jawab tante Melati sambil memukul pantat Mupeng.
Mupeng pun menangis tersedu sedu “ tuh kan saya bisa di usir dari rumah .. tante jahat ..” ujar Mupeng . “ sudah sudah …” kata tente Melati .
Mupeng masih terus terisak “ tante , kalau saya udah gak perjaka , saya gak di terima dalam keluarga , saya akan di usir , saya gak punya rumah . dan uang bulanan saya juga gak akan di kirim lagi , saya harus bagaimana tante …?.”
“ sudah Mupeng , tante kan tinggal sendiri , anak tante satu tapi jauh , di luar ngeri , nah rumah ini anggap rumah kamu sendiri aja , gak usah kamu pikirin uang sewanya , juga nanti tiap bulan tante akan kasih kamu uang jajan ..” kata tante Melati .
Isak Mupeng mereda , “ benar nih tante …” . Tante itu mengangguk .
“ terima kasih tante … “ ujar Mupeng .
“ yah , sudah , kamu balik ke kamar kamu , tante cape mau tidur..” ujar tante Melati . “ baik tante ..” jawab Mupeng sambil menuju pintu kamar tante itu . Saat hendak melangkah keluar , tante Melati berkata “ besok kamu pijitin tante lagi ya , sayang..”.
>>>
Pagi harinya Mupeng keluar dari rumah tante Melati , tujuannya ke warung milik Lilis .
“ pagi mas Mupeng ..” sapa Lilis ketika Mupeng tiba di warungnnya . “ pagi juga Lilis …” jawab Mupeng .
Lilis pun menyajikan secangkir kopi hanget , untuk Mupeng . Dan Mupeng pun menikmati sajian itu , dengan camilan gorengan yang ada di warung Lilis ,
“ kenapa mas , koq kayaknya gak semangat hari ini …” tanya Lilis. “ oh enggak koq , cuma agak letih ..” jawab Mupeng .
Belum lima menit Mupeng duduk di warung itu , tiba tiba tiga pria dengan tubuh tegap masuk ke dalam warung Lilis . “ wah , eloe tambah cantik aja Lis ..” kata seorang pria itu. Lilis cuma diam . Mupeng memperhatikan gerak gerik ke tiga orang itu .
“ Lis , mana bapak loe , udah dua bulan dia gak bayar pajak nih ..” kata orang itu . “ eh , bapak lagi keluar …” jawab Lilis . “ lis , eloe cakep cakep jangan bohong , bapak eloe buka warung , mesti bayar upeti sama gua …, kecuali eloe mau jadi bini gua …” kata orang itu lagi . “ gak sudi …” jawab Lilis .
“ eh ada , apa nih ribut ribut …” tiba tiba ayah Lilis keluar . “ eh , eloe udah dua bulan gak bayar pajak , bayar sekarang , kalau gak anak perawan eloe terpaksa gua bawa ..” ancam preman itu .
“ jangan bang , saya belom punya uang …” jawab ayah Lilis .
Mupeng menjadi tak sabar , lalu angkat bicara “ pajak apa , emang buka warung mesti bayar pajak sama eloe , kalau mesti bayar pajak juga bukan sama eloe tapi sama pemerintah ..” kata Mupeng .
“ eh , eloe siapa , ngapain eloe ikut campur …” bentak preman itu . “ eloe gak usah tau gua siapa , tapi kalau eloe bisa ngalahin gua , pajak warung ini gua bayar ..” kata Mupeng .
“ kurang aja , loe gak tau gua siapa yah ..” katanya . “ Anto hajar nih bedebah …” kata preman itu . Preman yang di panggil Anto itu langsung bergerak , dia memasang jurus , tangannya di tekuk , dengan posisi seperti huruf Z . dan mulutnya mendesis .
“ nih loe rasain jurus ular sendok mematuk tikus …” katanya . “ ular sendok … sendok apa nih ? sendok sayur apa sendok nasi …. “ kata Mupeng sambil tertawa .
“ kurang ajar ….” Bentaknya lalu bergerak , tubuhnya meliuk bergerak ke kiri dan kekanan mendekati Mupeng . Mata Mupeng mengawasi setiap inci gerakkannya . Preman itu semakin mendekat , Mupeng terus mencari celah untuk menyerang . Setelah semakin dekat , tiba tiba , “ buk “ tinju keras Mupeng melayang tepat di wajah preman itu.
Preman itu terjengkang , dan mengaduh ke sakitan . “ cuma sendok teh …” ujar Mupeng.
Melihat temannya terkapar begitu saja , dua preman lainnya segera mencabut golok yang terselip di pinggangnnya , dan berbarengan menyerang Mupeng .
Serangan yang tiba tiba itu , membuat Mupeng tak siap , dan satu pukulan telak tepat di pelipisnya . Mupeng pun terjatuh . “ mas … Mupeng …” terdengar jerit Lilis .
Tapi itu tak menciutkan nyali Mupeng , tapi malah membuatnya semakin murka . Mupeng kembali berdiri , menghalau setiap sabetan golok tajam itu . Dengan Mudah Mupeng mematahkan setiap serangan mereka .
Satu sabetan golok yang nyaris hinggap di leher Mupeng , sempat di tahan Mupeng . Tangan Mupeng menahan tangan preman itu , dan satu Tinju di lepas Mupeng , mengenai tepat di ulu hati preman itu . Membuat preman itu mual dan kesakitan . Goloknya lepas , dan Mupeng merebutnya .
Melihat dua temannya telah di taklukkan Mupeng , Preman itu menghentikan serangannya . “ baik gua akui eloe hebat , tapi gua akan balas dendam , eloe akan menyesal nanti ..” .
Ketiga preman itu pun meninggalkan warung itu , dan Mupeng pun tampak kelelahan , dengan nafasnya yang ngos ngosan . Lilis pun menghampiri Mupeng . “ aduh , mas , mas gimana sakit gak ..”
“ aduh ..aduh .,.sa sakit sekali ….:” ujar Mupeng sambil memegang pelipisnya .
“ Lilis , cepat bantu dia , antar dia pulang , beri obat ..” kata ayah Lilis .
>>>
Mupeng pun terbaring di atas ranjang Lilis . “ mas sakit ya ..” tanya Lilis . “sakit sekali .. aduh sakit …” jawab Mupeng . Lilis pun memakai es batu , yang di bungkus handuk , untuk mengompress , pelipis Mupeng .
“ aduh Lis , di sini sakit ….” erang Mupeng sambil memegang perutnya . Lilis , mengerutkan dahinya . “ mas , emang perut mas ke pukul ..” tanya Lilis . “ iya Lis .. kena pukul tenaga dalam preman itu , sakit sekali Lilis …” jawab Mupeng .
Lilis , memborehkan minyak , dan mengosok di seputar perut Mupeng . “ aduh , aduh .. di bawahnya lebih sakit …” ujar Mupeng .
“ dimana mas , di sini …” tanya Lilis dan tangan Lilis pun mengelus elus , atas selangkangan Mupeng . “ iyah , Lis aku buka dulu celananya , baru di urut …” ujar Mupeng . Lalu Mupeng membuka celananya , hingga tinggal memakai celana kolornya saja . Kontan tindakkan itu membuat wajah Lilis merona .
“ ayo Lis , tolong di kasih minyak di pijat “ ujar Mupeng . Lilis pun menggosok atas selangkangan Mupeng itu . Sebentar saja , celana kolor Mupeng bergelembung , karena penisnya membesar . “ aduh …aduh ….” Erang Mupeng .
“ kenapa mas ..” tanya Lilis . “ ininya sakit ..sakit …” erang Mupung sambil menunjuk penisnya yang membesar di balik kolornya .
“ koq bisa sakit sih mas ..” ujar Lilis . Mungkin kena tenaga dalam preman itu , lihat aja , jadi bengkak gitu Lis ,,,” ujar Mupeng.
“ wah , terus gimana mas ..” ujar Lilis . “ yah udah Lis ..tolong kamu gosok juga ya …” ujar Mupeng , lalu membuka celana kolornya , yang penisnya tegak berdiri itu .
Lilis manatapnya . “ ih mas Mupeng , koq besar gitu sih ..” ujarnya . “ justru itu Lis , jadi bengkak , karena kena pukulan preman itu , tolong di gosok Lis ..” ujar Mupeng .
Lilis pun memberi minyak pada batang penis Mupeng dan mulai menyentuh penis Mupeng . “ aduhh Lis , pelan pelan yah , sakit sekali ..” .
Tangan Lilis perlahan menyentuh penis Mupeng , lalu Mupeng berkata “ Lilis , gosoknya begini sayang …” tangan Mupeng mengajari tangan Lilis untuk menggenggam batang penis nya , lalu bergerak turun naik .
“ be ..begini mas…” ujar Lilis . “ yah , begitu , cuma pelan pelan yah , sakit di situ ..” ujar Mupeng .
Tangan Lilis pun bergerak turun naik , dan Mupeng mendelik , menikmati permainan gadis lugu ini . “ oh ..iya begitu sayang … terus. .. sakitnya mulai mereda tuh .. ayo Lis terus …” erang Mupeng .
Lilis semakin cepat bergerak ..” mas , sudah mendingan belom …” tanya Lilis . “ belum lis , terus gosok …” jawab Mupeng .
Lilis pun terus menggosok penis Mupeng ke atas dan kebawah , Hingga Mupeng mengejet , penis serasa kena setrum , lalu cairan putih kental muncrat ke luar dari penisnya .
“ ih , mas , apa ini , nanah yah …koq putih sih nanahnya ..” ujar Lilis . “ eh iyah , nanah tuh …” ujar Mupeng .
Lalu Lilis melap sperma Mupeng yang berhamburan di tangannya . “ mas , gimana , mendingan , sakitnya sudah hilang ..” tanya Lilis . “ oh iyah udah , udah mendingan , terima kasih yah Lis ..” jawab Mupeng .
Mupeng merapikan pakaiannya , lalu duduk di atas ranjang itu . Dia termenung . “ mas , ada apa sih …” ujar Lilis . “ eh , gak apa apa Lis .. cuma …” .
“ cuma apa , coba bilang sama Lilis …” ujar Lilis . Mupeng menarik nafasnya dalam dalam .” saya gak enak mau cerita sama kamu …” kata Mupeng .
“ gak apa mas , cerita aja , mas udah bantu Lilis , Lilis akan bantu mas ..” jawab Lilis .
Mupeng pun menceritakan , bahwa dirinya telah tak perjaka , kesuciannya di renggut tante Melati . “ jadi mas , udah gak perjaka …” tanya Lilis . Mupeng mengangguk sambil menitikkan air mata .
“ Lis , tubuh saya akan melemah ,tenaga saya akan hilang , ilmu saya akan luntur , karena kesucian saya sudah di rampas “ ujar Mupeng .
“ lalu gimana mas , apa ada obatnya ? “ tanya Lilis . “ tidak ada Lis , kecuali jika saya bisa mendapatkan ke perawaan seorang gadis , maka saya akan kembali normal ..” ujar Mupeng .
Lilis terdiam memandang Mupeng .
“ Sudahlah Lis , saya akan pergi , saya akan mencari gadis yang rela memberikan perawannya untuk menolong saya ..” ujar Mupeng .
Mupeng berdiri , “ Lis , terima kasih atas pertolongan kamu , selamat tinggal , mudah mudahan tubuh saya cukup kuat , sampai saya mendapat gadis baik , yang rela memberikan perawannya …” ujar Mupeng .
Lilis masih terdiam , menatap Mupeng . Mupeng melangkah selangkah ., lalu berkata lagi “ Lis saya akan pergi ..” . Lilis tetap diam . Mupeng melangkah selangkah lagi “ Lilis , selamat tinggal “ . Lilis pun tetap diam .
Mupeng melangkah lagi , tapi Lilis tetap diam saja . Hingga di depan pintu rumah Lilis “ Lilis , biarkan saya menatap kamu untuk yang terakhir kalinya ..” .
Lalu Mupeng melangkahkan kakinya , keluar rumah Lilis .
“ mas Mupeng , jangan pergi …” ujar Lilis . Segera Mupeng langsung masuk ke dalam rumah Lilis , “ Lilis mohon mengerti , mas harus pergi untuk mencari ga…” ujar Mupeng terputus , yang langsung di sela Lilis .
“ mas Mupeng , Lilis perawan , dan Lilis rela memberinya untuk mas , mas jangan pergi ..” ujar Lilis .
“ ah , dari tadi dong , gitu aja repot bener ..” ujar Mupeng dalam hati .
>>>
“ oh Lilis , apa Lilis rela menyerahkan keperawanan Lilis , untuk saya ..” ujar Mupeng dengan mata berbinar . Lilis tak menjawab dengan kata kata , tapi gadis cantik yang masih polos itu segera membuka bajunya , di dadanya tertutup bra dengan warna coklat muda itu . Lalu perlahan roknya pun terlepas , meninggalkan celana dalam dengan warna senada branya .
Tangan Lilis kebelakang , melepas kait branya , kini tubuh Lilis yang ramping dan sexi itu hanya di temani celana dalamnya saja . Tangan Lilis memegang tangan Mupeng , dan menariknya kamarnya .
Lilis merebahkan tubuhnya di atas ranjang tidurnya , matanya terpejam , menunggu aksi Mupeng .
Mupeng menghampiri tubuh Lilis , mencium bibirnya dan di balas oleh Lilis . Mereka berciuman , bibir mereka merekat kuat . Lidah nakal mupeng menggelitik langit langit mulut Lilis , memberi sensasi beda pada gadis cantik ini .
Lidah mupeng pun menjulur julur menjilati tubuh Lilis , kulit halus gadis ini sangat lembut . Lidah Mupeng pun tiba di putting susunya yang imut . Sebelah tangnnya segera meremas lebut buah dada yang montok itu . Lilis pun mendesah desah , merasakan remasan lembut di buah dadanya .
Putting susu Lilis , semakin menonjol karena terangsang , tubuhnya bergetar , sinyal sinyal birahi terkirim ke otaknya . Tanpa disadari vaginanya mulai meneteskan cairan birahi .
Tangan Mupeng terus merayap hingga ke selangkangan celana dalamnya . Kaki Lilis secara reflek terbuka lebar . Jari Mupeng dengan leluasa menari nari di atas selangkangan celana dalamnya .
“ mas … ahh …mas. …” erang Lilis .
Jari Mupeng terus menari nari , membuat Lilis manjadi tambah panas . Celana dalamnya mulai basah . Jari Mupeng menggeseki selangkangan celana dalam Lilis , yang tentu rasanya tembus hingga ke klitorisnya yang masih berlindung di balik celana dalamnya .
Jari Mupeng terus bergerak , semakin lama semakin liar , tubuh Lilis pun berliuk liuk , dia tak lagi menguasai tubuhnya .
Tak lama kemudian , Lilis merasakan suatu rasa , yang baru di rasakannya , orgasme .
Tubuhnya mengejang , dan mulutnya menjerit kecil , sambil tangannya meremas erat bantal , yang manjadi tumpuan kepalanya ..
Mupeng memberi jeda sebentar , membiarkan Lilis mengambil nafas dan menetralkan dirinya . Lalu perlahan Mupeng menarik turun celana dalamnya .
Birahi Mupeng meninggi saat gadis ABG cantik terbaring di hadapannya , bugil .
tubuh yang ramping dan imut , buah dada montok , paha mulus , dan vagina yang di hiasi bulu bulu halus di atasnya .
“ Lilis , kamu umur berapa sayang ..” tanya Mupeng . “ eh , kalau soal umur , Lilis gak mau bilang mas , sayangkan kalau cerita ini di deleted , dan om zonot dapat zakat infrak, gara gara Lilis bilang umur , yang jelas Lilis ABG , masih perawan dan lugu , udeh mas enjoy aja dah ..”jawab Lilis .
Mupeng tersenyum , ke dua Kaki Lilis di pentangkan lebar , Mupeng menatap vagina yang imut dengan liang sempit , dan basah .
“ ihh ..mas .. mas ngapain ..aduh ..geli …ahh..enak… geli enakk…ahh …” erang Lilis dengan tubuh yang meliuk , karena vaginanya di jilati dengan nafsu oleh Mupeng . Lidah Mupeng bergerak liar , menjilati klitoris imut gadis itu .
Lilis pun menggeleper , tubuhnya seperti di sengat arus listrik . Jilatan liar lidah Mupeng , tentu saja membuat Lilis yang perawan ini tak bisa menahan birahinya . Dia pun menjerti dalam nikmat , tubuhnya kembali mengejang .
Mupeng sudah siap dengan penisnya , yang akan membelah vagina Lilis . Ujung penis Mupeng telah siap di depan gang becek itu .
“ Lilis , kamu bener bener rela ..?” tanya Mupeng . Lilis menganguk . “ Lilis , kamu yakin ..? ” tanya Mupeng . Lilis menganguk . “ Lilis , pertama kali akan sakit , apa kamu tahan …? ” tanya Mupeng . Lilis melotot “ mas Mupeng bawel amat sih , cepat masukin ..” jawab Lilis .
Penis Mupeng pun mendesak liang sempit itu . Liang vagina Lilis , terbuka , terbelah . Mata Lilis terpejam , merasakan benda asing , masuk ke dalam tubuhnya .
“ aduh …. sakit….. “ erang Lilis . “ Lilis , maaf , kamu sakit sekali … ? “ tanya Mupeng
Lilis mengeleng . “ mas cepat dong di goyang , tapi pelan pelan yah ..” .
Penis Mupeng terus bergerak , keluar masuk liang perawan Lilis , Jepitan erat , penis itu , membuat Mupeng merasa nikmat . Lilis meringis , walau nafsu tapi karena dia perawan , Lilis tak bisa menikmati permainan dengan sepenuhnya .
Penis Mupeng mendesak desak vagina Lilis , di sertai erangan erangan Lilis .
Mupeng terus bergerak , hingga spermanya tumpah ruah .
“ ohh , Lilis .. oh … “ erang Mupeng sambil menarik keluar batang penisnya dari vagina Lilis . Lilis mengigit bibirnya . Dari liang vaginannya , sperma mupeng mengalir keluar , ada darah segar perawan Lilis di sana .
>>>
“ Mas Mupeng ….. mas … mas Mupeng ….” Teriak Lilis , di depan rumah tante Melati.
“ eh Lilis , ada apa cari Mupeng pagi pagi …? ” tanya tante Lilis . “ tante mas mupeng mana … penting tante ..penting…” kata Lilis dengan wajah yang penuh kekawatiran .
“ eh ada apa Lis …? “ tanya Mupeng yang baru muncul . “ mas , tolong gerombolan preman datang di warung sa saya.. ayah saya di ancam mau di bunuh ” ujar Lilis .
Mupeng dan Lilis , pun segera berlari menuju warung Lilis .
>>>
“ oh ini , yang jadi pahlawan …” bentak seorang preman dengan wajah sangar . Mupeng hanya diam . “ eh , cecurut , eloe gak kenal gua siapa ? “ tanya preman sangar itu .
“ maaf , mas saya orang baru di sini , dan lagi kita kan belom kenalan , maka saya tak kenal sama mas ..” jawab Mupeng santai .
“ ha ha ha … Jack , loe bilangan gua siapa ..” perintah preman itu pada anak buahnya .
“ gua jack , lihat ini ..” katanya sambil memamerkan tato tato di tubuhnya . “Satu tato gua bikin kalau gua masuk penjara , jadi gua itu sering keluar masuk penjara tau ..”
“ oh jadi eloe sering di penjara , jadi eloe penjahat dong …” kata ki Mupeng .
“ kurang ajar , eloe jangan main main sama gua , gua Jack ompong preman pasar ..” katanya .
“ Jack , gua bilang eloe sebutin gua siapa , goblok ..” bentak preman sangar itu .
“ oh iya , maaf bos , ini bos gua , Alex Medan ,big boss terminal wonokromo dan bungurasih… “ kata anak buahnya .
“ oh , eloe orang Medan …? ” tanya Mupeng . “ ya , gua orang Medan … “ jawab Preman itu .
“ jadi eloe dateng jauh jauh dari medan , cuma jadi preman di sini ..” Kata Mupeng .
“ kurang ajarrr … hajar dia …” .
Beberapa anak buahnya langsung menyerang Mupeng . Mupeng pun melayani serangan mereka itu . Tubuh Mupeng lincah bergerak ke sana kemari , mengelak serangan mereka dengan membalas setiap serangan jika ada peluang .
Pertempuran seru terus berlanjut . Beberapa preman itu sempat di buat Mupeng terpental.
“ Preman macam mana kau ini , beraninya main kroyok …kau ..” kata Mupeng .
Mendengar kata kata Mupeng , emosi Alex Medan semakin terpancing . “ stop , minggir kalian , biar aku sendiri yang menghadapi orang ini …” .
“ eh , kau pikir kami pengecut , biar kau rasa pukulan anak Medan …” bentak Alex .
“ oh , ngeri kali , silakan aja bang , ayo kita laga ..” kata Mupeng .
Alex pun langsung menyerang . Mereka bertanding imbang . Pukulan Alex , dapat di tangkis Mupeng , Pukulan Mupeng pun di tangkis Alex . Alex menerima pukulan Mupeng , begitu juga sebaliknya . Mereka bertarung hampir imbang .
“ wah , hebat juga kau ini ..” kata Alex . “ samalah bang , abang juga hebat …” kata Mupeng . “ Mereka terus berkelahi , peluh sudah membasahi tubuh mereka masing masing . Keduanya sama a lot . “ Dari mana asal kau ..” tanya Alex . “ aku juga anak Medan bang ..” jawab Mupeng .
Tiba tiba Alex menghentikan serangannya . “ Medan kau di mana ..” tanya Alex . “ aku di **** , dekat pajak , bang ..” jawab Mupeng . “ oh , dekat pajak yang sebelah warnet itu …” ujar Alex . “ benar …. “ jawab Mupeng . “ oh aku juga dekat dekat sana “ kata Alex .
Mereka saling pandang , Alex menjulurkan tangannya . “ kita orang sendiri , tak perlu laga ..” . Mupeng pun menyambut uluran tangan Alex .
Mereka akhirnya ngobrol di warung Lilis , sambil menikmati kopi hangat .
“ Mupeng , mampirlah , ke tempat ku , kalau kau sempat …” kata Alex . “ baik bang , nanti saya akan mampir ke tempat abang .
Lalu gerombolan preman itu pamit .
“ hei , kalian dengar , jangan lagi kalian ganggu warung si Lilis ini ya ..” kata Alex pada anak buahnya . lalu mereka pun kembali ke markasnya .
End
( Sampai bertemu di kisah perjalanan Ki Mupeng lainnya )
Diposkan oleh loversdee di 18:17 Ki Mupeng™ Story :: Dukun Gaul Reloaded :: Label: Daun Muda 0 komentar
Ki Mupeng™ Story
Cerita ini adalah kisah nyata pengalaman Ki Mupeng , dalam perjalanan panjang menimba ilmu , di berbagai daerah . Awal mula meninggalkan kampung halaman , merantau dari satu daerah ke daerah lain , yang di penuhi kisah kisah suka dan duka ( kayaknya sih , suka semua deh ) .
Cerita ini akan di buat dalam beberapa seri , Karena ceritanya panjanggggg.
Fasten your seat belt , enjoy the story .
Chapter one , the begining
>>>
Kaki pemuda itu melagkah turun dari sebuah bus . Pemuda itu melihat sekeliling terminal bus itu , mentari sudah hampir tenggelam . Sambil membawa tas ransel yang tampak berat itu , pemuda itu terus berjalan , menyusuri liku liku perjalanan kehidupan.
Setelah berjalan beberapa saat pemuda itu menemukan gubuk reot , di bawah sebuah pohon kelapa . “ lumayan buat istirahat ..” ujarnya dalam hati . Sambil mengeluarkan bekal yang di bawanya , pemuda itu menatap hamparan sawah sawah yang luas .
Padi padi yang menguning , menandakan daerah ini , makmur . Pemuda itu mengeluarkan beberapa bungkus kopi saset ,dengan termos air panas , serta roti .
Pemuda itu membuat secangkir kopi hangat , dan memakan roti yang menjadi bekalnya itu . Sambil duduk bersila , dia melamun , kini dia telah jauh dari kampung halamannya .
Khayalannya melambung ke beberapa masa silam.
>>>
“ gila , kuat kali jin ini ..” ujar pemuda itu , yang berdiri kembali setelah menerima hantaman kuat mahluk jin bertubuh besar itu . Melihat lawannya bisa berdiri kembali jin itu menjadi tambah emosi , dan langsung menyerang kembali . Tapi kali ini pemuda itu lebih sigap dengan cepat mengelak , mahal balik menghantamnya .
Serangan telak pemuda itu membuat jin itu semakin gusar , melotot dan menyeringai .
“ grrr , manusia saya akan melumat kamu ….” ujar Jin itu . “ coba saja kalau mampu …” balas pemuda itu , lalu melepaskan serangannya lagi .
Serangan terus di lontarkan , tapi tak pelak pemuda itu juga mengaduh kesakitan menerima serangan ghaib jin itu . Hampir dua jam mereka bertarung , tanpa ada pemenang . Peluh sudah membasahi tubuh pemuda itu , tapi staminanya tetap tinggi .
Kembali pemuda itu mengeluarkan jurus , penghancur raga , sambil berlari dia menyerang , tapi jin itu tiba tiba menghilang . “ cukup , Mupeng … cukup….” Suara seorang pria tua , dengan penuh wibawa .
“ ampun guru …” jawab pemuda itu sambil memberi hormat .
“ sini , kemari ayo duduk …” gurunya mengajak pemuda itu duduk , di sebuah pendopo .
“ tenaga kamu luar biasa hebat , sayang emosi kamu belum stabil , kamu memang berbakat …” kata guru itu . “ terima kasih guru “ .
Pria berumur dengan jengot yang memutih dan panjang itu menghela nafasnya . “ Mupeng , sudah saatnya kamu pergi , melihat dunia luar , masih banyak ilmu yang belum kamu ketahui , ilmu yang kamu miliki hanya segenggam garam , masih sangat banyak garam di lautan , jangan kamu cepat bangga dengan apa yang kamu miliki sekarang “
Pemuda itu duduk bersila , menyimak segala wejangan dari gurunya itu . “ saya , akan ingat segala nasehat guru …”
“ Mupeng , tuntutlah ilmu hingga ke negri Cina …” kata gurunya . “ wah , tiketnya mahal , saya gak punya uang guru ..” .
Gurunya menarik nafas ,” kan di koran banyak yang jual tuh tiket murah …” . “ yah tapi susah dapetnya , mesti booking jauh jauh hari , dan lagi permugarinya jelek jelek guru …” jawab pemuda itu .
“ astaga , Mupeng , kan guru pernah bilang , kalau bukan muhrimnya , harim itu haram .. , koq malah mikirin perempuan sih ..” kata gurunya . “ eh iyah , maaf guru , cuma mikir aja gak boleh ? “ . “ jangan di pikir , kalau di pikir , akan timbul niat , kalau niat sudah ada bisa terlaksana , ngerti …” “ ngerti guru , murid mengerti …” jawab pemuda itu .
“ Mupeng , begini saja , kamu bisa mulai mencari ilmu di kota lain , susuri pulau Sumatra ini , susuri pulau Jawa , dan seluruh kota kota di Indonesia itu , itung itung kamu mendukung program , visit indonesia 2008 …” Kata gurunya .
“pemuda itu mengangguk , saya siap melaksanakan perintah guru “ jawab pemuda itu .
“ kakak , jadi akan pergi …” suara cantik seorang gadis cantik terdengar merdu , yang datang dengan membawa dua gelas kopi , serta cemilan seadanya .
“ eh ningsih , iya kakak akan pergi , kakak pergi tuk kembali , kakak akan menuntut ilmu ..” jawab pemuda itu . “ menuntut ilmu ? , emang si Ilmu salah apa , koq di tuntut ? “ tanya ningsih . “ nih anak sejak gua pake , koq tambah bego yah …” ujar pemuda itu .
“ Ningsih , menuntut ilmu itu , artinya belajar …” guru yang bijak itu menerangkan . “ ohh .. “ gadis cantik itu tersenyum , membuat dirinya semakin cantik , dengan rambutnya yang terurai lurus .
“ kakak , kalau kakak pergi , jangan lupa sama Ningsih yah , kirim surat , kirim kartu post yah ….” Kata ningsih . “ eh , repot amat , pake email napa ..” ujar gurunya , sambil berdiri , lalu melangkah berjalan . “ guru hendak kemana ? “ tanya pemuda itu . “ sudah guru hendak istirahat , kalian ngobrol saja , tapi jangan dekat dekat , bunting nanti anak gua..” kata guru itu .
Pemuda itu pun menarik tangan Ningsih , hingga terjatuh di pelukannya . “ ih kakak , nanti di lihat guru …” kata Ningsih . Tanpa banyak komentar , pemuda itu melumat bibir gadis ABG yang berumur ** itu . ( dari pada di infrak , mending gua sensor )
Ningsih itu mengelijing ,gejolak dara mudanya langsung naik . Ningsih segera membalas , lumatan pemuda itu bibir mereka merekat , lidah mereka saling bertalian . Tangan pemuda itu merayap , kebalik baju Ningsih , meraba raba dada Ningsih , dengan buah dada yang baru saja tumbuh , ranum , dan mengkel .
“ eh , ah .. Kakak , jangan di sini , nanti guru tahu …” kata Ningsih . “ jangan kawatir guru sudah tidur …” jawab pemuda itu santai . “ tapi kak , ahh… ihh..kakak …ihh…” erang gadis ABG itu , saat pemuda itu menarik pakaiannya ke atas , dan melumat putting susunya . Ningsih kembali mengelijing , mendesah desah , karena merasakan nikmat di putting susunya .
“ ahhh ..ah… , kakak …” erang Ningsih , sambil tangan gadis itu meraba raba selangkangan , pemuda itu . Penisnya yang terasa keras , di raba raba Ningsih dengan nafsu . “ kakak , ..mau ini…” ujar Ningsih .
Pemuda itu tersenyum , tangannya meraba selangkangan celana dalam Ningsih . Gadis itu mendesah desah , saat selangkangan celana dalamnya yang basah di raba raba pemuda itu . Jari jari pemuda itu , menyelinap di balik celana dalam hitam gadis ABG cantik itu , dan jari telujuknya masuk ke liang vagina gadis itu .
“ ahh , kakak …. kakak …. “ erang Ningsih . Jari pemuda itu , merasakan basah dan hangat . “ kakak , udah dong , ningsih pengen di gituin …” erang gadis itu .
Pemuda itu tersenyum , sambil membuka celana dalam hitam milik gadis ABG itu . Betapa mempersona vagina milik Ningsih , dengan sedikit bulu bulu di kemaluannya .
“ ahhh ….ahuu…..” erang Ningsih , saat ujung penis pemuda itu mengesek klitorisnya .
Pemuda itu terus mengesekan benda tumpul yang keras itu di klitoris Ningsih . “ ahhh …kakak ..udah , tekan masukin aja…” erang Ningsih sudah tak sabar . Vaginanya terasa gatal , dan basah sekali .
Penis besar itu mulai membelah bibir vagina Ningsih , sedikit sedikit , masuk perlahan . Ningsih mengigit bibirnya ,rasanya penis itu terlalu besar buat ukuran vagina ABGnya .
Penis itu terus mendesak masuk , hingga mentok “ ahh kakak …..” ujar Ningsih sambil menatap wajah mupeng pemuda itu . Perlahan penis itu bergerak , ningsih merasakan setiap gesekan penis itu , setiap urat urat di penis itu mengesek dinding vaginanya .
Bukan hanya Ningsih , pemuda itu pun merakan nikmat yang sama . Penisnya terus menggesek liang vagina Abg itu , membuat Ningsih semakin kenikmatan , dan vaginanya semakin basah .
Lima menit berlalu , Ningsih sudah tak bisa menahan birahinya , tubuhnya mengelijing , mengejet menikmati persetubuhan ini . Setelah beberapa saat , Ningsing berbalik , menunging , memperlihatkan bokong indahnya , dengan vagina yang imut menyempil di antara kedua peangkal pahanya .
Penis pemuda itu kembali mendesak vagina ABG itu , Satu dorongan penuh , penis pemuda itu menerobos masuk vagina Ningsih , yang membuat ningsih kembali mendesah desah . “ ahhh …kakak …ahhh …” erang Ningsih .
Sambil memegang pinggang ramping Ningsih , pemuda itu menyodok nyodok , vagina ABG itu , menikmati setiap desah gadis itu .
Peluh membasahi tubuh pemuda itu , sudah beberapa kali ningsih di buatnya orgasme , kini giliran pemuda itu , desah nafasnya memburu , gerakannya semakin liar , dan tubuhnya mengejang “ ahghhhhh …” erang pemuda itu , lalu bulir bulir sperma membasahi liang vaginanya .
>>>
“ bang … bang … jual kopi yah ….” suara seorang wanita membuyarkan lamunan pemuda itu . “ eh , engak , ini bekal saya …” jawab pemuda itu . “ ohh , kirain jual kopi keliling …” ujar gadis cantik itu , sambil melihat termos air panas , serta bungkusan kopi kopi yang tergeletak di sana .
“ eh , nama adik siapa ..? “ tanya pemuda itu . “ ih , nama abang siapa …” tanya balik gadis itu . “ nama saya Mupeng , saya perantau , baru tiba disini , jadi istirahat sejenak di sini ..” jawab pemuda itu .
“ oh , saya Marni ..” jawabnya sambil tersenyum .
Mupeng melihat sekelilingnya , suasana sudah mulai gelap , dia menebak mungkin pukul 7.00 malam lebih . Saat seperti bisa saja wujud gadis cantik ini bukan wujud sesunguhnya , walaupun indra ke enamnya mengatakan gadis ini aman , manusia asli , tapi Mupeng tak mau ambil resiko , dia mengunakan mata batinnya .
Mata batinya menscan gadis itu dari ujung kaki hingga ujung rambut .
Scanning in progress 10% …20 % .. 30% … 100% … completed , no ghoib found .
“wah , aman , nih cewek cakep , mungkin bisa gua manfaatin ..” ujarnya dalam hati , apalagi tadi baru saja pemuda itu melamun jorok , tentang Ningsih ,TTMnya di kampung halaman .
“ dik Marni , dari mana koq malam malam keluyuran sendiri ..” tanya Mupeng .
Gadis tersenyum , “ gak keluyuran , ini halaman rumah saya , ini kebun kelapa milik ayah saya , tuh rumah saya …” ujar Marni sambil menunjuk rumahnya , yang tak jauh dari gubuk itu .
“ oh , maaf , berarti saya sudah masuk ke rumah orang sebarangan yah …” kata Mupeng .
“ tidak apa apa , bang Mupeng , kalau abang tak keberatan , istirahat di rumah saya saja ..” ajak gadis itu . “ boleh juga , tapi bapak kamu , nanti marah …” kata Mupeng .
Gadis itu kembali tertawa , “ tidak bapak saya jauh di desa , ini rumah saya sendiri , suami saya juga sedang pergi …. tak kembali dalam seminggu ini …” jawab Marni .
“ suami …? kamu punya suami … ? “ tanya Mupeng . Marni menganguk . “ kamu umur berapa , kamu kelihatan masih muda …” tanya Mupeng . “ wah , memang , saya masih muda , tapi kalau soal umur , saya gak jawab deh , kalau saya jawab kasihan om zonot udah ngarang cerita ini nanti , di kasih kartu merah lagi …” jawab Marni .
“ oh , maksud saya , koq kamu masih muda sudah nikah …” ujar ki Mupeng . Marni menghentikan langkahnya , sambil menatap Mupeng , “ saya di paksa menikah dengan bandot tua itu …”
>>>
Pemuda itu duduk di sofa ruang tamu rumah yang besar itu . Sambil meyediakan secangkir kopi hangat , lalu Marni duduk di sebelah Mupeng . “ Marni , jadi kamu menikah , tanpa di dasari cinta ? “ tanya Mupeng . Marni tersenyum , dan menggeleng “ mana mungkin saya , mencintai bandot , yang seusia ayah saya “ .
“ saya di paksa menikah dengan suami saya , karena kelurga saya berhutang dengan dia , hutang di anggap lunas , jika saya bersedia menjadi istrinya yang ke 113 “ ujar Marni .
“ gila juga , punya istri 113 orang ? “ ujar Mupeng dalam hati . “ jadi selama ini , bagaimana kamu .. eh kamu berhubungan … berhubungan ….” ujar Mupeng terputus .
“ maksudnya sex … “ kata Marni .
“ eh , iya …” Mupeng tersenyum . “ tersiksa , saya tersiksa kalau berhubungan dengan dia , rasanya ingin pergi , tapi tak bisa … saya di ancam ….” Kata Marni .
“ jadi kamu tak menimati sex kamu selama ini …” tanya Mupeng . “ sejak saya di perawanin , yang saya rasakanan hanya sakit . Sakit di badan dan sakit di hati , setiap berhubungan saya seperti di perkosa , tapi tak bisa melawan “ ujar Marni sedih .
“ suami kamu siapa sih , koq kamu takut .. “ tanya Mupeng . “ dia orang punya uang , anak buahnya banyak , dan sadis sadis …” ujar Marni .
“ kalau , kamu mau , saya bantu kamu , saya akan beri pelajaran suami kamu …” kata Mupeng . “ jangan , suami saya itu sadis , kamu bukan lawannya , kamu bisa di bunuhnya ..” kata Marni . “ tak apa , demi kamu saya akan coba , saya akan lawan suami kamu , demi kamu Marni ..” ujar Mupeng .
Marni menatap Mupeng , lalu tiba tiba , dia mencium bibir Mupeng . “ ada getaran lain di diri Marni saat , bibirnya menempel di bibir Mupeng . Sangat beda , dengan suaminya yang terasa hambar .
Bukan Mupeng , kalau tak memanfaatkan kesempatan . Lidah Mupeng langsung menjulur , masuk ke mulut Marni , dan bermain dalam mulut Marni . Lidah Mupeng menyapu langit langit mulutnya , memberi rasa geli dan nikmat .
“ bang Mupeng, saya jadi malu , saya malu …. Maaf , saya tak bisa mengendalikan diri ..” ujar Marni , ketika bibir mereka terlepas .
“ tidak , Marni , saya yang minta maaf , saya lancang , saya lupa kamu istri orang …” jawab Mupeng .
Marni diam , “ bang , entah kenapa saya merasakan beda , saya … saya … jadi .. eh .jadi .. “ . Kata kata Marni terputus , wajahnya merona merah , karena malu . “ tak apa Marni , kamu cantik , bukan kamu saja yang nafsu , saya pun nasfu …” ujar Mupeng.
“ bang …. “ Marni pun memeluk tubuh Mupeng erat , seperti menemukan tiang penyelamat hidupnya .
>>>
Marni pun berdiri , berjalan ke arah jendela besar di ruang tamu itu , menatap keluar dalam ke gelapan malam , angin malam yang dingin menerpa wajahnya , menghembus lembut . Mupeng menghampiri Marni , dan memeluk tubuhnya dari belakang .
“ apa yang kamu pikirkan …” ujar Mupeng , sambil mengecup leher Marni . Marni tersenyum , “ tak ada yang aku pikirkan , nasibku memang sudah , di takdirkan seperti ini …” .
“ tidak Marni , saya akan membantu kamu , saya akan beri pelajaran pada suami kamu , agar kamu bisa bebas ..” jawab Mupeng . Tangan Mupeng pun meraba raba dada Marni , mata Marni terpejam , dengan lembut tangan Mupeng meremas remas buah dada Marni , yang tergantung di balik bajunya itu .
Sebelah tangan Mupeng yang lain , masuk ke balik pakaian Marni , meraba raba paha mulus Marni . Kulitnya yang putih dan lembut itu , menjadi landasan unutk jemari Mupeng . Tangan Mupeng merabai paha Marni hingga ke atas . “ ahh … bang Mupeng …” erang Marni pelan .
Tangan Mupeng terus bermain di ujung pangkal pahanya . Jarinya mengesek gesek belahan selangkangan celana dalamnya . Tubuh Marni mengelijijng , jari Mupeng terasa mengesek belahan celana dalamnya , dan mengusik klitoris yang bersembunyi di balik celana dalam putih itu .
Mata Marni terpejam , ada gejolak dalam tubuhnya , gejolak , yang selama ini tak di dapat dari suaminya . Cairan birahinya mulai merembes membasahi selangkangan celana dalamnya . Jari Mupeng terus , melesak , menyelinap di balik selangkangan celana dalamnya , langsung merasakan basah vagina marni .
“ ahhh …. bang … saya malu …” erang Marni . Kembali bibirnya di serang Mupeng , ciuman Mupeng membungkam desah desah Marni , jari mupeng pun semakin cepat bekerja , membuat tubuh Marni , melayang dalam birahinya .
Rasa nikmat , dan gatal di klitorisnya membuat Marni tak tahan . Rasa ingin pipis menerpa dirinya , “ bang .. saya … mau pipis … udah dulu … “ erang Marni .
Tapi Mupeng menahan tubuhnya , rasa kebelet , semakin tinggi , dan jari Mupeng semakin cepat meraba , dan mengelus klitoris Marni , yang membesar .
“ aghhh …bang ..saya … “ tiba tiba tubuh Marni kejang , kaku dan lemas . Seluruh tubuhnya menjadi lemas , vaginanya menjadi basah . Dengan nafasnya yang tersengal sengal , Marni erat memeluk tubuh Mupeng .
>>>
Malam itu , Mupeng tidak tidur di gubuk reot , melainkan di atas renjang mewah , dengan kasur empuk . “ guru , memang benar , saya harus mencoba mencari ilmu di dunia luar ..” ujarnya dalam hati .
“ bang mupeng , saya cantik gak …” tanya Marni dengan genit , berputar putar , memamerkan tubuhnya yang di balut , lingeri putih , tembus pandang , memperlihatkan silluet , tubuh Marni . Buah dada montoknya , dan di bagian bawah , celana dalam minim , model g string , mencoba menutupi vaginanya . This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 593x843.
“ wow , cantik sekali , ayo sini Marni sayang…” ujar Mupeng . Marni pun segera menghampiri , dan berbaring di ranjang itu , di sebelah Mupeng . Mupeng mengelus elus rambut , Marni yang terurai sebahu .
Marni bangun , mengangkat baju nya dan naik di atas tubuh Mupeng , yang hanya memakai kolor hitam itu . Bagian selangkangan ke dua manusia itu bertemu . Selangkangan , celana dalam Marni , bergesek dengan celana kolor Mupeng , yang di dalamnya terdapat batang keras itu .
Tangan Mupeng meraba raba buah dada Marni , mata Marni terpejam , sambil pinggul bergerak gerak , mengesek , selangkangan celana dalamnya di kolor Mupeng . Jelas terlihat Marni sangat nafsu , cairan birahinya mulai membasahi celana dalamnya .
Setelah beberapa saat , Mupeng membuka celana kolornya , dan senjatanya mencuat , berdiri tegak .
Marni menatapnya nafsu , dan tangan Mupeng pun perlahan membuka celana dalam Marni , hingga , tubuhnya bugil , di atas tubuh Mupeng . Perlahan penis yang tegak itu melesak masuk ke vagina Marni . “ aghh …… “ erang Marni , saat pinggulnya di tekan ke bawah oleh Mupeng , sehingga penisnya masuk ke liang senggama Marni .
“ uhh , enak banget nih m*m*k , seret …” ujar Mupeng . Liang vagina Marni pun penuh sesak di isi penis Mupeng , sambil mendesah desah , tubuh Marni bergerak , pinggulnya bergoyang naik dan turun . “ ahh … ohh…. “ erang Marni .
Kedua insan itu pun saling menikmati . Goyangan goyangan Marni sungguh erotis . pinggulnya turun dan naik , begitu juga pinggul Mupeng yang mengikuti alur gerakan Marni .
Mereka terus , mencari kepuasan dan kenikmatan . Hingga Marni mendapat orgame , dan Mupeng menumpahkan spermanya mengisi liang vagina Marni .
>>>
“ bang , terima kasih , semalam saya benar benar menikmatinya …” ujar Marni , pagi harinya . “ sama sayang , saya pun begitu “ ujar Mupeng .
“ bang , saya sudah memikirkannya , saya tak mau membuat abang susah , lebih baik abang segera pergi dari sini , suami saya bukan lawan abang …” ujar Marni .
“ tidak , saya sudah janji , walau tubuh bermandikan darah , saya akan melawan suami kamu , saya akan membebaskan kamu …” ujar Mupeng . “ ih , abang serem banget , masa sampe mandi darah … “ ujar Marni . “ lah semalamkan udah mandi sperma , jadi sekarang saya siap mandi darah ..” ujar Mupeng .
Marni pun merapatkan tubuhnya di tubuh Mupeng . Mupeng mencium kening Marni .
“ eh , siapa loe , main peluk peluk bini gua …” bentak seorang pria dengan wajah sangar.
“ eh , bang Gito , koq udah pulang katanya perginya seminggu …” ujar Marni . “ kurang ajar loe , dasar pelacur “ bentak Gito suaminya sambil mengangkat tangannya siap menampar Marni .
Tapi tangan Mupeng sigap menahan tangan Gito . “ eh , jangan main pukul sembarangan …” .
“ kurang ajar , siapa eloe … ngapain loe di sini …” bentak Gito . “ nama saya Mupeng ..” jawab Mupeng . “ hmm , Mupeng nama eloe aneh …” kata Gito .
“ biar aneh , yang penting tetap mupeng ..” jawab Mupeng .
“ mau apa eloe kemari …” tanya Gito lagi . “ begini , gua kesini ingin membebaskan Marni , dia tak mau eloe sekep disini , jadi bininya , dia gak suka sama eloe …” kata Mupeng .
Gito menatap Mupeng dengan wajah garang “ eloe punya nyali cukup gede , tapi gua gak yakin , apa mampu eloe lawan gua , dan anak anak buah gua …” .
Mupeng tersenyum , “ demi , kebenaran , gua siap menanggung resikonya …” jawab Mupeng .
“ bagus , cuma ada dua cara supaya eloe bisa merebut Marni dari tangan gua , uang , atau kemampuan eloe kalahkan gua …” kata Gito . “ saya gak punya uang , saya coba kemampuan saya “ jawab Gito .
“ bang , sudahlah , abang lari saja , tak apa ini sudah takdir saya ..” kata Marni . “ eh pelacur , eloe jangan banyak omong , urusan eloe sama gua belom selesai ..” kata Gito , menarik tangan Marni .
“ sudah bos , jangan banyak omong , kita serang aja ….” Kata anak buah Gito langsung menyerang Mupeng . Baku hantam tak terelakan , dua anak buahnya langsung menyerang , sabet golok itu bertubi tubi , tubuh mupeng meliuk , lincah menghindari sabetan golok itu .
Tubuh dua anak buah Gito itu besar dan tegak , secara fisik , bukan tandingan Mupeng ,tapi Mupeng juga bukan sembarangan orang , dia sudah di bekali ilmu dari gurunya . Hanya manusia biasa , tentu mudah di patahkan mupeng .
Dengan sikap satu pukulan telak hinggap di wajah anak buah Gito , merontokan dua buah gigi anak buahnya itu . Dan golok tajam itu sudah berpindah tangan .
Satu tendangan , sempat membuat Mupeng terhuyung , saat merebut golok itu . tapi Mupeng segera bertindak , balik menyerang .
Anak buah Gito yang kehilangan dua giginya , semakin murka , dia mencabut golok lain yang terselip di pinggangnya , dan melakukan serangan membabi buta . Bunyi bilah bilah golok tajam itu , terdengar keras saling beradu , kadang hingga memercikan bunga api .
Perkelahian tambah seru , saat Gito ikut menyerang . Mupeng dengan sikap menangkis semua serangan . Tubuh Mupeng lincah bergerak , meloncat ke sana sini , seperti seekor tupai . Para penyerang itu di buat Mupeng lelah . Sambil terus mata Mupeng menangkap setiap gerakan mereka , dan menyerang jika ada kesempatan .
Beberapa sabetan Mupeng sudah melukai tubuh anak buah Gito . Perkelahian itu berlangsung cukup lama . Hingga dua anak buahnya kehabisan tenaga , dan Mupeng dengan mudah , mengalahkan mereka . Pukulan pukulan keras Mupeng membuat dua orang itu tak berdaya .
Setelah anak dua anak buah Gito tak berdaya , Gito pun tak mau ambil resiko , dia bertekuk lutut . “ baik , saya akui kamu hebat , kamu boleh bawa pergi Marni “ .
“ hmmm , bilang dong dari tadi , kan anak buah loe gak perlu sampe babak belur begitu , dan satu lagi , gua akan balikin Marni ke orang tuanya , kalau eloe ganggu dia lagi , gua kepret loe … ngerti …” ancam Mupeng .
“ oke .. oke …” jawab Gito .
>>>
Mupeng pun mengantar Marni ke rumah orang tuanya , Marni memilih hidup sendiri dari pada tingal dengan orang yang tak di cintainya .
“ bang Mupeng , kenapa tak mau tinggal di sini saja , apa kerena Marni ini bekas istri orang ? “ tanya Marni . “ oh bukan gitu , saya ini orang tak punya , saya pengembara , saya selalu pindah pindah , mencari ilmu mencari pengalaman , harap dik Marni maklum …” jawab Mupeng .
“ saya ngerti bang , tapi saya harap abang jangan melupakan Marni ya ..” ujar Marni .
“ tentu tidak , saya akan selalu ingat sama Marni , setidaknya Marni pernah mengisi sepetak bidang di hati abang … “ kata Mupeng .
“ Marni melihat wajah Mupeng , emang dihati abang banyak petak petaknya gitu , kayak rumah kontrakan dong ..” ujar Marni .
Mupeng hanya tersenyum . Mereka pun kiss and say good bye .
>>>
Mupeng melangkah menaikki sebuah kapal ferry , yang bersandar di bakhueni , tekatnya sudah semakin bulat , merantau , demi mencari ilmu .
Bunyi peluit kapal terdengar , dan kapal ferry itu mulai bergerak menjauhi pulau Sumatera . Mupeng pun berjalan di geledak kapal , membiarkan tubuhnya di hembus angin laut .
Matanya yang tajam , menangkap image , seorang gadis cantik . “ wah lumayan nih buat mengisi waktu luang .” ujarnya dalam hati .
Mupeng memperhatikan gadis cantik itu berdiri di ujung kapal ferry itu . Gadis itu diam , dengan tatapan kosong , memandang lautan luas tak terbatas. Mupeng mendekatinya .
“ dik , maaf , jangan terlalu pinggir , nanti jatuh … “ kata Mupeng .
Gadis itu menatap Mupeng “ biar aja , jatuh mati rasanya lebih baik dari hidup ..” . “ lah , hidup ini indah dik , jangan di sia sia kan … “ kata Mupeng lagi .
“ hmmm , siapa kamu , ngapain pakai ngatur hidup saya…” katanya ketus .
Gadis itu memanjat pagar di ujung kapal itu . “ hei .. apa yang kamu lakukan …” kata Mupeng kawatir . “ diam jangan mendekat , saya akan loncat ..” kata gadis itu .
“ eh , jangan loncat , kamu bisa mati …” kata Mupeng lagi . “ biar saja , saya ingin mati ..” jawab gadis itu lagi .
“ baiklah , apa kamu tahu airnya sangat dingin , kamu akan mati tersiksa dengan cara itu ….” Kata Mupeng . Gadis itu menatap Mupeng “ dingin mana sama air di danau Toba ..”
Mupeng tersenyum “ kamu dari Medan …” . Gadis itu pun tersenyum dan menjawab singkat “ ya …” .
“ oke sama saya juga , ayo turun , jangan di sana , ngeri aku lihatnya …” kata Mupeng .
“ tidak , saya akan loncat …” gadis itu tetap bersih keras .
“ baik , kamu loncat , saya juga ikut loncat ..” kata Mupeng lalu mencopot sandalnya itu .
“ eh ngapain kamu …” tanya gadis itu . “ ya , temanin kamu , kita loncat sama sama …” Mupeng pun semakin mendekat .
Gadis itu menjadi grogi , dan sebelah kaki tergelincir , untung tangan semapat memegang pagar itu . “ tolong….. tolong…..” teriak gadis itu
Mupeng melongo “ katanya mau bunuh diri koq sekarang minta tolong sih ? “
“ gak jadi , saya takut , tolong …. “ teriak gadis itu . Mupeng pun membantunya , mengangkatnya dari pinggir kapal itu .
“ ffuihhh , ampir aja …” ujar Mupeng . Gadis itu tersenyum , sambil melepas tangan Mupeng yang melingkar di pinggangnya . “ nama kamu siapa ..” .
“ saya Mupeng … dan kamu siapa ? “ jawab Mupeng sambil bertanya balik . Sambil tersenyum , gadis itu menjawab “ Rosa …”
“ oh , Rosa ,nama yang indah secantik pemiliknya ….” ujar Mupeng . “ yah , bosen saya mendengar setiap cowok berkata seperti itu ..” Gadis itu pun berjalan , dan Mupeng mengikutinya . “ Ros , apa yang menyebabkan kamu hendak bunuh diri …” tanya Mupeng .
“ hmmm , saya tak suka dengan hidup saya , maksud saya ke hidupan rumah tangga saya …” ujar Rosa . “ kamu sudah menikah …” tanya Mupeng . “ ya ..” jawabnya sambil tersenyum . “ ada apa dengan rumah tangga kamu …” tanya Mupeng . Rosa kembali menatap wajah Mupeng , lalu dia berjalan , dan Mupeng terus saja mengikutinya .
Rosa terus berjalan hingga ke geledak bawah , dimana banyak mobil mobil yang terpakir , menunggu unutk di seberangkan ke pulau Jawa .
Rosa terus berjalan , hingga di sebuah mobil , membuka pintu , “ Mupeng ayo masuk …” . Mupeng pun ikut masuk . “ eh ini mobil kamu …” tanya Mupeng . “ iyalah , masak mobil tetangga …” jawab Rosa .
“ kamu tau gak , saya benci kehidupan sex saya , suami saya itu impoten ..ten..ten…” kata Rosa berapi api . “ aneh , guru gua benar benar hebat , untung saja gua mengikuti ajuran guru , gua unutk mencari ilmu , terima kasih guru …” ujar mupeng dalam hati .
“ eh , mungkin , saya bisa banto kamu Rosa …” kata Mupeng . Rosa “ jangan coba coba mengambil kesempatan dalam kesempitan ….” . tersenyum
“ suer , Ros , saya gak cari kesempatan , kalau cari yang sempit sih iyah … “ jawab Mupeng . Rose tersenyum “ kamu lucu , saya suka sama kepala kamu …” ujar Rosa sambil melihat kepala Mupeng yang licin mengkilap itu . Mupeng hanya tersenyum senyum saja.
“ ehmmmm …” tubuh Rosa mengulet . “ tau gak Mupeng , rasanya saya ingin melepas baju ini , hingga bugil , dan meminta kamu unutk melukisnya “ .
“ melukis , saya gak bisa melukis ….” Jawab Mupeng . “ ha , kamu gak bisa melukis , aneh harus kamu bisa melukis … kalau gitu foto mungkin , kamu bisa memfoto ..” tanya Rosa keheranan .
“ gak juga , saya gak bisa melukis , atau memfoto …” jawab Mupeng .
“ hmm , aneh juga , jadi kamu bisanya apa …” tanya Rosa .
“ bisanya mijat , kamu mau saya pijati …” kata Mupeng . Rosa diam , “ hmm , boleh juga deh …” .
“ Mupeng , tau gak , rasanya saya ingin melepas baju ini, supaya kamu bisa memberi saya pijatan yang nikmat ..” ujar Rosa mengulangi kata katanya .
“ oh , tentu saya memang ahli dalam memijat , sepecialist pijat wanita cantik …” ujar Mupeng . Rosa tersenyum , dan dia membuka bajunya dan branya , hingga tubuhnya terbuka dengan hanya di temani celana dalamnya yang berwarna merah dengan renda renda . Mupeng menelan air liurnya , melihat tubuh sexy Rosa , dengan kulit yang putih , dan buah dada montoknya .
Rosa memerebahkan sandaran kursi mobil itu “ Mupeng , coba kita lihat kemampuan kamu …” . Mupeng tersenyum , tangannya pun mulai meraba leher jenjang Rosa . Sambil sedikit memijat , dan terus ke tenguknya . “ hmm , yah , enak juga ….” ujar Rosa . Pijatan pun terus berlanjut , tapi Mupeng tak menyentuh buah dadanya , dia ada trik tersendiri .
Tangannya pun bermain di sekita pusar gadis itu . Rasa geli , dan nikmat terasa . Menurut Mupeng , bagian pusar wanita juga banyak syaraf sensitif . Dan benar sebentar saja Nafas Rasa mulai terdengar mengendus . Detak jantungnya bertambah cepat .
Sebelah tangan yang lain mulai memijati betis , dan paha mulus Rosa . Lalu dengkulnya di usap usap engan lembut penuh perasaan . Entah dengan ilmu apa , tapi Rosa semakin nafsu di buat Mupeng .
Kedua kaki Rosa tang tadi merapat , mulai terbuka , seakan memohon agak Mupeng memainkan vaginannya . Tapi belum saatnya , Mupeng masih terus menstimulasi pusar dan paha Rosa . Rosa mengigit bibirnya , dan matanya terpejam .
Senyum Mupeng cerah , saat melihat selangkangan celana dalam Rosa mulai terlihat basah . Tak lagi dengan tangannya , lidah Mupeng pun menjilati pusar Rosa , sedikit terdengar desah nafsu gadis itu .
Setelah yakin Rosa birahi , Mupeng membasahi jarinya dengan air liar , lalu memainkan putting susu Rosa yang menegang itu . “ aghhhh ……. Mupeng …” begitu jerti Rosa saat putting susunya di sentuh Mupeng .
Kini konsentrasi Mupeng , pada dua gundukkan dading yang ada di dada Rosa itu . Tangannya meremas dengan lembut , dan jari nya terus memainkan putting susunya .
Rosa mengelijing , sebelah tangannya menarik seatbelt , menahan nikmat .
“ ohh ..Mupeng … ahh… kamu buat saya nafsu sekali …” erang gadis itu . This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 640x480.
Tangan Mupeng kembali turun ke bawah , memainkan lagi pusar gadis cantik itu , terus turun dan secara reflek , Rosa membuka ke dua kakinya lebar , jari jari Mupeng pun menyentuh selangkangan celana dalamnya . “ aduhhh … .ahhh…. “ erang Rosa , saat merasakan jari mupeng di atas selangkangan celana dalamnya , yang terasa hingga ke klitorisnya .
Celana dalam Rosa semakin basah , jari Mupeng terus menari di selangkangan celana dalam Rosa , Tubuh gadis itu mengelijing “ ahh …Mupeng saya gak tahan …ahhh..enak …” erang Rosa , yang sessat kemudian tubuhnya menjadi kejang dan kaku , lalu mengejet gejet .
Setelah beberapa saat, Mupeng melepas celana dalamnya , perlahan , celana dalam itu lepas . Dan Mupeng mendapati vagina indah Rosa , Bukit vaginanya bersih tanpa bulu , yang tampak di shave rapi .
Dengan jari telunjuknya , Mupeng terus menstimulasi klitoris Rosa . Tubuhnya terus mengelijing , rasa nikmat , dan gatal pun sulit di hindari . Lendir terus merembes membassahi liang vaginanya yang siap pakai itu .
Sebentar saja , vaginanya berkedut kedut , tubuhnya kembali kejang , dan Rosa pun merintih dalam kenikmatan , mendapat orgasme dari Mupeng .
Sudah cukup pijatan dari Mupeng , kini Mupeng meminta jatahnya , celana panjangnya di turunkan , dan penis Mupeng mencuat tegang . Rosa melihat batang besar itu , menyentuhnya dengan nafsu .
Mupeng tak membuang waktu , tubuhnya segera merangkak di atas tubuh Rosa , segera rudalnya terarah ke sasaran dan siap di tembakkan .
“ aghh …. Mupeng ..” erang Rosa saat benda tumpul itu menusuk liang vaginannya .
Perlahan penis Mupeng bergerak keluar masuk , membuat Rosa mengerang nikmat .
Mupeng terus bergerak , sambil tangnnya memilin lembut putting susu Rosa . “ aghh … aghh … ayo tekan terus … enak enak ” erang Rosa . Sambil tersenyum Mupeng terus bergerak , mengesek dinding vagina Rosa dengan benda sakti miliknya .
Waktu terus bergulir , beberapa kali terdengar teriakan orgsame yang keluar dari mulut Rosa , hingga akhirnya Mupeng terkapar puas , dengan mengisi laing vagina Rosa dengan sperma panasnya .
Rosa menciumi bibir Mupeng dengan nafsu , “ gila , permainan yang gila , hebat ..thanks Mupeng… “ .
>>>>>>>>>>>>>
Suasana panas dan pengap , berubah saat , mereka ke luar dari kabin mobil itu , mereka pun berjalan , kembali ke ujung kapal itu .Langit di atas mulai tampak ke merahan yang artinya sudah semakin sore . Rosa berdiri di ujung kapal itu , dan mupeng memeluknya dari belakang , “ Ros , di sini tempat kita pertama berjumpa , akan saya kenang selalu ..” kata Mupeng .
Rosa tersenyum , “ indah sekali pemandang ini … “ Mupeng memegang ke dua tangan Rosa , dan membentangkan nya lebar . “ Ros , pejamkan mata kamu , kita seperti terbang melayang jauh ….” Kata Mupeng .
“ oh … I’m ke king of the world ….” seru Mupeng .
This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 613x556.
>>>
Pluit di kapal itu , berbunyi , kapal ferry itu sudah tiba di pelabuhan Merak .
Mupeng ikut dengan Rosa . Mobil berjalan menyusuri jalan tol yang panjang .
“ Ros , biar saya bantu kamu , saya rasa saya bisa mengobati penyakit suami kamu …” kata Mupeng . Rosa menatap Mupeng , “ kenapa kamu mau menolong suami saya , biar saja dia impoten ..” jawab Rosa .
“ saya memang di wajibkan guru saya unutk sebisa mengkin menolong orang …” kata Mupeng . “ oh , alasan aja , bilang aja kamu gak mau lagi main sama saya ..” kata Rosa .
“ maksud kamu …” tanya Mupeng bingung . “ lah , kalau suami saya sembuh , berarti saya gak punya alasan dong main sama kamu …” jawab Rosa .
Mupeng tersenyum .
“ kenapa ketawa , apanya yang lucu , saya malah senang suami saya impotent , jadi saya punya alasan buat selingkuh …” kata Rosa .
“ jee … doyan ….” ujar Mupeng .
Jalan tol yang panjang itu di lalui mereka , hingga mereka memasuki kotaJakarta . Mupeng minta di antar ke terminal , dia hendak melanjutkan perjalanan ke Jawa Timur . Walaupun Rosa menawarinya unutk menginap di hotel atas biaya Rosa , tapi Mupeng menolak dengan halus . padat ,
“ Ros , bukan saya tak menerima maksud nikmat , eh maksud baik kamu , cuam saya harus ke Jawa Timur , mejalankan mandat guru saya “ ujar Mupeng .
“ baik , baik , Mupeng tapi kamu mesti ingat saya ya , kalau kamu ke Jakarta , hubungi saya , nomernya 1 – 800 – DOYANSEX , premium call , 5000 Rp / menit .
>>>
Mupeng pun turun di gambir , dan bersiap unutk berangkat ke Jawa Timur . Malam ini Mupeng terpaksa tidur di station , Gurunya memang mengharuskan muridnya unutk hidup sangat sederhana , tidak boleh bermewah mewah .
Mupeng membaringkan tubuhnya di kursi panjang station itu , menungga keretanya tiba unutk membawanya ke Jawa Timur .
Istirahat sejenak , untuk melanjutkan perjalanan panjangnya , mengikuti perintah sang guru , unutk pergi mencari ilmu .
Diposkan oleh loversdee di 18:16 Ki Mupeng™ Story :: Dukun Gaul V :: Label: Daun Muda 0 komentar
Based on almost true story
Ki Mupeng™ V kekasih gelap .
“ maaf Ki , ada tamu , ingin ketemu sama aki “ kata bi Angel pembatu setia Ki Mupeng . “ ehm , siap bi , lelaki atau perempuan ? “ Ki Mupeng balik bertanya , tapi tatapan matanya terus ke layar laptopnya .
“ perempuan Ki ..” jawab Bi Angel . “ tua apa muda ? “ tanya Ki Mupeng lagi .
“ muda Ki “ kebali bi Angel menjawab . “ cantik apa tidak ? “ tanya Ki Mupeng lagi .
“ cantik dan sexy banget ..Ki …” jawab Bi Angel .
Wajah Ki Mupeng menoleh dan menatap bi Angel , “ astaga bi Angel . saya kan udah bilang , kalau ada tamu , perempuan , muda , dan cantik , langsung aja disuruh masuk ..” kata Ki Mupeng .
“ oh baik Ki …” kata bi Angel , lalu dia mengajak wanita muda yang cantik dan sexy itu masuk ke ruang praktek ki Mupeng .
>>>
“ eh .. selamat siang , ki …” sapa wanita cantik itu , yang suaranya terdengar merdu mengelitik telinga . “ siang … :” jawab Ki Mupeng .
Ki Mupeng , menatap wajah wanita itu , dan begitu juga sebaliknya . “ ehm , kamu pasti punya masalah spiritual yang berat ..” ujar Ki Mupeng . “ benar Ki , benar , koq Koq Ki Mupeng bisa tau , hebat banget deh ..” jawab wanita itu .
“ lah iyah , kalau gak masa eloe ke dukun sih ..? “ ujar ki Mupeng sambil mesem .
Gadis cantik itu diam . Ki Mupeng tersenyum , sambil menatap ke dada gadis itu , “ anjrit gede banget tuh tete .. “ ujar Ki Mupeng dalam hati .
“ ehm , oke ada masalah apa …” tanya Ki Mupeng . “ lah kan saya udah ceritain masalah saya , di YM ..” jawab gadis itu .
Ki Mupeng mengeyitkan dahinya , “ ehm , kamu yang id nya pink lady bukan ..? “
“ iya Ki , tapi kalau sekarang Ki Mupeng panggil saya Neng .. aja yah ..” jawab gadis itu..
Ki Mupeng mengangguk , sambil menatap wajah cantik Neneng
>>>
Alkisah tersebutlah seorang gadis cantik , dengan kulit putih bersih , tinggal sendiri di sebuah rumah kos . Gadis dengan rambut sebahu yang selalu di biarkan terurai itu , sedang menyelesaikan studynya di sebuah perguruan tinggi .
Di kala senggang , gadis cantik yang bernana Neneng itu kerap , menghibur diri dengan menagakses situs situs di internet . Tanpa sengaja , [ jaim : MODE ON ] , Neneng meregist di DS Forum .
Dari situ , Neneng yang ber ID , pink lady , berkenalan dengan teman temannya . Dari situ pula Neneng , mengenal Ki Mupeng , yang konon berilmu tinggi .
Seluruh postingan Ki Mupeng tentang supernatural di bacanya . Neneng tertarik unutk mendekati Ki Mupeng , tapi dia ragu , karena kharisma Ki Mupeng yang selalu terpancar dari kepalanya .
>>>
Malam itu seperti biasa Neneng sedang asik mengakses DS Forum , semakin asik semakin larut dalam keasikannya , tanpa sadar waktu lewat tengah malam .
Semilir angin menembus lewat celah celah jendela , sosok bayangan hitam , mererobos masuk menembus jendela , tanpa bersuara . Kehadiran mahluk itu , di rasakan Neneng dan segera Neneng menoleh . “ ssi ..siapa kamu ….” suara Neneg tertahan .
“ Auuuu.uuuu… …, saya adalah penunggu rumah ini , saya siluman srigala , kalau bahasa gaulnya , saya ware wolf ….” kata mahluk itu .
“ ha… a .. a…apa mau kamu …” suara Neneg terdengar terputus putus . “ ha.. ha .. ha.. sudah lama saya memperhatikan kamu , saya ingin menikmati tubuh kamu “ …
“ jangan … to tolong …. “ suara jerit Neneng terdengar parau …
mahluk itu mendekat , dan semakin mendekat . tubuh Neneng pun di pegangnya lalu di dorong hingga terbaring di tempat tidur .
Wajah mahluk dengan bentuk srigala itu tampak semakin mupeng , lidahnya menjulur , serta air liurnya menetes . “ tolong .. jangan … tolong ….” erang Neneng ketakutan .
Tangan mahluk itu pun mencabik , pakaian yang di kenakan Neneng , hingga kaos t shitnya , dengan gambar doraemon , robek begitu saja . Tangan mahluk itu pun segera menarik Bra hitam yang di kenakannya , terlihat jelas buah dada montok milik gadis itu dengan ukuran 34 E , setelah branya lepas .
Mahluk itu menyeringai , “ ha ha ha .. asli apa silikon nih tete eloe ..” . Neneng tak menjawab , dia hanya memejamkan mata , lalu dengan nafsu , mahluk itu menjilati putting susu Neneng , dan meremas remas buah dada montok gadis itu .
“ jangan … ahh ..to tolong hentikan ..” erang gadis , itu tanpa di pedulikan mahluk siluman itu .
Sambil terus menjilati buah dada montoknya , mahluk itu merobek rok mini yang di kenakannya , hingga lepas . Lalu dengan cepat , celana dalamnya pun di lepas mahluk siluman itu .
“ jangan ..jangan .. “ erang Neneng, sambil menendang nendangkan kakinya . tapi apa daya , tenaga seorang gadis melawan mahluk siluman itu .
Lidah mahluk siluman itu terus mejilati buah dada Neneng , lalu terus ke vaginannya .
Lidah mahluk itu mengelitik klitorisnya , “ ihh ..jangan …jangan …” desah Neneng .
Tanpa di sadari Neneng , lidah mahluk siluman itu yang terus mengelitik klitorisnya telah membuat dirinya manjadi birahi . Neneng terus mendesah desah , tangannya memegang kuat pada batal yang menyangga kepalanya .
“ ahh …jangan …ahhh…… “ desah Neneng , antara takut dan nafsu yang ada dalam dirinya . Mahluk itu pun tak henti , mengelitik klitoris Neneng dengan nafsunya .
beberapa saat kemudian tubuh Neneng , terasa kejang dan kaku sesaat , dimana Neneng merasakan puncak birahinya . “ ahhh.. … stop .. ahhh…” jeritnya .
Mahluk itu menyeringai , lalu penisnya mencuat , besar dan tegang , siap di hunus ke liang vagina Neneng . Saat itu Neneng menjadi kalap , membayangkan penis sebesar itu , merobek vagina perawannya . Keberanian tiba tiba muncul dari dalam dirinya , dengan sekuat tenaga Neneng menedang wajah srigala , mahluk itu .
Mahluk itu melolong , dan membalas memukul wajah Neneng , “ Ahhhhh……” jerit Neneng keras , lalu dia terhentak , terbangun dari Mimpinya .
Peluh membasahi tubuhnya , “ astaga , minpi apa aku … “ ujarnya dalam hati .
Perlahan dia bangun dari ranjang , dan melihat layar laptopnya yang masih menyala .
Jam wekker kecil di atas mejanya , menunjukkan waktu sudah pukul 4.00 pagi .
pakainnya masih lengkap terpakai , hanya dia merasakan basah di celana dalamnya .
perlahan dia membuka celana dalamnya , dan benar tampak celana dalamnya menjadi basah .
Dia pun meletakan celana dalamnya di atas meja , melap vaginanya dengan tisue , lalu , dia mengenakan celana dalam nya yang baru . Sebenar dia ingin membasuh vagiannya , tapi dia takut unutk beranjak keluar dari kamarnya .
Neneng pun kebali berbaring di rajang , memejamkan mata , tapi bayangan mahluk itu seakan kembali lagi , tapi Neneng berusaha untuk tidur .
>>>
Jam enam pagi Neneng bangun , dia beranjak dari tempat tidur , dia ingin segera ke kamar mandi , hendak buang air . Dia ingat jelas , menganti celana dalamnya , dan meletakkan di atas meja . tapi dia tak menemukan celana dalamnya .
“ hilang kemana ? “ ujarnya dalam hati .
Rasa penasaran membuat Neneng , menangkat roknya , dan melihat celena dalam yang di kenakannya berwarna putih . Sedang yang di letakkan di atas meja , berwarna hitam .
Neneng juga memeriksa pintu kamarnya , yang masih jelas terkunci .
Rasa kebelet ingin pipis menjadi hilang , Neneng terduduk di atas rajangnnya , “ siapa yang mengambil celana dalam saya , mimpi apa saya semalam , apa mahluk itu benar benar nyata , dan mengambil celana dalam saya “ .
Bulu kuduknya merinding , lalau dia segera keluar dari kamarnya , di ruang makan , tampak induk semangnya seorang wanita paruh baya , sedang sarapan .
“ Neng , baru bangun ? “ saya induk semangnya . “ iyah tante ..” jawab Neneng , singkat lalu dia masuk ke kamar mandi .
>>>
Kejadian itu , hanya di simpannya sendiri , Neneng merasa tak enak jika harus bertanya pada induk semangnnya . Satu orang , yang menarik perhatian Neneng di DS Forum .
Ki Mupeng .
Dengan memberanikan diri , Neneng melayangkan PM ke Ki Mupeng , bertanya id di YM nya , dan menjelaskan hendak berkonsultasi masalah mimpi anehnya .
Tentu saja Ki Mupeng memberikan id YM nya , dam mereka pun chatting .
Neneng menceritakan perihal mimpinya pada Ki Mupeng . Ki Mupeng pun memerawang dan memang ada getaran getaran di tempat kost nya . Ki Mupeng pun , dari jarak jauh memgisi Neneng , dengan Energi murninya , unutk melindungi dirinya .
Sejak konsultasi dengan Ki Mupeng , Neneng pun, menjadi agak tenang .
Tiap Hari mereka jadi sering chat di YM . Namanya juga Ki Mupeng , yang selalu bikin cewek jadi Mupeng , tak kecuali Neneng , gadis cantik itu .
Dari sekedar cadaan dan rayuan , sampai obrolan panas 18 tahun ++ , di bicarakan mereka .
Neneng menjdi semakin tertarik dengan Ki Mupeng . dan setiap mereka chating , Ki Mupeng pun selalu mengisi Neneng dengan Energi Murni , untuk melindungi dirinya .
Hal ini juga di rasakan oleh mahluk siluman tersebut , yang tentu saja membuat mahluk itu murka . Dan mahluk itu menganggap ini suatu tantangan buatnya .
>>>
Setelah chat dengan Ki Mupeng malam itu , Neneng bersiap unutk tidur . Di antara sadar dan tidak , sosok itu tiba tiba muncul di hadapan Neneng .
Mahluk siluman itu dengan mudah memenbus energi murni yang melindung Neneng , baagaikan menyibak tirai tirai , helai demi helai .
“ ha , kamu .. kamu …” suara Neneng terdengar ketakutan . “ ha , emang kenapa , heran yah , lihat gua bisa dateng , percuma kalau cuma pake ilmu murahan buat melindungi eloe… “ kata mahluk itu , dengan arogan .
“ mau .. mau apa lagi …” tanya Neneng . “ gua mau terusin yang kemarin ..” jawab mahluk siluman itu .
“ tidak , jangan perkosa saya , saya tidak sudi …” kata Neneng . “ gua tidak memperkosa eloe , gua mau eloe jadi bini gua …” .
“ ha , kita beda , gak bisa lagian saya sudah punya pacar , dan segara akan menikah ..” kata Neneng . “ ha , kurang ajar , gua bunuh pacar eloe ..” bentak mahluk itu .
“ jangan …” kata Neneng . “ kalau gitu , tinggalkan pacar eloe dan jadi bini gua ..” kata siluman itu . Lalu mendekati tubuh Neneng , dan merobek baju dasternya , hingga tubuh indahnya hanya di temani celana dalamnya saja .
“ jangan ..jangan …” jerit Neneng .
Tanpa peduli , mahluk siluman itu terus merongrong keutuhan tubuh Neneng , dengan meremas remas buah dada montoknya . Lalu saat mahluk itu meraba celana dalamnya , tangan mahluk halus itu terpental , ada sesuatu kekuatan yang melindungi vagina Neneng.
Mahluk itu mengeram , lalu bertanya “ siapa yang memberi kamu kekuatan ini ..” .
“ pacar saya , Ki Mupeng .. “ jawab Neneng mantap .
“ Ki Mupeng , siapa dia , gua gak pernah dengar ..” jawab Mahluk itu . “ ah gimana sih , gak gaul sih , coba deh ke warnet , terus buka DS Forum .. “ ujar Neneng .
Mahluk halus itu menganguk anguk .
“ eh gini aja , mending kamu pergi deh , jangan ganggu saya lagi nanti Ki Mupeng marah , kamu malah di bunuh dia..” kata Neneng .
“ ha ha ha , gua mau tau sampe dimana hebatnya Mupeng .. gua akan cari dia , ..” kata Mahluk itu , lalu mahluk itu menghilang .
>>>
Esok harinya Neneng pun langung menceritakan tentang mimpinya lagi , dan Ki Mupeng pun meminta Neneng unutk dateng ke tempatnya . Tampaknya situasi makin berat , karena mahluk halus itu akan menantang Ki Mupeng , yang efeknya juga akan ke Neneng
>>>
“ Ki , koq jadi bengong gitu … “ tanya Neneng .
“ oh engak , cuma diam dulu , biar yang baca bisa tau awal mula ceritanya , jadi gak bingung gitu .” jawab Ki Mupeng .
“ oh , gitu , jadi diem cuma karena itu …” ujar Neneng. “ engak juga sih , saya kagum juga sama kamu , kamu cantik , jauh lebih cantik di banding foto yang saya lihat ..” ujar Mupeng , yang membuat wajah Neneng merona .
“ eh , Neng , kamu udah punya pacar belom ..” tanya Ki Mupeng . “ ih , aki gimana sih , kan aki yang bilang saya pacar aki ..” jawab Neneng . “ lah itu pan di YM , maksud saya di real worldnya gitu ..” kata Ki Mupeng lagi .
“ sama aja Ki , di cyber , atau di real world , saya cuma cinta sama aki “ jawab Neneng .
Ki Mupeng pun duduk semakin rapat dengan Neneng . Wajah mereka mendekat , selama ini mereka hanya bisa bermesraan di YM , tapi kini mereka berhadapaan langsung , mata Neneng terpejam , menyodorkan bibirnya yang sexy , sedang Ki Mupeng pun bersiap , hendak mencium gadis cantik itu .
Perlahan tapi pasti , semakin dekat …
“ maaf Ki Mupeng , di depan ada tamu ..” kata bi Angel .
“ astaga bi Angel , kan saya udah bilang, kalau saya lagi ada tamu , jangan di ganggu “ kata Ki Mupeng . “ iyah Ki , tapi katanya penting sih , minta BLT gitu ..” jawab Bi Angel .
“ aduh bi Angel , saya itu dukun , bukan pemerintah , kalau minta BLT sama pemerintah , saya dukun adanya menyan … udah sana bilang gitu .. “ kata Ki Mupeng .
Bi Angel pun ngeloyor pergi , dan sesi ciuman berlanjut .
Ki Mupeng dan Neneng saling berciuman , Neneng tmpak nafsu , lidahnya terus mendesak masuk ke mulut Ki Mupeng .
“ Ki , Mupeng , ayo pecut saya …” kata Neneng . “ ha .. ehm baiklah ..” jawab ki Mupeng . “ gila juga nih anak , extreem banget , minta di pecuti , mau main bondage kali yah .. “ ujar ki Mupeng , lalu mengamgil sabuk , yang terbuat dari kulit .
Mendekati Neneng , dan siap memecut Neneng . “ eh .., aki jangan mau ngapain ..”
“ lah , tadi katanya pinta di pecut ..” jawab Ki Mupeng . “ aduh aki , gimana sih , kurang gaul nih , pecut itu , peluk dan lucuti …” kata Neneng .
“ oh gitu ..”
Ki Mupeng melempar sabuk kulit itu , lalu kembali mencium Neneng , dan melucuti pakaian gadis itu . bajunya lepas , rok mininya lepas , branya pun lepas . Ki Mupeng pun menelan air liurnya melihat buah dada montok yang mengantung di dada Neneng .
Ukurannya XXL , 34 E .
Ki Mupeng tampak seperti bayi raksasa yang asik menyusu . menjilati putting susu Neneng , membuat Neneng mendesah desah nikmat . “ ahhh .. enak Ki ,,enak , sebelah lagi dong si sedot ..” ujar Neneng .
Bergantian Ki Mupeng menyedot putting susu Neneng , kiri dan kanan .
Tangan Ki Mupeng juga mengelus elus tubuh Neneng , dengan kulit putih mulus itu .
“ Ahhh … aki …ahh … “ jerit Neneng , saat jari jari ki Mupeng menyentuh selangkangan celana dalam pinknya , yang telihat basah itu .
Jari ki Mupeng terus menari nari di atas selangkangan celana dalam Neneng , tubuh Neneng meliuk liuk , penuh nafsu , lidah ki Mupeng juga terus menjilati putting susu Neneng .
“ aduh .. aduh Ki .. enakkk… enak… “ erang Neneng dengan suara gemetar , dalam birahinya . Jari Ki Mupeng terus menekan nekan dan mengesek selangkangan celana dalam Neneng yang semakin basah itu .
Tak perlu waktu lama , tubuh Neneng mengejang , “ aduh Ki , gatel banget , gak kuat ki …” dan Neneng pun mengejet gejet , orgasme .Neneng memeluk tubuh Ki Mupeng erat , dan menciumi ki Mupeng dengan nafsu .
Setelah beberapa saat , ki Mupeng membuka celana dalam Neneng , melihat vagina Neneng , dengan bulu bulu rapi di atasnya . dua jari Ki Mupeng membelah vaginannya dan melihat dalemannya yang memerah , dan basah .
Lidah Ki Mupeng pun menjulur menjilati vagina Neneng , mengelitik klitorisnyanya , membuat Neneng kembali menjeri jerit kenikmatan .
“ ahh .. aki ..ahhh.. enak.. Ki ..ahh….enak ..” erang Neneng. Lidah ki Mupeng pun bergetar dan berputar , bagaikan dildo bikinan jepun asli , mengelitik kltitoris Neneng yang semakin membesar , karena nafsunya .
Sambil terus menjilati vagina Neneng , tangan Ki Mupeng meremas remas , buah dada Neneng , dan jarinya di mainkan putting susu Neneng .
“ ahh … Ki saya gak kuat .. aahhh aduh Ki gatel banget ….” erang Neneng . Semkina mendengar desah Neneng , Ki Mupeng pun semakin nafsu dan menjadi jadi , membuat Neneng , tak bisa lagi menahan birahinya . “ ahhhh….Ki … Ki….. “
Tubuh Neneng kembali mengejet , karena orgsme . tubuhnya lemas, dengan nafas tersengal . Ki Mupeng pun perlahan membuka celananya , dan tampak penisnya yang ngacung tegang dan besar itu . “ Neng , ayo dong , gantian yah servisnya …” kata Ki Mupeng .
“ eh , saya .. gak pernah … Ki …” kata Neneng . “ oh , gampang , saya ajari yah , pertama kamu jilatin dulu aja … “ kata Ki Mupeng . “ eh .. gimana Ki …” kata Neneng.
Penis Ki Mupeng pun semakin mendekat wajahnya , dan Neneng , pun menjulurkan lidahnya , mencoba menjilat kepala penis Ki Mupeng . “ ohh .. yes … yes .. “ erang Ki Mupeng menikmati jilatan Neneng , di penisnya .
“ yah , gitu sayang , sama seperti menjilati lolipop … “ ujar Ki Mupeng . Neneng , pun semakin berani , menjilat dari ujung penis hingga ke pangkalnya . Ki Mupeng pun semakin bernafsu , sambil mengelus elus rambut Neneng , yang hitam lurus sebahu itu .
Perlahan ujung kepala penisnya mendesak bibirnya , dan Neneng pun membuka mulutnya dan penis ki Mupeng masuk ke mulutnya . Tanpa perlu di ajari lagi , Neneng pun mengulum benda pusaka milik Ki Mupeng itu .
Ki Mupeng pun mengerakkan badannya maju dan mundur , sehingga penisnya pun bergerak maju mundur di dalam mulut Neneng . “ ohh.. enak …banget …” erang Ki Mupeng , sambil terus bergerak .
Beberapa menit kemudian , Ki Mupeng pun menumpahkan spremannya , dalam mulut Neneng , sambil melenguh punuh kenikmatan .
Tanpa dirasa , hari sudah sore , perut mereka pun mulai berbunyi , karena lapar .
>>>
“ Neng , kamu laper yah …” tanya Ki Mupeng , dan Neneng menganguk , sambil tersenyum . “ kita makan dulu yuk “ ajak Ki Mupeng . Neneng pun tersenyum mengangguk .
Bi Angel pun menyediakan makan malam mereka , sebuah meja dan dua kursi di letakan di kamar praktek Ki Mupeng . Ada tiga batang lilin yang menyala menerangi ruang praktek Ki Mupeng . Beberapa macam menu makanan tersedia di meja .
Di seberang meja , ada dupa besar , semangkok menyan , dan bunga 7 rupa . serta beberapa atribut , perdukunan . Asap menyan yang di bakar dari dupa tampak mengepul .
“ ayo Neng , kita makan dulu ..” ajak Ki Mupeng . “ wah Ki , makan malemny asik banget ..” ujar Neneng . “ iya , saya sengaja , ini acara makan malem , candle ligth dinner “ jawab Ki Mupeng .
“ iyah Ki , candel light dinner , tapi koq pake menyan yah .. “ kata Neneng . “ tadinya mau pakai dry ice , gak ada dry ice , yah gantinya menyan … “ jawab Ki Mupeng .
>>>
Makan malam pun berlangsung dengan santai . Ki Mupeng dan Neneng , melahap makanan itu dengan nyaman . Sajian ala lesehan , yang di bawa ke acara candle ligth dinner di di santap habis oleh mereka berdua .
Walau terlihat santai , Ki upeng tampak waspada , rupanya memang menyan itu di bakar, dengan tujuan , mengundang , mahluk siluman itu .
“ aduh Ki , abis makan jadi panas nih , asep menyannya panas nih Ki , bikin mata pedes , ber air ..” kata Neneng . “ stt , biar aja Neneng , tahan , mungkin ada tamu yang akan dateng ..” jawab Ki Mupeng . , sambil melihat Neneng , yang tampak ke gerahan .
“ aduh gerah Ki .. saya buka baju aja deh. ..” kata Neneng , lalau membuka bajunya , hingga dia menjadi bugil total . “ wah klau gitu saya juga grah deh Neng “ dan ki Mupeng pun ikut berbugil ria .
“ eh , aki koq , ikut ikut telajang sih ..” ujar Neneng genit , dan mata gadis cantik itu menatap , pentungan Ki Mupeng yang tampak tegak itu .
Tanpa basa basi , dan Neneng mendekat ke Ki Mupeng dan memegang batang besar itu ,” ih .. , Aki , ininya koq nakal banget yah , nunjuk nunjuk terus ..” .
“ eh , Neng , mau coba gak di tunjuk sama ininya say …” kata ki Mupeng .
“ ih .. aki …. “ desah Neneng , yang di sambut lumatan pada bibirnya oleh Ki Mupeng .
Tangan Ki Mupeng pun kembali meremas remas buah dada dengan ukuran XXL itu . Dan tangan Neneng , pun meraba raba penis besar ki Mupeng . Mereka pun kembali bergumul dengan nafsu .
Lidah Ki Mupeng mejulur menjilati putting susu Neneng dengan nafsu . “ ahh ..Aki… ahh… “ erang Neneng dengan birahi penuh .
Lidah Ki Mupeng terus menjilati buah dada Neneng , perlahan turun ke peprutnya yang singset itu , tubuh Neneng , bergolek , meliuk , di atas karpet ruang praktek ki Mupeng , Sambil terus mendesah desah . “ ahh … aki … aki … “
Ki Mupeng juga udah gak tahan , ingin segera merasakan sempitnya liang vagina perawan Neneng , dengan perlahan , penisnya mengarah ke liang sempit , Neneng .
Neneng memejamkan matanya “ Aki .. pelan pelan yah …” .
Kepala penis Ki Mupeng menempel di liang vagina Neneng , perlahan mendesak masuk .
“ aduhh …. akiii ….” erang Neneng . Sedikit lagi desakkan Ki Mupeng , terus mencoba menerobos goa keramat Neneng . “ ahh … a aduh aki … aduh … “ erang Neneng .
Akhirnya penis Ki Mupeng masuk kedalam liang vagina Neneng , Ki Mupeng pun merasakan vagina sempit Neneng , yang berdenyut , menjepit erat batang penisnya .
Ki Mupeng dia tak bergerak , memberikan ke sempatan agar Vagina Neneng , beradaptasi dengan penisnya .
Sesaat kemudian ki Mupeng mulai bergerak , tubuh Neneng bergetar , rasa yang baru pertama kali di rasakannya se umur hidupnya . Rasa aneh , nikmat dan sakit bercampur jadi satu . Dengan perlahan Ki Mupeng mengerakkan penisnya .
Dengan konsentrasi , Ki Mupeng , mengumpulkan energinya di penisnya . Penis terasa bergetar , dan berputar . Neneng pun semakin nikmat , dan rasa sakitnya berkurang hingga tak terasa lagi . Rasa nikmat yang di timbulkan penis Ki Mupeng , membuatnya mendesah desah . “ ahhh … Aki … ahh …. “
Ki Mupeng terus bergerak , penis keluar masuk , menikmati vagina rapat milik Neneng .
Sebaliknya , Neneng merasakan nikmat yang luar biasa di vaginannya . Penis Ki Mupeng seakan bergetar , dan berputar dalam vaginannya , membuat rasa nikmat dan gatal .
Sebenatar saja , Neneg di buat KO , oleh Ki Mupeng , dengan penisnya . Tubuh Neneng , mengelijing , bergetar , dan kejang . Neneng , menjerit kenikmatan , sambil memeluk tubuh Ki Mupeng .
“ aduh … ahhh … Aki .. enak banget … aduh …. “ erang Neneng ., saat Ki Mupeng mulai begerak lagi .
Beberapa gaya di coba mereka , dan Neneng mendapat orgasme berkali kali . Penis Ki Mupeng , memang sakti , karena Ki Mupeng mengunakan ilmu mupeng yang baru di dapetnya , “ penis getar , pasak vagina “
Sambil memegang pinggul Neneng , Ki Mupeng turus begerak maju mundur , menyetubuhi Neneng, dengan gaya doggie style . “ Aduh aki .. aduh … enak banget , gak kuat ki .. enak … aduh… “ begitu erang Neneng , menikmati penis ki Mupeng .
Beberapa saat kemudian , tubuh Neneng, tersungkur , sambil mengejet gejet . Neneng mendapat orgasme lagi .
Ki Mupeng tersenyum , lalau mulai membali tubuh Neneng , hingga terlentang , membuka kembali keuda kakinya , sambil melihat vagina Neneng , yang memerah dan merekah dan tentu saja basah banget , terlihat ada darah segar di paha gadis itu , tanda keperawannya telah di ambil oleh penis Ki Mupeng .
Penis Ki Mupeng pun mulai mendesak vagina Neneng lagi . “ aduh Aki , saya gak kuat capek … “ ujar Neneng . “ bentar lagi koq Neng , tanggung nih …” kata Ki Mupeng .
“ aduh … aduh … “ jerit Neneng , saat penis Ki Mupeng kembali menghujam vaginannya . Lalau Ki Mupeng bergerak , menikmati vagina gadis cantik itu .
Menit demi menit , peluh demi peluh , kedua insan itu bergumul . Neneng terus mendesah desah nikmat , dan akhirnya Ki Mupeng pun mengeluh . Penisnya seakan gudung berapi yang meleduk , melepas lahar panasnya .
Vagina Neneng, pun penuh dengan sperma Ki Mupeng .Neneng terbaring lemas di atas Karpet , begitu juga dengan ki Mupeng .
>>>
Tepat jam 12.00 malam , ada hawa dingin mahluk lain dalam ruangan itu . Neneng , masih terbaring lemas , begitu dengan Ki Mupeng , mereka tampak terlelap , karena letih , karena olah birahi , yang mereka lakukan tadi .
Tiba tiba , seberkas sinar ke hijaun, serta asap tampak di ruang praktek ki Mupeng . Lalau asap itu membentuk mahluk siluman , yang berupa srigala itu .
Mahluk siluman itu melihat sekeliling ruangan itu . dan melihat tubuh Neneng terbaring bugil , dengan vaginannya yang merekah merah dan basah .
“ anjriit , gua keduluan .. “ umpatnya dalam hati . Lalu dia mendekati gadis manis itu .
Perlahan mahluk itu menjilati buah dada montok Neneng . “ ahh , udah dong , saya udah cape nih …” erang Neneng , tanpa membuka matanya .
“ Neng , eloe di perkosa sama dukun ini yah …” tanya mahluk itu . Mendengar suara yang selalu di dengar dalam mimpinya itu , membuat Neneng mendelikkan matanya .
“ ha.. siapa … kamu . saya mimpi ..atau ..” .
“ tidak eloe gak mimpi , dari tadi , gua cari cari eloe , gak taunya eloe di culik sama dukun ini , dan di perkosa , yah ..” ujar Mahluk itu . “ ha , saya tidak di perkosa , saya memang cinta sama dia ..” jawab Neneng .
Tentu saja mahluk siluman itu jadi murka , “ baik , saya akan bunuh dia ..” . “ jangan ..jangan ….” jerit Neneng .
“ oke ..oke . , kalau gitu gua perkosa eloe aja …” kata siluman itu mencoba bernegosiasi .
“ jangan , saya gak mau , jangan perkosa saya …” Neneng protes .
“ Lah , gua mau bunuh dia gak boleh , memperkosa eloe juga gak boleh , jadi peran gua apa dong ..” ujar siluman itu .
Mereka terdiam sesaat , “ bodo dah , gua perkosa eloe aja ..” . Lalu Neneng menjerit keras , mahluk itu mulai menjilati tubuh Neneng yang sexy itu . Neneng meronta , sambil menendang sekuat tenaga .
Tapi kedua kakinya di pegang erat mahluk siluman itu . Dan penis mahluk itu mencuat keluar siap menghujam , liang vagina Neneng .
“ tolooong … tolong ….” jerit Neneng . Dan siluman itu menyeringai , menunjukkan gigi taring yang penuh dengan jigong .
Tiba tiba , mahluk itu merasa tubuhnya di tepuk , “ mas … maaf yah ,mau ngapain koq pakai maksa maksa, dia itu pacar saya ..” . Ki Mupeng berdiri dengan gagah , dan menegurnya .
Urung niat mahluk itu memperkosa Neneng .
“ kurang ajar …. berani banget loe … “ bentak mahluk itu dengan murka sambil berdiri . Ki Mupeng tersenyum sambil berdiri tenang , tapi waspada ..” eloe siapa …” . “ saya , Mupeng … “ jawab ki Mupeng dengan mantap .
“ Gua were wolf , dan gua dateng kemari , karena eloe udah macem macem sama gua , gua itu pacar si Neneng … “ kata Mahluk siluman itu .
“ eh , si Neneng itu bahenol , cakep , mana pantes jadi pacar eloe yang jelek banget kayak gitu , ngaca dong eloe …” balas Ki Mupeng sengit .
“ kurang ajar .. berarti eloe memang mau mati yah ..” kata siluman serigala itu sambil menyeringai , lalu mengaum , tubuhnya menjadi semakin membesar , dengan bulu bulu yang mengkilap , dan siap menerkam ki Mupeng .
Mulut ki Mupeng berkomat kamit , lalu ..."Bllaaasssttt............."
Ki Mupeng pun mengaum , suaranya lebih keras menggelegar , auman seekor macan .
Mahluk itu mundur selangkah , karena dia melihat tubuh ki Mupeng pun berubah menjadi seekor macan besar .Perubahan ini tak bisa di lihat dengan mata orang biasa , perubahan ini hanya bisa di lihat dengan mata ghoib .
Melihat musuhnya mulai gentar , Ki Mupeng kembali mengaum , dengan suara lebih menggelegar memekakkan telinga .
“ aduh ..aduh , congkek gua rontak dah ..” ujar siluman itu sambil memegang telinganya . Mahluk siluman serigala itu menjadi ragu , tapi dia telah menantang Ki Mupeng , dengan memberanikan diri dia menerkam ki Mupeng . pertarungan tak terelakkan ,
Serigala itu melompat menyerang ki Mupeng . Neneng menjerit “ awas Ki Mupeng …. “
Ki Mupeng pun bersiap , melancarkan serangan,dengan satu pukulan telak tepat di wajah mahluk itu dan terpental . Ki Mupeng pun mengaum , dan terus melancarkan serangan . Tangan ki Mupeng , dengan kuku yang rucing , berhasil mencakar mahluk siluman itu . Luka robek di dada srigala itu membuat mahluk itu mengaduh kesakitan .
Neneng melihat itu dengan menjerit , dia tampak tegang dan ketakutan .
Masih belum menyerah , mahluk itu melompat , dan berhasil menerkam ki Mupeng , dengan beringas . Mahluk silauman itu membuka mulutnya lebar , hendak menyerang leher ki Mupeng , tapi ki Mupeng menahannya , tangan Ki Mupeng pun di gigitnya , giginya yang rucing , menancap di lengan Ki Mupeng .
Tanpa memperdulikan rasa sakit , satu pukulan telak kembali di lancarkan ki Mupeng , dan tepat mengenai kepalanya . Pukulan yang keras , membuat mahluk itu tersungkur , kesakitan .
“ kainngg ….kainnngg …. kai….kaiiie….kaiiiengggg …. “ jerit mahluk serigala itu .
* terjemahan “ sakit …. sakit … ampun sakitt ….:”
“ Ayo , bangun .. ..” bentak ki Mupeng . dengan tertatih mahluk itu berdiri dengan terhuyung huyung .
“ ampun ki , saya mengaku kalah , ampun ki …” kata siluman itu .
“ baiklah , kalau kamu mengaku kalah , kali ini saya biarkan kamu hidup … saya tidak akan membunuh mu ..” kata ki Mupeng .
“ terima kasih ki Mupeng …” jawab mahluk itu .
“ dengar , kamu dan gadis ini hidup di alam yang berbeda . lagi pula cinta tak bisa di paksakan . jangan eloe main paksa ..” kata ki Mupeng .
“ saya ngerti ki … ampun … “ kata mahluk itu lagi .
“ baik , kamu boleh pergi … danjangan ganggu Neneng lagi ..” kata ki Mupeng .
“ saya ngerti , dan berjanji tak akan ganggu Neneng lagi …tapi..bolehkah saya mengajukan sebuah permohonan aki....” kata siluman itu ,
"hmm...permohonan apa itu...kan kamu udah kalah ma gua,masa yang kalah malah pakai acara permohonan segala sih...." tukas Ki Mupeng.
"Gini aki...saya ingin sekali mencicipi kemolekan tubuh neneng...boleh gak.."tanya siluman srigala ke Ki Mupeng.
"wah..soal itu sih gua ga bisa kasih keputusan...ntar gua tanya ke neneng aja...karena semua itu kan hak nya dia mau apa ga..."jawab Ki Mupeng.
"neng..tuh srigala rakus pengen main ma neng..boleh ga.."tanya ki mupeng."Terserah aki aja deh..neneng mah ikut apa kata aki aja..tapi kalau dia masih pake wajah srigala neng ga mau ah..serem kiii..."kata neneng.
" man....loe rubah wajah loe jadi justin timberlake dulu baru doi mau ma loe tuh..." kata ki mupeng ke siluMAN srigala.
"baiklah Ki....."
"............Blaaasssttthhh...."
Asap putih mengepul dan perlahan sirna..lalu...
"gimana sekarang Ki.." kata siluman srigala.
" Not bad lah..walaupun wajah loe sekarang lebih mirip kayak justin tembelek...lebih mending daripada loe pake wajah srigala..." jawab Ki Mupeng.
" dah sono...rayu dan cumbu neng..gw mau nonton loe ngecumbuin si neng.." kata Ki Mupeng.
Dengan tergesa gesa siluman srigala menghampiri tubuh neng yang udah bugil..lalu mulai mencium cuping telinganya.
Terdengar desahan kenikmatan neng.
"shhh...ohh..."
Lagi asik ki mupeng melihat adegan neng dan siluman...tiba tiba..
"Tok..tok..tok..." terdengar suara pintu diketuk dari luar.
Ki Mupeng bangkit dan berkata: "siapa tuh..."
"Ini Gua Ki ..Zonot" terdengar suara zonot dibalik pintu.Ki Mupeng membukakan pintu.
" Ya..si aki..katanya kalau ama gua pintu rumah aki terbuka lebar lebar..koq sekarang main kunci segala ..." cerocos zonot.
" halah eloe not...ada apa nih ..tumben loe maen kesini"kata ki mupeng.
"Gua baca di cerita seru katanya aki lagi ehem ehem ma cewek sexy dan toge ya...bagi dong ki...kan gua juga pengen.." ujar zonot.
"kalo soal gituan aja langsung denger deh...dah sono masuk..."kata ki mupeng .
Zonot pun masuk kedalam ruangan dan melihat neng lagi menggeliat kenikmatan.Dan zonot pun langsung membuka pakaiannya kemudian,
"zonot...tunggu..." kata ki mupeng,tapi terlambat...
"aduh...sapa yang mau tusuk pantat gue nih..."terdengar suara siluman srigala.
Ki Mupeng menghampiri zonot.
"Not,loe kagak sabaran deh...tuh pantat siluman loe tusuk juga .."
"mana Ki,..."kata zonot kebingungan.
Dengan merapal sedikit mantra ,Ki Mupeng lalu meniupkan angin dari mulut ke arah siluman tsb dan terlihatlah justin tembelek lagi nungging.
"hooeekkss...." zonot mual mual."Gila..gua mau nusuk pantat cowok...lagian koq kayak invisible man aja sih..pake kagak keliatan segala.."cecar zonot."maklum deh..diakan dari bangsa siluman..tadi karena nafsunya,ampe lupa membuka tabir gaib dirinya tuh.." jawab Ki Mupeng.
"ya udah ah..gua mau nenen dulu ma neneng ya Ki.." jawab zonot sambil mengarahkan mulutnya ke tetek neneng."Sluurrrpphh..."
"acchh..pelan pelan bang zonot..." ujar neneng ke zonot.
"Gila nih tetek gede banget...mana kenyal lagi...."gumam zonot.
Tiba tiba...
"Akiiiiiiii..........." terdengar suara diluar memanggil nama Ki Mupeng.
"aduh..siapa lagi nih..ganggu acara gua aja"gumam Ki Mupeng.
"weks...koq tumben nih Boss Joss,JQ,papi,elisha,pakdhe,lenk,maha ,666 dan semua moderator DS pada dateng nih ..kayak mau demo kenaikan BBM aja "kata ki mupeng dengan kagetnya.
"Aki sabunan koq ga ajak ajak kita sih.."kata Joss.
"Iya...kami baca CS tentang aki nih di DS..katanya lagi ada acara sabunan ya disini.."kata pakdhe mewakili petinggi lainnya.
"wah..gawat nih kalo gitu...ntar yang ngebaca CS ini pada dateng ke gue minta jatah ...repot deh gue..." kata Ki Mupeng.
"Zonotttt...Tuh CS kapan endingnya...."teriak Ki Mupeng.
"Terssserahhh akkkiiii ajahh deh...sluurrpph..sshhhhh...." teriak zonot sambil keenakan karena sun holenya dijilat dan ditusuk tusuk dengan jari lentik neng.
"ya udah deh kalo gitu....yokk...pada masuk kedalem semua..pintu mau gue tutup aja nih...."kata Ki Mupeng sambil menutup pintu.
"Brrakkkk"
Sayup sayup terdengar dari kejauhan desahan desahan nafas kenikmatan diruangan Ki Mupeng.Its Gangbang time !
>>>>>>>>>>>>
lagi lagi....
“ tunggu ……” teriak seorang wanita , dengan sebilah golok di tangannya .
“ eh , mpok Nori , ada apa kemari lagi , bawa golok buat apa mpok…” tanya bu angel . “ gua mau pinjem batu asah , gua mau asah golok…” kata Norika .
end
Diposkan oleh loversdee di 18:15 Ki Mupeng™ Story ::: Dukun Gaul IV ::: Label: Daun Muda 0 komentar
Vi Inside , gangbang , bukkake , nakadashi .
“ Om zonot kenal sama vi inside gak ? “ tanya Coresin . “ yang mana tuh ..” zonot bertanya balik . “ lah anak baru masih ABG “ jawab Coresin . “ cewek apa cowok , Sin “ tanya zonot lagi . “ ya , si om , masa kita omongin batangan sih , ya cewek dong “ jawab Coresin . “ lah , mana tau , gua dengar gosip katanya eloe gay ..” ujar zonot tanpa dosa . “ buset dah om , saya normal , masih doyan m*m*k ..”
Coresin pun bercerita , tentang Vi Inside , seorang member baru di ** Forum . Cerita Coresin yang begitu seru dan agak saru membuat zonot menjadi penasaran . Zonot pun mencari infomasi . Bukan di goegle atau yahoo . Tentu saja di ************.com . Zonot pun bertanya pada JQ , dan K888 tanpa tandeng aling aling .
“ not , tuh ke doyanan elo tuh ..” kata K888 . “ jadi bener tuh Vi Inside , cewek ABG ..” tanya zonot . “ bener ..” ujar JQ meyakinkan . Akhirnya memalui teknologi masa kini , kita berhasil mengajak Vi Inside unutk chatting di YM
Vi Inside emang enak di ajak bicara , walau ABG , tapi soal sex , jangan di ragukan .
Memang tepat , Vi Inside menjadi member DS . Bermula dari chatting confe itu , dan selanjutnya zonot berhasil chatting berdua dengan Vi Inside .
Hati zonot semakin berbunga bunga , Vi Inside membuat zonot semakin penasaran. . Apalagi di tambah cerita Coresin , tentang Vi Inside . “ om zonot , si Vi itu cakep banget loh …”
>>>
“ kalau menurut tafsir mah , eloe susah dapet si Vi ..” ujar Ki Mupeng . Zonot hanya diam , duduk di ruang tamu Ki Mupeng . Zonot memang sengaja ke sana , menempuh jarak ribuan mil ,menerebos semak belukar , menyebrangi banjir yang cukup dalam , , hanya unutk Vi , gadis ABG yang cantik itu . “ basah basah dah “ ujar zonot
“ gimana Ki , ada cara lain ..” tanya zonot . “ hmmm …. tergantung ..” jawab Ki Mupeng . “ maksudnya ..” . “ gua dapet saham gak nih , emang eloe aja yang doyan daun muda ” ujar Ki Mupeng . “ ha ha ha , boleh boleh ..” jawab zonot sambil tertawa.
“ oke Ki , caranya gimana . “ zonot kembali bertanya . “ ehmm , pake sirep aja ..” .
“ serep Ki …” ujar zonot . “ serep , sirep loe budeg ya ..” kata Ki Mupeng .
“ ohh ..sirep .. terus gimana Ki ..” .
“ gini gua akan tranfer ke dalam tubuh eloe , energy murni ..” terang Ki Mupeng . Zonot menganguk anguk takjub “ wah tranfer enegry murni , gimana caranya tuh Ki ? “ .
“ lewat ATM … , ya cara gua sendiri dong , rahasia , mo tau aja loe , pokoknya gua akan kasih eloe energi murni , buat sirep si Vi ..” kata Ki Mupeng . “ oh , oke oke Ki ..” ujar zonot , sambil menatap kepala Ki Mupeng yang mengkilap .
“ gua butuh celana dalam si Vi …” kata ki Mupeng . “ wah , kalau saya mah , butuh m*m*knya Ki “ kata zonot lagi .
“ itu gua juga butuh , tapi gua butuh celena dalamnya buat bikin ajian sirepnya “ jelas Ki Mupeng . “ oh , tapi Ki gimana caranya ? “ tanya zonot kebingungan dengan syarat yang di ajukan Ki Mupeng . “ lah , yang punya hajat kan eloe , masa loe suruh gua minta sama si Vi , eloe usaha dong not , usaha ….” demikian kata dukun sakti itu .
>>>
“ k888 , gua mau minta tolong nih …” kata zonot ketika bertemu k888 esok harinya .
“ tolong apa , loe minta info tempat nyabul …” tanya k888 . “ engak …” jawab zonot .
“ oh loe mua pinjem duit …” tanya k888 lagi . “ engak , engak ,,,gua mau minta celana dalan si Vi ..” jawab zonot . k888 pun bengong
Zonot pun dengan antusias , seperti seorang sales asuransi , menerangkan kepada k888 , soal sirep , yang membutuhkan celana dalam si Vi .
“ buset dah , pake kolor gua bisa gak sih ? , repot bener sih …” kata k888 . “ ya , kalau kolor eloe mah gak bisa ..” ujar zonot .
“ nah terus , rencana eloe gimana ..?” tanya k888 . “ nah eloe kan jago SSI , eloe deketin terus minta kita mampir kerumahnya “ kata zonot mengutarakan rencananya . “ ehm terus …” . “ terus gua yang akan curi celana dalamnya ..” lanjut zonot . “ gila eloe nekad juga ya …” ujar k888 .
Mereka pun merencanakan ide gilanya . Dan akhirnya terjadi kesepakatan , k888 bersedia membantu zonot . “ not , ini demi brotherhood kita “ ujar k888 dengan berapi api , yang membuat zonot terharu .
>>>
Sesuai dengan yang di rencanakan mereka , dengan cuap cuap k888 , yang merayu rayu dan mendayu dayu , akhirnya zonot dan k888 bisa mendapatkan visa , unutk mengujungi rumah Vi Inside .
Dengan hati yang berdebar zonot menekan tombol rumah Vi , di bilangan ****** ( maaf di sensor ) .
Tak lama munculah Vi , gadis ABG yang cantik , dengan rambut hitam mengkilap sepinggang . Zonot terpana dengan tatapan mata Vi , yang tajam seperti mata kucing . Juga bibirnya imut nan sexy itu .
Setelah di persilahkan masuk , k888 dan zonot pun duduk di ruang tamu itu . Mereka pun mulai berbincang bincang . Keadaan rumah Vi siang itu sepi , dan Vi hanya sendiri di rumah yang cukup besar itu . Koq bisa begitu , tanya kenapa ? .. namanya juga cerita .
Sambil menunggu timing yang tepat , zonot pun minta izin unutk ke toilet . “ oh mau pipis ya , di belakang tuh ..” kata Vi Inside .
Zonot pun beranjak dari sofa kulit di ruang tamu Vi , dan k888 menunggu sambil terus mengajak Vi berbicara .
Zonot berjalan , ke belakang rumah Vi , tapi tidak ke toilet , namun mencari celana dalam Vi . Setelah berupaya dengan keras , zonot melihat sebuah keranjang . Di dalam keranjang itu , banyak tunpukkan pakaian . Zonot pun mengubek ubek pakaian itu , dan menemukan celana dalam warna putih . Aksi pencurian berhasil .
Tak lama zonot dan k888 pun pamit , dan berjanji akan bertemu Vi lagi di kemudian hari.
>>>
“ not , eloe yakin itu celana dalam Vi …? ” tanya k888 , sambil mengemudikan mobilnya “ gua yakin , ini milik Vi … “ jawab zonot . “ gua sih takut aja eloe salah ambil , nanti yang eloe ambil milik nyokapnya , atau milik bebongnya ….” ujar k888 lagi sambil tertawa tawa . “ engak , gua yakin udah deh , kita ke rumah ki mupeng sekarang ..” pinta zonot .
>>>
Di rumah ki Mupeng yang asri , tapi nampak angker itu , zonot dan k888 di sambut oleh pembantunya , bi Angel . “ ki Mupeng ada di pendopo belakang ..ayo saya antar ..” .
“ wah lagi semedi ya …?” tanya zonot . “ engak tuh , lagi ngopi…” jawab bi Angel .
“ aloo Ki …” sapa zonot ketika melihat ki mupeng yang sedang duduk santai . “ ha , udah dapet loe celana dalam si Vi ..” ujar Ki Mupeng . “ udah Ki ..” jawab zonot dengan penuh semangat .
“ baik , gini , kalau dulu orang bikin sirep , suka pake asep rokok di kepulin ke wajah korban , itu udah kuno , sial sial eloe malah di tabok …” kata Ki Mupeng . zonot dan k888 diam , sambil menyimak ulasan ki Mupeng . Sekarang gua pake teknik baru . dengan media celana dalam Vi , gua akan tarik energinya , dan gua masukin di tubuh eloe , di dalam tubuh eloe , kedua energi itu bercampur , dan di tambah energi dari gua …” terang ki Mupeng .
Zonot dan k888 hanya diam medengarkan penjelasan paranormal yang gak normal itu .
“ nah , setelah itu , eloe bisa gunakan energi itu , unutk menyirep si Vi supaya nurut , manut nut nut … “ lanjut ki Mupeng . “ oh gitu aja , jadi si Vi kalau dekat saya aja langsung nurut manut nut nut gitu …?” tanya zonot dengan penuh antusias .
“ belom dong , kalau di analogikan , tubuh eloe itu seperti meriam , dan energi yang gua msukin itu pelurunya , dan siap unutk di tembakan ,
jadi begitu dekat dengan si Vi eloe mesti tembakkan energi itu …” lanjut ki Mupeng sambil menatap zonot yang agak ke bingungan .
“ oh oke , oke , cara menembakkannya gimana ki ? “ zonot bertanya .
“ kentut …” jawaban singkat dari ki mupeng . “ kentut , maksudnya ?”
“ yah , eloe kentut , nanti energinya terbawa gas buang eloe , dan Vi yang ada di dekat eloe langsung nurut manut nut nut …” terang ki Mupeng .
“ em , kalau yang keluar gas , kalau kecipirit , modar loe not…” ujar k888 , sambil tertawa .Zonot tak peduli ocehan k888 , yang jelas , jalan kenikmatan sudah semakin terbuka .
Ki Mupeng pun memulai ritual pengisian energi itu . Ritual ini tak bisa di ceritakan lebih lanjut , karena sangat seram , dan bisa mengakibatkan kanker , serangan jatung , impotensi , ganguan kehamilan dan janin .
Setelah riutal seram itu selesai , zonot , k888 dan Ki mupeng , melakukan rencana selanjutnya . Setelah berembuk dengan cukup a lot , akhirnya tercapai satu kesepakatan .
>>>
Zonot dan k888 kembali mengunjungi Vi Inside , kali ini bukan unutk mencuri celana dalam Vi , tapi mencuri isinya .
Seperti biasa Vi menyabut zonot dan k888 , dengan hangat . Tanpa curiga sedikit pun Vi , mengajak mereka duduk di ruang tamu , dan ngobrol . zonot agak gelisah , menunggu waktu yang tepat unutk melepaskan gas sarinnya .
“ zonot , kamu kenapa koq gelisah gitu ? “ tanya Vi Inside . “ engak nih , perut agak gak enak , tadi abis ngerujak ..” jawab zonot . Menit berlalu , zonot berusaha terus unutk melepas gasnya itu . Dan berhasil , gas keluar , dengan suara kentut yang khas . “ mencret mencret dah ..” ujar zonot dalam hati .
“ uh , zonot zorok banget nih …” ujar Vi , ketika sensor di hidung menghirup gas itu . Begitu juga k888 . Tapi itu bukan kentut biasa , itu kentut yang bermuatan energi unutk menyirep Vi Inside .
Benar saja beberapa menit setelah itu , Vi tampak berbeda , dia duduk bengong saja .
Energi hasil rekayasa dukun cangih itu berhasil juga . “ Vi koq bengong aja “ ujar k888 .
‘ ah..engak apa apa..” jawab Vi .
zonot dan k8888 saling pandang , lalu zonot mengedipkan mata , memberi k888 sinyal .
“ Vi , ikut kita jalan jalan yuk…” ajak zonot . Vi hanya menganguk . zonot berdiri , lalu berjalan keluar bersama k 888 , dan tentu saja Vi Inside , yang tersirrep mengikutinya .
Sesuai dengan rencana Vi , di bawa ke sebuah tempat , yang sangat di rahasiakan lokasinya , namanya area 378 .
>>>
setelah berjalan dengan penuh liku liku , tibalah mobil k888 di area 378 itu . Ki Mupeng sudah menanti di sana .
“ wah , emang cantik nih anak “ guman ki Mupeng , sambil menelan air liurnya , ketika melihat Vi Inside .
“ ayo capet bawa masuk , nanti ketaun ..” kata ki Mupeng . “ loh , kenapa ki , emang ketauan siapa , ini kan tempatnya sangat rahasia ..” tanya k888 . “ iyah , tapi bini gua juga tau tempat ini … sana cepat bawa masuk ..” lanjut ki Mupeng .
Kemudian , gadis ABG yang cantik dan agak malang nasibnya itu di bawa masuk . Vi Inside kemudian duduk di sebuah sofa besar . Ki Mupeng terus menatap nafsu ke arah Vi Inside .
Ki Mupeng pun berjalan ke arah Vi , dan tanganya menjulur berusaha mengapai tubuh Vi , tapi zonot segera menangkap tangan ki Mupeng , dan berkata “ sesuai perjanjian , gua yang pertama “ .
“ buset dah , gua cuma mau toel toel doang …” ujar Ki Mupeng .
Zonot pun langsung duduk di sebelah Vi , dan memulai acara gangbang itu . Tanpa membuang waktu , zonot melumat bibir imut Vi dengan penuh anfsu . Antara mau dan tidak , Vi diam pasrah menerima ciuman zonot .
Tidak hanya lidah zonot yang bermain di bibir imut Vi , tapi tangan zonot juga asik meraba raba dada Vi , satu per satu kancing baju Vi terbuka , dan tampaklah bra pink yang di kenakan Vi .
Ki Mupeng dan k888 , juga ikutan dalam suasana erotis itu . dengan seksama tali bra itu di lepas zonot , dan buah dada dengan ukuran 34b itu terpampang dengan jelas , dengan putting susunya yang imut , siap unutk di sedot .
Lidah zonot berpindah tempat , putting susu Vi pun menjadi target . Ki Mupeng pun langsung mengambil posisi duduk di sebelah kanan Vi . Tangan ki Mupeng langsung meraba buah dada montok milik Vi . “ ahhh ..jangan gitu aahh Vi malu , jangan ..” begitu suara Vi .
“ tenang Vi , gak usah malu , entar kita juga sama sama bugil koq , pakoknya see you see me deh ..” kata ki Mupeng .
Zonot dan Ki mupeng pun bergatian memainkan buah dada Vi . Sementara k888 , masih berdiri melihat permainan mereka .
Ki Mupeng terlihat asik mengumut putting susu Vi , tubuh Vi terlihat beberapa kali mengelijing , dan terus mendesah desah . Tubuhnya menolak , tapi pikirannya yang sudah di kacaukan oleh energi rekasaya ki mupeng , tak bisa menolak .
Tangan zonot terus bekerja , kini paha mulus Vi di elus elus . Rok mini yang di kenakannya tersingkap hingga ke pinggang , dan terlihat celana dalam mini milik Vi yang sexy , dan berwarna pink itu .
Zonot mengangkat paha kiri Vi dan meletakan di atas paha zonot . Begitu juga dengan paha kanan Vi yang bertumpu di paha ki Mupeng . Kini posisi Vi semakin erotis , duduk dengan dada terbuka , dan kedua belah kakinya terbuka lebar . Tampak basahan di selangkangan celana dalamnya .
Saat jari zonot tepat menyentuh selangkangan celana dalam Vi , dari mulut Vi terdengar desahan panjang “ ahhh……ah…jangan .. ahhh ….. “ .
Bergatian jari jari zonot dan ki Mupeng menari nari di selangkangan celana dalam Vi yang semakin basah itu . Dan secara otentik Vi terus mendesah desah kenikmatan . “ ahh..ah…jangan di gituin terus dong Vi gak kuat nih….” .
Ki Mupeng dan zonot hanya tertawa tawa , sementara k888 hanya melihat saja , sambil mengelus selangkangannya sendiri .
Saat zonot menjlati putting susu Vi Inside , yang sudah membesar karena birahi itu , jari jari ki mupeng terus bergerak . Magic fingernya berkerja , di selangkangan celana dalam Vi , membuat tubuhnya bergetar , mengejang , dan orgasme . Vi menjerit histeris penuh kenikmatan .
Duo cabuler itu telah membuat Vi , orgasme , wajah Vi merona merah karena malu .
Setelah beberapa saat , arena permainan berpindah , tubuh Vi yang sudah separuh bugil itu di pindahkan , dan di baringkan di atas ranjang .
Ki Mupeng pun mulai membuka pakaiannya sendiri juga celana kolornya . Tongkat saktinya mencuat keluar , besar , dan tegak . Sementara zonot masih asik membuka kedua kaki Vi dengan lebar , dan menciumi selangkangan Vi , yang basah itu . Menghirup aroma sensual ABG itu .
Sesaat kemudian , celana dalam itu mulai di lepas zonot . Vagina yang indah , virgin dan basah itu terlihat . Bulu bulu tipis menghias di bukit kemaluannya . Lidah zonot menjulur menyapu area rahasia tubuh Vi Inside .
“ ahhh….ah…… jangan. , gak mau..tolong stop ..ahh..jangan ..jangan stop .. jangan stop ..” erangan erotis Vi semakin membuat lidah zonot aktif bekerja , memicu syaraf syaraf sensual Vi Inside .
Sementara Ki Mupeng memegang batang penisnya dan menyodorkan ke mulut Vi . Tapi kerena mulut Vi yang imut , penis itu susah masuk kedalam mulut Vi , walaupun Vi sudah berusaha semaksimal mungkin unutk , membuka penuh mulutnya .
Lidah Vi dengan nafsu menjilat jilat kepala penis Ki Mupeng yang sudah tegang itu.
Zonot terus saja memainkan vagina perawan itu , dengan penuh nafsu . Dengan dua jarinya zonot menguak bibir vagina Vi , dan menjilati klitorisnya yang membesar . Liang vagina Vi yang rapat , terus berlendir .
Ki Mupeng pun di buat merem melek , kenikmatan karena ujung penisnya terus di stimulasi oleh lidah Vi .
Zonot pun mulai mengambil posisi , setelah melepas pakaiannya . Penisnya di arahkan ke vagina perawan milik Vi Inside . Tapi , something happen the way to heaven . Tiba tiba perut zonot mules , mungkin karena beberapa hari sebelumnya zonot latihan unutk bisa kentut dengan baik dan benar .
Tanpa mengunggu waktu zonot pun masuk ke toilet .
Sedang asik asiknya melepas hajat , tiba tiba zonot mendengan jerit memilukan . Vi menjerit keras , dia kesakitan . Zonot pun segera keluar , dan melihat k888 , sudah berada di atas tubuh cantik Vi Inside .
“ hi , k888 , loe gila loe itu jatah gua …” kata zonot . “ wah , eloe sih , masa pake acara ke WC segala … kan sayang m*m*k perawan gini di angurin ….” Jawab k888 dengan tanpa dosa , dan terus mengoyangkan penisnya yang baru saja , menembus batas perawan Vi Inside .
“ gila loe k888 , loe sih TTM juga …” ujar zonot . “ TTM … TTM apa ? “ tanya ki Mupeng . “ teman , tapi makanan ..” ujar zonot kesal .
“ Ki , eloe juga bukan jagain , masa loe biarin aja si k888 , ngambil jatah gua …” ujar zonot lagi . “ lah , gua mana tahu , tau tau , si Vi menjerit , k*nt*l si k888 udah nancep di m*m*k si Vi …” jawab ki Mupeng .
“ k888 , eloe cepatan dong ….” Kata zonot . “ wah gak bisa dong , main sama perawan mah , gak bisa cepet cepet , rugi atuh not ….” Jawab k888 , membuat zonot tambah kesal.
Kini zonot yang berdiri , melihat k888 dengan nafsu memerawani Vi Inside , dan ki Mupeng yang merem melek kenikmatan .
K888 terus memompa vagina Vi ,dan tubuh Vi terus mengelijing . “ aduh sakit….sakit…” rintih Vi tiada henti . “ iya tau sakit , entar juga enak koq… tenang aja “ jawab k888 , dan terus memacu penisnya .
Sambil merintih, lidah Vi inside terus menjilati kepala penis Ki mupeng .Dan penis k888 terus mendesak , mengobok obok liang vagina perawan milik Vi .
Beberapa menit lewat , k888 pun tak bisa membendung birahinya lagi . Dengan lenguhan yang kesar , penisnya menyemburkan cairan penerus generasi itu . Liang Vi terasa penuh dengan sperma k888 . Perlahan penis k888 , terlepas , dan dari laing vagina Vi yang merekah merah , tampak sprema k888 , mengalir keluar , di sertai darah perawan Vi .
Tak lama di susul ki Mupeng yang juga melepaskan sperma nya . Sperma kental itu muncrat menyiram wajah cantik Vi Inside .
>>>
Zonot yang menahan nafsunya , kini bergerak , mendekat , dengan penisnya yang tegang.
“ ahhh , udah Vi ..gak mau lagi…udah ….” Erang Vi inside , saat penis zonot mendesak masuk ke vagina Vi Inside .
Tanpa peduli rintihan gadis cantik itu zonot terus , mengaduk aduk liang vagina Vi .
Penis besar zonot , keluar masuk mendesak desak liang vaginanya. Kedua tangan Vi mencengkram kasur dengan kuat . “ aduh…ahhh.. Vi gak kuat..ahh jangan ..udah stop … stop ..jangan … please …. Jangan ..jangan …jangan stop please ….” .
Zonot turus menyetubuhi gadis cantik itu . Beberapa saat kemudian tubuh Vi , di balik dan pinggul Vi diangkat . Posisi Vi punu menungging , mempertontonkan ke indahan bokongnya .
Zonot pun kembali menyetubuhinya dengan posisi menunging . Dan Vi Inside kembali mendesah desah . “ ahhh…ashhh ….” .
Zonot terus bergerak hingga , nafsunya tiba di puncak . Isi penisnya tumpah ruah di dalam vagina Vi . Penis zonot pun lepas , keluar dari liang vagina Vi , di ikuti spremanya yang menetes keluar .
>>>
Penis Ki Mupeng juga kembali tegak , dan siap unutk ronde kedua . Apalagi melihat posisi Vi Inside yang masih mungging , tak ayal menjadi sasaran tembak ki Mupeng .
“ aduh ..jangan ..jangan yang itu salah aduh…” erang Vi . Ki Mupeng hanya tersenyum , dan terus mendesak penis besarnya ke anus Vi Inside . “ ahhh…ahh… sakit…. jangan yang itu….” Erang Vi .
Ki Mupeng hanya tersenyum , sambil memegang rambut Vi Inside yang pajang sepinggag .
“ wah gila juga nih dukun , dia main kuda kudaan ..” guman zonot .
Penis ki Mupeng terus mendesak liang anus Vi Inside . Tubuh Vi Inside , mengejang , asusnya yang perawan pun menjadi korban . “ gila enak bener ..” lenguh ki Mupeng .
“ sakit , engak enak , gak mau setop ..” rintih Vi Inside . “ alah sakit dikit aja koq , tenang aja , lama lama juga biasa… “ ujar ki Mupeng , sambil terus mengerakan penisnya maju dan mundur .
K888 pun tak mau ketinggal , penisnya sudah tegang kembali , lalu mengambil posisi di depan , dan menyodorkan penisnya ke wajah Vi inside .
“ ayo sayang , jilatin dong ..” ujar k888 , dengan penisnya yang sudah tegak kembali .
Lidah Vi pun menjulur dan menjilati ujung penis k888 . “ ohhh yes .. enak banget …” desah k888 , saat bagian sensitif tubuhnya itu di jilati oleh Vi Inside .
Tubuh Vi semakin lemas , Ki Mupeng terus mendesak desak penis besarnya di liang anus Vi Inside . Waktu terus berlalu , dan k888 pun kembali lepas spremnya , dan wajah Vi Inside kembali basah oleh sprema .
Ki Mupeng terlihat masih kuat , memcengkram pinggul Vi Inside dengan kuat , dan menghentak hentak penisnya . “ aduh…stop..jangan..sudah….stop…” erang Vi .
Hingga akhirnya Ki Mupeng pun tumbang , penisnya melepas cairan birahinya , didalam anus Vi Inside . Tubuh Vi Inside , terlemas terbaring di atas kasur itu . Sprema membasahi tubuhnya yang sexy .
>>>
zonot , k888 dan ki mupeng duduk di sofa sambil menatap tubuh bugil Vi , yang terbaring lemas di atas ranjang .
“ eh jatah gua , mana “ tiba tiba suara JQ terdengar . Zonot , k888 dan ki Mupeng melihat JQ dengan tertawa . “ tuh ada ..” jawab ki Mupeng sambil menunjuk Vi , yang terbaring di atas ranjang itu .
JQ pun segera melepas pakaiannya , dan menghapiri tubuh ABG malang itu . “ Jangan Vi udah gak kuat , jangan…” kata Vi dengan memelas . JQ yang sudah di rundung nafsu itu pun tak bisa menahan nafsunya dan kembali Vi Inside di setubuhi .
Penis JQ pun melesak masuk , mengobok obok vagina Vi Inside . Tubuh Vi kembali gemetar , dengan di sertai erangan erangan Vi . “ aduh udah dong..udah .. Vi udah gak kuat , cape…”
Jq tak peduli nafsu sudah di ujung tanduk , penisnya terus bergerak maju dan mundur .
Tangannya juga meremas dan memainkan putting susu imut milik Vi Inside . Beberapa kali JQ merubah posisi bersetubuhnya .
Satu posisi favorit JQ , tubuh Vi di gendongnya , dan JQ berdiri . Menurut JQ ini gaya asongan . Sambil terus berdiri dan mengendong Vi Inside , penisnya menusuk nusuk Liang vagina Vi Inside .
“ gila enak bener , kondor kondor dah gua ..” ujarnya .
Setalah terus bergoyang sepuluh menit lebih , tubuh JQ ambruk , dan berbaring di ranjang. Yang di rasakan Vi Inside , vaginanya kembali penuh dengan sperma .
JQ dan Vi Inside terbaring lemas di atas ranjang itu .
>>>
Tak lama Julie dan Coresin tiba di tempat . Coresin yang melihat tubuh bugil Vi Inside langsung menghapiri . Meraba raba , dan mulai membuka pakaiannya sendiri . Penisnya juga langsung mencuat keluar , tegang , namun agak kecil .
Vi yang tahu dirinya akan kembali menjadi bual bualan sex , para cabuler ini langsung menangis . “ udah jangan lagi Vi bener gak kuat lagi …” iba Vi Inside sambil menangis .
Coresin seakan tak peduli , tapi Julie , yang sekarang sudah menjadi DS Papi , tak tega , melihat keadaan Vi Inside . Sebagai orang yang tertua , dan yang di tuakan di DS Forum , DS Papi pun berkata “ udah , jangan sin … kasihan si Vi “ .
Ada pepatah yang bilang , kepala lokomotif bisa di tahan , kepala yang satu ini tidak ada yang bisa menahannya .
Coresin pun melancarkan protes ,” wah gak bisa stop dong , udah nganceng nih ..” . Tapi DS Papi tetap pada pendiriannya dan menjawab “ udah Sin , eloe ngeloco aja , jangan elo gituin si Vi Inside “
“ wah masa gua dateng jauh jauh cuma ngeloco “ protesnya . “ eloe gila ya , si Vi udah bebak belur gini , apa perlu eloe gua , yang locoin ..” kata DS Papi lagi .
Mau tak mau Coresin ngalah , dan dia memilih tempat di pojok ruang itu , dan berswalayan ria .
DS Papi pun melihat Vi Inside , yang sedang bersusah hati . “ tolong saya udah gak kuat …” ibanya . Dengan lembut DS Papi membelai rambutnya yang hitam mengkilap itu. Sambil menyeka air matanya , papi berkata “ udah tenang aja saya akan bantu kamu …”
“ bantu gimana , saya sudah di nodai , kesucian saya di rengut …” kata Vi dengan memelas . “ saya akan bantu kamu , kamu bisa jadi anak angkat saya ..” kata DS Papi .
“ saya gak mau jadi anak papi ..” kata Vi .
“ loh , kalau gitu biar saya jadi suami kamu saja mau ..” tanya DS Papi . “ nah , kalau itu mau dong..” kata Vi Inside . DS papi tersenyum dan mencium kening Vi dengan lembut .
“ tapi , saya sudah gak suci lagi , apa papi masih mau ? “ tanya Vi . “ oh gak masalah , saya gak penting yang gituan .. yang penting ginian aja..” jawab DS Papi .
Mereke pun berpelukan , dan berciuman .
“ wah , gua terharu nih “ kata ki Mupeng , sambil menatap zonot . “ kalau gua sih , horny aja tuh ..” .
Sesaat kemudian , DS Papi sudah mulai menjilati buah dada Vi , dan mereka pun bergumul . Lidah DS Papi terus menjilati tubuh Vi Inside dengan nafsu . Tak hanya di tubuh , tapi juga di bagian alat vital Vi Inside .
“ gila , si Vi kan belom cebok , tuh meki masih belepotan peju gua , si papi jorok juga ya ..” kata ki Mupeng . “ ah dia emang doyan lagi , dengar dengar DS Papi sering main bo’ol sama JQ tuh ..” kata k888 .
“ gua hajr loe yah , gosip dari mana tuh ..” kata JQ yang merasa tersingung . Zonot , ki Mupeng dan k888 tertawa tawa saja .
>>>
Lidah papi terus menjilati vagina Vi Inside yang penuh dengan lendir lendir itu . Vi pun mendesah desah kenimatan .
“ ahhh ..gua keluar..gua keluar…” jerit Coresin dari sudut ruangan . “ kenapa tuh anak ? “ tanya k888 . “ ah , biasa udah keluar ..” jawab zonot . emang dia main sama siapa ..” tanya k888 lagi .“ sendiri lagi …” ujar JQ , sambil tersenyum . “ ngeloco , sampe keluar aja bangga..” ujar k888 . Para cabuler pun tertawa .
Sementara tubuh Vi terus mengelijing , lidah papi terus mengelitik klitorisnya .
“ ahh..ah…enak….ahhh. “ desah Vi Inside .
Setelah beberapa saat kemudian , Vi inside pun orgasme . Vi memeluk papi dengan mesra . Karena keadaan Vi yang sudah lelah , akhirnya DS Papi tidak melanjutkan permainan .,dan menyudahinya DS Papi berencana akan main dengan Vi saat mereka berbulan madu nanti .
“ Papi gak nyeselkan sama saya .?.” tanya Vi . Sambil mencium kening Vi dengan mesra , DS papi tersenyum manis . “ eh kamu sendiri , apa bersedia menerima papi yang sudah gaek ini unutk menjadi suami kamu ..? “ tanya papi . “ oh tentu saja pi ..” jawab Vi Inside yang menerima DS Papi dengan dada terbuka .
DS Papi pun tersenyum , biar bekas , yang penting rasanya bung….” ujarnya dalam hati .
and so …. they live happily ever after .
CAST :
Vi inside : pemeran utama , yang menjadi object sex
zonot : pujangga cabul , yang menulis kisah ini
ki mupeng : paranormal sakti yang menyumbangkan ide ide unutk cerita ini
k888 : cabuler , jangan di pikirin cuma peran pembantu
JQ : cabuler juga , peran pembantu juga
Coresin : coresin , coresin sapa ya ada yang kenal coresin gak
DS papi : peran pembantu yang menjadi subjek penderita dan penangung jawab
Tidak ada hewan ( apalagi orang )yang terluka dalam penulisan kisah ini , cuma beberapa ekor nyamuk yang dengan terpaksa di tewaskan , karena menganggu kensentrasi penulis .
END
Diposkan oleh loversdee di 18:14 Ki Mupeng™ Story : ::: Dukun Gaul III :::: Label: Daun Muda 0 komentar
Ki Mupeng VS Jin SiBorox
Bunyi air terdengar bergemericik , mengikuti alunan. langkah langkah mantap ki Mupeng berjalan memasuki danau yang tenang itu . Kicau burung bernyanyi menambah suasana damai di pagi hari itu .
Ki Mupeng terus berjalan memasuki danau itu hingga seluruh tubuhnya terendam air yang sejuk itu , hingga sebatas leher . Ki Mupeng memejamkan mata , dia memusatkan konsentrasi , pada suatu titik . Dari wajahnya tampak kedamaian , dari kepala tampak kilatan sinar cemerlang .
Ki Mupeng sedang berlatih , untuk ketenangan bathin , dan kesabaran . Pendengarannya yang tajam menangkap suara suara burung bernyanyi , semilir angin , dan serangga serangga yang bermain gembira . Benar benar suasana yang membuat kita rilex ,
Beberapa saat kemudian , telingga tajam Ki Mupeng menangkap getaran kuat , langkah langkah ringan melayang di udara . “ ini bukan sembarang orang , pasti pendekar tangguh “ ujar ki Mupeng dalam hati .
Tak lama , sosok misterius , itu berdiri di pinggir danau , di atas bebatuan , tepat di depan ki Mupeng . “ salam mupeng , ada apa gerangan pendekar ..” tanya ki Mupeng sambil tetap memejamkan mata dan terus berkonsentrasi . Ki Mupeng tak ingin latihannya terganggu .
“ Aki , saya bukan pendekar , nama saya Norika, bidadari yang di utus oleh kanjeng ratu Naga Wunggu , dari istana naga langit .
Mendengar suara wanita yang begitu lemah gemulai mengusik telingganya , mau tak mau konsentrasi ki Mupeng buyar . Ki Mupeng membuka matanya , dan dia melihat seorang bidadari , dengan wajah yang sangat ayu , rambutnya terurai , berkibar gemulai di tiup angin , bersama selendang hijau yang terikat di pinggangnya .
“ oh maaf , nyi Norika saya kira anda seorang pendekar ..” kata Ki Mupeng . Norika tersenyum melihat ki Mupeng , begitu sebaliknya . “ maaf nyi , apa anda bidadari dari Jepang ? “ tanya ki Mupeng .
Norika mengenyitkan dahinya , “ bukan ki , tapi saya keturunan Jepang …” jawab Norika .
Ki Mupeng mengangguk angguk saja , lalu dia berkata “ maaf nyi , ada keperluan apa , sehingga nyi turun ke dunia ini …” tanya ki Mupeng .
“ Ki Mupeng , saya membawa mandat dari kanjeng ratu Naga Wunggu ..” terang Norika. “ oh , hamba siap menerima mandat kanjen ratu ..” jawab ki Mupeng sambil memberi hormat .
“ kanjeng ratu Naga Wunggu , meminta ki Mupeng untuk menangkap jin , yang suka memperkosa gadis gadis , anak manusia..” kata Norika . “ ohh … itu mudah “ jawab ki Mupeng . “ mudah…. “ ujar Norika . “ yup , saya sudah biasa menangkap jin jin yang berulah ” jawab ki Mupeng , sambil menepuk air di danau tersebut .
“ cakep banget si bidadari ini “ ujarnya dalam hati .
Norika diam menatap ki Mupeng . “ nyi , lebih baik , nyi mandi dulu , airnya enak loh sejuk…” ujar ki Mupeng , berusaha merayu Norika agar mau berendam bersamanya di danau tersebut ..
Norika tersenyum , lalu berjongkok , menyentuh air danau itu “ iyah , airnya sejuk yah ki…” kata Norika .
“ nah benarkan , ayolah sini , kita mandi dulu …rilex , kan nyi , udah terbang jauh jauh dari atas , apa gak jet lag .. santai dulu …” ajak ki Mupeng .
“ Hmm , boleh juga , yah relax sebentar itung itung SPA ..” ujar Norika dalam hatinya.
Entah ilmu apa yang di gunakan ki Mupeng , yang jelas , Norika pun melepas selendangnnya , lalu bajunya , dan kain yang di kenakannya . Ki Mupeng berdecak kagum melihat ke indahan tubuh Norika .
Tubuh Norika yang mengenakan bra hitam bertali , dan celana dalam hitam , yang model g-string itu , membuat syahwat ki Mupeng semakin tergoda.
“ Ki , ada locker gak , saya mau simpem baju saya…” tanya Norika . “ oh ada , di sana di balik batu besar , samping rerumpunan bambu “ jawab ki Mupeng . “ eh kenapa sih pake di simpen di locker segala..” tanya ki Mupeng . “ anu ..saya denger gosip di bumi , ada seorang pria , yang suka mengintip , dan mencuri selendang bidadari…” .
Setelah Norika menyimpan pakaiannya di locker , Norika pun turun masuk ke danau , dan berendam bersama ki Mupeng .
“ Nori, kamu cantik banget yah , kamu sudah punya gebetan belom ..” tanya ki Mupeng .
“ ih… aki .. genit.. saya mah masih perawan .. belom punya gebetan …” jawab Norika tersenyum .
“ walah , rejeki nih , kapan lagi bisa kencan sama bidadari ..” ujar ki Mupeng dalam hati , sambil menggeser posisinya lebih mendekat Norika . “ kalau nyi , belom punya gebetan , gimana dengan saya..” rayu ki Mupeng . “ ihh .. aki , kita kan beda species..” jawab Norika . “ gak apa dong , cinta kan gak memandang species…” jawab ki Mupeng , yang nekad mencium bibir Norika .
Tak di sangka Norika pun melayani ciuman ki Mupeng . “ ah .. Aki , itu first kiss , saya …” ujar Norika tersenyum , dan terlihat rona mereh di pipinya . ki Mupeng melihatnya , dan semakin bernafsu “ kamu benar benar cantik sayang…”
Tangan ki Mupeng pun semakin agresive , tangannya menarik bra bertali , milik Norika , lalu meremas dengan lembut buah dadanya . “ ahh .. Aki …. genit yah , saya malu ki …” ujar Norika . Tak pelak buah dada itu menjadi sarapan pagi ki Mupeng .
Ki Mupeng langsung nete , menjilat putting susu , dan menghisap hisap membuat Norika mengelijing , “ ahh …. ihhh…. ahh….” .
Sambil terus menyusu , tangan ki Mupeng merayap ke bawah , dan jarinya menyentuh , ujung pangkal Norika . Benda keramat milik Norika pun berdenyut .” ahh… Aki .. ahh…. jangan ki ..ahh… saya malu…. “ .
Ki Mupeng yang sudah di rasuk nafsu , tak peduli lagi , dangan magic fingernya , jari jarinya menyelinap di balik g-srting Norika , lalu menyentuh klitoris Norika . “ aduh…. ahh..Aki .. jangan… ahh… ah…. “ erang Norika .
Tubuh Norika menjadi panas , dia terus mengelijing , kenikmatan , mendapat serangan jari jari ampuh ki Mupeng . Ki Mupeng terus memberi Norika kenikmatan ala duniawi hingga , Norika pun tak mampu bertahan .
Ki Mupeng mengangkat Norika , keluar dari danau . Lalu Norika di dudukan di atas bebatuan , dan ki Mupeng melepas g-string nya , dan mementangkan ke dua kaki Norika . Tangan ki Mupeng pun mengelus elus ke dua belah paha Norika yang putih mulus itu . Sambil matanya menatap vagina Norika , dangan penuh nafsu .
Vaginanya yang agak pinky , dengan klitoris yang mengintip dari balik bibir vaginanya . Liangannya tampak begitu rapat . Bukit kemaluannya bersih , tanpa bulu . Tangan Ki Mupeng pun meraba bukit kemaluannya yang terasa halus . Lalu kembali jari jarinya menyentuh , klitorisnya “ ahhh…. Ki……” .
Ki Mupeng sudah tak bisa lagi menahan nafsu birahinya , dai pun melepas celananya , sehingga tongkat saktinya , mencuat keluar . Norika menatap penis ki Mupeng yang sudah tegak berdiri itu . “ Aki… itu…itu….ah…. “ ujar Norika .
Lalu Ki Mupeng segera memegang batang penisnya , lalu mengesek ujung penisnya , ke vagina Norika . Kontan membuat Norika mengelijing , mendesah desah , dan kepalanya bergerak ke kiri dan kekanan , menikmati gesekan itu .
“ aki ..ah…. ah… enak….” erang Norika . Ujung penisnya pun mulai mendesak liang vaginannya . “ ahh.. Aki … saya masih perawan ki …” ujar Norika , dengan wajah yang tampak kawatir. ki Mupeng menghentikan desakkannya “ yah , lalu gimana .. kamu gak mau , mencoba kenikmatan dunia…” . Norika diam , dia seakan berpikir , lalu menjawab “ iyah deh , tekan deh ki , masukin..” .
Ki Mupeng pun perlahan menekan ujung penisnya ke liang vagina Norika . “ aghh …Ki … Agh…sakit…” erang Norika . “ tenang sayang , gak apa apa , aki pelan pelan koq “ ujar ki mupeng , dan terus mendesak vagina perawan bidadari cantik itu .
Norika tampak mengigit bibirnya , seperti menahan rasa sakit di vaginanya . Akhirnya penis itu masuk seluruhnya ke dalam vagina Norika , di sertai bunyi “ poop… “ yang terdengar cukup keras , seperti suara balon pecah . “ eh , bunyi apa tuh …” tanya ki Mupeng . “ Aki , itu bunyi keperawanan saya, yang pecah .. “ ujar Norika , sambil menitikan air mata .
“ ohh , maaf nyi , saya tidak tahu , abis beda sih sama manusia …” jawab ki Mupeng . Lalu perlahan , ki Mupeng mulai bergoyang , Norika pun mulai menampakkan tanda tanda birahi , setelah tadi menahan rasa sakit .
Penis Ki Mupeng bergerak masuk dan keluar , yang membuat Norika mendesah . Ki Mupeng pun menikmati pengalamannya bercinta dengan bidadari perawan ini . Betapa ki Mupeng merasakan setiap inci , liang vagina yang begitu rapat . meremas remas batang kemaluannya .
Sambil melumat bibir sexy Norika , Ki Mupeng menyetubuhi Norika dengan begitu lembut . Norika pun sangat menikmati permainan Ki Mupeng .
Tongkat sakti ki mupeng , bergerak lembut di dalam vaginanya , bergerak keluar masuk , ke kiri dan ke kanan .
Vagina Norika menjadi begitu basah dengan lendir nikmatnya , sehingga menimbulkan bunyi erotis , setiap kali penis ki Mupeng menusuk nusuk vaginanya .Dua insan itu terus bertarung , saling menikmati . Peluh pun membasahi tubuh dua mahluk itu . Desahan desahan erotis terus terdengar .
Posisi mereka pun berubah , kini ki Mupeng duduk di atas batu besar , dengan Norika di pangkuannya . “ ahhh ki..enak… enak banget yah ….” erang Norika , sambil menggoyang pantatnya sehingga bergerak gerak sedemikian rupa , membuat penis ki Mupeng seakan di putar putar .
“ nyi , kamu benar benar ruarrrrr biasa ..” lenguh ki Mupeng ke nikmatan . lalu menyedot buah dada montok Norika . “ ahh..Ki ..aku sudah gak kuat lagi , enak banget…” erang Norika .
Bukan hanya Norika , ki Mupeng pun sudah nafsu hingga ke ubun ubunnya .
Beberapa saat kemudian tubuh Norika mengejang , dia memeluk erat tubuh ki Mupeng “ akiii….. ikkkuuuuu...ikkkuuuuu.....saya orgasme…” erangnya . Begitu juga ki Mupeng , yang melepas spermanya , sambil merem melek kenikmatan .
Setelah tubuh mereka memisah , Norika segera membasuh tubuhnya di danau itu , lalu kembali mengenakan pakaiannya , yang tersimpan di dalam locker. Begitu juga dengan ki Mupeng . “ walau latihan gua terganggu , tapi gua puas banget “ ujarnya dalam hati .
>>>
“ aki , aku sudah mengambil keperawanan saya , gimana nih ki … saya takut , kanjeng ratu Naga Wunggu pasti marah besar , sama saya ..” kata Norika .
“ oh sayang ku Norika , jangan kamu pernah meragukan saya , saya orang yang penuh tangung jawab , saya akan menghadap kanjeng ratu , setelah tugas ini selesai ..” kata ki Mupeng .
“ bener ki , aki akan menghadap kanjeng ratu …” tanya Norika . “ yup “ jawab ki Mupeng mantap . Norika pun memeluk ki Mupeng , dan mereka pun berciuman dengan mesra .
>>>
“ ki Mupeng , mengenai , Jin yang harus aki tangkap ..” kata Norika terputus , yang langsung di sela Ki Mupeng “ tenang aja sayang, a piece of cake , kecil baru jin aja mah.., tar gua banned tuh jin …” .
“ ki Mupeng , saya mau bilang , jin mana yang harus aki tangkap ..” kata Norika .
“ oh.. oke teruskan..” ujar ki Mupeng .
“ jin itu bernama Si Borok …” kata Norika . “ Si Borok , aneh banget namanya “ ujar ki Mupeng . “ yah , Si Borok , jin yang sangat kuat , tulangnya terbuat dari titanium aloy , otot ototnya dari kawat baja , sebagian tubuhnya di lapisi carbon fibre , penisnya dari karet silicon sintetis ..” kata Norika .
“ anjrit , itu jin apa robot jepun , nyi ..” kata ki Mupeng tercengang . “ tepatnya jin cyborg , separuh jin separuh robot “ terang Norika . Ki Mupeng terdiam , berpikir , koq bisa ada mahluk seperti ini .
“ itu sebabnya dia di beri nama SiBorok , karena orang orang awam susah bilang Cyborg “ kata Norika lagi .
“ jin ini sangat kuat , itu sebabnya , kanjeng ratu Naga Wunggu , memberi aki ini ..” kata Norika . sambil memberikan sebuah benda dengan bentuk seperti kerang itu .
“ apa , benda ini begitu sakti nyi ..” tanya ki Mupeng . “ bukan , benda itu hanya kerang biasa , hanya sebagai wadah saja , karena kanjeng ratu tahu , ki Mupeng begitu menyukai kerang , terutama kerang berbulu … “ jawab Norika .
Ki Mupeng tersipu . lalu membuka kerang itu , di dalamya terdapat sebuah bola mutiara yang terbuat dari emas . “ nah , itu ki , mutiara emas itu , adalah benda pusaka , ki Mupeng harus memasukan benda itu ke dalam pusar si jin SiBorok ..” terang Norika .
Ki mupeng mengambil benda itu , “ apa kehebatan benda pusaka ini , nyi “ . “ benda itu mempunyai tenaga sakti , yang bisa memusnahkan ilmu ilmu jin Si Borok , dan juga merupakan bom , yang melepas EMP , atau elektron magnetic pulse , yang bisa melumpuhkan benda benda elektronik ..”
“ begitu Aki , memasukkan mutiara ini kedalam pusar jin Si Borok , EMP , akan merusak CPU di kepala jin si Borok , dengan rusaknya CPU , otot ototnya menjadi tak bisa bergerak , yang menyebabkan tubuh si Borok lumpuh “
“ oke , tapi apa ada cara nyi , supaya bisa memasukan mutiara ini kedalam pusar si jin ..” tanya ki Mupeng . “ yah itu mah bisa bisanya ki Mupeng , saya cuma membawa mandat “ jawab Norika .
Ki Mupeng diam , mencoba mengkaji , lalu Norika berkata lagi . “ nah ini Ki , ini CD-Rom , dalamnya , ada instruction manual dari mutiara itu , kalau masih kurang jelas , lihat di websitenya aja ..” .
“ baiklah , sampaikan pada kanjeng ratu Naga Wunggu , ki Mupeng siap menerima mandat ini “ kata ki Mupeng .
“ baiklah Ki , saya pamit dulu yah .. sayang , aki hati hati yah , SiBorok itu tangguh , omong omong kalau mau ke Blok M lewat mana ki ..” tanya Norika . “ Blok M …. , kamu ikutin jalur busway aja , eh .. ngapain ke Blok M ..” tanya ki Mupeng .
“ aduh Ki , visa saya masih sisa tiga hari , udah gitu kan saya bayar fiskal mahal kemari , mumpung di bumi , mampir ke Blok M deh , mau shopping .. “ ujar Norika , lalu melayang terbang , sekejap hilang dari pandangan ki Mupeng .
>>>
Sambil mengaduk aduk secangkir capucinno yang hangat , mata ki Mupeng terus menatap layar lap topnya . Di layar tertera specsifikasi dari jin Si Borok itu . “ gile juga , bisa modar gua , di kasih lawan kayak gaban gini ..” ujar ki Mupeng dalam hati .
Jin SiBorok itu tinggi besar , berwajah seram . memang jelas terlihat udelnya yang bodong . “ hmm , gimana gua bisa masukin nih mutiara ke udelnya yah ..” pikir ki Mupeng .
Ki Mupeng mengambil cangkir capucinnonya , dan meneguk sedikit capucinno itu . biar gimanapun , gua sebagai lelaki jantan , gua sudah terima mandat , harus gua laksanakan . Ki Mupeng mencari keberadaan Jin tersebut . Yang ternyata tinggal di sebuah gua , di kaki gunung angker .
Ki Mupeng juga meminta bantuan mahluk Kolor ijo , anak buahnya . Tangan ki Mupeng mengosok gosok vas bunga besar , yang menjadi tempat tinggal si Kolor ijo , di rumah ki Mupeng .
Tiga kali gosokan biasanya si Kolor Ijo sudah muncul . Tapi ini sudah berkali kali belum muncul . Baru , setelah hampir dua puluh kali ki Mupeng mengosok vas itu muncullah si Kolor ijo .
“ hei , dari mana eloe , molor loe yah ..” bentak ki Mupeng . “ engak Ki , maaf lagi chatting tadi , biasa web cam …” jawab si Kolor ijo . “ web cam aja loe , lihat tangan gua bisa ledes , nggosok tuh vas ..” bentak ki Mupeng .
“ iya , maaf Ki ,… ada apa Ki ..” tanya Kolor ijo , sambil merapikan kolornya yang melorot. “ gua mau nangkap jin , namanya SiBorok “ terang ki Mupeng .
“ SiBorok , anak mana bos , saya baru dengar tuh ..” ujar Kolor Ijo . “ gua aja, yang pengetahuan gua seluas samudera , juga baru dengar , apa lagi eloe yang cuma seluas empang ..” kata ki Mupeng
“ ya , terus gimana bos ..” tanya Kolor Ijo . “ udeh pokoknya eloe ikut gua , eloe bantu gua ..sekarang eloe siap siap ” kata ki Mupeng . “ siap bos ..” jawab Kolor Ijo .
Ki Mupeng pun bersiap , membawa bekal yang di perlukan , dan senjata saktinya.
Setelah siap , dia memangil Kolor Ijo , dan mereka pun berangkat .
>>>
Setelah tiba di sebuah mulut goa yang besar , di gunung angker itu , kembali ki Mupeng membuka lap topnya , mengecek posisi mereka lewat GSP unutk memastikan tepatnya .
“ hmm, benar di sini ..” ujarnya . “ Ki , apa kita sudah sampai…” tanya Kolor Ijo .
“ stt , eloe jangan berisik…” .
“ bos itu ada tulisan kayaknya papan nama deh ..” kata Kolor Ijo . Ki Mupeng pun menghampiri papan yang bertuliskan itu . Papan dengan warna kuning , dan bertuliskan :
“ WARNING , Harley Parking Only , Other will be toe …” .
“ Ki tulisannya artinya apa ..” tanya Kolor Ijo . “ ah engak apa apa , ayo kita masuk , tapi eloe jangan berisik yah..” kata ki Mupeng .
Mereka berdua jalan dengan hati hati memasuki goa itu . Goa yang terlihat gelap dari luar , ternyata di dalamnya terang benderang . Udara di dalam sana juga sejuk . Mereka terus berjalan dengan hati hati .
Hingga kuping tajam ki Mupeng samar samar mendengar suara wanita yang berteriak minta tolong. Ki Mupeng memejamkan mata , berkonsentrasi , dari mana sumber suara itu . Akhirnya ki Mupeng dan Kolor Ijo , berjalan menyusuri lorong di goa itu .
Hinga terlihat cahaya yang terang , dan ada sebuah ruang yang luas . Dari balik bebatuan , ki Mupeng mengendap endap . Melihat seorang gadis cantik terbaring di atas batu besar. tangan dan kakinya terpentang , dan tertikat hingga membentuk huruf X . Di hadapannya berdiri sesosok mahluk tinggi besar . Wajahnya seram , dan lidahnya terjulur .
“ lepaskan …tolong…lepaskan saya ….” jerit wanita itu . “ tidak bisa , kamu akan aku perkosa …” bentak mahluk itu .
Tangan ki Mupeng memegang tangan Kolor Ijo , yang hendak melangkah .” stt ..jangan gegabah loe ..” kata ki Mupeng , yang membuat Kolor Ijo membatalkan niatnya .
“ tidak saya tidak mau di perkosa , tolong….” jerit wanita itu . “ baik , kamu boleh pilih , mau di bunuh atau di perkosa ..” kata jin SiBorok . “ tidak sudi , lebih baik saya mati ..” jawab wanita itu tegas .
“ huaa..ha.. ha.. ha… bagus , kamu akan saya perkosa , lalu saya bunuh….” kata SiBorok.
“ jee … sama aja dong .. curang loe….” kata wanita itu .
Lalu SiBorok mendekat , dan lidahnya menjulur , menjilat wajah si Gadis canitk yang malang itu . “ uuewee .. puh puihh……mulut loe bau , bau jengkol ….” kata wanita itu . “ ah masa sih , tadi gua udah kumur koq , pake obat kumur …” kata SiBorok .
Lalu tak pelak , tangan SiBorok merobek kaos t-shirt si gadis , dan juga roknya hingga hanya mengenakan celana dalam dan branya saja . “ waw , body eloe mantep juga yah , mulus , dan sexy , eloe umur berapa ..” ujar SiBorok . “ hu… kenapa eloe tanya umur gua , takut di banned yah eloe .. umur gua 18 tahun tau..” jawab si gadis dengan ketus .
“ hua..ha…ha… bagus kalo gitu ..” kata SiBorok lalu melepas bra yang di kenakan di gadis , dengan sekali tarik itu . SiBorok tak tahan lagi melihat buah dada gadis itu yang montok , dengan pentilnya yang kecil dan tampak pinky itu . Lidahnya menjulur dan lenjilati putting susunya . Gadis itu menjerit …” ahhh ..jangan geli….ah… ah…. geli…jangan …ah…. ah…enak…..” .
Lidah SiBorok terus menjilati putting susu si gadis , gerakkan lidahnya sungguh hebat , bisa berputar , yang tentu saja membuat si gadis menjadi merasa nikmat .
“ ki , ini sudah keteraluan , kita tolong cewek itu ..” kata Kolor Ijo . “ tunggu , jangan berisik , kita lihat dulu ….” kata ki Mupeng .
Puas dengan buah dada si Gadis , SiBorok lalu merobek celana dalamnya . Gadis itu pun telanjang bulat . “ hentikan ..saya gak sudi …” teriaknya . Tanpa peduli , SiBorok menjulurkan lidahnya , vaginnya yang terpampang bebas itu , di jilatinya dengan rakus . “ ohh…. ah…. stop ..saya gak sudi ….” jerit gadis itu .
Lidah SiBorok yang luar biasa itu terus menjilati vagina sigadis , tubuh gadis itu mengelijing , mendesah desah . “ ahh… ahh..jangan…ah… stop…” erang si gadis .
SiBorok menyeringai menampakkan wajah mupengnya yang seram ..” hua…ha..ha… eloe munafik banget sih , pake bilang gak mau …” .
Lidahnya pun kembali menjilati vagina si gadis . Gerakan lidah yang berputar itu membuat si gadis tak bisa menahan lagi birahinya , tubuhnya mengejang , “ ahh…. gila. .. gatel banget …. ahh….” . Tubuhnya pun mengejet , lalu si gadis orgasme .
“ hua,…ha…ha… , tak ada yang bisa mengalahkan lidah sakti gua … “ kata SiBorok dengan arogan . “ Sekarang eloe mesti coba , gua punya penis gua …” lalu SiBorok mengluarkan penisnya . Penisnya berwarna pink , panjang dan besar , dan di ujungnya ada bersinar kelap kelip .
“ ha…itu apa ….” kata si gadis yang tampak ketakutan . “ hua ha ha , ini penis bodoh…” kata SiBorok , lalu penisnya di dekatkan ke vagina si gadis yang tampak rapat itu . “ tolong jangan ..jangan meki gua bisa jebol nih…” teriak gadis itu .
“ bos , ayo kita bertindak , kasihan gadis itu …” kata Kolor Ijo yang semakin emosi . “ tenang dulu , lagi asik nih .. eloe diam aja dah ..” jawab ki Mupeng , yang asik mengintip perbuatan bejat SiBorok itu .
“ AGHHHHh…..SAKIT….. “ jerit keras si gadis terdengar membahana . “ eh eloe kenapa , penis gua belom masuk , udah menjerit …” tanya SiBorok . “ bukan itu yang sakit , kaki gua keinjek ….” jawab si gadis . SiBorok menengok dan , benar kakinya menginjak kaki si gadis yang terjulur kebawah . “ oh..maaf , gak sengaja ….abis gua nafsu sih ..” jawabnya sambil mengangkat kakinya .
SiBorok kini bersiap , penisnya sudah dalam posisi siap tembak . Dengan sekali desakkan penisnya masuk kedalam liang vagina si Gadis . “ ahhh…….. ah…..” erang si gadis , sambil merem melek . Si Borok pun tambah bernafsu , dia mulai bergoyang dengan cepat , lidahnya terjulur , sambil ngos ngosan .
“ wah . meki eloe enak banget , seret…” ujar SiBorok sambil terus bergoyang . Si Gadis tak bisa menjawab , hanya mendesah desah kenikmatan . “ahh… ah….. enak….” .
Tapi sayang , belum semenit , SiBorok sudah KO .
“ ah…gua keluar…” lenguhnya , lalu menarik penisnya , hingga spermanya muncrat kemana mana.
>>>
“ ha..ha…ha… bos , SiBorok itu nafsu besar tenaga kurang…” tawa Kolor Ijo , yang terdengar oleh SiBorok .
“ Kurang ajar , siapa disana , beraninya masuk ke teritorial gua , cepat keluar tunjukan wujud kalian …” bentaknya . Ki Mupeng dan Kolor Ijo saling berpandangan “ bos ketahuan deh kita ngintip “ ujar kolor ijo .
“ iye..iye ….gua keluar….” kata ki Mupeng , lalu mereka berjalan ke arah SiBorok .
“ kurang aja , berani masuk ke wilayah gua , siapa eloe …” bentak SiBorok .
“ eloe jangan banyak omong , gua Kolor Ijo , dateng kemari mau nangkep eloe ..” jawab Kolor Ijo .
“ hmmm Kolor Ijo … oke , kalau eloe siapa ..” tanya SiBorok .
“ gua ki Mupeng , gua kemari juga mau menangkap eloe ….” kata ki Mupeng .
“ eloe ki Mupeng , eloe yang di bilang dukun gaul itu …” tanya SiBorok . “ ya ..” jawab ki Mupeng mantap .
“ hua… ha .. ha…..biar eloe dukun gaul , gua gak takut , dan ilmu eloe belum mampu buat hadapain gua …” kata SiBorok dengan arogan .
“ udah jangan banyak omong … , Ki kita serang dia …” kata Kolor Ijo , serta merta mengeluarkan serangannya , menghajar SiBorok . SiBorok pun tak tinggal diam , dan terjadi perkelahian yang seru .
>>>
“ ki….. ki..Mupeng , tolong saya…..” erang gadis itu . Ki Mupeng segera menghampiri gadis itu . “ siapa nama kamu ..” tanyanya sambil beruhasa membuka ikatan si Gadis .
“ nama saya Santi … ki tolong saya cepat …” “ jawab si gadis seraya minta tolong .
“ iyah , ini gua lagi berusaha , tapi ikatannya kencang banget nih …” jawab ki Mupeng .
“ bukan itu , ki Mupeng , mak..maksud saya …” kata Santi .
“ maksud kamu , apa …” tanya ki Mupeng . “ tolong ki , saya lagi nangung , tadi hampir keluar , tapi SiBorok itu ejakulasi dini , jadi tolong teruskan dong ki “
“ halla , nih cewek cakep , tapi gatel banget…” ujar ki Mupeng dalam hati.
Tapi sebagai dukun Mupeng , ki Mupeng harus selalu siap menolong . Tanpa ragu , ki Mupeng pun membuka celananya , dan mengeluarkan tongkat saktinya , untuk memuaskan si gadis malang . “ ahhh..Ki…ah…enak..terus..tekan ki…tekan…” erang Santi , yang begitu semangat , menerima penis besar ki Mupeng .
>>>
Sementara SiBorok dan Kolor Ijo terus bertarung , Ilmu Kolor Ijo cukup lumayan , SiBorok sempat dibuatnya kewalahan . Beberapa pukulan hook kirinya tepat mengenai dagunya . Tapi SiBorok tetap bertahan . Hingga si Kolor Ijo mengeluarkan ilmu saktinya , “ selepetan kolor ijo “ . Pukulan itu membuat SiBorok terhuyung huyung .
Tapi itu tak menciutkan nyali SiBorok , bahkan membuatnya manjadi gusar . Dia pun bertranformasi . Tubuhnya membesar , menjadi dua kali lipat ..
“ mati gua…” ujar si Kolor Ijo dalam hati .
SiBorok menyeringai , menghampiri si Kilor Ijo . “ ki .. tolong bantuin dong…” jerit si Kolor Ijo . “ eloe ..ta… tahan dulu , gua ..ahh…ahh… gua…lagi nanggung nih …” jawab ki Mupeng dengan nafas terengah engah .
>>>
“ ahh..Ki ..enak banget ..terus ki….” erang Santi yang tengah di setubuhi ki Mupeng . Tangan ki Mupengpun tak ketinggalan meremas remas buah dada Santi yang begitu montok .
“ ohh, iyah enak banget meki eloe…” ujar ki Mupeng , sambil terus bergoyang . Vagina Santi tampak basah sekali , sehingga setiap , dorongan penis ki Mupeng menimbulkan bebunyian yang erotis .
“ ahh..ki , aki kuat banget , saya udah keluar lima kali , lemes banget nih ki …” ujar Santi “ yah …gua…gua..udah hampir keluar nih…” erang ki Mupeng , sambil mempercepat gerakkan penisnya .
Tak beberapa saat kemudian , tubuh ki Mupeng mengejang , penisnya berdenyut , dan crooot….” penisnya menembakan sperma .
Setelah itu ki Mupeng segera memakai celananya lagi . Lalu Dia melepas ikatan tangan Santi .
>>>
“ gubrakkk…..” terdengar suara bantingan yang keras , tubuh Kolor Ijo tersungkur , terkena pukulan SiBorok .
“ aduh inang …sakit… Ki tolong….” rintih Kolor Ijo . Ki Mupeng mengepalkan tangannya . dia menjadi geram “ SiBorok , kurang ajar , beraninya kamu melukai anak buah saya ..” bentak ki Mupeng .
“ gua , gak peduli , biarpun dia anak buah mentri sekalipun…” jawab SiBorok lantang .
Tanpa banyak bicara , satu pukulan keras ki Mupeng melayang , dan mengenai si Borok .
Tapi tentu saja , dengan tubuh yang segede gaban , pukulan ki Mupeng tak berarti .
“ hua…ha…ha… , gak sakit tuh…” ledek SiBorok .
“ tangan ki Mupeng meraba saku kantongnya , dan memegang mutiara emas pemberian kanjeng Ratu , “ hmm , gimana gua masuki mutiara ini kedalam udelnya yah …” tanya ki Mupeng dalam hati . Saat ki Mupeng berpikir keras , bagaimana melawan SiBorok , SiBorok sudah siap , menyerang .
“ tunggu ….” teriak ki Mupeng . “ ada apa lagi , mau berantem gak sih . kalau mau berantem yang serius dong...” ujar SiBorok .
“ begini , mengingat badan eloe segede gaban , dan badan gua cuma segede manusia , maka gak adil , kalau pun eloe menang , elo akan di anggap pengecut ..” kata ki mupeng , melancarkan ilmu negosiasinya .
“ hm… benar juga …. lalu apa mau eloe …” tanya SiBorok . “ kasih gua waktu buat berpikir …” jawab ki Mupeng . “ hmmmm …. baik eloe boleh mikir , gua tunggu …” .
>>>
Ki Mupeng berbisik “ Kolor Ijo , eloe jaga raga gua , gua akan pergi ke istana naga langit , gua mau konsultasi sama kanjeng ratu Naga Wunggu “ . “ baik bos …” jawab Kolor Ijo
Ki Mupeng pun duduk bersila , matanya terpejam . Lalu rohnya melayang , menuju istana naga langit .
Ki Mupeng terbang melayang dengan gemulai , seperti seekor rajawali . Ki mupeng terus terbang , tiba tiba …. “ Wuuzzzz………”
Tubuh ki mupeng terhempas , ada tuberlensi yang kuat . “ kurang ajar , siapa yang menyerang gua secara tiba tiba..” ujarnya . Matanya melihat sekeliling .
Rupanya pesawat boieng 747 , terbang melintas . “ gua pikir serangan dadakkan…” lalu ki Mupeng melanjutkan perjalanan ghoibnya .
Beberapa saat kemudian ki Mupeng mulai memasuki atmosfer langit ke satu . Masih ada 6 tingkat atmosfer hingga tiba di istana langit ke tujuh . Setelah melampau beberapa tingkat atmosfer , Ki Mupeng tiba di istana Hanoman . Ki Mupeng berpikir , untuk mampir , dan beristirahat .
“ Hamba ki Mupeng , memberi hormat pada Hanoman …” kata Ki Mupeng di depan pintu gerbang istana Hanoman . Ki Mupeng di sambut oleh penjaga istana itu . “ki Mupeng , ada keperluan apa , datang kemari …” tanya pengawal itu .
“ hamba , sedang dalam misi dari kanjeng ratu Naga Wunggu , hamba ingin sejenak istirahat , dan bila di ijinkan ingin bertemu dengan Hanoman …” kata Ki Mupeng .
“ hmm…. Hanoman sedang meeting , dengan Sun Go Kong …” kata pengawal itu .
“ tapi baiklah ki , saya coba sampaikan pada Hanoman …” kata pengawal itu .
Pengawal itu segera menemui Hanoman , dan tak lama dia balik . Rupanya Hanoman bersedia menemui ki Mupeng .
Ki Mupeng pun memberi hormat pada Hanoman . “ mohon maaf , menganggu meeting para tetua…” kata Ki Mupeng . “ oh gak apa apa , kita cuma bertukar ilmu ..” kata Hanoman . “ oh .. sangat menarik , bertukar ilmu apa ..” tanya ki Mupeng , penasaran .
“ gini , Sun Go Kong , mengajari saya catur cina , dan saya mengajari Sun Go Kong catur jawa …” terang Hanoman . Ki Mupeng mangut mangut .
Setelah beberapa saat , ki Mupeng mulai bercerita tentang misinya . Kedua tetua itu saling berpikir , untuk membantu ki Mupeng . “ gua ada ide , Man “, kata Sun Go Kong , lalu membisikan sesuatu di telingga Hanoman . “ ha.. ide loe boleh juga , Kong ..” kata Hanoman .
Lalu Hanoman , mengambil sebuah kotak . “ ki Mupeng ini senjata sakti , eloe bisa memakai ini bersama dengan mutiara emas itu …” kata Hanoman .
Ki Mupeng membungkuk , lalu menerima kotak itu , membukanya , dan mengambil senjata sakti itu . Sebuah katapel . “ maaf , ini sebuah katapel …” kata Ki Mupeng .
“ lah iyah , eloe pake katapel itu , gunakan mutiara emas itu sebagai pelurunya , lalu eloe tembakkan ke udel SiBorok , udeh deh , kena dia ..gitu aja koq repot…” kata Hanoman .
Ki Mupeng mangut mangut “ bener juga yah , gua koq gak mikir ke situ ..” . Ki Mupeng kembali membungkuk dan memberi hormat pada ke dua tetua itu . Lalu Segera ki Mupeng pamit dan kembali , ke dunia .
>>>
” ha..ha..ha… I’mmmm backkk….” kata ki Mupeng .
“ hei , SiBorok , ayo kita lanjutkan .. “ kata ki Mupeng . Tanpa banyak bicara , SiBorok langsung menyerang . Dan Kolor ijo pun membantu . Perkelahian dahysat tak terelak lagi .
Pukulan pukulan serempak yang di lakukan Kolor Ijo dan Ki Mupeng , tak bisa membungkam SiBorok ,dia tetap bertahan , dan menyerang balik .
“ ki , kita bisa kalah nih …” ujar Kolor Ijo . “ ssttt , tenang , gua punya senjata rahasia ..” kata ki Mupeng dengan keras , untuk memancing emosi si jin SiBorok itu .
“ hua…ha…ha… , emang loe doang yang punya senjata rahasia gua juga punya …” kata SiBorok . SiBorok menghentikan serangannya , lalu memamerkan senjata saktinya .
Rupanya siBorok terpancing omongan ki Mupeng .
SiBorok pun mengeluarkan senjatanya , sebuah senjata yang berbentuk gada , besar .
“ Lihat nih , senjata gua , asli made in japan..” kata SiBorok dengan arogan . Lalu dia mendemontrasikan ke saktian gadanya .
Dia menekan tombol di gadanya , lalu muncul sinar laser yang berwarna biru . “ ini gada laser , model terbaru …” ujarnya , lalu menyabet sebuah batu besar . Batu besar itu pun kontan terbelah dua .
“ gila bos , modar deh kita…” kata Kolor Ijo yang tampak ketakutan dengan senjata sakti SiBorok .
“hua..ha..ha… mana senjata sakti eloe ki Mupeng..” tanya SiBorok .
ki Mupeng mengeluarkan katapelnya , “ ini senjata sakti gua “.
“ benar benar modar gua ….. gawat deh urusannya …” ujar Kolor Ijo , yang melihat hanya sebuah katapel senjata rahasia ,andalan ki Mupeng .
“ hua ..ha ha senjata apa tuh ki Mupeng , gua baru lihat , coba perlihatkan kesaktiannya ..” pinta SiBorok sambil tertawa .
“ baik , lihat baik baik …” lalu ki Mupeng mengambil mutiara emas itu , menaruhnya di karet katapel , lalu menariknya , dan membidiknya , tepat ke arah pusar si borok , lalu melepaskannya .
Mutiara emas itu pun melesat , dan tepat masuk ke pusar si Borok , saat itu juga tampak sinar merah berbentuk cendawan , dan ….. SiBorok menjerit kesakitan , tak lama tubuhnya kejang , dan roboh .
Dari mulutnya keluar suara “ CPU Error …. CPU Error … please type ctrl + alt + del … to restart …” .
“ ki , kenapa tuh SiBorok …” tanya Kolor Ijo .. “ nah , ini yang di sebut , saking pinter jadi kebelenger …” .
>>>
Akhirnya ki Mupeng berhasil meringkus SiBorok ,dan di serahkan pada Kanjeng Ratu Naga Wunggu . “ makanya loe Borok , jangan meremahkan tehnologi tradisional , biar eloe jin Cyborg , kalah juga kan sama katapel “ ujar ki Mupeng .
“ benar apa yang ki Mupeng katakan , manusia zaman sekarang , selalu meremehkan leluhurnya , melupakan tradisinya , kita wajib membina anak cucu kita supaya jangan melupakan tradisi dan budaya kita sendiri “ ujar kanjeng ratu Naga Wunggu .
“ jadi mulai sekarang , anak cucu kita , jangan kita beri play station , kita beri mereka congklak dan mainan tradisional lainnya .. “ ujar kanjen ratu Naga Wunggu .
Ki Mupeng hanya menganguk saja . “hamba , setuju aja kanjen ratu .
“ baiklah , ki Mupeng, kamu berjasa besar , telah meringkus SiBorok , apa yang kamu inginkan sebagai balas jasa saya ..” tanya kanjen ratu Naga Wunggu .
“ anu…maaf ..kanjeng ratu , saya ingin melamar Norika , menjadi istri saya .. “ kata ki Mupeng . “ apa…. apa saya tak salah dengar , apa kamu lupa jika kamu beristri , semua ilmu yang kamu miliki akan luntur …” tanya kanjen ratu .
“ kajeng ratu , di surat kontrak Keilmuan saya tertulis , saya tidak boleh menikah .. tapi itukan jika saya menikah dengan manusia , tapi Norika kan bidadari …” kata ki Mupeng .
“ hmmm… baik lah ….” ujar kanjeng ratu , lalu memerintahkan dayangnya untuk memanggil Norika . Tak lama Norika pun datang di ruang utama istana Naga Langit .
“ Norika , ki Mupeng ingin melamar kamu , apa kamu bersedia ..” tanya kanjen ratu Naga Wunggu . Norika hanya tersenyum saja . kanjeng ratu menggeleng gelengkan kepalanya .
“ kalau kamu mau , yah sudah , saya akan merestuinya , tapi …. “ kata kata kanjeng ratu terputus .
“ tapi apa kanjeng ratu …” tanya ki Mupeng .
“ saya rasa lebih baik kalian pacaran dulu , jangan langsung menikah …” ujar kanjen ratu
Ki Mupeng mengangguk , “ saya mengerti kanjen ratu ..” .
“ baiklah jika begitu , kalian pacaran dulu , jadi TTM gito loh , … urusan menikah kita bicarakan nanti saja ..” begitu keputusan kanjeng ratu Naga Wunggu .
>>>
“ aki , rupanya aki serius yah ….” kata Norika . “ iyah tentu saja , saya tidak pernah bercanda tentang cinta ..” jawab ki Mupeng , yang di sambut ciuman mesra dari Norika .
Untuk sementara ini mereka akan menjadi sepasang kekasih , hingga keduanya benar benar siap untuk menjadi suami istri .
Sekali lagi , ki Mupeng berhasil mengalahkan kebatilan , dan menolong sesama serta tetap mupeng selalu.
Sekian .
Buzz!!!Aki ..I Really miss u n lot of love 4 you only ...
..Ym Ki Mupeng berdering keras.....dan Ki Mupeng melihat pesan di display name nya...cintapucinno Vian....
Ki Mupeng tersenyum penuh arti dan membalas Ym dari vian..I Miss you too sweety....
Diposkan oleh loversdee di 18:13 Ki Mupeng™ Story :: Dukun Gaul II :: Label: Daun Muda 0 komentar
Ki Mupeng™ Dukun Gaul
kisah pengalaman ki Mupeng dengan pasiennya.
Vian , wanita yang di ganggu mahluk halus .
Sore hari itu , ki Mupeng sedang duduk di branda belakang rumahnya . Dia duduk santai menikmati semilir angin sore yang sejuk . Pemandangan indah taman belakang rumahnya dengan landscape yang tertata apik , oleh disigner ngetop . Duduk di bangku taman yang wah , sambil menikmati secangkir kopi susu , dan singkong goreng .
“ ki.. ki Mupeng….” suara bi Angel memanggilnya . “ ya , ada apa …” ki Mupeng menatap asistennya . “ ada tamu ki , mau konsul…” jelas bi Angel . “ walah , saya cape nih , abis turun gunung.. besok aja deh bilangin…” jawab ki Mupeng .
“ tapi ki , pasiennya minta tolong tolong banget ..” kata bi Angel lagi . “ wah , laki apa perempuan “ tanya ki Mupeng . “ perempuan ..” . “ tua apa muda …” tanya ki Mupeng lagi . “ muda ….” . “ cakep apa jelek ..” ki Mupeng mencecar dengan pertanyaan . “ cakep ….” .
“ ajak dia kemari…. “ perintah ki Mupeng . Bi Angel keluar , dan tak beberapa saat kembali bersama seorang gadis cantik . Ki Mupeng menatap gadis itu yang terlihat mancung dadanya dan berujar dalam hati “ heran , kenapa selalu gua dapet pasien yang asik asik yah .. “ .
“ ki ..tolong saya …” suara gadis cantik itu , memecah keheningan suasana sore itu . “ oh , no problem … nama adik siapa ya …” tanya ki Mupeng . “ saya Vian ..ki…” jawabnya . “ oh , oke Vian , mari silahkan duduk , dan ceritakan masalahnya apa ..” kata ki Mupeng .
Vian pun duduk , lalu melihat sepiring singkong goreng . “ ki , Aki banyak duit , tapi koq makannya singkong sih …” . “ wah singkong ini beda dik Vian , coba lihat singkong ini ” jawab ki Mupeng .sambil memperlihatkan singkong yang ada capnya made in Japan .
“ dik Vian , ingin meminta ajian supaya lulus kuliah dengan nilai A+ ..” kata ki Mupeng . Vian menggeleng . “ oh , dik Vian sedang patah hati , lagi BT sama cowoknya ..” kata ki Mupeng lagi . “ bukan ki , Vian masih kecil , gak boleh pacaran dulu sama mami … ”jawab Vian . “ oh , kalau gitu masalahnya apa ..” tanya ki Mupeng .
“ anu..ki…. saya jadi malu … anu .. saya kalau bangun tidur .. anu .. anu saya …jadi basah ..” kata Vian . “ oh , kamu masih ngompol , jangan kawatir , saya punya obat anti ngompol…” kata ki Mupeng . “ bukan … bukan.. ki bukan ngompol , anu saya basah karena….. karena……” jawab Vian terbata bata .
“ maksud kamu , mimpi basah …” ujar ki Mupeng . “ iyah , seperti itu … , malam hari saya selalu mimpi sedang di gituin sama cowok… dan paginya celana dalam saya basah semua , ki tolong... saya malu …” terang Vian .
“ oh , itu mah soal kecil , dan kamu datang pada orang yang tepat , kalau sama dukun lain kamu pasti di kerjain , untung saja kamu ke ki Mupeng “ kata ki Mupeng .
“ iya itu dia , ki , saya juga dapet rekomendasi dari teman , maka itu saya kemari ..” ujar Vian . “ oke , kalau gitu ke ruang praktek saya aja yah …” ajak ki Mupeng .
>>>
Vian pun berbaring di ranjang praktek ki Mupeng . Ki Mupeng pertama menyentuh kepalanya , dan merasakan ada getaran yang lain dalam tubuh Vian .
“ dik Vian , bisa buka bajunya …” pinta ki Mupeng . “ eh ..ah..baiklah ..” kata Vian lalu membuka kemejanya . “ gile montok banget nih… “ guman ki Mupeng dalam hati . Tangan ki Mupeng pun meraba perutnya , mencoba mendiagnosis , ada kesalahan apa di tubuh Vian . “ hmm , kayaknya sih normal aja , hmmm halus banget kulitnya….” ki Mupeng berguman dalam hatinya .
“ ki Mupeng bagaimana , apa ada yang salah..” tanya Vian . “ eh , wah saya belom bisa memastikan , coba deh kamu buka celana kamu …” kata ki Mupeng . “ eh ki , apa… apa..harus…” tanya Vian . “ lah iyah dong , yang sakit kan anunya “
Vian diam sebentar , sepertinya di berpikir , lalu Vian membuka juga kancing celana blue jeannya . Perlahan celana blue jeannya meninggalkan tubuhnya . Mata ki Mupeng semakin asik dengan pemandangan tubuh gadis cantik itu yang terbaring hanya dengan pakaian dalamnya .
Branya pink , begitu juga celana dalamnya yang pink . Dan t rdapat gambar hello kitty , tepat di atas selangkangan celana dalamnya dan terdapat tulisan , in case of emergency , tear here .
Melihat tubuh Vian terbaring dengan hanya mengenakan pakaian dalam , ki Mupeng tak kuasa menahan hasrat unutk segera memeriksa tubuh Vian secara menyeluruh . Tangannya pun mulai meraba sepayang gundukan di dada Vian . “ aihh..Ki koq periksa di remas remas sih..….” kata Vian sedikit protes . “ aduh , tenang dong , kali aja di situ bersemayam dedemit..” jawab ki Mupeng .
“ ssstttt diem , aku merasakan sesuatu …” kata ki Mupeng , lalu tangannya menyelinap di balik bra Vian , lalu menyentuh putting susunya . Dua jarinya memainkan putting susunya . “ ahhh..ki..aduh…ahh..koq gitu sih meriksa….” Vian protes . “ stt…wah , ada nih…” kata ki Mupeng .
“ ha… ada… maksudnya ada apanya… ki ..” tanya Vian . “ ada pentilnya maksud saya ..” jawab ki Mupeng .
Tangan ki Mupeng pun beralih , meraba perut Vian , merasakan halus dan lembut kulit gadis cantik itu . Tangannya pun terus turun hingga ke selangkangan celana dalamnya .
Jarinya menyentuh selangkangan celana dalam Vian , sambil mulutnya berkomat kamit , “ ahh…aki …ah….ngapain sih ki…” protes Vian lagi . “ ngapain ,… yah meriksa dong , kamu mau di obatin gak ? tanya ki Mupeng .
Vian akhirnya diam , dan ki Mupeng mulai lagi . Jarinya terus memainkan selangkangan celana dalam Vian . Mulai timbul bercak basahan si selangkangan celana dalamnya . “ ki… ah…. sa…ahh…ki….” desah Vian, yang mulai terangsang di periksa ki Mupeng .
“ wah Vian , saya masih gak jelas , sepertinya kamu harus buka bra , dan celana dalam kamu nih…” kata ki Mupeng . “ wah dalam nih urusan …” ujar Vian dalam hati .
Tapi karena udah kepalang “ basah “ , mau tak mau Vian menurut . Dengan wajah merah merona karena malu , tangannya melepas kait branya , lalu perlahan dia membuka celana dalamnya . Ki Mupeng menelen liurnya , menatap tubuh pasiennya yang cantik dan sexy ini .
Tangan ki Mupeng pun segera meraba raba buah dada montok Vian , jari ki mupeng juga memainkan putting susunya yang kecil dan berwarna agak pinky gitu . Vian mendesah , kali ini dia tak banyak protes , karena sudah kepalang basah .
Tangan ki mupeng yang lain bergerliya ke bawah , perutnya di elus elus , lalu langsung mengarah ke bukit vagina Vian yang burang ( bulu jarang ) . Tanpa di suruh , Vian merengangkan ke dua belah kakinya , dan tentu saja , tak di sia sia kan ki Mupeng . Yang langsung meraba vagina Vian .
“ wah , udah banjir nih…” guman ki Mupeng dalam hati . Lalu jarinya memainkan klitorisnya . “ aghh… ah.. ki….ah…. “ erang Vian . “ rupanya ilmu rogotete puterpentil gua udah hampir sempurna nih…” guman ki Mupeng dalam hati .
Jari jari ki Mupeng yang berilmu itu memang dasyat , tubuh Vian di buat terus mengelijing gak karuan , dan mulut Vian terus mendesah desah kenikmatan . “ aduh..ki ..saya gak tahan , ini seperti di mimpi … oh..ki. .. itunya…ah…itunya…gatel banget ki…” ceracau Vian tanpa malu malu lagi .
Klitoris Vian yang imut semakin membengkak karena menahan birahi yang hampir menuju ke puncak itu . Jari sakti ki Mupeng terus memainkan klitorisnya . Lendir terus mengalir , sampai jauh … , membasahi liang vagina Vian .
“ aduh… aki…. aduh… ampun ..gak tahan ..gatel banget ……” erang Vian , yang tiba tiba tubuhnya mengejang , lalu mengejet …. “ aaahh…. aki……. “ .
Tubuh Vian lemas , matanya terpejam , nafasnya ngos ngosan .
>>>
“ Ki , bagaimana … apa saya bisa di sembuhkan…” tanya Vian .
“ hmmm , terus terang , secara kedokteran tubuh kamu sehat ….” kata ki Mupeng . “ iyah , tapi , mimpi saya itu ki ….” tanya Vian , kawatir .
“ Vian , kamu harus menginap di sini ,tidur di sini supaya saya bisa mendiaknosa dengan lebih akurat ..” kata ki Mupeng . “ wah , harus menginap …? “ tanya Vian .
Ki Mupeng mengangguk “ yah , itung itung kamu di opname ..” .
Setelah berpikir sejenak , Vian setuju , maka Vian di beri kamar yang berdekatan dengan ki Mupeng .
>>>
Karena Vian menginap di rumah ki Mupeng , ki Mupeng pun menjamunya . Malam itu pukul 7.00 malam , Ki Mupeng dan Vian duduk di meja makan untuk makan malam .
Sambil makan mereka pun berbicara . Kadang mereka juga bersenda gurau .
Selesai mengisi perut , Ki Mupeng mengajak Vian duduk di serambi belakang rumahnya. Ki Mupeng menyalakan obor , sebagai pengganti lampu . Suasana menjadi tampak romantis . Duduk di luar rumah , dengan hamparan taman yang luas . Di antara pepohonan yang rindang . Bunyi serangga malam , bagai musik intrument yang indah .
“ Vian , kamu akan saya sembuhkan , jangan kawatir … “ kata ki Mupeng . “ makasih ki ..” kata Vian , sambil merapikan jaket , yang memang suhu udara sudah mulai turun .
“ kamu dingin yah … sini dekat dekat aki , biar aki berikan kehangatan padamu ..” kata Vian . “ ih aki , emang aki kompor yah …” jawab Vian .
Namanya bukan ki Mupeng deh kalau gak bisa merayu gadis cantik .
Mereka duduk di serambi itu hingga larut malam , Vian sudah beberapa kali menguap , tanda sudah mengantuk . “ Vian udah deh , kamu udah ngantuk , sana tidur..” kata Aki .
Vian mengangguk “ tapi saya takut ki ..” .
“ kamu tidur saja , saya akan tunggu kamu …” kata ki Mupeng .
“ maksud saya yah itu , saya takut , kalau saya tidur , aki ngegrepe grepe saya …” jawab Vian .
“ bujuk deh , saya mah dukun mupeng , bukan dukun cabul .. gimana sih kamu ..”
>>>
Vian pun masuk ke kamarnya , lalu dia berbaring . Sedang ki Mupeng sesuai janjinya duduk di lantai beralaskan karpet ,menunggui Vian .
Sebentar saja Vian sudah terlelap . Sedangkan ki Mupeng terus duduk bersila , berkonsentrasi untuk masuk kedalam mimpi Vian dan melihat apa yang salah . Tapi Konsentrasi ki Mupeng selalu terpecah , di karenakan Vian tertidur dengan posisi roknya yang agak tersingkap , memamerkan pahanya yang putih dan mulus itu .
“ wah berat nih ..” ujar ki Mupeng , lalu dia pun memejamkan matanya , dan mengunakan mata bathinnya . Kekuatan mata bathin ki Mupeng , sungguh hebat , lebih hebat dari nightvision .
Dengan mata bathinnya ki Mupeng lebih mudah berkonsetrasi . Beberepa saat kemudian , terjadi suatu keanehan . Entah dari mana , tiba tiba muncul sinar kehijauan, yang semakin lama semakin terang . lalu keluarlah , mahluk aneh bertubuh kerdil .Mahluk itu sepertinya tak menyadari , ada ki Mupeng dikamar itu .
Mahluk yang tingginya hanya semeter itu cuek , mahluk itu seperti menari , mengoyang goyangkan pantatnya ,
“ hmm , udah gila kali nih , mahluk kerdil …” ujar ki Mupeng . Tapi ki Mupeng tak bertindak , dia diam tak bergeming , ingin mengetahui apa yang akan di lakukan mahluk itu terhadap Vian ,
Mahluk itu , pun mulai membuka baju Vian , lalu pakaian dalamnya hingga Vian bugil total . Sambil menyeringai mahluk kerdil itu , meremas buah dada Vian . Tapi anehnya Vian tak sadar , hanya tubuhnya yang mengeliat .
Lalu lidah mahluk itu , menjulur panjang , menjilati buah dada Vian yang montok itu . Lidah yang panjang itu terus meliuk liuk seperti seekor ular , menjilati putting susu Vian kiri dan kanan .
“ gila juga tuh lidah , kaya bunglon aja , panjang bener ..” ujar ki Mupeng dalam hati .
Lidah panjang mahluk itu tak hanya menjilati putting susu Vian , tapi seluruh tubuhnya , dan tak ketinggalan vagina Vian . Vian tak sadar , tapi dia sepertinya menikmati perlakuan si Mahluk kerdil itu .
Saat lidah mahluk itu menjilati vagina Vian , kedua kaki Vian terbuka lebar secara sendirinya . Dan lidah itu tampak semakin bebas bergerak . Lidah itu bergerak liar , berputar putar , di seputar vagina Vian . Tubuh Vian juga menggeliat geliat kenikmatan .
Sementar mahluk kerdil itu , terus menjilati dengan lidah panjangnnya , tubuhnya terus berjoget , mengoyang pantatnya .
“ wah ini sudah kelewat batas , gua mesti bertindak ..” ujar ki Mupeng . lalu ki Mupeng berkonsentrasi , membaca ajian , untuk menangkap mahluk halus tsb .
Ajian pun di lafalkan , tapi mahluk itu tetap cuek , sambil terus berjoget , dan lidahnya terus menjilati vagina vian .
“ wah , mahluk ini kuat juga yah , ajian gua gak mempan nih ..” ujar ki Mupeng dalam hati . Lalu ki mupeng menaikkan tingkatan mantranya dengan membaca ajian level 2 . Tapi lagi lagi mahluk ini hanya cuek , malah sekarang mahluk itu mengeluarkan penisnya . Penis kecil , hanya sebesar jari kelingking . Tapi begitu di usap usap , penisnya menjadi besar sekali .
“ wah wah , mahluk ini , pasti punya ilmu penangkal ajian gua nih…” ujar ki Mupeng .
Lalu ki mupeng mencoba ajian level 3 . Saat yang sama penis mahluk itu , sedang menggesek gesek vagian Vian . Siap untuk penetrasi .
Sedangkan ajian level tiga ki Mupeng tetap gak mempan . Kesabaran ki Mupeng habis . “ bisa jebol meki si Vian , gua aja belom cobain …” gumannya .
Lalu ki Mupeng beranjak , menghampiri mahluk kerdil itu , ki Mupeng mencengkram tangannya kuat kuat , mahluk kerdil itu terkejut . “ ammm….ampun…om….ampun….” katanya .
Ki Mupeng menatap wajah mahluk kerdil itu , tampangnya seram , dan jelek . Tapi wajahnya juga memancarkan rasa takut . Di kedua telinganya , terdapat earphone , yang terhubung ke sebuah I –pod , yang tergantung di pinggangnya .
Ki Mupeng mencopot earphone , samar samar terdengar lagu kucing garong . “ sialan , kupingnya di sumpel pake earphone , pantes aja ajian gua gak tembus..pake lagu kucing garong lagi …” gerutu ki Mupeng .
Setelah ear phonenya di lepas , ki Mupeng segera membaca ajiannya , dan mahluk itu langsung mengaduh aduh …” ampun om… ampun..panas ..ampun… ampun…”
“ hei , eloe kurang aja banget , ini pacar gua tau …” ujar ki Mupeng . “ ampun om , saya cuma iseng….” kata mahluk itu . “ iseng sih iseng , tapi yang bener dong , masa meki cewek gua loe bikin jadi becek begini ..” kata ki Mupeng dengan keras .
Lalu ki Mupeng mengambil sebuah botol kosong , membaca mantera , lalu mahluk itu berubah menjadi asap , dan terhisap masuk ke dalam botol itu .
“ om…ampun…saya mau pulang…ampun…lepaskan….” mahluk mengiba , tapi ki Mupeng tetap menangkapnya , lalu botol itu di tutupnya .
>>>
Setelah mahluk itu tertangkap , ki Mupeng menatap Vian . tubuhnya bugil . Tapi yang membuat ki Mupeng gerah , adalah saat menatap vaginanya yang basah . Jarinya tak bisa menahan diri , vagina Vian di sentuh dan di mainkannya . Tubuh Vian pun mengelijing .
Tiba tiba Vian terbangun , “ aki…. tolong….” katanya . Melihat aki di depannya , Vian langsung memeluk tubuh aki . “ aki , saya ..saya di gituin sama jin kerdil… takut… takut..”
“ tenang …sayang…tenang.. jinnya sudah ke laut , aki sudah tangkap ..” ujar ki Mupeng . “ Serius ki , udah ke tangkap …” . ki Mupeng mengangguk . Vian pun tiba tiba mencium bibir ki Mupeng . dan tentu saja , ki Mupeng tak pernah menolak rejeki . Mereka pun berciuman dengan mesra . “ oh..aki . aki adalah pahlawan buat saya…” ujar ki Mupeng.
Ki Mupeng hanya tersenyum , sambil mencium bibir Vian , lalu tangannya meremas remas buah dada Vian , “ ohh..aki …Vian jadi nafsu nih…” . ki Mupeng tersenyum , dan berujar dalam hati “ kayanya eloe udah nafsu dari tadi deh..”
Maka pertarungan birahi antara Vian dan ki Mupeng tak terelakan lagi . Tanpa ragu ki Mupeng menyusu di buah dada montok Vian . putting susunya yang imut dan agak pinky itu di sedot , dan di jilatan . Vian pun mendesah desah … “ ahh…aki…… ah…enak… nafsu..ki…ah…”
Tangan ki Mupeng pun meraba raba vagina Vian , yang sudah basah sekali itu . Vian semakin tak tahan , lalu gadis itu menungging “ aki…ayo lakukan ..udah gak tahan nih..” ujar Vian . Aki pun menatap bokong sexy Vian dan di bawahnya mengintip vaginanya .
Penis ki Mupeng pun segera mencuat .
Tak menungga waktu lama , penisnya mengarah ke vagina Vian . Satu tekanan , membuat penis besar ki Mupeng masuk ke vaginanya . “ ahhh…. aki…. ah…pelan pelan Ki.” erang Vian . Aki pun memegang pinggang ramping Vian , dan mulai menggerakan pinggulnya perlahan.
"ach...sakit Ki..."erang vian."wah..masih orisinil nih anak.."gumam ki Mupeng.
ki Mupeng membiarkan kepala penisnya di bibir kemaluan vian.Sampai vian merasa nyaman.
Dan perlahan lahan ki Mupeng mulai memasukkan penis nya sedikitdemi sedikit...dan....
Bleshhh...."
" Ahh.....Ki..."erang vian.
Kepala Vian bergoyang , sambil terus mendesah desah kenikmatan . Sedang aki , terus menyodok nyodok vagina Vian dengan sangat nafsu . Aki terus bergoyang , beberapa saat kemudian , tubuh Vian mengejang , “ aki…. aku…..ah…..” . desah Vian menikmati orgasmenya .
Tubuh Vian lemas , untuk beberapa saat . Kini , posisi berganti . Ki Mupeng berbaring di ranjang , dengan penis yang mengacung tegak . Sambil tersenyum Vian merayap di atas tubuh ki Mupeng . “ auu…..ah……” erang Vian , sambil menekan vaginanya . Hingga menelan habis batang penis ki Mupeng .
Vian pun bergerak , pinggulnya turun naik . “ ah… oh… Vian ..aku cinta padamu … “ .
Vian terus bergoyang , penis aki seperti di remas , dan di putar putar . butir butir peluh membasahi wajah Vian , Vian menjadi tampak semakin sexy . Vian terus bergoyang , hingga tubuhnya mengejang . Kembali Vian mendapat orgasmenya .
Saat yang sama ki Mupeng masih bertahan , dia menahan pinggang Vian . lalu mengoyang pinggulnya . Vian menjerit “ ahhkkk aki…..ah…udah……udah…” erang Vian . Tapi ki Mupeng tak berhenti , dia bergoyang terus , hingga ejakulasi .
Dan noda merah terlihat diranjang asmara mereka..menandakan virginitas Vian sudah direlakan ke Ki Mupeng.
Secara tidak langsung karena mendapatkan perawan..tingkat keilmuan ki Mupeng semakin tinggi dan menjadikan Ki Mupeng semakin sakti.
>>>
Kini sudah jelas penyebab mimpi basah Vian , dia di hantui mahluk kerdil , yang suka sex . Tapi untuk memastikan semuanya oke , ki Mupeng menganjurkan unutk Vian bermalam semalam lagi . Untuk memastikan apa ada gangguan lain .
Satu hari penuh ki Mupeng menemani Vian . Mereka berkeliling kebun milik ki Mupeng.
Ki Mupeng terpaksa menutup prakteknya , demi menemani Vian . “ walau gak dapet omzet , tapi gua senang banget ..”
>>>
Malam hari selepas mahgrib , saat ki Mupeng dan Vian bersantai di beranda belakang rumah ki Mupeng , ada seorang pria berumur datang menemuinya .
“ wah ngapain tukang gado gado malam malam ke mari … “ ujar ki Mupeng . “ hu , saya bukan tukang gado gado …” jawabnya kesal . “ lah , itu elo bawa ulekan buat apa …” tanya ki Mupeng . “ ini bukan ulekan ini senjata saya ..” jawab Pria itu .
“ oh ..gitu yah , maksud ki sanak , malam malam dateng ke tempat saya ada masalah apa ? “ tanya ki Mupeng . “ gua mau ambil anak gua …” jawab pria itu .
“ anak ? , anak apa.. disini gak ada anak anak …” jawab ki Mupeng . “ eloe jangan pura pura yah , itu anak lelaki satu satunya milik gua , eloe culik….” bentak pria itu .
“ eh , jangan omong sebarangan eloe , loe pikir gua Michael Jackson apa doyan ama anak kecil ..” hardik ki Mupeng .
“ baik , kalau eloe gak ngaku , terima serangan gua …” tiba tiba ulekan yang di bawa pria itu menjadi besar , lalu di ayunkan ke arah ki Mupeng . Ki Mupeng dengan sigap mengelak serangan tiba tiba itu , dan Vian pun menjerit ketakutan .
Aki dengan segera melindungi Vian , aki Menarik Vian dan membawa dia masuk ke dalam rumah . Lalu Aki membalas serangan pria itu . Walau pria itu bersenjata ulekan gede , ki Mupeng tak gentar , dengan tangan kosong , ki Mupeng melancarkan jeb dan hooknya .
Pria itu pun di buat kewalahan dengan serangan ki Mupeng . Lalu pria itu diam , mulutnya membaca ajian , lalu asap mengepul , dan tiba tiba dia beruabah menjadi mahluk seram serupa jin .
“ wah ini sama kayak mahluk kerdil yang gua tangkap kemarin itu … jangan jangan ini babaknya …” ujar ki Mupeng dalam hati . Mahluk seram jelmaan pria tadi mulai menyerang .
“ tunggu … “ teriak ki Mupeng . “ yang eloe maksud anak eloe , anak yang suka godain wanita yah..” tanya ki Mupeng .
“ kurang ajar , anak gua anak alim , dia anak baik baik ..” bentak mahluk itu .
“ oke sebentar … gua ambil anak eloe…” kata ki Mupeng . “ dari tadi dong , gitu aja koq repot..” jawab mahluk seram itu .
Ki Mupeng kembali , dengan membawa botol , lalu membuka tutupnya . Lalu ki Mupeng membaca ajian , dan wuzz…. asap tebal mengepul dari botol , kemudian , mahluk kerdil itu terbebas dari dalam botol .
“ daddy ….. daddy…… “ mahluk kerdil itu berlari ke arah ayahnya .
“ sekarang , eloe baru lepasin yah anak gua , apa salah anak gua sehingga eloe culik…” bentak mahluk seram itu .
“ anak eloe ngeganggu , cewek gua … dia melakuan pelecehan sexual … “ kata ki Mupeng . “ kurang ajar … bicara sembarang ….” bentak mahluk seram itu .
“ ini ada buktinya , wanita yang di lecehkan sama anak eloe …” kata ki Mupeng .
Vian lalu menceritakan semuanya .
Mahluk seram itu menetap anaknya “ anakku apa benar yang dia katakan….” .
“ iyah , daddy…saya yang salah….” jawab anak itu .
“ oh anakku , kamu masih kecil , siapa yang ajarin kamu begituan…” .mahluk seram itu tampak kecewa dengan tingkah laku anaknya .
“ sa…saya…saya.. menonton DVD , bokep , yang ada di kamar daddy …” jawab anaknya . Wajah mahluk seram itu berubah , dia pun menjadi malu .
“ nah tuh kan , salah eloe sendiri , makanya film gituan jangan di geletakin sebarangan dong.. , simpen yang rapi …jangan sampai anak yang belum saatnya ngerti hal tersebut...jadi dewasa sebelum waktu nya..” kata ki Mupeng .
“ Ki Mupeng , saya merasa malu , maafkan kelancangan saya…” kata mahluk seram itu .
“ gak apa apa … lain kali didik anak yang benar..” kata ki Mupeng .
“ baik ki , saya mohon pamit ….” kata mahluk seram itu . “ baiklah ….” jawab ki Mupeng . “ tunggu …om I- Pod saya mana pulangin dong …” pinta anaknya .
“ hallah eloe , pelit bener , gua cuma pinjam … ini gua pulangin ..” ki Mupeng pun mengembalikan I-Podnya .
Ayah dan anak bangsa halus itu pun menghilang .
>>>
Dapat di pastikan sudah tidak ada lagi mahluk halus yang menganggu Vian .
“ Vian , kamu bisa pulang sekarang ,saya jamin kamu sudah sembuh , tak ada ganguan lagi …” kata ki Mupeng .
“ aki , kalau Vian tinggal di sini sama aki boleh gak…? “ tanya Vian .
“ ha.. maksud kamu …” tanya ki Mupeng . “ ah. aki gitu deh , Vian mau di sini sama aki , Vian mau jadi istri aki ….” kata Vian dengan manja .
“ walah Vian , aki juga begitu , aki suka sekali sama Vian , cinta abiss sama Vian .. tapi … “ ki Mupeng dia tak bisa melanjutkan kata katanya .
“ aki , tapi apa …ki ..aki sudah punya istri ….” tanya Vian .
“ oh bukan itu Vian , aki gak bisa kawin … eh maksud gak bisa menikah …” jawab ki Mupeng .
“ lah gimana sih , kawin bisa nikah engak bisa gitu …” kata Vian .
“ iyah , kalau kawin sih gak apa apa , kalau menikah , tidur dengan wanita setiap hari , ilmu aki bisa luntur tur tur … terang ki Mupeng .
“ aki , tapi Vian serius cinta sama aki …” kata Vian dengan sedih .
“ sama Vian , aki pun sama , tapi kata orang cinta kan gak harus bersatu …cinta gak slamanya memiliki tapi kita kudu memiliki cinta..”
“ aki , jadi gimana dong….Vian sudah terlanjur sayang …” kata Vian .
“ gimana kalau kita jadi teman tapi mesra …” jawab ki Mupeng .
“ ih , kesannya aki kayak lelaki buaya darat deh..” ujar Vian .
"Habis mau gimana dong sweety....yang pentingkan kita bisa bersama slamanya..Aki sayang banget ama vian deh ..Aki slalu merindukan dan kangen ama Vian ..." balas Ki Mupeng.
Akhirnya , Vian pun tak bisa apa apa , ki Mupeng tetap pada pendiriannya .
Vian pun pamit dengan berbagai macam perasaan yang berkecamuk dipikirannya , tapi ki Mupeng karena sayangnya kepada Vian,Ki Mupeng berjanji akan selalu on line , setiap hari , untuk chatting dengan Vian di YM . Dan tentu saja , mereka akan sering ketemuan .Dan saling memupuk rasa cinta yang bersemi di dalam jiwa mereka.
Akankah kisah asmara Ki Mupeng™ dengan Vian bisa melewati segala macam halangan dan tantangan yang ada....Ikuti terus Kisah Ki Mupeng™..hanya di [DS] Forum™.
Itulah kisah sahkibul hikayat antara Vian vs ki Mupeng si dukun gaul .
Sekian …..
“ tunggu ……” teriak seorang wanita , dengan sebilah golok di tangannya .
“ eh , mpok Nori , ada apa malam malam kemari , bawa golok buat apa mpok…” tanya bu angel . “ gua mau pinjem batu asah , gua mau asah golok…” kata Norika .
...........................................
Diposkan oleh loversdee di 18:12 Ki Mupeng™ Story ::: Dukun Gaul I ::: Label: Daun Muda 0 komentar
Ki Mupeng si Dukun Gaul
kisah pengalaman ki Mupeng , dengan pasiennya .
Dini , wanita yang di madu .
Semilir angin , terasa sejuk menerpa muka Dini . Setelah mobilnya terpakir , Rini turun dari mobilnya , menatap sekeliling , dan memperhatikan sebuah rumah yang cukup besar , dengan halaman yang luas .
Dini tersenyum, lalu melangkah berjalan ke arah rumah itu . Dia mengetuk pintu .
“ yah , ada apa ..” tanya wanita ang menunggu rumah itu . “ apa benar di sini rumah ki Mupeng .. “ tanya Dini . “ iya , ada keperluan apa …” tanya ibu itu . “ saya mau minta tolong konsultasi …” jawab Dini .
“ oh , silahkan masuk , ki Mupeng ada di dalam …” kata ibu itu , lalu mengajak Dini ke ruang praktek ki Mupeng . Pintu ruang praktek itu di buka , dan Dini masuk . “ nah , tunggu sebentar yah , nanti ki Mupeng segera hadir…” kata ibu itu .
“ eh..tapi .. bu , suasana di sini … , koq lain yah , rasanya dingin sekali ..” kata Dini .
“ ohh .. itu karena AC nya baru di servis kemarin ..” jawab ibu itu sambil tersenyum . Dini pun ikut tersenyum senyum.
Tak lama Dini menunggu , ki Mupeng pun masuk ke ruang prakteknya . Dini terperangah dan menatap tajam ke ki Mupeng . “ ada apa ..” tanya Ki Mupeng sambil tersenyum .
“ eh.. anu.. ki.. biasa yang namanya dukun itu , tua , dan jelek , koq ki Mupeng , masih muda yah , ganteng lagi , a .. anu… kepalanya mirip deddy cobuser… “ ujar Dini sambil senyum senyum .
“ ah.. bisa aja loe , maklum aja , gua dukun gaul..” kata ki Mupeng lalu duduk di bangku kerjanya .
“ hmm , nama kamu bagus juga yah , Dini Andriani ..” ujar ki Mupeng . “ wah hebat , koq bisa tahu si nama saya ..” ujar Dini agak terkejut . “ loh , itu ada name tag di baju kamu …” jawab ki Mupeng dengan santai .
Dini tersenyum , lalu dia mencopot label nama di bajunya .
“ oke , kamu pasti ada masalah dateng kemari , masalah berat ..” kata ki Mupeng . “ iyah ki , benar sekali , koq aki tahu …” kata Dini lagi . “ lah.. iyahlah , kalau gak ada masalah berat ngapain loe cari gua , kalau masalah ringan loe curhat aja sama teman eloe ..” jawab ki Mupeng . Dini terdiam , sambil senyum senyum .
“ hmm , ini anak cakep , masih muda , tapi rada rada bego ..” ujar ki Mupeng dalam hati ,sambil melihat Dini , yang juga menatap ki Mupeng .
“ jadi , masalahnya apa..” tanya ki Mupeng . “eh , saya pikir ki Mupeng bisa tahu …” jawab Dini . “ gila kali loe ya , emang gua dewa apa..” jawab ki Mupeng .
“ eh , maaf ki , begini ki , saya itu ..saya di madu , sama suami orang .. , tapi sekarang orang itu mau melepas saya , ki tolong , saya gak mau ke hilangan suami orang…” kata Dini sambil terisak . Ki Mupeng mengelengkan kepalanya , sambil memberinya tiussue .
“ ck …ck….ck… Dini , kamu gak bisa gitu , dong , itukan suami orang , kalau dia mau balik ke istrinya ya sudah relakan saja , gak baik begitu …” ki Mupeng memberinya wejangan .
“ tapi ki , saya sudah benar benar mencintainya , saya rela membayar , berapa pun asal dia bisa kembali menyukai saya ..” kata Dini .
“ ehmm .. kira kira kamu sangup bayar berapa yah..” kata ki Mupeng . “ berapa aja yang ki Mupeng mau deh saya iklah dan rela ..” kata Dini .
>>>
mereka bernegosiasi , hingga tercapai kata sepakat , berapa uang yang di terima ki Mupeng .
>>>
“ bu Angel , …. bu Angel…” ki Mupeng memanggil pembantunya . Tak lama masuk wanita tua tadi . “ yah … ada apa ki ..” tanya ibu itu . “ ini , tolong di otorisasi yah , jumlahnya segitu..” kata ki Mupeng sambil menyerahkan kartu kredit milik Dini .
“ jadi , ibu namanya Angel ..” tanya Dini . “ bukan , sebenarnya nama saya A – ngel , tapi ki Mupeng panggil saya Angel … katanya biar lebih gaul…” jawab ibu itu .
Setelah transaksi selesai , mulailah ritual itu .
“ kamu punya foto pria itu ..” tanya ki Mupeng . “ wah , saya gak bawa …” jawab Dini .
“ hhm… alamatnya … “ tanya ki Mupeng . “ ada ..” jawab Dini , sambil menyebutkan lokasi rumah pria idamannya .
Ki Mupeng pun , menekan nekan tombal tut di lap topnya . “ eh , maaf ki , bukannya kalau dukun , itu biasanya pakai air sebaskom , buat menerawang ..” tanya Dini . “ ahh , itu mah jadul , gua lagi cari alamat nya pake GPS .. “ kata ki Mupeng .
Beberapa saat kemudian , ki Mupeng berbicara , “ loe punya aura sudah menipis , dan kotor , mesti pake ritual , mandi susu dan kembang 7 rupa , apa loe siap…” kata ki Mupeng . “ “ siap ki , …tapi koq ki Mupeng bisa tau , cuma lihat dari lap top doang ..” tanya Dini meragukan kemampuan ki Mupeng .
“ lah , kan gua search di google … “ jawab ki Mupeng . Beberapa saat mereka saling pandang , entah apa yang ada dalam pikiran masing masing .
“ ayo , kita mulai ..” kata ki Mupeng .
>>>
Di dalam kamar mandi itu , ki mupeng , memasukan bunga 7 rupa ke dalam bak jacuzzi , lalu membuka keran air , dan mengatur temperatur air , sehingga air menjadi hanget . Lalu menambuhkan bubuk putih , sehingga air itu menjadi putih , seperti susu .
Lalu meninta Dini membuka bajunya . “ ayo , eloe buka baju .. “ . “ buka .. baju .. sekarang … “ ujar Dini dengan ragu . “ iyah buka baju sekarang , apa mau tunggu sampai tahun kabisat ..” jawab ki Mupeng .
Dini pun membuka bajunya , dan tampak bra hitam , yang membungkus buah dada yang montok dan sekal . Lalu Dini melepas roknya . Kini tubuh Dini hanya di tutupi oleh pakaian dalamnya .
Kembali mereka saling pandang , “ ayo buka terus dong …” kata ki Mupeng . Dini pun mulai melepas kancing bra , ada sedikit ke raguan di wajah Dini . Bra hitam itu terlepas , dan buah dada Dini kini tergambar jelas .
“ anjrit , montok banget tuh tete ..” ujar ki Mupeng dalam hati . Lalu Dini pun melepas celana dalamnya , yang membuat ki Mupeng menelan ludah , melihat bulu bulu di sekitar software Dini .
“ oke sekarang kamu , masuk santai aja yah …” kata ki Mupeng . Dini pun masuk ke bak jaccuzi itu , lalu berbaring dengan santai . Pertama tama ki Mupeng menyeka wajah Dini tiga kali , sambil mulutnya berkomat kamit . “ kecantikan seorang wanita terpancar dari wajahnya ..” ujar ki Mupeng .
Lalu tangan ki Mupeng turun ke dada , dan meremas buah dada montok Dini . Tangan ki Mupeng meremas dengan lembut , memainkan putting susunya . Dini memejamkan mata. Ke dua buah dada itu terus di remas oleh ke dua tangan ki Mupeng , yang membuat buah dada itu menjadi lebih keras , dan putingnya tampak menegang .
Ibu jari ki Mupeng pun memainkan putting susu Dini , perlahan terdengar desah Dini , diantara , suara komat kamit ki Mupeng . Setelah beberapa lama , tangan ki Mupeng bergerak ke bawa . Tangan Ki mupeng masuk ke dalam air , dan “ ahhh …ki ..itu ..itu .. m*m*k saya …” kata Dini .
Jari jari sakti ki Mupeng pun mulai menynetuh nyentuh kemaluan Dini . “ ihh … ahh ki jangan…” kata Dini . “ eh , mau di teruskan ritual ini gak ? “ tanya ki Mupeng .
“ mau .. ki ..” jawab Dini . “ nah , kalo mau , kamu jangan bilang “ jangan “ , tapi kamu boleh mendesah “ kata ki Mupeng .
Dini menganguk pasrah , jari ki Mupeng pun mulai bergerak lagi . “ ahh… ahh…. “ erang Dini . Jari ki Mupeng bergetar , memainkan klitoris Dini . Liang vaginanya terasa berdenyut , dan merekah . “ ahh ki .. ahh.. saya gak tahan ..saya jadi nafsu…” .
“ yah tahan sebentar , ritual belum selesai ..” kata ki Mupeng , sambil terus menusukan jari tengahnya ke dalam liang vagina Dini . Jari itu bergerak ke luar masuk , dengan lembut , dan kadang bergetar di dalam liang vagina Dini . “ ahh ki …ah… gak tahan…” desah Dini , dengan tubuhnya yang terus mengeliat geliat di atas bak jaccuzi itu .
Jari jari sakti ki Mupeng terus bergerak , yang akhirnya membuat tubuh Dini mengejang . Air di bak Jacuzzi itu seakan mendidih . “ ahhh…udah…ahhh…” erang Dini menikmati orgasmenya .
“ nah ritual sudah selesai ..” kata ki Mupeng . Sambil memegang tangan Dini dan membantu keluar dari bak Jacuzzi itu . Dini yang berdiri di hadapan ki Mupeng , dan menatapnya . Lalu Dini memeluk ki Mupeng . “ ki .. saya gak tahan , kepingin di gituin..” ujar pelan .
ki Mupeng tersenyum “ pucuk di cinta , ulam tiba ..” ujarnya dalam hati . “ Dini , gak bisa , kamu pasien saya , gak boleh terjadi hubungan intim antara pasien dan dukunnya , itu melanggar etika perdukunan , saya ini anggota IDI , ikatan dukun Indonesia “ ki Mupeng menjelaskan .
“ tapi .. tapi tolonglah , sekali ini saja , saya gak tahan , ini sekali ..” pinta Dini dangan wajah memelas . Ki Mupeng menarik nafas “ baiklah , karena menimbang , sex adalah kebutuhan mahluk hidup , demi kamu saya terpaksa melanggar etika , tapi gua gak maksa ya , ini suka sama suka , gua gak mau di cap dukun cabul ..” kata ki Mupeng .
Mendengar kata kata ki Mupeng , Dini langsung , jongkok , dan membuka celana ki Mupeng . Mencuatlah , penis besar ki Mupeng tepat di depan wajah ayu Dini . Tanpa banyak membuang waktu , Dini langsung mengulum penis ki Mupeng . Mulut ki mupeng pun mulai berkomat kamit . Bukan melafalakan ajian , tapi mendesah desah kenikmatan .
“ ohhh ..yes ..suck my dick .. suck it babe…” desah ki Mupeng , meniru gaya bokep bule , luar negri . Kepala Dini pun keluar masuk , memutar , menjilat dan mencelupnya ke dalam mulut . Hingga Dini puas , lalu ki Mupeng , menarik tangannya , dan mendudukkan Dini di pinggir bak jacuzzi itu .
Ke dua belah kaki Dini di buka lebar oleh ki Mupeng , dan tampak bibir kemaluan Dini yang tebal , serta klitorisnya yang tampak membesar karena birahinya . Kepala penis ki Mupeng yang licin itu pun mengarah ke liang vagina Dini , yang basah dengan lendir nafsunya .
“ ahhh ..ki …ahh…” desah Dini saat kepala penis ki Mupeng membelah bibir vaginanya , dan terus mendorong hingga batang panjang itu masuk seluruhnya . “ ahhh ..ki ahh kimochi ..ayo di goyang…ohh ki mo chiii .. “ erang Dini . “ eh lagu loe kayak Miyabi aja ..” ujar ki Mupeng .
Sambil menahan nafasnya , ki Mepung mulai mengoyang penisnya . maju mundur , menekan dengan cepat . Dini semakin kelojotan , menikmati goyangan ki Mupeng .
Penis besar ki Mupeng terus saja bergoyang , dan menyodok nyodok vagina Dini .
Tak sampai 5 menit , Dini kembali mendapat orgasme , “ iiiiiikkkuuuu..…ikkuu…iiikkkuuu … chhh“ jeritnya
sambil memeluk tubuh ki Mupeng erat , dan tubuhnya mengejat berkali kali dalam pelukkan ki Mupeng .
Setelah pelukan erat Dini terlepas , ki Mupeng mengatur posisi Dini , dia berdiri membungkuk membelakangi ki Mupeng . Ke dua tangan dini memegang pinggir bak jacuzzi itu , untuk menopang tubuhnya .
Dari belakang , kembali vagina Dini di sesaki penis ki Mupeng . “ ahhh….ahh…ki …” erang Dini . Kembali penis itu mengobok obok vagina Dini yang merekah dan basah itu .
“ ohh .. yes … fuck your pussy … nice pussy ..oh….” erang ki Mupeng menikmati vagina pasien cantiknya itu .
Sambil memegang erat pinggang Dini , ki Mupeng terus mengoyang penisnya . Kedua insan itu saling mendesah , saling menikmati . Hingga Dini merasa tubuhnya melayang , dan menegang . Hampir bersamaan , ki Mupeng pun melepas isi penisnya ,ritual pun selesai .
>>>
“ Dini , saya yakin , pria itu akan kembali tergila gila pada kamu .. “ kata ki Mupeng saat mengantar pasiennya ke depan pintu . “ eh ..anu ki , bisa gak kalau saya mau ganti pria lain ..” kata Dini . “ maksud kamu ..” tanya ki Mupeng .
“yah , saya mau pria lain yang tergila gila sama saya , bukan pria yang punya istri itu ..” kata ki Mupeng . “ oh ..bisa bisa , malah lebih baik , asal jangan pria yang sudah punya istri ..” . Dini tersenyum . “ siapa pria yang lain itu ..” tanya ki Mupeng . “ eh ..anu ..ki Mupeng ..” jawab Dini .
“ loe dah gila yah , eloe mau gua tergila gila sama eloe …” tanya ki Mupeng . Dini menganguk . “ gak bisa , udah sana eloe pulang …” kata ki Mupeng , membuka pintu , menyuruh Dini pulang . Ki Mupeng pun menutup pintu , sambil mengerutu “ udah gila tuh cewek , bisa bisa luntur nih ilmu gua…” .
Belum beberapa menit , pintu rumahnya di ketuk orang . “ wah , balik lagi dia ..” ujar ki Mupeng sambil membuka pintu .
Ternyata orang lain . Seorang wanita paruh baya , dengan pakaian lusuh . “ Ki , tolong anak saya sakit …” suara ibu itu memelas .
“ halla , gak ada omzet in mah ..” ujar ki Mupeng dalam hati . “ anaknya mana bu ..” tanya ki Mupeng . “ di rumah ki ,badan panas , dia mengigil .. “ jawab ibu itu .
“ sudah di beri obat …” tanya ki Mupeng . Ibu itu menggeleng , “ saya tak punya uang…”
Walau namanya ki Mupeng , tapi dia punya nurani , punya hati , ki Mupeng meminta pembantunya mengambil sebotol air meneral . Lalu dia menjampi jampi air meniral tersebut , lalu memberikan pada ibu itu . “ ini bu , bawa pulang beri minum anak ibu , mudah mudah bisa sembuh ..” kata ki Mupeng , lalu dia merogoh kantongnya , dan memberi ibu yang papa , itu beberapa lembar uang puluhan ribu .
Ibu itu menitikkan air mata ,” terima kasih ki “ . “ yah , sana cepat pulang …” kata ki Mupeng .
>>>
Ratih , hantu wanita .
Sudah lepas jam 11.00 , malam itu , dari kejauh tampak samar suara lolongan anj1ng bersahutan . Rembulan pun tak menampakan dirinya , seakan bersembunyi .
Dalam kamarnya ki Mupeng duduk bersila . Firasatnya , mengatakan akan ada sesuatu mahluk yang akan mendatangi dirinya . Tiba tiba , daun jendela kamarnya terbuka , oleh tiupan angin yang keras . Ki Mupeng tak bergeming , tetap duduk bersila .dengan mulutnya yang berkomat kamit .
Angin keras itu menerobos masuk kamar ki Mupeng , membuat gorden di jendela berkibar keras . “ pop “ ruang kamar ki Mupeng pun gelap , lampu bohlam yang tergantung di langit langit kamarnya putus tanpa sebab .
Hidung ki Mupeng pun mencium aroma bunga kemboja yang begitu santer . “ hmm .. sudah tiba dia …” ujarnya dalam hati . “ bruk .. drakk…. “ bunyi keras terdengan dari ruang tamunya . Ki Mupeng berdiri , dia melangkah dengan hati hati , was was , menduga duga , mahluk apa yang mendatanginya .
Diruangan yang gelap , sepasang mata tajam ki Mupeng tak banyak membantu , ki Mupeng pun mengunakan mata bathinnya , dan ki Mupeng melihat sosok wanita, berpakaian putih , terduduk di lantai ,ruangan gelap itu “ hmmm , apa kamu suster ngesot …” tanya ki Mupeng .
“ bukan ki Mupeng … bu..bukan….” suara itu bergetarnya bergetar kesakitan . Ki Mupeng mendekat “ siapa kamu …” . “ saya … bi .. A-ngel … “ jawabnya . “ halla , ngapain loe , malam malam ngedeprok di lantai …” kata ki Mupeng pada pembantunya .
“ saya , kepleset , ki …” kaya ibu Angel . Ki Mupeng membantu ibu Angel berdiri , dan ibu Angel pun kembali kekamarnya . “ ha.. gua kira apaan ..” gerutu ki Mupeng .
Kembali ke kamarnya , ki Mupeng pun menganti lampu bohlam yang putus itu . Dan terjadilah terang , kamarnya kembali bersinar .
“ ha … ..” ki Mupeng terperajat saat dia membalikkan tubuh . Sesosok mahluk duduk di pingir ranjangnya . Mulut ki Mupeng berkomat kamit , dan tiba tiba mahluk itu menjerit minta ampun “ ampun .. jangan ..panas .. ampun ki ..ampun…” .
Ki Mupeng bertanya “ siapa eloe , ngapain kemari …” . “ nama saya Ratih ….” jawabnya . “ hmm , baiklah apa mau kamu Ratih , mau adu ilmu dengan saya ..” tanya ki Mupeng . “ ampun , ki saya tak berani , saya mau minta tolong ..” jawab Ratih .
“ waduh , Ratih , dunia kamu dan saya berbeda , di dunia saya , ada yang namanya fulus , uang , duit , kartu kredit .. loe tau gak …” ujar ki Mupeng . “ saya tau ki , saya tahu , biar gini gini , dulu juga saya pernah jadi orang..” jawab Ratih .
“ hmm , kalau kamu tau , kenapa cari saya , banyak paranormal lain …” kata ki Mupeng.
“ karena yang lain tak mau menolong saya , mereka minta di bayar pakai fulus ..” jawab Ratih . “ nah , tuh loe tau , gua juga sama ..” jawab ki Mupeng .
“ tidak ki Mupeng beda , namanya saja Mupeng , saya gak bisa bayar pakai uang , tapi saya bisa memberi aki ke puasan …” kata Ratih seraya , membuka kain penutup tubuhnya , dan memamerkan tubuhnya yang putih mulus itu .
“ hmm …” ki Mupeng berguman , menatap setiap lekuk tubuh Ratih , dengan seksama , melihat buah dada montoknya , dan putting susunya yang kecil , persis mirip ABG 16 tahun .
Ki Mupeng penasaran , tangannya bersiap hendak meraba buah dada ranum itu , tapi Ratih mundur , “ maaf , ki , ki mupeng harus membantu saya dulu ..” .
“ yah , eloe .. gua cuma mau raba raba doang , itung itung kasih DP , napa ..” gerutu ki Mupeng.
“ ki saya korban pelecehan sexual , saya di perkosa , dan di siksa hingga tewas “ kata Ratih. “ ah masa sih , koq tubuh eloe masih mulus gitu “ tanya ki Mupeng .
“ ki , ini tubuh saya selagi perawan , kalau mau lihat tubuh saya setelah di perkosa ,.. tunggu ..” Ratih memejamkan mata , dan sekejab bentuk tubuhnya berubah .
Bentuk tubuh itu seperti keadaan Ratih setelah di perkosa .
"bllaazzttt........."
“ astaganaga .. kenapa pentil tete eloe sampe mulur kaya hidung pinokio gitu…” kata ki Mupeng terperanjat . Ratih menitikan air mata , “ saya di perkosa 13 orang , setiap orang menarik narik putting susu saya , hingga jadi mulur gini , ki …” .
“ Aki mau lihat yang lain “ lalu Ratih berbalik , dan menungging , tampak lubang anus nya merah , dan lubang anus membesar , bolong sebesar gelas . “ aghhhh….. cukup Ratih ….” jerit ki Mupeng .
“ ihhh … bisa muak gua , cepat balik ke tubuh asli eloe sebelom di perkosa ..” pinta ki Mupeng . Ratih pun menurut , “ baik , ki Mupeng ..” . Tubuh Ratih pun kembali seperti sediakala , cantik , putih mulus dan sexy . Ki Mupeng menatap tubuh Ratih , “ hmm , kalau pakai rok mini , dan kaos ketat , Miyabi juga kalah cakep sama nih hantu ..” ujar ki Mupeng dalam hati .
“ ki , jangan di lihatin terus , Ratih malu ..” ujarnya , lalu menutup kembali tubuhnya dengan kain . “ buset dah , hantu aja pake malu ..” ujar ki Mupeng dalam hati .
“ baiklah , sekarang apa yang kamu mau aku lakukan..” tanya ki Mupeng .
“ saya minta di kuburkan secara layak ..” jawab Ratih . “ loh emang loe gak di kubur ..” tanya ki Mupeng . Ratih terisak lagi , “ tubuh saya , di buang begitu saja , di tengah sawah “ . Ki Mupeng terdiam . “ Aki , mohon bantu , ambil tulang belulang saya , dan kubur dengan layak ..” pinta Ratih .
“ Ratih , di tengah sawah , masa hingga kini gak ada orang yang menemukan jenazah kamu … “ tanya ki Mupeng . “ saya juga gak ngerti ki , bukan saya yang ngarang cerita ini , pokoknya di tengah sawah …” jawab Ratih .
“ baiklah , tengah sawah , tengah sawah di sebelah mana “ tanya ki Mupeng . “ saya gak tau nama jalannya , tapi saya tahu letak kordinatnya 12W 47E “ jawab Ratih . Ki Mupeng pun memasukkan kode koodinat itu ke GPS di lap topnya . dan menemukan lokasi yang di cari .
“ baik , gua akan ke sana dan membereskan tulang belulang eloe ..” kata ki Mupeng . “ terima kasih ki ..” jawab Ratih . “ Ratih , saya penasaran , kenapa orang tua kamu tak mencari kamu .. “ tanya ki Mupeng .
Sambil meneteskan air mata , Ratih menjawab “ sejak kecil saya sudah yatim piatu , setelah dewasa , saya mulai bekerja , tapi hari naas itu tiba , saya di lecehkan , di perlakukan senonoh , dan di perkosa …. Aki saya di gang bang ,bukkake , Sado Masochist , nakadashi 20 shoot … “
“ halla , koq kaya judul film Jav aja ..” guman ki Mupeng dalam hati .
“ setelah mereka puas , tubuh saya di geletakkan begitu saja di tengah sawah ..” lanjut Ratih .
Hati ki Mupeng yang lembut terenyuh mendengar cerita Ratih , kurang aja bandit bandit itu , siap siap saja mereka , biar gua santet satu satu ..” kata ki Mupeng . “ ki , jangan ki , biar saja , tidak baik balas dendam .
Tidak akan ada habis jika balas dendam , biarlah ki , ini sudah nasib saya , saya hanya minta ki Mupeng , membantu saya , dan saya bersedia menjadi budak ki Mupeng , seumur mati saya ..” kata Ratih .
“ seumur mati , maksudnya apa ..” tanya ki Mupeng . “ oh , kalau manusia pakai istilah seumur hidup ki , kalau hantu , yah yah seumur mati dong ..” jawab Ratih . “ halla , saa karep sampeyan lah ..” jawab ki Mupeng .
Ratih memang bersungguh sungguh dengan kata katanya , dia tak punya uang untuk ki Mupeng, tapi dia bisa memuaskan ki Mupeng .
Ratih pun mmembuka celana ki Mupeng yang duduk di pinggir ranjang , dan membelai belai , benda pusaka , ki Mupeng itu . “ ki Mupeng langsung bangkit birahi ke jantannya .
Lidah ratih pun mulai menjilati batang penis ki Mupeng . Dari ujung pangkal , hingga kepala pinisnya yang licin , kemerahan itu.
“ shh .. gila enak banget …” ujarnya ki Mupeng . Sambil tangan Ratih yang halus lembut itu mengemgam batang penis ki Mupeng , ujung kepala penisnya di kulum .
Ratih melakukannya dengan lembut , membuat ki Mupeng serasa terbang hingga langkit ke tujuh . “ ahh .. Ratih ..ahh… enak… enak…” erang ki Mupeng . Selama jadi ki mupenger , sudah ribuan wanita jatuh ke pelukannya , tapi baru kali ini ki Mupeng merasakan sensasi bercinta dengan mahluk halus .
Setelah beberapa saat , ki Mupeng di blowjob Ratih . , akhirnya ki Mupeng tak bisa bertahan lagi , ki Mupeng mengalami orgasme yang hebat , hingga terasa ke ujung jempol kakinya .
Tubuh ki Mupeng pun lemas ., tapi tak lama , staminya kembali lagi , dia menarik tangan Ratih , dan membaringkan tubuh Ratih di rajangnya , kain penutup tubuhnya di buka , dan tangan ki Mupeng mulai meremas buah dada montok Ratih .
Buah dada itu di remas dengan lembut hingga ratih mendesah pelan , menahan rasa nikmat . Tangan ki Mupeng pun merayap , ke bawah , meraba vagina Ratih yang bersih , tanpa bulu itu dan jari jari ki Mupeng juga menguak bibir kemaluan Ratih , yang terasa lembab .Jari jari itu bermain , dan mencari klitorisnya . “ ahh ..ki …ahh….. jadi nafsu nih ..” erang Ratih .
Dua buah jari ki Mupeng menguak bibir kemaluan Ratih , dan melihat liang vaginanya yang begitu rapat . “ hmm, kayak perawan aja nih , meki ..” ujar ki Mupeng .
Tak tahan lagi ki Mupeng segera merayap di atas tubuh Ratih , dan siap , menyetubuhinya . “ ki … “ desah Ratih pelan , sambil memejamkan mata , siap menerima penis besar ki Mupeng .
Tiba tiba , terdengar suara ayam jantan berkukuriuk … “ ki , waktu saya habis , saya harus segara , pergi ..” kata Ratih . “ kenapa Ratih ..” tanya ki Mupeng . “ waktu saya , hanya dari jam 12.00 malam , hingga ayam jantan berkokok ..” kata Ratih . “ lalu ..” tanya ki Mupeng .
“ saya harus kembali, kalau tidak , roh saya akan hangus , tapi besok malam saya akan kembali menemui aki , saja janji …” jawab Ratih . Lalu tubuh Ratih melayang , dan hilang di kegelapan subuh pagi itu .
“ save by the bell ..” gerutu ki Mupeng .
>>>
Siang hari itu juga ki Mupeng , segera menuju TKP . Di tangah sawah , terlantar tak bertuan itu , memang di temukan seonggok tulang belulang manusia . Di daerah sekitar tampak sepi , tak ada seorang manusia pun . Rumah penduduk yang terdekatpun berjarak lebih dari 5 kilometer . Daerah itu memang di nyatakan angker oleh penduduk setempat .
Ki Mupeng juga merasakan adanya , getaran getaran lain . Itu sebabnya ki Mupeng bekerja dengan cepat bersama anak buahnya . Membaca mantra , lalu mengangkat tulang belulang itu .
Lalu Ki Mupeng segera menuju TPU , dan mengadakan ritual penguburan . Dan mengubur tulang belulang Ratih di sana .
>>>
Malam harinya , saat Ki Mupeng duduk bersila , dan serasa ada angin menerpa tubuh ki Mupeng . Ratih , bersujud di depan ki Mupeng , sambil terisak dia mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada ki Mupeng .
“ ki , biarkan saya tinggal bersama aki , melayanni aki selamanya …” kata Ratih . “ kamu mau tinggal dimana .” tanya ki Mupeng . Ratih tersenyum , “ aki , saya mahluk halus bisa tinggal dimana saja , saya pilih di sana ..” kata Ratih menunjuk sebuah vas bunga besar terbuat dari keramik .
“ kalau kamu mau ya , silahkan .. tapi kenapa kamu ikut saya ..” tanya Ratih . “ ki Mupeng telah menolong saya ..” kata Ratih . “ hmm , boleh juga deh, dari pada gua beli boneka sex jepun , mending si Ratih juga ..” ujar ki Mupeng dalam hati .
“ Aki , ayo , saya servis …” kata Ratih lalu memblowjob , penis ki Mupeng . Setelah beberapa saat , Ki Mupeng pun tak sabar , takut ayam ke buru berkokok .
Di raihnya tangan Ratih , dan di bawanya ke kamar tidurnya . Ki Mupeng membuka kain putih yang menutupi tubuh Ratih , dan membaringkan tubuh nya di atas ranjang .
Ki Mupeng pun dengan nafsu mejilati putting susu Ratih , sambil memas remas buah dadanya dengan nafsu . “ ahh ki …ahh..” erang Ratih .
Tangan ki Mupeng yang lain segera meraba vagina Ratih . “ ahh…ki …ah…” erang Ratih . Jari ki Mupeng pun , menyelinap mendesak liang vagina Ratih . Ki Mupeng pun merasakan jarinya seperti bergetar , dan terasa erat di gemgam otot vagina Ratih .
“ gila mekinya , seret bener “ ujar ki Mupeng dalam hati . Jari ki Mupeng pun , bergerak mencolok colok vagina Ratih , membuat Ratih mengelijing , geli dan nikmat “ ahh..ki..ahh…” erang Ratih .
Beberapa saat kemudian ki Mupeng sudah semakin tak tahan . Ratih sepertinya juga tahu , dan Ratih berdiri , lalu perlahan jongkok , dengan vaginanya mendekat penis ki Mupeng yang tegak berdiri .
Perlahan vaginanya mendekat , dan mulai meyentuh ujung penis ki Mupeng . “ ashhhh … ki …. “ desah Ratih , sambil terus menurunkan bokongnya , hingga seluruh batang penis ki Mupeng hilang dari pandangan mata kasat .
Ratih mulai bergoayang , bokongnya bergerak naik turun . “ ashh ..aki ..enak ahh..” erang Ratih . Begitu juga dengan ki Mupeng yang berbaring di rajang . Matanya merem melek , menikmati vagina Ratih .
Gerakan bokong Ratih yang bervariasi , naik turun , dan berputar , membuat ki Mupeng semakin kelojotan , tak perlu waktu lama , ki Mupeng sudah menumpahkan spermanya .
“ aghh …. Ratih … “ lenguh ki Mupeng .
Ki Mupeng merasa puas sekali dengan servis Ratih , “ gak sia sia gua urusin eloe ..” ujarnya dalam hati . Ki Mupeng berdiri lalu berjalan , mengambil bungkusan , dan membuka bungkusan itu . Ada celana dalam mini , rok mini , dan tshirt . Ratih ini buat kamu , coba pakai ..” kata Ki Mupeng .
“ ha .. terima kasih ki , tapi saya orang halus , ini benda manusia saya tidak bisa memakainya …” kata Ratih . Ki Mupeng tersenyum , “ bisa , coba aja , gua beli yang special untuk orang mati …” kata Ki Mupeng .
“ ah masa sih …” ujar Ratih . “ makanya eloe coba , masa gua bohong , dukun itu gak pernah bohong....kecuali kepepet ....” jawab ki Mupeng .
Ratih mencobanya , dan ternyata dia bisa memakai pakaian yang di berikan ki Mupeng .
“ ha.. aki , koq bisa .. gua serasa jadi manusai kembali , bisa pakai celana dalam ..” ujar Ratih dengan gembira . “ nah itu dia yang gua maksud , kalau eloe gak pake celana dalam , gua kasihan sama eloe , bisa bisa meki eloe di lalerin ..” kata ki Mupeng .
“ coba pakai baju dan roknya ..” pinta ki Mupeng . “ bisa ki , bisa .. “ teriak Ratih dengan girang . Dan Hantu cantik itu menjadi tampak semakin menarik , dan sexy .
“ aki , dapet dari mana sih , koq bisa sih saya pakai baju , jadi kayak manusia lagi deh ..” Ratih berteriak ke girangan .
Ratih pun tinggal bersama aki dirumahnya . Jika sudah jam 12.00 Ratih selalu keluar , dari vas keramik besar itu , dan kembali ke dalam vas besar itu setelah mendengar ayam berkokok .
Hampir setiap malam Ratih memberi servis kepada ki Mupeng , kecuali jika Ratih sedang M . ( Hantu ternyata bisa M juga ya )
>>>
Ranti , wanita terkena guna guna
Saat sedang duduk di ruang tengah , tiba tiba ki Mupeng berkata “ ibu Angel , coba buka pintu ada orang disana ..” . “ koq tau sih ki ..” tanya ibu Angel . “ emang eloe gak dengar tuh pintu di ketuk ..” jawab ki Mupeng .
Ibu Angel kembali , membawa seorang ibu yang tampak sedih dan lusuh “ ki , Tolong anak saya sakit ..” kata ibu itu . “ lah , kemarin kan udah ..” jawab ki Mupeng .
“ maksud saya , anak saya masih sakit , saya sudah berikan air yang ki Mupeng kasih , tapi masih sakit..” jawab ibu itu . “ yah udah ..” lalu ki Mupeng memberi lagi ibu itu sebotol air mineral yang sudah di jampi jampi .
“ bu , ini saya berikan ibu uang , dan sebotol air …” kata ki Mupeng . “ teriama kasih ki “ lalu ibu itu mengambil uang yang di berikan ki Mupang sambil tersenyum girang .
“ bu , sekalian , nanti cari apotik , tanya obat buat turun panas “ kata ki Mupeng .
“terima kasih ki “ lalu ibu itu segara pergi .
“ ki , ibu itu sudah dua kali kemari , saya rasa dia itu penipu , cuma mau uang ..” kata ibu Angel , si asisten merangkap PRT . “ biar saja , mau nipu , atau tidak , yang penting saya sudah , menjalan kebajikan , saya iklahs menolong sesama , saya tetap mendapat pahala “ jawab ki Mupeng dengan mantap .
“ tok .. tok.. tok… “ suara pintu di ketuk lagi . “ ki , ini mungkin pahala lagi buat aki ..” kata ibu Angel sambil berjalan ke pintu .
Tak lama ibu Angle kembali dengan membawa tamu . “ ki Mupang ..apa kabar ..” sapa Kay teman ki Mupeng . “ eh Kay , gila loe , gimana , ada angin apa nih ..” jawab ki Mupeng .
“ ki ini teman gua , Ranti ..” kata Kay memperkenalkan wanita itu pada ki Mupeng .
Mereka berjabatan tangan , saat itu ki Mupeng merasakan getaran aneh pada tangan Ranti.
“ maaf , yah Kay , gua rasa teman eloe ini di kerjain orang ..” kata ki Mupeng . “ wah , eloe benar benar topmarkotop dah .. , langsung bisa tahu , nah ki , bisa tolong obatin gak , kasihan nih , teman gua ..” kata Kay .
“ yuk , ke ruang praktek gua..” ajak ki Mupeng .
>>>
Setelah mereka masuk ke ruang praktek ki Mupeng , Kay pun bercerita .
Ranti teman sekantor Kay , yang bertubuh sexy berwajah cantik itu , banyak di incar teman teman pria di kantornya itu . Ada beberapa orang mecoba melamarnya ,tapi Ranti menolaknya .
Ada seorang pria yang ngotot , tapi tetap Ranti menolaknya dengan tegas . Hingga suatu hari , Pria itu nyaris memperkosa Ranti , saat Ranti lembur di kantor . Untung , seorang satpam datang , karena mendengar suara jeritan Ranti , dan pria itu langsung pergi .
Gagal dengan rencana kotornya , Pria itu mencari Dukun ilmu hitam unutk menguna gunainya . Malang nasib Ranti , dengan ilmu guna guna itu , pria jahat itu merenggut ke sucian Ranti .
Sikap Ranti pun berubah , dia tak ceria seperti dulu lagi . Dia lebih banyak diam , duduk termenung . Kalau saja , manager Ranti bukan Kay , tentu Ranti sudah di pecat . Kay memang sudah curiga , Ranti telah di guna guna .
Kay melihat hal yang aneh , Ranti sangat penurut dengan pria itu . Sekali pria itu berkata Ranti langsung menurut dan melakukan apa yang di perintah pria itu .
>>>
“ Ki ..gimana , bisa gak obatin , koq bengong begitu ..” tegur Kay pada ki Mupeng , yang tampak memperhatikan dada Ranti yang terlihat montok itu . “ eh , diam dulu gua lagi konsentrasi nih..” jawab ki Mupeng .
Kay pun diam , Ranti terlihat hanya diam , duduk dengan tatapan kosong . Tangan ki Mupeng memegang kepala Ranti . Mendiagnosa ada apa dengan Ranti . Sambil mulutnya berkomat kamit . Sesaat kemudian , ki Mupeng tersenyum , dia terkena ilmu , “ pengacau jiwa “ .
“ ilmu pengacau jiwa , ki ..” ujar Kay , memperjelas pernyataan ki Mupeng . “ ya , ilmu pengacau jiwa , kalau bahasa kerennya , Hacking System Soul “ kata ki Mupeng .
Kay mengangguk ,” ada cara ki buat sembuhkannya ..” . Ki Mupeng tersenyum “ pasti bisa , jiwanya perlu di bebaskan ..” . “ maksudnya gimana ki ..” tanya Kay .
“ gini , ibarat komputer , teman eloe ini , sudah di hack sama hacker, admin passwordnya di ganti , jadi computer itu di kuasai orang lain . jadi gua harus ngehack juga supaya bisa tahu password hacker itu , dan mengembalikan ke status normal ..” begitu ki Mupeng menerangkan .
“ tapi ki , kan Si hacker bisa ngehack lagi …” kata Kay . “ jangan kawatir , kan ada firewall “ jawab ki Mupeng santai .
>>>
“ oke ki , tolong sembuhkan dia …” kata Kay . “ baik ..baik … , Kay eloe mau tunggu di luar apa di sini …” tanya ki Mupeng . “ saya di sini saja , sekalian jagain si Ranti , kalau sampai terjadi sesuatu ..” jawab Kay .
“ baik ..” kata ki Mupeng , sambil menatap Kay . “ tunggu … Kay , gua melihat tubuh loe di selimuti aura gelap .. “ kata ki Mupeng . “ ha … masa sih Ki .. jadi gimana ..” kata Kay kawatir . “ jangan takut , buat apa eloe punya teman ki Mupeng ..” jawab ki Mupeng.
“ Kay sini , eloe mandi dan berendam ..” kata ki Mupeng sambil menaburkan kembang di bak jacuzzinya . “ baik ki … “ Kay segera membuka bajunya . “ eh tunggu , gua keluar dulu , eloe kunci pintu , dan berendam , pejamkan mata eloe , jangan keluar sampai gua suruh ..” ujar ki Mupeng . “ baik ki ..” lalu Kay segera menutup pintu .
“ Kay , ingat yah , jangan sebarangan keluar dari bak itu , bisa bahaya bagi kesehatan eloe “ kata Ki Mupeng lagi . Kay menganguk .
“ gua rendam loe sampe keriput “ ujar ki Mupeng dalam hati . Lalu ki Mupeng tersenyum melihat wanita cantik , yang duduk dengan tatapan hampa itu . “ barang bagus pamali , kalau di sia sia kan ” ujar ki Mupeng dalam hati ..
>>>
“ Ranti sini kamu ..” kata ki Mupeng , tapi Ranti tak bergerak hanya diam dengan tatapan mata kosong . Lalu ki mupeng menarik tangannya , Ranti berdiri , dan berjalan mengikuti tarikan tangan ki Mupeng . Ki Mupeng pun mendudukkan Ranti di Sofa panjang di ruang prakteknya .
“ gila benar benar kaya boneka nih cewek …” ujar ki Mupeng . Kemudian ki Mupeng menyibak rok nya hingga celana dalamnya terlihat , tapi Ranti hanya diam dan cuek saja . “ hmm , pasti sudah puas si Kay , mengobok obok nih cewek ..” ujar ki Mupeng dalam hati .
Tangan ki Mupeng memegang kepala Ranti , dan segera berkomat kamit , melancarkan ajian ajian , unutk membebaskan jiwa Ranti yang di kungkung oleh dukun jahat itu .
Samar samar terlihat asap tipis keluar dari tangan ki Mupeng , yang memegang kepala Ranti . Peluh tampak membasahi kening ki Mupeng .
Beberapa saat kemudian , ki Mupeng dengan ilmunya yang tinggi sudah dapat membebaskan jiwa Ranti . Ki Mupeng tersenyum . “ siapa nama kamu ..” tanya ki Mupeng . “ nama saya Ranti ..” jawab Ranti . “ bagus “ , kamu sudah sadar .
Yah Ranti sudah sadar , tapi sekarang dia sepenuhnya di kuasai ki Mupeng . Namanya bukan ki Mupeng kalau tidak mupeng . “ Ranti , coba kamu angkat rok kamu ..” kata Ki Mupeng .
Dan Ranti langsung menuruti perintah ki Mupeng . Ranti pun mengangkat roknya dan memperlihatkan paha mulusnya . “ bagus bagus , paha elue mulus banget..” lalu tangan ki Mupeng pun mengelus elus pahanya .
“ Ranti , coba buka celana dalam eloe ..” dan Ranti pun menurut , perlahan celana dalamnya lepas dari tubuhnya . Ki mupeng menatap dengan mupeng ujung pangkal pahanya , yang di tubuhi bulu bulu tipis , yang merangsang itu . “ buka lebarin kaki kamu sayang …” perintah ki Mupeng lagi .
Sekarang jelas terlihat bentuk vagina Ranti , yang memerah , dengan klitoris yang mengintip sedikit . “ anjr1ttt , kerang bulu yang gua suka nih …” ujar ki Mupeng . Tangan Ki Mupeng pun menyentuh vagina Ranti yang terpampang bebas itu . “ ahhh….” desah Ranti pelan .
Sebentar saja jari ki Mupeng meraba raba , vagina Ranti sudah menjadi basah . “ gila baru gua raba raba , udah basah gini “ ujar ki Mupeng . Jari ki Mupeng semakin liar bergerak , liang vaginanya menjadi sasaran tusukan jarinya . Tubuh Ranti mengelijing , di sertai desah desah kenikmatan .
Tangan ki Mupeng yang lain pun gak ketinggalan meremas remas buah dada Ranti , yang montok itu . “ aghh …ah….” desah Ranti dengan tubuhnya yang mengelijing ke kiri dan kekanan . Tak beberapa saat , tubuh Ranti kejang , dia mejerit pelan , dan tubuhnya lemas . “ hmm , udah keluar dia..” ujar ki Mupeng .
Segera ki Mupeng membuka celananya , dan penisnya yang tegang , segera menampakan diri . “ Ranti , sekarang gantian , kamu puasin aku yah ..” pinta ki Mupeng . Ranti pun langsung menjilati penis ki Mupeng dengan nafsu . Seperti anak kecil , menjilati es mambo . Menyedot ujungnya . menjilati batangnya .
“ ohh ..yes..enak tenan…” ujar ki Mupeng . Penis itu pun masuk ke mulut Ranti , dan Ki mupeng mengoyang pingulnya , keluar masuk lah penis besarnya dalam mulut Ranti . “ ahhh enak …. “ ujar ki Mupeng , sambil terus bergoyang .
Sepuluh menit kemudian ki Mupeng pun tak bisa tahan lagi , dia memegang kepala Ranti , dan menekan penisnya hingga ke tenggorokan Ranti , dan menyemburkan spermanya
“ ohhh … gila ..enak.. “ lenguh ki Mupeng .
“ ki .. gantian dong , saya juga mau …” suara itu datang di sertai tepukan di punggungnya . Ki Mupeng membalikan badan , mahluk tinggi besar , tubuhnya berwarna hijau , gigi bertaring , kupingnya besar . Jika orang biasa tentu akan pingsan , melihatnya .
“ siapa eloe , ngapain eloe kemari …” tegur ki Mupeng dengan keras . Karena sibuk mengobati pasiennya , membuat ki Mupeng lengah , dan tak menyadari kedatang mahluk ini .
“ ki Mupeng gak kenal saya , saya kan kolor ijo , lihat neh , kolor saya ijo …” jawab mahluk itu . “ iyah gua lihat kolor eloe ijo , eloe sebangsa jin yah ..” tanya ki Mupeng .
“ gak tahu , jin tau setan , tapi saya kesini , mau marah , jiwa wanita itu kuasa bos saya , kenapa ki Mupeng merampasnya …” kata kolor ijo .
“ astaga , takabur amat bos eloe , jiwa wanita itu milik yang Kuasa , bukan milik bos eloe , bahkan jiwa gua , jiwa eloe , dan jiwa setiap mahluk hidup itu milik yang Kuasa eloe tau..” balas ki Mupeng dengan sengit .
Muka mahluk itu merah , dan menjadi lebih seram , tangannya tiba tiba memukul tubuh ki Mupeng hingga membuat ki Mupeng terhuyung huyung . Ki Mupeng melafalkan ajian sakti , dan membuat mahluk itu mundur beberapa langkah . Tapi sesaat kemudian , kembali menyerang .
Ki Mupeng pun terus melawan , melancarkan pukulan pukulan ghoib , dan melancarkan ajian , tapi mahluk itu juga tak kalah hebat , yang membuat ki Mupeng kewalahan . “ gila kuat banget si laler ijo nih , enggap gua…” ujarnya dalam hati .
Setelah hampir setengah jam berantem secara ghoib , ki Mupeng melancarkan jurus , andal negosiasi . “ kolor ijo , kenapa eloe ngebantu bos eloe , eloe di gaji berapa , huh..” kata ki Mupeng sambil menahan serangan dasyat kolor ijo .
“ sebulan gua dapat 3 kilo menyan , asli Arab , tiap tahun dapat THR 2 ekor kebo item ..” jawab kolor ijo . “ gimana kalau gua kasih eloe , 5 kilo menyan arab tiap bulan , dan THR 3 ekor kebo item , plus 2 ekor kambing hitam , gua tambah bonus fried chiken paket 3 ..” kata ki Mupeng .
Berhasil kolor ijo terpengaruh tawaran ki Mupeng . Serangannya melemah . “ Ki , serius nih ..” tanya kolor ijo . Ki Mupeng menganguk . “ Ki , saya juga minta tempat , buat tinggal . “ kata kolor ijo lagi . “ sip , banyak tempat kosong dirumah gua ..” kata ki Mupeng . Kolor ijo tersenyum “ gua minta ada AC nya .” . “ iya , iya ..” kata ki Mupeng lagi .
“ dan gua minta , TV palsma , DVD player , computer , dan ada koneksi internetnya ..” kata kolor ijo lagi . “ iya ..iya…… dasar dedemit matre loe “ jawab ki Mupeng , sambil ngedumel
“ oke bos , mulai hari ini saya jadi anak buah bos ..” kata kolor ijo . “ baik , bagus , sekarang eloe balik ke bos lama eloe , gantian loe hajar dia , ngerti … juga eloe gebukin tuh orang yang suruh ngerjain cewek ini..” kata ki Mupeng . “ baik bos , hamba laksanakan perintah .” dan kolor ijo hilang dari pandangan ki Mupeng .
Setelah menenangkan diri beberapa saat , ki Mupeng melihat Ranti yang terduduk di sofa , ambil ngangkang , yang membuat semangat kejantanan ki Mupeng langsung bangkit kembali .
“ Ranti sayang , ayo sekarang buka baju kamu “ perintah ki Mupeng . Ranti pun melepas seluruh pakaiannya , dan berbugil ria di hadapan ki Mupeng . Semakin nafsu ki Mupeng melihat tubuh bugil Ranti . Buah dada motnoknya pun di raba dan di remas dengan lembut , yang membuat Ranti segera mendesah desah ke nikmatan .
Sesaat kemudian , Ranti sudah dalam posisi menungging , di atas sofa panjang itu .Kedua kaki Ranti di buka lebar oleh Ki Mupeng, dan tampaklah vaginanya yang memerah basah , dengan liang vagina yang siap santap . Ki Mupeng pun mulai mengarahkan penis besarnya , mendekat liang vagina Ranti , dan semakin mendekat .
“ ahh ..…” pekik Ranti . Ki Mupeng tersenyum , dan terus mendesakkan penis yang besarnya ke dalam vagina Ranti , sambil menikmati jepitan otot otot Ranti , wanita yang cantik itu . “ ohh .... ohh… “ erang Ranti .
Ki Mupeng pun mulai dengan goyangan saktinya , mendorong , dan menarik , membuat tubuh Ranti , mengelijing , dan mulutnya mendesah desah . Gerakan ki Mupeng pun semakin cepat, dan Ranti semakin menikmati gerakan ki Mupeng .
“ ahh .. . aku gak kuat lagi ..ohh…. “ erang Ranti . Ki Mupeng semakin mempercepat gerakkannya , dan Ranti menjerit , sambil tangannya mencengkram kuat sofa .
Tubuhnya mengejang , dan Ranti mendapat orgasmenya . tubuhnya lemas dan tersungkur di sofa itu .
ki Mupeng membelai belai rambut halus Ranti , “ ahh ..enak banget… “ desah Ranti pelan .
Sesaat kemudian , setelah tenaga Ranti pulih , kembali mereka bergumul . Ki Mupeng duduk di atas sofa , sementara , Ranti di hadapannya , sambil memeluk tubuh ki Mupeng.
Pinggul Ranti bergoyang , yang di sambut dengan goyangan ngeboor ki Mupeng .
Mulut ki Mupeng pun menyedot putting susu Ranti . Yang membuat ranti semakin kenikmatan . “ ahh …ah…” suara Ranti terus mendesah kenikmatan . Lima menit kemudian Ranti pun kembali mengejang dalam kenikmatan .
Ki Mupeng tetap memeluknya dengan erat , dan terus menggoyang pinggulnya . Yang membuat tubuh Ranti mengelijing , menahan nikmat dan ngilu . Ki Mupeng terus menggoyang , hingga mencapai puncak kenikmatannya . Sperma ki Mupeng meluncur , menyiram liang vagina Ranti .
Kedua mahluk itu saling terpuaskan .
>>>
Ki Mupeng memegang kepala Ranti , melafalkan ajian ajian saktinya .“ Ranti kamu sudah sadar , tubuh kamu sudah kembali mendapat jiwanya “ ujar ki Mupeng .
Ranti menatap ki Mupeng dengan malu malu . “ yah saya sudah sadar ki , sudah sadar dari tadi ..” jawab Ranti . “ loh , jadi ..jadi kamu sadar , apa yang kita lakukan tadi ..” ujar ki Mupeng . Ranti menganguk .
“ loh koq kamu diem aja , gak menolak..” tanya ki Mupeng. “ eh ..ah.. abis ..anu .. ki Mupeng ganteng sih , saya jadi suka…” jawab Ranti malu malu . “ halla ….” ujar ki Mupeng .
Ranti pun kembali berpakaian , “ ki terima kasih yah …saya pamit dulu … “ kata Ranti .
“ iyah baiklah , kalau ada masalah jangan ragu , ki Mupeng siap membantu , ini nomer hp saya , dan ini e mail saya .. “ jawab ki Mupeng .
“ terima kasih , ki , eh omong omong , setahu saya , tadi saya kemari di bawa sama Kay ..” kata Ranti . “ Astaga …..” kata ki Mupeng lalu berlari ke kamar mandi . membuka pintu , dan melihat Kay , masih berendam , sambil memejamkan mata .
“ Kay … eloe tidur …” tanya ki Mupeng . “ engak ki , udah belom , udah bersih belom , koq lama amat gua udah kedinginan nih ..” kata Kay . “ udah Kay eloe boleh bangun , dan pakai pakaian eloe kembali … “ kata ki Mupeng sambil tersenyum .
Selesai itu , Kay kembali bertanya “ ki , coba lihat tubuh saya udah bersih ? “ . “ udah Kay , udah bersih banget , banget….” jawab ki Mupeng .
>>>
Begitulah cerita sahkibul hikayat , ki Mupeng dengan pasiennya .
Itu baru sebagian kecil pengalaman ki Mupeng . Masih banyak yang lain yang belum bisa di tampilakan di cerita seru ini , karena alasan teknis , dan belum mendapat approval dari ki Mupeng , selaku pemeran tokoh utama pada cerita mistis ini . ( Approved done )
Perlu di ketahui , ki Mupeng perlu melakukan beberapa ritual , dan melakukan tirakat , agar tulisan mistis ini bisa tercipta .
Untuk sementara , cerita sampai di sini . Karena ki Mupeng sedang naik gunung , untuk semedhi , mengembangkan ilmu sakti “ rogohtete puterpentil “ .
Mudah mudahan cerita sahkibul hikayat ini bisa menghibur para pengemar ki Mupeng .
Sekian .
Diposkan oleh loversdee di 18:10 Rahasi Gudang Sekolah Label: Daun Muda 0 komentar
Kamis, 10 Desember 2009
Seharian ini tak ada kejadian istimewa, selain Jenny yang sibuk menggoda dan meledekku tentang Andy, juga Sherly yang ikut memperparah keadaan sewaktu kami berkumpul di kantin pada jam istirahat pertama dan, dan juga pada jam istirahat kedua seperti sekarang sekarang ini.
Dan kalau biasanya aku selalu berusaha membalas ledekan mereka, kini aku hanya bisa mengelak atau tersenyum malu, walaupun hatiku rasanya senang sekali. Untung saja bel tanda jam istirahat kedua berakhir ini sudah berbunyi.
“Liat deh… mukanya sampai merah gini”, kata Jenny yang tertawa geli.
“Duh… kasihan…”, ledek Sherly dan mereka berdua kembali tertawa geli.
“Kalian ini nggak usah pura pura kasihan deh. Dari pagi tadi kalian terus ngeledek aku, juga ngetawain aku. Kalian semua jahat!”, aku mengomel dan merengek, lalu aku pura pura merajuk.
“Iya iya… sekarang udah nggak kok. Cup cup… jangan nangis deh sayang… Kita balik ke kelas yuk”, ajak Jenny sambil menggandeng tanganku.
“Jen… aku aja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama tadi kamu kan udah…”, kata Sherly dengan nada memohon.
“Hmmhh… Iya deh…”, kata Jenny sambil menghela nafas panjang dan menyerahkan tanganku yang ada dalam gandengan tangannya itu pada Sherly.
“Apaan sih kalian ini…”, aku tertawa geli, lucu juga rasanya memikirkan diriku menjadi rebutan Jenny dan Sherly seperti ini, tapi aku menurut saja ketika Sherly menggandeng tanganku.
Kami berbalik arah, dan mereka berdua menemaniku kembali ke kelas. Dan kedua kekasihku ini tak bosan bosannya menggoda dan meledekku tentang Andy. Aku lagi lagi tak bisa membalas, hanya tersenyum malu dan pasrah menerima semua ini. Aku hanya bisa berharap kami segera sampai ke kelasku. Tapi ketika kami sampai di depan pintu kelas, tiba tiba aku merasa ingin buang air kecil.
“Sher… kamu balik ke kelas aja dulu. Jen, aku mau ke toilet, nanti kalau ditanyain pak Totok tolong bilangin aku masih ke toilet dulu ya”, aku menitip pesan pada Jenny.
“Eliza… aku temanin kamu ya…”, Jenny merengek.
“Eh… nggak usah ah… sebentar aja kok”, kataku sambil tertawa geli.
“Ya udah deh, jangan lama lama ya sayang… Sher, aku masuk dulu, bye bye…”, kata Jenny yang lalu saling melambaikan tangan dengan Sherly, kemudian masuk ke dalam kelas.
Sherly sendiri terus menggandeng tanganku. Sebenarnya aku sedikit risih digandeng oleh Sherly dengan mesra seperti ini, tapi aku menurut saja sambil berharap dalam hati semoga tidak ada yang curiga melihat kemesraan Sherly padaku yang sedikit di luar batas ini.
Akhirnya kami sampai di depan pintu kelasnya Sherly, dan aku menunggu Sherly melepaskan gandengan pada tanganku.
“Udah dulu ya Sher, aku ke toilet dulu”, kataku sambil tersenyum pada Sherly.
“Eliza… aku temani kamu ya…”, bisik Sherly di telingaku.
“Ih kamu kok jadi seperti Jenny sih?… Nggak usah deh, aku kan cuma sebentar”, jawabku dengan berbisik pula, dan lagi lagi aku tertawa geli.
“Iya deh, sampai nanti ya Eliza”, kata Sherly dengan gaya kecewa, tapi ia melambaikan tangannya.
“Iya, sampai nanti”, aku menjawab sambil melambaikan tanganku juga, lalu aku segera menuju ke toilet.
Ketika aku akan masuk, aku berpapasan dengan Vera yang baru keluar dari toilet. Kami sempat saling sapa, dan diam diam aku merasa heran, mengapa tadi Vera tersenyum aneh seperti itu ketika ia melihatku.
Entahlah, lalu aku terus masuk ke dalam toilet perempuan ini, dan dengan sembarangan aku memilih salah satu dari enam kamar kecil yang ada di dalam sini. Setelah aku selesai buang air kecil dan merapikan baju serta rok seragamku, aku segera keluar untuk kembali ke kelasku.
“Emmphh…”, aku menjerit tertahan ketika tiba tiba ada sebuah tangan yang membekap mulutku.
Belum sempat aku bereaksi, sebuah tangan yang lain melingkar di depan dadaku dan menarikku ke belakang, dalam dekapan pemilik kedua tangan ini.
Aku meronta dengan perasaan ngeri, tapi dekapan ini terlalu kuat, hingga tanpa perlawanan yang berarti, aku sudah terseret masuk ke dalam gudang yang ada di sebelah toilet, tempat dimana Vera entah diperkosa atau memang sedang melayani Dedi dan Pandu dua hari yang lalu.
Penculikku ini terus menyeretku ke ujung ruang ini, hingga kami ada di balik tumpukan meja dan kursi tua. Tanpa melepas bekapan tangannya pada mulutku, ia menekan pundakku hingga aku berjongkok, dan sesaat kemudian penculikku ini duduk di samping kananku, lalu ia memangku tubuhku di atas pahanya.
“Eliza… kamu jangan ribut! Sebentar lagi ada tontonan yang menarik”, bisik penculik ini di telinga kiriku.
Suara ini membuatku bergidik karena aku tahu ini suara Dedi. Aku terdiam sesaat, lalu aku mengangguk pelan. Lebih baik aku menurutinya, karena kalau aku menimbulkan keributan, lalu banyak yang tahu aku di dalam gudang ini sedang berduaan dengan Dedi, apapun alasannya namaku pasti akan hancur.
Bekapan pada mulutku dilepas, dan aku diam saja tanpa berusaha melihat ke arah Dedi. Di gudang ini entah akan ada tontonan apa, tapi setelah tontonan itu berakhir, aku kuatir Dedi tak akan membiarkanku pergi begitu saja sebelum memaksa aku melayani nafsu birahinya di dalam gudang ini.
Aku sedang tidak mood untuk ngeseks sekarang ini. Diam diam aku berpikir bagaimana supaya hari ini aku tidak harus merelakan liang vaginaku ditembusi batang penis lelaki bejat ini. Mungkin aku bisa mencoba menawarkan servis oral saja dengan alasan aku tak ingin ketahuan orang lain karena aku merintih, atau aku takut ditanyai guru di kelasku karena aku terlalu lama berada di toilet.
Dengan begitu semoga si kurang ajar ini menerima alasanku dan tidak memaksaku untuk ngeseks dengannya. Selagi aku memikirkan apakah ada alasan yang lebih bagus, tiba tiba kurasakan Dedi menggamit lenganku, dan aku mengarahkan pandangan mataku ke arah yang ditunjuk oleh jari telunjuk Dedi.
Aku tertegun melihat masuknya seorang cebol yang langsung kukenali sebagai pelayan salah satu stan di kantin sekolah. Aku tak tahu nama si cebol ini, tapi aku tahu pemilik stan tempat si cebol ini bekerja adalah Cie Fifi, seorang wanita yang menurutku berwajah cantik, usianya sekitar 25 tahun.
Kedatangan si cebol ini membuatku sedikit takut. Aku tahu diam diam si cebol ini suka menatap tajam ke arah Jenny, Sherly, aku, dan juga siswi lain yang sedang makan di kantin. Entah apa yang diinginkan Dedi dengan menyeretku ke gudang ini selagi ia tahu si cebol ini akan masuk ke dalam sini.
Si cebol duduk dengan seenaknya di kursi yang ada di tengah ruangan ini. Aku tak mengerti apa yang sedang dilakukannya, apakah menunggu seseorang, atau ia merencanakan sesuatu yang lain.
Tiba tiba pintu gudang ini terbuka lagi, dan aku tertegun melihat kedatangan Cie Fifi yang masuk dengan raut wajah kesal. Tapi anehnya Cie Fifi malah menghampiri si cebol yang sedang tersenyum senyum menjijikkan.
“Halo Fifi sayang”, sapa si cebol, sementara Cie Fifi hanya diam tak menjawab.
Sesaat kemudian si cebol berdiri, dan berikutnya jantungku berdebar kencang melihat sebuah pemandangan erotis yang mengejutkan tersaji di hadapanku.
Si cebol menyusup masuk ke dalam rok Cie Fifi yang hanya diam saja. Kepala si cebol yang kini ada di dalam rok Cie Fifi, tepat di depan pangkal paha Cie Fifi membuat bagian depan rok itu menyembul.
“Sshh…”, Cie Fifi mendesah sambil memejamkan mata dan menggigit bibirnya sendiri.
Aku terus memperhatikan bagian yang menyembul dari rok Cie Fifi yang pastinya adalah kepala si cebol itu bergerak gerak, membuat gairahku perlahan bangkit, dan aku harus berusaha mengatur nafasku yang mulai memburu.
“Kenapa cantik? Kamu kepingin digituin seperti Cik Fifi? Kok kamu juga ikut ikut gigit bibir?”, tiba tiba kudengar bisikan Dedi.
Wajahku terasa panas, aku baru sadar kalau ternyata aku juga menggigit bibirku sendiri. Aku menatap Dedi dengan marah. Tapi tentu saja aku tak bisa berbuat macam macam daripada nasibku malah jadi semakin buruk. Aku tak tahu apa yang akan terjadi padaku kalau aku membuat keributan yang mengakibatkan si cebol ini tahu aku ada di sini.
Dedi hanya tersenyum senyum, sama menjijikkannya dengan senyuman si cebol tadi. Dan aku tak bisa berbuat banyak ketika Dedi yang memangku tubuhku ini memelukku dari belakang dan mulai menggodaku.
Dengan kedua tangannya yang melingkari tubuhku dari belakang ini, Dedi mulai meremasi kedua payudaraku, kadang lembut, kadang kasar, yang pasti ulah Dedi ini membuatku gelisah dan jantungku berdegup semakin kencang.
Aku tak berani menepis karena aku takut tepisanku mungkin akan menimbulkan suara yang bisa saja terdengar oleh si cebol itu ataupun Cie Fifi. Aku hanya bisa berusaha memegang kedua pergelangan tangan Dedi yang jauh lebih besar dari kedua pergelangan tanganku ini, dan aku mencoba menarik tangan Dedi ke bawah untuk membebaskan kedua payudaraku dari remasan remasan kurang ajar ini.
Tapi tangan Dedi terlalu kuat bagiku untuk kusingkirkan begitu saja. Aku menggeliat lemah, konsentrasiku untuk melihat adegan erotis di hadapanku ini mulai buyar karena aku sendiri sudah mulai terangsang akibat ulah Dedi yang terus meremas kedua payudaraku.
“Ded… hentikan…”, bisikku dengan ketus.
“Ssst!”, Dedi menyuruhku diam, tapi kurang ajarnya kedua tangan Dedi itu melekat erat dan terus meremasi kedua payudaraku.
Sadar akan kemungkinan Cie Fifi mendengar suaraku tadi, aku melihat ke arah Cie Fifi. Ternyata ia sedang memejamkan mata dan mendesah tak karuan sambil memegangi sembulan pada bagian depan rok yang dikenakannya, yang pasti adalah kepala si cebol.
Walaupun jantungku berdegup kencang melihat itu semua, rasa sakit pada kedua payudaraku membuatku kembali menggeliat, mencoba menghindarkan payudaraku dari remasan remasan nakal ini. Tapi kemanapun aku bergerak, telapak tangan Dedi tetap melekat erat dan terus memberikan remasan pada kedua payudaraku.
Pikiranku mulai kacau dan nafasku mulai terasa sesak. Perlahan tapi pasti, aku mulai tersiksa akibat rasa panas yang mulai menjalari tubuhku ini.
Akhirnya aku memilih berhenti menggerak gerakkan tubuhku, tapi aku mencoba memegang dan menarik kedua telapak tangan Dedi yang sibuk memainkan kedua payudaraku ini. Aku sadar tenagaku tak akan ada artinya bagi Dedi, tapi aku tak mau menyerah begitu saja.
“Mhhh…”, aku mendengar rintihan Cie Fifi.
Perhatianku kembali tertuju pada adegan erotis di depanku. Entah sejak kapan, aku melihat sehelai celana dalam yang tergeletak di dekat kaki Cie Fifi.
Itu pasti celana dalam Cie Fifi yang ditarik lepas oleh si cebol. Dan Cie Fifi yang kini sedikit membungkuk, mendesah dan merintih dengan wajah seperti menahan sakit selagi si cebol sibuk di dalam rok Cie Fifi.
Aku memejamkan mataku, membayangkan di dalam rok Cie Fifi itu tidak ada helai celana dalam yang melindungi vagina Cie Fifi. Dan kini si cebol itu entah sedang menjilati bibir vagina Cie Fifi, mencucup dan memagut bibir vagina Cie Fifi, atau sedang menggoda dan mengaduk liang vagina Cie Fifi dengan lidahnya, atau dengan jarinya.
Rasa panas yang menjalari tubuhku ini semakin menjadi jadi. Aku sudah sangat terangsang, entah karena remasan nakal yang dilakukan Dedi pada kedua payudaraku, atau karena pikiranku yang melayang membayangkan apa yang terjadi di dalam rok Cie Fifi itu.
Dan tubuhku menggigil ketika aku nyaris tak bisa menahan diriku untuk merintih karena Dedi mencium tengkuk leherku, dan keadaan menjadi semakin sulit bagiku ketika aku merasakan jilatan Dedi di tengkuk leherku ini.
Diposkan oleh Ryana D. Arthur di 23:05 Kenangan Lain Bersama Sopirku Label: Daun Muda 0 komentar
Kamis, 03 Desember 2009
Kisahku yang satu ini adalah lanjutan dari kisahku yang berjudul ‘Kenangan Bersama Sopirku’ jadi kejadiannya sudah cukup lama, waktu aku masih kelas tiga SMU, umurku juga masih 18 tahun ketika itu. Sejak aku menyerahkan tubuhku pada Tohir, sopirku, dia sering memintaku melakukannya lagi setiap kali ada kesempatan, bahkan terkadang aku dipaksanya melayani nafsunya yang besar itu. Ketika dimobil dengannya tidak jarang dia suruh aku mengoralnya, kalaupun tidak, minimal dia mengelus-elus paha mulusku atau meremas dadaku. Pernah malah ketika kedua orang tuaku keluar kota dia ajak aku tidur bersamanya di kamarku. Memang di depan orang tuaku dia bersikap padaku sebagaimana sopir terhadap majikannya, namun begitu jauh dari mereka keadaan menjadi berbalik akulah yang harus melayaninya. Mulanya sih aku memang agak kesal karena sikapnya yang agak kelewatan itu, tapi di lain pihak aku justru menikmatinya.
Tepatnya dua minggu sebelum ebtanas, aku sedang belajar sambil selonjoran bersandar di ujung ranjangku. Ketika itu waktu sudah menunjukkan pukul 23.47, suasananya hening sekali pas untuk menghafal. Tiba-tiba konsentrasiku terputus oleh suara ketukan di pintu. Kupikir itu mamaku yang ingin menengokku, tapi ketika pintu kubuka, jreeenngg….aku tersentak kaget, si Tohir ternyata.
“Ih, ngapain sih Bang malam-malam gini, kalo keliatan papa mama kan gawat tau”
“Anu non, ga bisa tidur nih…mikirin non terus sih, bisa ga non sekarang…udah tiga hari nih ?” katanya dengan mata menatapi tubuhku yang terbungkus gaun tidur pink.
“Aahh…udah ah Bang, saya kan harus belajar udah mau ujian, ga mau sekarang ah !” omelku sambil menutup pintu.
Namun sebelum pintu tertutup dia menahannya dengan kaki, lalu menyelinap masuk dan baru menutup pintu itu dan menguncinya.
“Tenang aja non, semua udah tidur dari tadi kok, tinggal kita duaan aja” katanya menyeringai
“Jangan ngelunjak Bang…sana cepet keluar !” hardikku dengan telunjuk mengarah ke pintu
Bukannya menuruti perintahku dia malah melangkah mendekatiku, tatapan matanya tajam seolah menelanjangiku.
“Bang Tohir….saya bilang keluar…jangan maksa !” bentakku lagi.
“Ayolah Non, cuma sebentar aja kok…abang udah kebelet nih, lagian masa non ga cape belakangan ini belajar melulu sih” ucapnya sambil terus mendekat
Aku terus mundur selangkah demi selangkah menghindarinya, jantungku semakin berdebar-debar seperti mau diperkosa saja rasanya. Akhirnya kakiku terpojok oleh tepi ranjangku hingga aku jatuh terduduk di sana. Kesempatan ini tidak disia-siakan sopirku, dia langsung menerkam dan menindih tubuhku. Aku menjerit tertahan dan meronta-ronta dalam himpitannya. Namun sepertinya reaksiku malah membuatnya semakin bernafsu, dia tertawa-tawa sambil menggerayangi tubuhku. Aku menggeleng kepalaku kesana kemari saat dia hendak menciumku dan menggunakan tangaku untuk menahan laju wajahnya.
“Mmhh…jangan Bang…Citra ga mau !” mohonku.
Aneh memang sebenarnya aku bisa saja berteriak minta tolong, tapi kenapa tidak kulakukan, mungkin aku mulai menikmatinya karena perlakuan seperti ini bukanlah pertama kalinya bagiku, selain itu aku juga tidak ingin ortuku mengetahui skandal-skandalku. Breettt…gaun tidurku robek sedikit di bagian leher karena masih memberontak waktu dia memaksa membukanya. Dia telah berhasil memegangi kedua lenganku dan direntangkannya ke atas kepalaku. Aku sudah benar-benar terkunci, hanya bisa menggelengkan kepalaku, itupun dengan mudah diatasinya, bibirnya yang tebal itu sekarang menempel di bibirku, aku bisa merasakan kumis pendek yang kasar menggesek sekitar bibirku juga deru nafasnya pada wajahku. Kecapaian dan kalah tenaga membuat rontaanku melemah, mau tidak mau aku harus mengikuti nafsunya. Dia merangsangku dengan mengulum bibirku, mataku terpejam menikmati cumbuannya, lidahnya terus mendorong-dorong memaksa ingin masuk ke mulutku. Mulutku pun pelan-pelan mulai terbuka membiarkan lidahnya masuk dan bermain di dalamnya, lidahku secara refleks beradu karena dia selalu menyentil-nyentil lidahku seakan mengajaknya ikut menari. Suara desahan tertahan, deru nafas dan kecipak ludah terdengar jelas olehku.
Mataku yang terpejam terbuka ketika kurasakan tangan kasarnya mengelusi paha mulusku, dan terus mengelus menuju pangkal paha. Jarinya menekan-nekan liang vaginaku dan mengusap-ngusap belahan bibirnya dari luar. Birahiku naik dengan cepatnya, terpancar dari nafasku yang makin tak teratur dan vaginaku yang mulai becek. Tangannya sudah menyusup ke balik celana dalamku, jari-jarinya mengusap-usap permukaannya dan menemukan klitorisku, benda seperti kacang itu dipencet-pencet dan digesekkan dengan jarinya membuatku menggelinjang dan merem-melek menahan geli bercampur nikmat, terlebih lagi jari-jari lainnya menyusup dan menyetuh dinding-dinding dalam liang itu.
“Ooohhh…Non Citra jadi tambah cantik aja kalau lagi konak gini !” ucapnya sambil menatapi wajahku yang merona merah dengan matanya yang sayu karena sudah terangsang berat.
Lalu dia tarik keluar tangannya dari celana dalamku, jari-jarinya belepotan cairan bening dari vaginaku.
“Non cepet banget basahnya ya, liat nih becek gini” katanya memperlihatkan jarinya yang basah di depan wajahku yang lalu dijilatinya.
Kemudian dengan tangan yang satunya dia sibakkan gaun tidurku sehingga payudaraku yang tidak memakai bra terbuka tanpa terhalang apapun. Matanya melotot mengamat-ngamati dan mengelus payudaraku yang berukuran 34B, dengan puting kemerahan serta kulitnya yang putih mulus. Teman-teman cowoku bilang bahwa bentuk dan ukuran payudaraku ideal untuk orang asia, kencang dan tegak seperti punya artis bokep Jepang, bukan seperti punya bule yang terkadang oversize dan turun ke bawah.
“Nnngghhh…bang” desahku dengan mendongak ke belakang merasakan mulutnya memagut payudaraku yang menggemaskan itu.
Mulutnya menjilat, mengisap, dan menggigit pelan putingnya. Sesekali aku bergidik keenakan kalau kumis pendeknya menggesek putingku yang sensitif. Tangan lainnya turut bekerja pada payudaraku yang sebelah dengan melakukan pijatan atau memainkan putingnya sehingga kurasakan kedua benda sensitif itu semakin mengeras. Yang bisa kulakukan hanya mendesah dan meremasi rambutnya yang sedang menyusu.
Puas menyusu dariku, mulutnya perlahan-lahan turun mencium dan menjilati perutku yang rata dan terus berlanjut makin ke bawah sambil tangannya menurunkan celana dalamku. Sambil memeloroti dia mengelusi paha mulusku. Cd itu akhirnya lepas melalui kaki kananku yang dia angkat, setelah itu dia mengulum sejenak jempol kakiku dan juga menjilati kakiku. Darahku semakin bergolak oleh permainannya yang erotis itu. Selanjutnya dia mengangkat kedua kakiku ke bahunya, badanku jari setengah terangkat dengan selangkangan menghadap ke atas. Aku pasrah saja mengikuti posisi yang dia inginkan, pokoknya aku ingin menuntaskan birahiku ini. Tanpa membuang waktu lagi dia melumat kemaluanku dengan rakusnya, lidahnya menyapu seluruh pelosok vaginaku dari bibirnya, klitorisnya, hingga ke dinding di dalamnya, anusku pun tidak luput dari jilatannya. Lidahnya disentil-sentilkan pada klitorisku memberikan sensasi yang luar biasa pada daerah itu. Aku benar-benar tak terkontrol dibuatnya, mataku merem-melek dan berkunang-kunang, syaraf-syaraf vaginaku mengirimkan rangsangan ini ke seluruh tubuh yang membuatku serasa menggigil.
“Ah…aahh…Bang…nngghh….terus !” erangku lebih panjang di puncak kenikmatan, aku meremasi payudaraku sendiri sebagai ekspresi rasa nikmat
Tohir terus menyedot cairan yang keluar dari sana dengan lahapnya. Tubuhku jadi bergetar seperti mau meledak. Kedua belah pahaku semakin erat mengapit kepalanya. Setelah puas menyantap hidangan pembuka berupa cairan cintaku barulah dia turunkan kakiku. Aku sempat beristirahat dengan menunggunya membuka baju, tapi itu tidak lama. Setelah dia membuka baju, dia buka juga dasterku yang sudah tersingkap, kami berdua kini telanjang bulat. Dia membentangkan kedua pahaku dan mengambil posisi berlutut di antaranya. Bibir vaginaku jadi ikut terbuka memancarkan warna merah merekah diantara bulu-bulu hitamnya, siap untuk menyambut yang akan memasukinya. Namun Tohir tidak langsung mencoblosnya, terlebih dulu dia gesek-gesekkan penisnya yang besar itu pada bibirnya untuk memancing birahiku agar naik lagi. Karena sudah tidak sabar ingin segera dicoblos aku meraih batang itu, keras sekali benda itu waktu kugenggam, panjang dan berurat lagi.
“Aaakkhh…!” erangku lirih sambil mengepalkan tangan erat-erat saat penisnya melesak masuk ke dalamku
“Aauuuhhh….!” aku menjerit lebih keras dengan tubuh berkelejotan karena hentakan kerasnya hingga penis itu tertancap seluruhnya pada vaginaku.
Untung saja kamar papa mamaku di lantai dasar dan letaknya cukup jauh dari kamarku, kalau tidak tentu suara-suara aneh di kamarku pasti terdengar oleh mereka, bagaimanapun sopirku ini termasuk nekad berani melakukannya di saat dan tempat seperti ini, tapi justru disinilah sensasinya ngeseks di tempat yang ‘berbahaya’. Dengan gerakan perlahan dia menarik penisnya lalu ditekan ke dalam lagi seakan ingin menikmati dulu gesekan-gesekan pada himpitan lorong sempit yang bergerinjal-gerinjal itu. Aku ikut menggoyangkan pinggul dan memainkan otot vaginaku mengimbangi sodokannya. Responku membuatnya semakin menggila, penisnya semakin lama menyodok semakin kasar saja, kedua gunungku jadi ikut terguncang-guncang dengan kencang.
Kuperhatikan selama menggenjotku otot-otot tubuhnya mengeras, tubuhnya yang hitam kekar bercucuran keringat, sungguh macho sekali, pria sejati yang memberiku kenikmatan sejati. Suara desahanku bercampur baur dengan erangan jantannya dan derit ranjang. Butir-butir keringat nampak di sejukur tubuhku seperti embun, walaupun ruangan ini ber-ac tapi aku merasa panas sekali.
“Uugghh…Non Citra…sayang…kamu emang uenak tenan…oohh…non cewek paling cantik yang pernah abang entotin” Tohir memgumam tak karuan di tengah aktivitasnya.
Dia menurunkan tubuhnya hingga menindihku, kusambut dengan pelukan erat, kedua tungkaiku kulingkarkan di pinggangnya. Dia mendekatkan mulutnya ke leher jenjangku dan memagutnya. Sementara di bawah sana penisnya makin gencar mengaduk-aduk vaginaku, diselingi gerakan berputar yang membuatku serasa diaduk-aduk. Tubuh kami sudah berlumuran keringat yang saling bercampur, akupun semakin erat memeluknya. Aku merintih makin tak karuan menyambut klimaks yang sudah mendekat bagaikan ombak besar yang akan menghantam pesisir pantai.
Namun begitu sudah di ambang klimaks dia menurunkan frekuensi genjotannya. Tanpa melepaskan penisnya, dia bangkit mendudukkan dirinya, maka otomatis aku sekarang diatas pangkuannya. Dengan posisi ini penisnya menancap lebih dalam pada vaginaku, semakin terasa pula otot dan uratnya yang seperti akar beringin itu menggesek dinding kemaluanku. Kembali aku menggoyangkan badanku, kini dengan gerakan naik-turun. Dia merem-melek keenakan dengan perlakuanku, mulutnya sibuk melumat payudaraku kiri dan kanan secara bergantian membuat kedua benda itu penuh bekas gigitan dan air liur. Tangannya terus menjelajahi lekuk-lekuk tubuhku, mengelusi punggung, pantat, dan paha. Tak lama kemudian aku kembali mendekati orgasme, maka kupercepat goyanganku dan mempererat pelukanku. Hingga akhirnya mencapai suatu titik dimana tubuhku mengejang, detak jantung mengencang, dan pandangan agak kabur lalu disusul erangan panjang serta melelehnya cairan hangat dari vaginaku. Saat itu dia gigit putingku dengan cukup keras sehingga gelinjangku makin tak karuan oleh rasa perih bercampur nikmat. Ketika gelombang itu berangsur-angsur berlalu, goyanganku pun makin mereda, tubuhku seperti mati rasa dan roboh ke belakang tapi ditopang dengan lengannya yang kokoh.
Dia membiarkanku berbaring mengumpulkan tenaga sebentar, diambilnya tempat minum di atas meja kecil sebelah ranjangku dan disodorkan ke mulutku. Beberapa teguk air membuatku lebih enakan dan tenagaku mulai pulih berangsur-angsur.
“Udah segar lagi kan Non ? Kita terusin lagi yuk !” sahut Tohir senyum-senyum sambil mulai menggerayangi tubuhku kembali.
“Habis ini udahan yah, takut ketahuan nih” kataku
Kali ini tubuhku dibalikkan dalam posisi menungging, kemudian dia mulai menciumi pantatku. Lidahnya menelusuri vagina dan anusku memberiku sensasi geli. Kemudian aku merasa dia meludahi bagian duburku, ya ketika kulihat ke belakang dia memang sedang membuang ludahnya beberapa kali ke daerah itu, lalu digosok-gosokkan dengan jarinya. Oh…jangan-jangan dia mau main sodomi, aku sudah lemas dulu membayangkan rasa sakitnya ditusuk benda sebesar itu pada daerah situ padahal dia belum juga menusuk. Pertama kali aku melakukan anal sex dengan temanku yang penisnya tidak sebesar Tohir saja sudah sakit banget, apalagi yang sebesar ini, aduh bisa mampus gua pikirku.
Benar saja yang kutakutkan, setelah melicinkan daerah itu dia bangkit dengan tangan kanan membimbing penisnya dan tangan kiri membuka anusku. Aku meronta ingin menolak tapi segera dipegangi olehnya.
“Jangan Bang…jangan disitu, sakit !” mohonku setengah meronta
“Tenang Non, nikmati aja dulu, ntar juga enak kok” katanya dengan santai
Aku merintih sambil menggigit guling menahan rasa perih akibat tusukan benda tumpul pada duburku yang lebih sempit dari vaginaku. Air mataku saja sampai meleleh keluar.
“Aduuhh…udah dong Bang….Citra ga tahan” rintihku yang tidak dihiraukannya
“Uuhh…sempit banget nih” dia mengomentariku dengan wajah meringis menahan nikmat.
Setelah beberapa saat menarik dan mendorong akhirnya mentok juga penisnya. Dia diamkan sebentar penisnya disana untuk beradaptasi sekalian menikmati jepitannya. Kesempatan ini juga kupakai untuk membiasakan diri dan mengambil nafas.
Aku menjerit kecil saat dia mulai menghujamkan penisnya. Secara bertahap sodokannya bertambah kencang dan kasar sehingga tubuhku pun ikut terhentak-hentak. Tangannya meraih kedua payudaraku dan diremas-remasnya dengan brutal. Keringat dan air mataku bercucuran akibat sensasi nikmat di tengah-tengah rasa perih dan ngilu, aku menangis bukan karena sedih, juga bukan karena benci, tapi karena rasa sakit bercampur nikmat. Rasa sakit itu kurasakan terutama pada dubur dan payudara, aku mengaduh setiap kali dia mengirim hentakan dan remasan keras, namun aku juga tidak rela dia menyudahinya. Terkadang aku harus menggigit bibir atau bantak untuk meredam jeritanku agar tidak keluar sampai ke bawah sana. Akhirnya ada sesuatu perasaan nikmat mengaliri tubuhku yang kuekspresikan dengan erangan panjang, ya aku mengalami orgasme panjang dengan cara kasar seperti ini, tubuhku menegang beberapa saat lamanya hingga akhirnya lemas seperti tak bertulang. Tohir sendiri menyusulku tak lama kemudian, dia menggeram dan makin mempercepat genjotannya. Kemudian dengan nafas masih memburu dia mencabut penisnya dariku dan membalikkan tubuhku. Spermanya muncrat dengan derasnya dan berceceran di sekujur dada dan perutku, hangat dan kental dengan baunya yang khas.
Tubuh kami tergolek lemas bersebelahan. Aku memejamkan mata dan mengatur nafas sambil merenungkan dalam-dalam kegilaan yang baru saja kami lakukan, sebuah hubungan terlarang antara seorang gadis dari keluarga kaya dan terpelajar yang cantik dan terawat dengan sopirnya sendiri yang kasar dan berbeda kelas sosial. Hari-hari berikutnya aku jadi semakin kecanduan seks, terutama seks liar seperti ini, dimana tubuhku dipakai orang-orang kasar seperti Tohir, dari situlah aku merasakan sensasinya. Sebenarnya aku pernah ingin berhenti tetapi aku tidak bisa meredam libidoku yang tinggi, jadi ya kujalani saja apa adanya. Untuk mengimbanginya aku rutin merawat diriku sendiri dengan fitness, olahraga, mandi susu, sauna, juga mengecek jadwal suburku secara teratur. Dua bulan ke depan Tohir terus memperlakukanku seperti budak seksnya sampai akhirnya dia mengundurkan diri untuk menemani istrinya yang menjadi TKW di Timur Tengah. Lega juga aku bisa lepas dari cengkeramannya, tapi terkadang aku merasa rindu akan keperkasaannya, dan hal ini lah yang mendorongku untuk mencoba berbagai jenis penis hingga kini.
Diposkan oleh khey di 00:01 Biografi Sexual Label: Daun Muda 0 komentar
Namaku Marga Firliany P. Teman-temanku memanggilku Marga. Atau kalo lagi gaul biasa dipanggil Maggie, biar lebih ngegaya. Usia ada di mid twenty. Body nggak sexy-sexy amat: 165 cm / 55 kg, rambut sebahu. Ukuran dada-pinggul? Sampe saat ini biarlah cowok saya (dan temen deket yang nanti saya ceritain) yang tahu.
Yang mau saya bagi untuk teman-teman adalah pengalaman saya yang paling pribadi, semacem cerita biografi sexual saya, kegatelan-kegatelan saya, dan kegenitan masa ABG saya (dan beberapa rekan gang cewek saya). Tentu saja banyak detail yang sudah terlupakan, maklum sudah bertahun-tahun yang lampau.
Semuanya berawal di th. 1995, saat saya naik kelas 2 SMA di kota S, saat saya berjumpa dengan sahabat-sahabat (Aluh yang paling sexy dan paling nekat, Anik yang cuek, dan Ririn yang pemalu). Kami berempat kebetulan memiliki keingintahuan dan kegatelan yang sama tentang masalah hubungan pria dan wanita. Kami mulai sadar bahwa cowok-cowok mengarahkan pandangan kepada kami, dan kami menyukai hal tersebut. Sering kali kami saling bercerita bagaimana si A mencuri-curi pandang pinggul Aluh, atau si B yang menjulurkan lehernya berusaha mengintip belahan dadaku saat aku membungkuk untuk mengambil bolpoin jatuh, atau Ririn yang diintip ketiaknya waktu membenahi ikat rambutnya. Merupakan kebanggaan jika ada cowok yang difavoritkan di kelas kami mencuri pandang ke arah kami.
Kadang kami juga suka memancing perhatian, baik dengan berbusana seksi atau bertingkah laku menggoda. Misalnya menggunakan rok ketat dari bahan kaus yang mencetak pantat dengan jelas. Atau menggeliat dengan menarik tangan ke atas dan menekuk punggung untuk sekaligus memamerkan lekukan pantat dan payudara.
Salah satu kesukaan kami adalah acara ganti baju sebelum dan sesudah olahraga. Beberapa kali, tentu saja dengan mengunci pintu kelas sebelumnya, kami berempat dan beberapa cewek lain, nekat ganti baju di kelas. Satu persatu seragam kami berlolosan hingga tinggal bra dan celana dalam, sebelum berganti pakaian olah raga. Kami saling memperhatikan dan memperbandingkan kehalusan kulit, memperbincangkan model bra transparan yang dipakai si D, atau celana dalam Winnie the Pooh nya si Y. Dua tiga kali kejadian ada cowok yang mencuri lihat lewat lubang kunci, yang tentu saja kami tahu melalui bayang-bayangnya di celah bawah pintu. Namun kami cuek saja, berpura-pura tidak terjadi sesuatu. Malahan beberapa dari kami (termasuk saya) secara provokatif berpura-pura mengobrol sambil duduk di atas bangku, sambil membiarkan si pengintip menikmati tubuh kami. Bahkan pernah sekali saya dan Aluh pernah sengaja mencopot bra, lalu mengoles krim pelembap di dada, sambil sesekali melirik ke arah pintu berdoa semoga cowok itu masih di situ. Temen-temen cewek lain tertawa cekikikan sambil memuji kenekatan kami. Dan itu, pertama kalinya di kelas kami ada adegan seperti itu. Dan setelah itu beberapa teman cewek mulai berani meniru melepas bra di depan teman cewek yang lain, meski belum sampai taraf kenekatan Aluh dan saya.
Meski pernah mempertontonkan tubuh dan sering berakting seksi, kami berusaha untuk tidak terkesan murahan. Kami dengan cerdiknya memancing cowok untuk melirik dan menikmati indahnya lekuk tubuh kami, tanpa bermaksud menantang mereka. Pergaulan sehari-hari berjalan seperti biasa. Pancingan-pancingan omongan dari cowok nekat jelas nggak kami tanggapin. Prinsipnya, kagumilah kami. Lebih dari itu, no way.
Kegatelan kami semakin memperoleh penyalurannya di semester 4. Diawali dari Anik yang memperoleh buku porno dari seorang teman cowok, yang segera beredar di antara kami. Masih teringat jelas bagaimana sang tokoh merendam 'barang'nya dengan teh basi setiap pagi sore untuk memperkokoh ototnya, bagaimana sang cewek tokoh utama kesakitan dan kemudian menikmati diperawani, bagaimana sang tokoh cowok menggoda dan menyetubuhi tetangganya, dan seterusnya. Beberapa kali kami mendiskusikan cerita itu. Tiap kata dan kalimat di buku itu membuat kami semakin penasaran.
Pada suatu hari, Anik kembali membikin 'ulah' dengan menawari tontonan vcd porno. Katanya sih dia ambil dari kamar kakaknya yang udah kuliah. Berhubung kami masuk siang, kami punya banyak waktu buat nonton di pagi hari. Kebetulan bapak ibu Anik bekerja, jadi kami tinggal atur waktu pas kakaknya kuliah. Dan di suatu hari Jumat pagi, kami berempat untuk pertama kalinya menonton vcd porno, pertama kali kami melihat penis menembus vagina, pertama kali melihat cewek mengulum penis, bagaimana clitoris digelitik dengan jari atau lidah, pertama kali melihat indahnya penis meludahkan cairan putih kental. Dan reaksi kami... awalnya terpana, terpaku, tenggorokan kering, dan kemudian cekikikan, dan saling
berkomentar seperti "Gimana ya rasanya?" (waktu adegan oral atau adegan cowok menebar benihnya di mulut pasangannya). "Wii... banyaknya..." atau "Enak ya, mas?" (adegan keluarnya air mani), "Mmm... pengeeen..." (adegan cewek orgasme), "Ayoo... tembak, mas..." (adegan cowok mo ngeluarin benihnya).
Dan itu adalah bekal saya untuk mengexplorasi tubuh saya sendiri. Di malam hari, setelah belajar, saya belajar untuk menyentuh tubuh saya, merangsang puting susu berdiri dengan rabaan ringan, cubitan lembut, atau dengan sentuhan ujung jari yang dibasahi dengan air ludah. Kemudian mencari-cari titik-titik di sekitar paha yang membuat 'greng' bila disentuh, menikmati gesekan pantat dan bantal, mempertemukan paha dan guling, meremas pantat sendiri. Dan tak terlewatkan, sentuhan di daerah kewanitaan.
Belaian di bibir luar, sentuhan ringan di klitoris, pelan-pelan membelai seputar liang persetubuhan, sambil berhati-hati untuk tak masuk terlalu dalam agar keperawanan tetap utuh. Mmmmh... orgasme-orgasme pertamaku. Bagaimana otot-otot daerah paha dan pinggul secara tiba-tiba terasa menegang, rasa lemas itu, rasanya takkan terlupakan. Hari-hari berikutnya aku belajar bahwa sentuhan di puting akan membuat orgasme makin kuat, bahwa orgasme dengan posisi terlentang sambil meregang punggung atau mengangkat kaki terasa lebih nikmat, bahwa dengan gesekan guling orgasme bisa didapat. Posisi tengkurap, terlentang, miring, duduk di kursi, bahkan berdiri sudah pernah kucoba. Telapak tangan, ujung jari, guling, bantal, kain lembut licin (semacam satin atau sutra), mug, atau es batu, pernah mengelus puting, membelai pinggang, menggelitik pantat, dan menyentuh pusat kenikmatanku. Kupelajari juga kalo benda dingin lebih dapat membuat syaraf kenikmatanku lebih terbuka. Pengalaman menarik ini tentu saja kubagi dengan gank-ku. Anik dan Ririn cuma berani pakai guling. Aluh, yang memiliki kegatelan sama denganku, menganjurkan Anik dan Ririn untuk belajar menyentuh daerah kewanitaannya. Dan tanpa basa-basi, Aluh mengajak kami berempat untuk melakukan pesta 'self service'. Acara direncanakan Sabtu pagi, di rumah Anik.
Sabtu pagi kami berempat udah ada di rumah Anik sekitar jam 7 pagi. Sebentar kemudian, mas K (kakak Anik) pergi, katanya mo maen tenis. Setelah itu, Anik menyiapkan kamarnya buat acara "have fun" kami berempat. Ririn bilang kalo ia sedikit gemetaran. Sementara Anik sibuk mengecek kunci pintu, menjaga agar pembantu tidak masuk sembarangan. Atas usul Anik, kami saling membuka baju satu sama lain sambil membayangkan cowok favorit kami yang melakukannya. Aluh mulai dengan melucuti baju, rok, dan bra Ririn, sementara saya dan Anik cekikikan menonton. Nampak sekali kalo Ririn gemetar, sentuhan nakal Aluh di puting membuat Ririn beringsut mundur, lalu menolak untuk dilepas celana dalamnya. Lalu aku dapat giliran ditelanjangi oleh Anik. Cuek saja, sambil memejamkan mata, aku nikmati sentuhan jari Anik di puting, pinggang, lalu pantat. Setelah itu giliran Anik 'digarap' Aluh, yang dengan berani mengelus pangkal paha
Anik. Terakhir Aluh yang kutelanjangi, lalu kubelai putingnya yang mulai berdiri, kucubit lembut putingnya, kuremas pantatnya. Pokoknya semua jenis sentuhan yang pernah kurasakan kupraktikkan ke tubuh Aluh, yang nampaknya menyukainya. Aluh sempat memintaku untuk menyentuh kewanitaannya. Namun
karena risih, kutolak permintaannya. Berikutnya kami berempat masing-masing mencari posisi yang enak, kemudian terbang ke alam khayalan. Setelah melewati puncak, kulayangkan pandangan ke Aluh, Ririn, dan Anik. Ternyata aku termasuk paling cepat mencapai klimaks, sehingga aku sempat melihat gaya sahabat-sahabatku merangsang diri. Satu persatu mereka mencapai puncak dengan gayanya sendiri-sendiri. Aluh terlentang, tangan kanan di pangkal paha tangan kiri mengusap dada. Ririn telungkup menjepit bantal. Sementara Anik duduk bersandar di tembok dengan kaki dilipat merangsang pangkal pahanya dengan kedua tangan.
Setelah semua 'sadar', kembali kami saling bercerita kenikmatan kami, saling berbagi teknik belaian dan informasi area 'greng', dan tentu saja, saling becanda seperti biasanya.
Tiba-tiba terdengar suara gerbang dibuka. Kami mengintip melalui jendela. Ternyata mobil kakak Anik (mas K) masuk garasi. Sejenak kami kebingungan, namun Anik langsung menutup gordin. Jadi kami nggak usah buru-buru berpakaian.
Sekonyong-konyong Aluh punya ide gila. Teringat waktu mengekspos dada di kelas, Aluh usul untuk bikin acara semacem itu dengan sasaran kakaknya Anik. Aku langsung setuju. Keinginan untuk dinikmati dan dikagumi muncul kembali dalam dadaku. Anik setuju dengan catatan dia nggak mau telanjang bulat. Ririn setuju dengan syarat yang sama. Kalo aku, justru pengen nunjukin miss V-ku, apalagi kepada cowok sekeren kakaknya Anik. Lalu kami ngebahas gimana pelaksanaannya. Kata Anik, setiap Sabtu kakaknya akan keluar sekitar jam 7 pagi buat latihan tenis, terus pulang sekitar jam 9 pagi. Karena kamar Anik di tepi jendela samping dekat garasi, kami punya kesempatan pamer pas mas K lewat jendela habis masukin mobil ke garasi. Rencananya, jendela dibuka, tapi gordin ditutup dengan disisakan celah di tepi jendela buat ngintip. Posisi juga udah diatur, Aluh di atas ranjang. Aku di karpet di bawah, bersama Anik. Ririn duduk di
kursi belajar, membelakangi jendela. Dia sempat protes, entar nggak bisa
liat expresi mas K, dong. pemecahannya gampang, taruh cermin di atas meja
belajar, biar bisa liat mas K. Di karpet juga ditaruh satu cermin, kalo-kalo aku ato Anik tiba-tiba malu trus pengen membelakangi jendela. Sebelum pulang, Anik usul agar kami bawa kosmetik buat dandan sedikit, biar tambah cakep. Aluh dan aku sepakat untuk mencukur miss V sehari sebelumnya, agar lebih keren dan bisa kelihatan lebih jelas.
Dan hari Sabtu berikutnya, jam 7 pagi kami udah standby di rumah Anik. Kali ini agak lain. Semua terlihat nervous. Ririn terlihat pucat, Anik juga. Tanganku gemetaran. Maklum, ini pertama kalinya daerah paling pribadi kami berempat akan dilihat seorang pria. Cuma Aluh yang santai. Dia juga yang ngajakin kami berempat untuk mandi bareng biar fresh dan keliatan seger. Jadilah kami mandi bareng. Ternyata bukan cuma aku dan Aluh yang mencukur bulu miss V, Ririn dan Anik juga, padahal mereka rencana semula mereka nggak mau telanjang. Malu-malu, Ririn bilang kalo aja berubah pikiran pengen pamer, 'kan keren. Anik idem. Abis mandi kami langsung dandan seperlunya, biar tambah cakep.
Jam 8 lewat udah siap. Kami berempat cuma pake baju atas plus celana dalam, rok dan bra ditinggal. Anik dan Ririn pake G string, biar bisa pamer pantat tanpa melepas celana. Aku dan Aluh manas-manasin biar mereka mau copot celana juga. Entar nyesel lho. Jawabannya nyantai: entar deh gimana. Trus nungguin. Anik membuka jendela, terus menutup gordyn, tak lupa menyalakan semua lampu yang ada. Atas usul Anik, sambil nunggu, kami mulai merangsang diri untuk pemanasan. Sesekali kami bergantian melongok ke jendela, mengecek apa "calon penonton" sudah datang.
Jam 9 kurang sedikit terdengar suara pintu gerbang dibuka. Aku dan Aluh melongok ke jendela, mastiin mas K yang datang. Ternyata bener. Aku buka gordyn sekitar 20 senti-an, trus lepas celana dalam dan melepas semua kancing baju, lalu baring-baring di karpet. Aluh udah telanjang bulat di atas ranjang sambil mengusap-usap putingnya. Anik dan Ririn juga udah mulai. Aku baring-baring santai sambil pelan-pelan membelai putingku. Sesaat kemudian, mas K lewat dan, pas sekali, menoleh ke arah kamar Anik. Aku pura-pura memejamkan mata, trus asyik dengan putingku. Pelan-pelan tanganku turun ke daerah paha. Mataku yang terpejam kubuka kecil, mau liat reaksi mas K. Ternyata dia lagi liat ke arah Aluh. Ah, sial bener. Saat ujung jariku menyentuh clitorisku, secara refleks aku mengerang, ternyata menarik perhatian mas K. Dan... dia melihatku, tepat saat aku membuka lebar kedua kakiku. Aku tambah semangat. Dadaku berdegup kuat sekali. Pelan-pelan kutekuk kedua kakiku, lalu kuangkat pinggulku, agar miss V ku dapat dilihat lebih jelas. Aku bersyukur dapat posisi di bawah, dekat jendela karena mas K dapat langsung melihat ke arahku. Aku naik turunkan pinggulku, sambil sesekali memicingkan mata mengintip mas K yang nampak sekali menyukai show ku. Dan acara itu ditutup dengan orgasme yang nggak akan kulupakan seumur hidupku: orgasme pertamaku didepan seorang pria!! Saat kubuka mataku, tanpa sengaja tepat saat mas K melihat ke arahku. Mas K tersenyum dan mengacungkan jempolnya ke arahku. Wow... dia suka. Meski dalam hati aku merasa lega dan bangga, namun aku pura-pura tidak melihat. Aku pelan-pelan mengancingkan bajuku. Kedua kakiku masih kubiarkan terentang lebar, sambil berharap semoga mas K melihat ke arah bagian tubuhku yang paling pribadi.
Kulayangkan pandangan ke seputaran kamar. Ternyata, lagi-lagi aku yang pertama mencapai puncak. Tak lama menyusul Anik dengan posisi terlentang dan kedua kaki diangkat ke dinding. Aluh berikutnya, terlentang di atas ranjang, kedua kaki diangkat. Dan terakhir Ririn, si pemalu, yang dengan berani melorotkan celananya sampai sebatas paha dan membungkuk ke arah meja. Miss-V nya mengintip di antara sepasang pantatnya yang putih. Keliatan juga dia terus memandang ke arah cermin di atas meja, memperhatikan mas K.
Setelah semua mencapai puncak, kulirik jendela, mas K udah nggak keliatan lagi. Aku tersenyum ke arah Anik, lalu ke Ririn, mengacungkan jempol tanda sukses. Aluh tersenyum mantap, berbisik "sukses!".
Tiba-tiba terdengar bunyi berisik dari halaman. Kami berempat melongok ke jendela. Ternyata mas K jatuh tersandung pot bunga. Kami berempat tertawa cekikikan, yang membuat mas K menoleh ke arah kami. Secara reflek kami berempat menutup dada dengan tangan. Tapi mas K tersenyum ke arah kami, trus bilang percuma kami nutupin dada, soalnya dia tadi udah sempat lihat. Abis gitu dia minta maaf, katanya nggak sengaja liat acara kami. Bagaimanapun juga, mas K bilang kalo tubuh kami keliatan seger dan menggemaskan. Trus dia permisi masuk rumah. Kami sekali lagi kami berempat saling pandang dan tersenyum lega. Sukses. Apa lagi? orgasme udah dapat, pujian dari kakaknya Anik juga diperoleh.
Nggak seberapa lama mas K ngetuk pintu kamarnya Anik. Kami saling pandang. Mau apa? Buru-buru kami pake baju seadanya. Setelah dibukain pintu, mas K nawarin vcd porno punya dia. Katanya biar kami tahu tubuh cowok. Kami ketawa, trus bilang kalo Anik udah pernah ambil vcd itu dari kamarnya mas K. Aku tambahin, kalo udah pernah, yang belum itu aslinya. Enggak taunya mas K nanggapin serius, dia mau bantu kalo kami pengen liat cowok telanjang. Kami cuma ketawa cekikikan, nggak berani mutusin. Mas K bilang kami boleh mutusin kapan aja, lalu dia pergi ke kamarnya. Trus kami tutup pintu kamar, ngebahas tawaran mas K. Anik nggak setuju kakaknya jadi obyek sexual. Aku bilang nggak apa-apa, kami sama-sama saling lihat, jadi impas. Lagipula kakaknya kan keren, siapa tau aku, Aluh, atau Ririn entar bisa jadi pacarnya. Aluh dan Ririn setuju
pendapatku. Jadilah. Aluh jadi juru bicara. Kami rame-rame ke kamarnya, lalu minta mas K buat njalanin tawarannya tadi. Dia tertawa lalu bilang okey, sambil minta waktu buat mandi dulu, soalnya keringatan abis maen tenis. Mas K mempersilakan kami masuk ke kamarnya, biar lebih enak, katanya.
Kami berempat duduk santai, nungguin mas K mandi. Kami ngobrolin show kami yang sukses tadi. Ririn banyak digojlok karena hari ini pertama kali dia mau menunjukkan miss V nya, bahkan dua kali, waktu mandi dan show. Aluh sesekali mengintip ke kamar mandi dan berkomentar wow keren... Abis mandi, mas K keluar dengan lilitan handuk di pinggangnya, rambutnya basah. Abis gitu dia duduk di karpet, ngajakin kami duduk di sekitarnya. Lalu dia cerita segala macam tentang cowok. Mulai dari apa yang disukai tentang cewek, apa yang diliat, kami jadi tau kalo cowok itu suka yang bikin penasaran, kemampuan ejakulasi maksimal seorang cowok, bagaimana membelai daerah paha dan bokong cowok untuk membuat ejakulasi makin kuat, supaya tidak tersedak kami harus menaruh lidah di ujung penis saat ia mau ejakulasi, dll.
Abis gitu dia nawarin kami untuk menyentuh tubuhnya. Mas K trus nyuruh kami bergantian meraba dada dan punggungya. Setelah kami semua dapat giliran, suasana agak cair. Kami mulai bisa cekikikan lagi. Terus Ririn tanya, boleh lihat 'itunya' mas? Mas K melepaskan handuknya, lalu membelakangi kami. Pelan-pelan dia menurunkan celana dalamnya, lalu berbalik ke arah kami. Dan... wow... pengalaman pertama melihat cowok telanjang secara langsung. Dadaku berdegup kencang. Tenggorokan langsung terasa kering. Keindahan otot tubuhnya, pantat yang kencang, warna pink bagian 'kepala' penis. Tak akan bisa terlupakan. Ririn pura-pura tidak melihat namun sesekali mencuri pandang, Anik cuek aja melihat kakaknya.
Abis gitu mas K ngajarin caranya bikin cowok tegang anunya. Mas K meminta kami untuk membelai itunya. Langsung aja itunya mas K berdiri. Kami pun cekikikan kembali. Berikutnya kami diajarin ciuman, french kiss, necking, lidah, dll. Kami bergantian ditraining mas K, kecuali Anik, cuman bisa liat aja. Abis ciuman kami ditunjukin gimana rasanya diraba-raba oleh cowok. Prakteknya, kami diminta mas K menghadap tembok seperti penjahat diperiksa polisi di film-film. Aku dengan senang hati minta giliran pertama. Mas K menyarankan untuk melepas baju seminim mungkin. Aluh, Ririn, dan Anik memberi semangat. Pelan-pelan kulepas penutup tubuhku satu persatu, tanpa ada yang tersisa. Lalu aku berbalik menghadap tembok dan menyandarkan kedua telapak tanganku ke tembok. Tangan mas K mulai menggerayangi rambut, pundak, punggung, puting, pinggang, pantat, paha, kaki, termasuk daerah kewanitaanku. Kemudian aku disuruh duduk di kursi, lalu... oh my God... mas K menggelitik daerah kewanitaanku dengan lidahnya! Tak tahan, aku orgasme dengan suksesnya. Kakiku sampai gemetaran merasakan nikmatnya. Mas K lalu bertanya apa ini pengalaman pertama diraba cowok? Malu-malu aku mengakuinya. "Kirain udah biasa, habis shownya tadi hot bener". kami cuma cekikikan. Satu persatu semuanya dapat giliran, termasuk Anik. Satu persatu, kami diantar mas K ke puncak birahi. Seolah tahu kalo kami suka dipuji, Mas K mengomentari keindahan tubuh kami. Katanya bokongku paling bagus, montok, kenyal, dengan kulit halus dan lembut. Dia juga bilang kalo aku beruntung karena gampang terangsang dan
cepat orgasme. Payudara Anik paling sexy, putingnya yang tegak amat menggoda. Kaki Aluh panjang, mulus, dan indah, serta proporsi tubuh paling seimbang. Dan yang paling senang adalah Ririn, yang selain dibilang mas K paling manis di antara kami berempat, juga dipuji miss V-nya paling rapat, montok, dan menggemaskan. Aluh, aku, dan Anik sedikit iri dengan keberuntungan teman kami yang pemalu ini. Sementara Ririn sedikit tersipu namun kelihatan kalo dia menyukai pujian mas K.
Abis itu, Aluh minta mas K buat nunjukin air maninya. Ia ketawa, trus bilang kalian aja yang ngeluarin, sambil ngajarin kami metode untuk memaksa air mani keluar, dengan tangan atau mulut. Kata mas K, kami cuma dapat mencoba sebentar-sebentar, soalnya kalo udah terlanjur ejakulasi pasti lemes. Lalu mas K duduk di kursi. Aluh langsung minta giliran pertama. Ia berlutut di depan mas K, langsung mengulum itunya mas K. Lewat 10 menit, mas K minta berhenti, hampir keluar katanya. Aluh cuek dan meneruskan, tapi kami bertiga protes, takut nggak kebagian. Trus istirahat sejenak. Setelah itu giliran Anik, cuma pakai tangan. Trus
Ririn, juga cuma pake tangan. Aku dapat giliran terakhir. Berlutut di antara kedua pahanya, aku mulai dengan membelai dan memelintir pelan-pelan. Mas K memejamkan matanya, keenakan. Kurasakan otot itunya mas K menggelitik telapak tanganku. Mas K bilang, diemut dong. Karena ragu-ragu, aku cuma berani mengecup kepalanya saja. Rasanya asin. Beberapa saat, mas K bilang mau keluar lagi. Aku cuek aja. Kugenggam itunya erat-erat dan kunaik-turunkan tanganku. Dan... kurasakan ada sesuatu yang bergerak cepat di saluran bagian bawah penis, dan... crut... cairan putih kental melejit beberapa kali dari ujung penisnya. Yang pertama menembak dadaku. Pinggul mas K terangkat. Yang kedua, saking kerasnya, mengarah ke bibirku Mmm... terasa asin. Mas K terpejam, terlihat keenakan. Setelah selesai puncaknya, dia tersenyum dan bilang terima kasih dengan lembut. Lalu mengambil tisu untuk mengelap dadaku dan bibirku yang belepotan benihnya.
Lalu mas K nawarin untuk ngajarin kami bersetubuh, kalo kami berminat. Kami cuma celingukan. Ririn trus tanya apa mahkota kami masih utuh jika udah pernah digituin. Katanya mas K, bisa ya bisa enggak. Aluh yang biasanya nekat kali ini juga nggak berani mutusin. Kata mas K, kalo kami udah siap, dia bisa bantu kapan aja. Abis gitu mas K bilang mo istirahat soalnya capek.
Di kamar Anik, kami ngebahas pengalaman pertama kami tadi. Rame banget. Kataku, enak Anik dong, serumah sama mas K. Anik bilang, "Husy! dia kan kakak, paling cuma raba-raba ajah." Langsung aja aku, Aluh, dan Ririn bilang, "Huuu. itu 'kan enak juga!" Ririn, dengan malu-malu, tanya apa mas K udah punya pacar. Kalo belum, mau jadi pacarnya. Aku nyautin, ijin dulu sama aku, aku udah pernah ngeluarin benihnya dan bikin dia orgasme, jadi mestinya dapat prioritas. Aluh langsung protes, soalnya dia yang tadi minta mas K nunjukin benihnya. Sementara Ririn dengan optimis bilang mas K pasti suka sama dia karena dia paling manis dan miss V nya paling menggemaskan di antara kami berempat. Rame lah pokoknya. Akhirnya kami janjian kalo kami nggak bakalan memancing-mancing mas K untuk dijadiin pacar, kecuali dia yang meminta sendiri.
Sahabat-sahabatku juga pada bertanya, gimana sih rasa cairan benih mas K? Gimana rasanya membikin cowok orgasme? Aku tersenyum, trus bilang minggu depan atau besok 'kan bisa coba sendiri, tinggal janjian sama mas K. Dalam hatiku aku berkata yang ini biarlah untukku, akan kusimpan sendiri gurihnya rasa benihnya, rasa bangga mengantar cowok ke puncak kenikmatan, dan tatapan lembut mas K saat mengucap terima kasih.
"Kegilaan" kami berempat ternyata tidak membuat kami terhanyut. Buktinya kami masih bisa mempertahankan mahkota kami sampai lulus SMA. Setelah itu Ririn dan Anik melanjutkan kuliah di kota yang sama. Aku dan Aluh melanjutkan kuliah di kota M, dan kadang melanjutkan penyaluran bakat genit kami berdua.
Diposkan oleh loversdee di 00:01 Bocah Kelas 5 SD VS Gadis SMA Label: Daun Muda 0 komentar
Cerita ini bermula dari waktu saya masih berumur kurang lebih 10 sampai 13 tahun. Persisnya saya sudah lupa. Waktu itu saya mempunyai teman bernama Alex. Alex tinggal dengan keluarganya tidak jauh dari tempat saya tinggal. Alex mempunyai seorang kakak perempuan bernama Mona. Umurnya 4-5 tahun lebih tua dari kami, jadi waktu itu saya dan Alex masih SD kelas 5, sedangkan dia sudah SMA.
Mona ini orangnya seksi sekali. Bukan berarti dia sering pakai baju seksi atau bicara yang nyerempet-nyerempet hal begituan, tapi tidak tahu kenapa kalau saya sedang berada dalam satu ruangan dengan dia, selalu pikiran saya membayangkan hal-hal yang erotik tentang dia yang saya tidak pernah terpikirkan sama wanita lain.
Tubuhnya sebetulnya biasa-biasa saja, tidak terlalu tinggi, tapi proporsional. Dan kalau orang sekarang bilang, body-nya bahenol dan tetap jelas lekuk-lekuk tubuhnya tampak bila dia berpakaian. Rambutnya panjang sebahu dengan payudara yang sedikit lebih besar dari rata-rata, dan mengacung ke atas.
Suatu ketika saya sedang main ke rumah Alex, Ayah Mona sedang membetulkan mobilnya di kebun depan rumah Mona. Kami semua berada di situ melihat ke dalam mesin mobil tersebut. Saya berdiri persis kebetulan di sebelah Mona. Dia berada di sebelah kanan saya. Pada waktu itu Mona memakai baju jenis baju tidur, berbentuk celana pendek dan baju atasan. Warnanya biru muda sekali sampai hampir putih dengan gambar hiasan bunga-bunga kecil yang juga berwarna biru muda.
Lengan bajunya lengan buntung, dan pas di pinggir lengan bajunya di hiasi renda-renda berwarna putih manis. Bajunya karena itu pakaian tidur jadi bentuknya longgar dan lepas di bagian pinggangnya. Bagian bawahnya berupa celana pendek longgar juga, sewarna dengan bagian atasnya dengan bahan yang sama.
Semua melihat ke dalam mesin mobil sehingga tidak ada yang melihat ke arah saya. Pada saat itu lah saya melirik ke arah Mona dan melihat payudara Mona dari celah bawah ketiaknya. Perlu diingat bahwa tinggi badan saya pada umur itu persis sepayudara Mona. Dia tidak menggunakan BH waktu itu. Puting susunya yang coklat dan mengacung kelihatan dengan jelas dari celah itu karena potongan lengan bajunya yang kendor. Hampir seluruh payudara Mona yang sebelah kiri dapat kelihatan seluruhnya. Tentu saja dia tidak sadar akan hal itu.
Suatu ketika ada juga saat dimana kami sedang bersama-sama melihat TV di ruang tamu. Saya duduk di sofa untuk satu orang yang menghadap langsung ke TV. Dan Mona duduk di sofa panjang di bagian sebelah kiri dari TV di depan kiri saya. Saya dapat langsung melihat TV, tapi untuk orang yang duduk di sofa panjang itu harus memutar badannya ke kiri untuk melihat TV, karena sofa panjang tersebut menghadap ke arah lain.
Mona akhirnya memutuskan untuk berbaring telungkup sambil melihat TV karena dalam posisi tersebut lebih mudah. Dia memakai baju tidur berupa kain sejenis sutera putih yang bahannya sangat lemas, sehingga selalu mengikuti lekuk tubuhnya. Baju tidur ini begitu pendek sehingga hanya cukup untuk menutupi pantat Mona. Bagian atasnya begitu kendor sehingga setiap kali tali bahunya selalu jatuh ke lengan Mona dan dia harus berulang-ulang membetulkannya.
Dalam posisi telungkup begitu baju tidurnya pun tersingkap sedikit ke atas dan menampakkan vagina Mona dari belakang. Kebetulan saya duduk di bagian yang lebih ke belakang dari pada Mona, jadi saya dapat melihat langsung dengan bebasnya. Semakin dia bergerak, semakin bajunya tersingkap ke atas pinggulnya. Mona pada saat itu tidak memakai pakaian dalam sama sekali, karena kebetulan rumah sedang sepi dan sebetulnya itu waktu tidur siang.
Kadang-kadang pahanya merenggang dan vaginanya lebih jelas kelihatan lagi. Mona agaknya tidak perduli kalau saat itu saya sedang berada di situ juga. Sesekali dia bangun untuk ke dapur mengambil minum, dan sekali ini tali bajunya turun lagi ke lengannya dan menampakkan sebagian payudara kiri Mona. Kali ini dia tidak membetulkannya dan berjalan terus ke arah dapur.
Karena banyak bergerak dan membungkuk untuk mengambil sesuatu di dapur, akhirnya payudara kirinya betul-betul tumpah keluar dan betul-betul kelihatan seluruhnya. Sambil berjalan balik dari dapur, Mona tidak kelihatan perduli dan membiarkan payudara kirinya tetap tergantung bebas. Sesekali dia betulkan, tapi karena memang baju tidurnya yang belahan dadanya terlalu rendah, akhirnya turun lagi dan turun lagi. Dan setiap kali payudaranya selalu meledak keluar dari balik bajunya, kalau tidak yang sebelah kanan yang sebelah kiri. Mona tetap kelihatan seperti tidak terjadi apa-apa, walaupun satu payudara terbuka bebas seperti itu.
Mona kembali berbaring telungkup di sofa panjang melihat ke arah TV. Sekarang payudara kanannya yang tergantung bebas tanpa penutup. Setelah beberapa lama dan menggeser-geser posisinya di atas sofa, sekarang baju tidurnya sudah tidak rapi dan terangkat sampai ke pinggulnya lagi. Karena posisi pahanya yang sekarang tertutup, saya hanya dapat melihat sebagian bawah pantat Mona yang mulus dan sexy.
Mona menggeser posisinya lagi, dan sekarang tali baju yang sebelah kiri turun. Sekarang kedua payudaranya bebas menggantung di tempatnya tanpa penutup. Dari posisi saya tentunya hanya dapat melihat yang bagian kanannya karena saya duduk di bagian kanan. Mona balik lagi ke dapur untuk yang kesekian kalinya mengambil minum dan tetap membiarkan payudaranya terbuka dengan bebas. Dan balik lagi telungkup melihat TV.
Saya mencoba mengajaknya mengobrol dalam posisi itu. Tentu saja tidak mungkin karena dia menghadap ke arah TV. Pertama-tama dia ketahuan sedang malas diajak ngobrol dan hanya terlihat ingin melihat TV. Karena saya tetap bertanya-tanya ini itu ke dia, akhirnya dia pun mulai menanggapi saya.
Suatu ketika karena dia harus menghadap saya tetapi malas duduk, akhirnya dia membalikkan diri ke arah kanan untuk menghadap ke saya. Pada saat itu lah vaginanya terlihat dengan sempurna terpajang menghadap saya. Perlu diketahui, payudara Mona masih tetap tergantung bebas dan padat tanpa penutup karena dia tidak repot-repot lagi membetulkan letak tali bajunya.
Baju tidur Mona terangkat lagi sampai ke pinggul. Dan dia tetap ngobrol seperti seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Cukup lama juga kami ngobrol dengan posisi dia seperti itu. Kadang-kadang malah kakinya mengangkang menampakkan vaginanya. Dan dia tetap bersikap seakan-akan tidak ada apa-apa dan tetap berbicara biasa.
Akhirnya saya tidak kuat lagi. Suatu saat, pada saat dia mengambil makanan dari atas meja dan posisinya membelakangi saya, vagina Mona mengintip dari celah pahanya dari belakang tepat 1-2 meter di depan wajah saya. Saya buka retslueting saya yang dari tadi sudah berisi penis yang sudah keras tidak kepalang tanggung, dan mengeluarkannya dari celana dalam saya.
Dari belakang saya menghampiri Mona perlahan. Pada saat ini dia masih belum tahu dan masih tetap memilih-milih makanan, sampai terasa ada tangan yang memegang kedua payudaranya dari belakang dan merasakan ada benda panjang, besar dan hangat menyentuh-nyentuh di sela-sela paha dan belahan pantatnya.
Mona terkejut. Saya tetap meremas dan memainkan kedua payudara Mona dengan kedua tangan saya dan mulai perlahan-lahan menyelipkan penis saya ke dalam vaginanya. Vagina Mona selalu basah dari pertama karena dia dapat menjaga situasi dirinya sehingga tetap basah walaupun pada saat-saat dia tidak nafsu untuk bermain sex. Penis saya masuk ke dalam Vagina Mona dari belakang. Mona melenguh tanpa dapat berbuat apa-apa karena semuanya berlangsung begitu cepat. Tangannya bertumpu ke atas meja makan.
Mungkin dia bertanya-tanya juga dalam hati, ini anak SD tapi nafsunya sudah seperti orang dewasa. Saya mulai membuat gerakan maju mundur sambil tangan saya masih meremas-remas payudaranya. Mona terdorong-dorong ke meja makan di depannya, payudaranya bergoyang-goyang seirama dengan dorongan penis saya ke dalam vaginanya. Kaki Mona dalam posisi berdiri mengangkang membelakangi saya.
Akhirnya saya klimaks. Sperma demi sperma menyemprot dengan kuatnya ke dalam vagina Mona, sebagian meleleh keluar dari dalam vagina ke bagian paha dalam Mona yang masih berdiri mengangkang membelakangi saya. Setelah semprotan terakhir di dalam vagina Mona, kami masih berdiri lemas tanpa merubah posisi. Kepala saya lunglai ke depan, kepala Mona juga, napas kami terengah-engah, dan keringat banjir membasahi tubuh kami.
Akhirnya saya menarik penis saya keluar dari vagina Mona, dan kembali memasukkannya ke dalam celana dalam dan menarik kembali retslueting ke atas. Mona masih terengah-engah dalam posisi yang belum berubah bertumpu dengan kedua tangan ke atas meja makan. Vagina dan belahan pantatnya masih terpajang bebas bergerak seirama dengan desah napasnya.
Saya kembali duduk di depan TV, dan Mona kembali ke sofa panjang tempat tadi dia berbaring, tapi sekarang dia tidak telungkup, melainkan duduk tanpa membetulkan letak dan posisi bajunya atau membersihkan bekas-bekas sperma dan keringat yang ada di sekujur tubuhnya.
Mona duduk bersandar rileks dan vaginanya terlihat terpajang dengan jelas karena posisi duduknya yang terbuka lumayan lebar. Matanya setengah terpejam tergolek di atas sandaran sofa. Tangannya lunglai di samping badannya. Napasnya masih terengah-engah. Dia melirik sedikit ke arah saya dan tersenyum. Saya pun tersenyum nakal padanya bagaikan normalnya anak umur 13 tahun. Dan dia berdiri berjalan masuk menuju ke kamar tidurnya.
Mona ini kalau lagi merasa sendirian di rumah memang betul-betul cuek. Pada saat lain dimana saya sedang main ke rumah Alex tapi Alexnya belum pulang sekolah, Mona kerap kali memakai baju semaunya dan sangat minim tanpa repot-repot pakai pakaian dalam. Kadang-kadang hanya memakai T-shirt sebatas pantat yang kebesaran dan longgar tanpa pakai apa-apa lagi, dan sudah kebiasaan Mona kalau duduk posisinya tidak rapi, sehingga pinggul dan selangkangannya seringkali merenggang dan menampakkan vaginanya yang segar dan basah.
Kadang-kadang dia hanya memakai gaun tidur putih ‘backless’ tipisnya yang mini dengan belahan dada rendah sebatas puting, sehingga puting susunya seringkali nampak mengintip keluar. Atau mondar-mandir hanya memakai kimono handuk hijau mudanya sebatas paha. Dan kalau pakai kimono begitu dibiarkannya tali pinggangnya tidak diikat hingga bagian depannya tubuhnya terbuka. Jalan ke dapur atau duduk nonton TV di sofa tanpa membenarkan letak kimononya, atau makan siang setengah telanjang. Dan Mona sudah biasa begitu jika merasa tidak ada orang di rumah. Vaginanya selalu bebas tanpa penutup.
Ada kalanya dimana dia baru pulang sekolah dan masih berbaju SMA putih abu-abu. Semasuknya di rumah yang pertama dilepas adalah celana dalam dan BH-nya dulu. Dan itu dilakukannya dengan ekspresi seperti dia sedang melepas sepatu dan kaos kakinya, yaitu di ruang tamu, dan di depan mata saya.
Pernah celana dalam dan BH-nya dilempar ke arah wajah saya sambil dia tertawa bercanda, atau biasanya dilemparkan saja semaunya di lantai. Terus biasanya dia kemudian makan siang sambil nonton TV dengan baju OSIS SMA-nya ditambah payudaranya yang montok padat berisi dan terkocok-kocok jika Mona bergerak dengan puting susunya yang tercetak jelas. Biasanya penis saya perlahan-lahan mengeras.
Kalau lagi tidak tahan, tanpa basa basi saya buka retslueting celana, keluarkan penis, angkat rok SMA-nya sampai ke pinggang, tidak perduli dia sedang melakukan apa dan memasukkan penis saya tanpa minta ijin dia dulu. Biasanya sih dia kaget, tapi tidak berkata apa-apa sambil mulai menikmati gerakan penis saya mengaduk-ngaduk vaginanya.
Setelah sperma saya tumpah di dalam, dia pun kembali meneruskan apapun aktivitasnya yang sempat terhenti oleh sodokan penis saya. Malah seringkali sepertinya aktivitas Mona tidak terganggu dengan adanya gesekan penis tegang dalam vaginanya. Karena pernah suatu waktu dia masak di dapur dengan telanjang bulat karena mungkin pikirnya tidak ada orang di rumah.
Selagi dia masih menghadap ke arah kompor, pelan-pelan dari belakang saya menghampiri dengan penis teracung. Perlahan-lahan saya selipkan penis berat saya yang sudah keras di antara celah selangkangannya dari belakang.
Dia kaget dan menengok sebentar, dengan suaranya yang khas dan nada cuek biasanya dia hanya bilang, “Eh kamu..!”
Kemudian secara refleks dia melebarkan posisi antara kedua kakinya, sedikit menunggingkan pantatnya dan membiarkan saya bermain dengan payudaranya dan melanjutkan memasukkan penis saya dari belakang dan menyantapnya sampai selesai.
Memang karena badan saya yang masih setinggi bahunya, setiap kali saya harus naik ke kursi agar dapat memasukkan penis saya ke dalam vagina Mona. Dan itu saya lakukan ‘anytime-anywhere’ di rumahnya selama hanya ada Mona sendiri di rumah.
Sepertinya Mona begitu merangsang karena pakaiannya dan cara dia menempatkan posisi tubuhnya yang seakan-akan selalu menyediakan vaginanya yang segar, bersih, sehat, basah dan berlendir itu 24 jam buat limpahan sperma dari penis saya yang bersih, besar, berat dan panjang (walaupun waktu itu saya masih di bawah umur) ini di dalamnya. Mungkin ini yang membedakan dia dengan remaja-remaja perempuan lainnya.
Diposkan oleh khey di 00:00 Cerita seks liar dan 'jorok' bersama zonot Label: Daun Muda 0 komentar
Rabu, 02 Desember 2009
Tanggal 14 Juni 2008, vi baru pulang dari sekolah nya setelah mendapatkan hasil pengumuman kelulusan, ia mengirim SMS kepada Ki Mupeng atas kelulusannya, karena selama ini berkat support beliau, vi dapat belajar dengan baik.
setelah itu, vi teringat, ia mengirim SMS kepada pacarnya, zonot.
--------------------------------------------------------------------------------
" not.. aku lulus nih. hari ini aku kerumah ya?boleh khan "
tidak lama kemudian, vi tersenyum melihat layar handphone-nya. ia melihat balasan SMS dari pacarnya yang begitu cepat.
" wah, bagus.. congratulation,sayang. kamu kerumah jam 7 aja, pas aku pulang kantor,ok? "
vi tersenyum melihat balasan pacarnya.
***
tepat pukul 7 malam, vi sampai di depan rumah zonot yang berlokasi di daerah jakarta utara. vi turun dari mobil, lalu berpesan pada supirnya, "Pak, pulang ajah, engga usah nunggu. langsung pulang, bilang mama, vi nginep". Pak Anto, supirnya mengangguk. lalu menyetir mobilnya pulang kerumah.
vi memencet bel rumah zonot yang berwarna hijau, lalu sebuah layar kecil muncul tulisan "you have submitted your thanks to zonot,please wait". ini apa2an sih, bel rumah kok aneh begini.
tak lama kemudian, pintu rumah zonot terbuka, muncullah pria tampan yang mengenakan pakaian kerja, sungguh berkharisma, dan sangat dikenal oleh para pembaca cerita seru, ia lah.. zonot.
vi tersenyum melihat pacarnya yang masih rapi memakai pakaian kerja nya, "sayang..", vi memeluk zonot.
"eh eh eh ... apa apaan sih ini", zonot melepas pelukan vi. "apa-apaan sih vi?! dateng2 langsung meluk gini?".
"lho.. pacar kamu sendiri engga boleh meluk kamu?",protes vi.
"pacar??", zonot bingung.
"iyah.. kamu lupa ya?kamu khan request aku jadi pacar kamu di cerita seru!", jawab vi dengan nada tinggi.
zonot berpikir sejenak. "oh iya ya lupa..sini sini come to papa", zonot memeluk vi, begitu pula vi.
"huh sendirinya request kok lupa", jawab vi kesal.
"engga kok sayang",zonot mencium bibir vi.
vi membalas ciuman zonot dengan hangat. zonot menarik vi masuk dan menutup pintu, lalu mengunci nya.
vi merangkul leher zonot, zonot merangkul pinggang vi. mereka berciuman mesra, sampai ke sofa.
zonot merebahkan vi di sofa, lalu menindihnya. zonot mulai mencium leher vi, menjilat, menggigit, menghisap. tangan zonot tidak tinggal diam, tangannya membuka kancing kemeja putih vi. baru zonot membuka kancing vi yang ketiga, "ihh belum mandi khan kamu.. zorok banget!". vi melepaskan ciuman zonot di lehernya. tapi zonot malah membuka semua kancing kemeja vi lalu menciumi dada vi yang tidak tertutup oleh bra.
vi mendorong zonot, "udahh.. jangan.. kalo kamu engga mandi, engga aku kasih yang lebih loh".
zonot terpaksa mendengar perintah pacarnya, "iya aku mandi, tapi cium dulu". zonot mendekatkan pipinya ke vi. vi hendak mencium pipinya, tapi zonot malah sengaja menghadap vi. bibir mereka bertemu.
"iih udah buruan mandi!". zonot mengedipkan matanya lalu beranjak ke kamar mandi.
vi mengancing kembali kemeja nya. lalu ia melihat PC zonot menyala. dilihatnya sebuah document Ms.Word yang terbuka, sebuah karya tulis yang belum diselesaikan. vi penasaran. ia membaca tulisan itu dari awal.
ternyata, itu adalah karya tulis zonot yang terbaru dan belum di post di [DS]Forum.
vi yang sedang membaca tulisan tersebut merasakan perasaan yang sangat aneh. perasaan yang tidak dapat dituliskan dengan kata kata. rasa penasaran bercampur horny dialami nya, vi terus membaca karya tulis zonot.
tidak lama kemudian, vi memejamkan mata, membayangkan apa yang baru ia baca tadi. vi menggigit bibir bawahnya. tangan kiri vi mengusap lehernya sendiri.. pelan2 turun ke dada sementara tangan kanannya memegang mouse. usapan tangannya membuat dirinya horny, sentuhan lembut di daerah sensitifnya itu. "ahhss.." vi meringis dengan suara kecil, menahan nikmat.
tiba tiba ciuman lembut mendarat di leher vi. zonot yang baru selesai mandi dengan handuk yang membalut di pinggangnya, mencium leher vi, menjilat dan memberikan sensasi tersendiri dengan gigitan lembut di leher vi. tangan vi merangkul leher zonot dari depan, sementara itu kedua tangan zonot membuka kancing kemeja vi dari belakang satu per satu, lalu melepaskannya.
kedua tangan zonot meremas dada vi dari belakang, diturunkannya cup bra vi kebawah, lalu jari jari zonot dengan reflek cepat memilih kedua puting vi. "ahhh.. jangan..". zonot langsung mencium bibir vi. "mmhh... mmm...",desahan vi tertahan oleh ciuman zonot.
ciuman zonot begitu liar di bibir vi. lidahnya sesekali menggigit bibir vi dengan lembut, lalu dihisap. sementara kedua tangan zonot masih sibuk memilin dan menarik - narik puting susu vi.
vi melepaskan ciuman zonot dan kedua tangannya yang di dada vi. vi mendorong zonot ke sofa, lalu menurunkan celana bahan warna hitam yang vi kenakan secara perlahan. zonot yang menyaksikan pemandangan itu hanya menahan nafsu dan menelan ludah. vi tersenyum melihat pacarnya senang dengan adegan yang sengaja vi buat untuk membangkitkan gairah zonot.
vi membuka kaitan bra lalu melepaskannya. zonot menjilat bibirnya sendiri melihat pemandangan tersebut. vi perlahan mendekati zonot yang duduk di sofa. lalu melepaskan handuk yang membaluti pinggang zonot.
vi memegang batang penis zonot, dikecupnya ujung kepala penis zonot dengan mesra. ciumannya turun perlahan sampai ke testis zonot. vi mulai menjulurkan lidahnya lalu menjilati testis zonot. dimasukkannya sedikit kedalam mulut vi, lalu di hisap perlahan.
digesekkannya gigi vi di testis zonot naik turun secara perlahan, digigit lembut, lalu dijilat.
zonot memejamkan mata sambil berpegangan pada tepi sofa menahan serangan nikmat yang diberikan vi pada penisnya.
dibasahinya testis zonot dengan air liur, lalu vi usap bagian yang basah. bibir vi menjelajah keatas, dikecup lagi kepala penis zonot dengan mesra, lalu vi tiba2 melahap kepala penis zonot, dihisapnya kuat kuat sampai lepas. sementara itu, jari vi meremas lembut testis zonot yang dibahasi air liur vi.
mulut vi masih sibuk dengan sepongannya di penis zonot.dikeluar masukkan penis zonot di dalam mulutnya. saat penis zonot keluar, ujung kepala penis zonot dihisap kuat. hisapannya turun ke testis zonot. dihisapnya kuat2 testis zonot.
"ouhh... damn... vi... gila...", kicauan zonot tidak jelas.
vi tetap saja menghisap testis zonot bergantian kiri kanan. hisapannya diselingin dengan jilatan jilatan lembut.
vi melepaskan sepongannya dari penis zonot.
vi mengangkangkan kedua kakinya, lalu naik keatas pangkuan zonot. vi sengaja menggesekkan vaginanya di penis zonot saat vi hendak duduk dipangkuannya.
zonot merangkul erat pinggang vi, begitu pula tangan vi melingkar di leher zonot.
mereka pun berciuman mesra, lidah mereka beradu, saling menjilat, menggigit dan menghisap. vi menggesek gesekkan vagina nya di penis zonot, sementara tangan zonot turun ke pantat vi, lalu mengusap lubang anus nya, digesekkan jari tengahnya disana.
"hhh.. geli...",desah vi. ciuman zonot turun ke leher vi, lalu turun ke dada. sesampainya bibir zonot didepan puting susu vi, zonot mengecup puting vi dengan lembut. dibasahi nya puting vi dengan air liur, lalu menjilati nya perlahan.
"ahhh.. jangan.. geli banget disitu". lagi lagi zonot tidak memperdulikan vi.zonot malah makin nafsu, dilahapnya puting vi, dikulumnya puting vi dengan lidah zonot didalam mulutnya.
vi menahan nikmat, memejamkan matanya dan mulutnya terbuka.. mengeluarkan desahan desahan erotis. tangan vi menjambak rambut zonot, digesekkan puting vi di bibir zonot naik turun. zonot menjulurkan lidahnya agar puting vi tersentuh lidahnya.
zonot menghisap puting vi dengan kuat, lalu menarik narik puting vi dengan bibir nya. vi mengusap rambut zonot dengan lembut, usapan penuh kasih sayang. tangan zonot mulai meraba tubuh vi, tangannya turun mengusap perut vi, lalu turun ke bawah.
tangan zonot masuk ke celana dalam vi, diusapnya vagina vi dengan lembut. "kamu basah banget...",ucap zonot sambil tetap menikmati puting susu vi. vi semakin horny mendengar ucapan zonot.
tangan zonot melepas celana dalam vi perlahan, lalu menghirup aroma vagina nya yang menempel di celana dalam tersebut.
"hmmmff... wangi khas vagina kamu",kata zonot sambil tetap menghirup celana dalam vi. zonot menjulurkan lidahnya ke celana dalam vi yang basah akan cairan lengket vagina vi. "hmmm.. kurang puas".
zonot merebahkan vi di sofa, vi inisiatif mengangkangkan kedua kakinya. zonot perlahan lahan mendekati wajahnya ke vagina vi.
"hmmff.. wangi mem*k begini yah ternyata?". kedua tangan vi membuka bibir vagina nya, berharap zonot melakukan sesuatu yang vi sangat inginkan. "kok dibuka?pengin kasih coba rasanya yah?",tanya zonot sambil menjulurkan lidahnya ke klitoris vi.
tubuh vi bergetar, perasaan geli bercampur nikmat yang dirasakan. vi memejamkan matanya dan mendesah nikmat. zonot menjilati vagina nya naik turun, sesekali memberikan rangsangan pada klitoris vi dengan mengulumnya.
"uuhh.. jangan dong...hhh...", protes vi. zonot berhenti,
"lho kamu kenapa sih, tadi nawarin, sekarang jangan..".
vi mendorong kepala zonot kembali menempel ke vagina vi,
"jangan cuma dikulum", pinta vi manja.
zonot menurut permintaan vi. digeseknya klitoris vi dengan giginya secara naik turun pelan2. sesekali dihisap lalu digigit kecil. vi mengusap kepala zonot yang sedang menikmati vagina vi.
zonot melepas jilatannya di klitoris vi, jilatannya turun ke lubang vagina vi. zonot kembali menjulurkan lidahnya, dimasukkannya lidah zonot ke dalam lubang vagina vi. digerakkannya keluar masuk secara perlahan, sesekali lidahnya memutar2 di dalam vagina vi. vi semakin merenggangkan kedua kakinya, malah ikut menggerakkan pinggungnya secara memutar. "aaakhh.. enak banget.. uuhh.. dalem lagi.. ".
lidah zonot semakin dalam menjelajah lubang vagina vi. dikeluar masukkan lidahnya semakin cepat.. vi menggeliat keenakan sambil menjambak rambut zonot. tak lama kemudian, vi menghentikan oralan zonot di vagina nya.
"not... udah.. aku mau pipis.."
"yaudah dikeluarin dimulut aku aja..", kata zonot hendak mengoral vagina vi lagi.
vi bangun dari rebahannya, "bukan... aku mau pipis, ke wc dulu yah..". vi berdiri, berjalan menuju kamar mandi.
tanpa diketahui, zonot pun mengikuti vi ke kamar mandi.
saat vi masuk di kamar mandi dan hendak menutup pintu, zonot menahan pintu tersebut.
zonot langsung menggendong vi dan mendudukkannya di wastafel, vi mencoba memberontak tetapi tenaganya tidak sebanding dengan zonot. dibuka nya paha vi lebar2, lalu zonot menjilati klitoris vi dengan rakus. "not... a.. apa2..an ini...jaa...ahh..jangan".rasa ingin memberontak vi pun hilang menjadi nafsu.
"mmh.. gpp.. kamu pipis aja.. sambil.. mm.. aku ... jilatin gini..".kata zonot yang sambil konsen menjilati klitoris vi dengan lahap.
"iiihh... ga bisaa.. shh.. hhh..",kata vi sambil kedua tangannya menahan di wastafel. dilihatnya zonot sedang menjilati klitorisnya penuh nafsu dan dipadu dengan gigitan kecil yang membuat sensasi tersendiri.
vi memejamkan mata sambil menikmati perlakuan zonot yang liar itu. karena vi tak tahan lagi.. maka ia mengeluarkan pipisnya.
rasa lega bercampur malu yang dirasakan vi, air pipis vi membasahi wajah zonot. zonot mengelap wajahnya yang basah terkena air pipis vi dengan tangannya. "lega khan tadi?gimana rasanya sambil dijilatin?".
vi tidak menjawab karna masih menahan malu.
"sini deh aku bersihin..",kata zonot. zonot memencet botol sabun mandi cair lalu mengusapkannya di vagina vi. zonot mengusap perlahan lahan sampai di vagina nya mulai berbusa. vi berusaha menahan desahan yg selalu ingin keluar dari mulutnya.
jari jemari zonot mulai nakal, usapannya masuk kedalam vagina vi, jari jarinya menyabuni klitoris vi.
"shhh... hhhh", desahan vi mulai keluar. jari jari zonot memilin-milin klitoris vi, ditekan tekan, sesekali diberi sedikit getaran. desahan vi makin lepas, "ahh... not... jangan. aku engga tahan..". zonot lagi lagi tidak mempedulikan ocehan vi.
zonot langsung memasukkan jari tengahnya ke dalam lubang vagina vi, dikocokkannya di dalam dengan cepat.
"noot... akkh... jangan not....",vi memejamkan mata sambil menahan nikmat. kocokan jari zonot begitu nikmat dan licin di dalam.
zonot mengocok vagina vi semakin cepat, jari tengahnya menguak-nguak vagina vi.
"sstt... aku... k....keluar...",cairan vi menyemprot dari dalam vaginanya. zonot mengeluarkan jari tengahnya. dilihatnya wajah vi begitu lemas, zonot menceboki vagina vi sampai bersih,lalu mengajak vi ke tempat tidur.
Diposkan oleh loversdee di 20:53 Kandang Babi Label: Daun Muda 0 komentar
Saat ini usiaku sudah kepala 3 sudah beristri dan mempunyai dua orang anak yang manis-manis. Aku saat ini bekerja di sebuah perusahaan riset multinasional yang berkedudukan di Surabaya. Sebenarnya aku berasal dari kota Bengawan di Jawa Tengah dan kulewatkan masa kecilku di kota itu hingga kuselesaikan pendidikanku di universitas terkemuka di Kota Bengawan itu. Aku ingin menceritakan kisah yang pernah kualami di masa kecilku yang hingga kini masih membekas dalam ingatanku. Betapa tidak!! Apa yang kualami pada masa itu merupakan suatu kenangan yang tak mungkin kulupakan hingga kini.
Aku masih ingat betapa kehidupanku saat itu sangat susah. Ibuku ditinggal ayahku untuk selama-lamanya ketika aku masih sangat belia. Sehingga sejak ayah meninggal, ibu harus membanting tulang untuk menghidupi aku dan dua orang kakakku. Saat itu usiaku baru 12 tahunan. Aku merupakan anak paling kecil dengan dua orang kakak laki-laki yang masing-masing usianya terpaut dua tahun dariku. Karena aku merupakan anak bungsu dari ibuku, aku menjadi anak yang paling dekat dengan ibuku. Oh ya aku hampir lupa menceritakan bahwa ibuku sebenarnya merupakan istri ke-5 dari ayahku. Jangan heran kalau ayahku mempunyai banyak istri, karena ayahku almarhum dulunya adalah seorang lurah yang disegani dan cukup kaya. Namun karena ibuku merupakan istri termuda ayahku, maka hanya sedikit warisan yang ditinggalkan ayahku hingga kehidupan kami cukup menderita sepeninggal ayah.
Satu-satunya warisan ayahku adalah sebuah rumah yang kami tinggali dan sebidang tanah kebun yang luasnya kira-kira hanya 1 hektar. Karena ibuku tidak pandai mengolah tanah, maka untuk membiayai kehidupan kami sekeluarga terpaksa tanah itu dikontrakkan ke orang lain dengan harga yang cukup lumayan. Sedangkan untuk penghidupan sehari-hari, ibuku berjualan jamu gendong yang setiap pagi dan sore harus berjualan keliling kampung.
Tanah kebunku disewa oleh seorang juragan babi keturunan tionghoa yang kukenal dengan nama Koh A Kiauw untuk dipakai memelihara babi. Koh A Kiauw orangnya sangat baik dan ramah serta suka menolong. Aku bahkan diminta oleh Koh A Kiauw untuk membantunya merawat babi-babinya yang dipelihara di tanah kebunku setelah pulang sekolah. Walaupun upahnya kecil, tetapi aku senang membantunya karena setidak-tidaknya aku bisa membantu meringankan beban ibuku yang sangat berat. Jadi sejak kecil aku sudah bisa mencari uang dan ini merupakan berkah tersendiri bagiku sehingga aku bisa mandiri hingga sekarang.
Koh A Kiauw saat itu usianya kira-kira antara lima puluh tahunan. Orangnya agak botak dengan kumis yang memanjang dan sedikit jenggot khas orang tionghoa di film-film silat mandarin yang sering kutonton. Tubuhnya agak pendek dan sedikit gemuk sehingga kalau berjalan agak mirip-mirip tong berjalan. Hal yang paling kuat tertanam dalam ingatanku adalah bahwa Koh A Kiauw lidahnya cedal sehingga tidak bisa mengucapkan bunyi “r”. Sehingga kalau berbicara, ia selalu mengucapkan “l” untuk menggantikan huruf “r”. Aku sering meledeknya dengan menceritakan kalau kebunku itu dulunya angker dan setiap malam Jum’at kliwon akan selalu muncul hantu cantik yang biasa disebut “peri”. Aku selalu tertawa terpingkal-pingkal kalau mendengar Koh A Kiauw menjawab gurauanku dengan kata-katanya yang cedal.
“Ya... tidak ada itu ‘peli’... kalau ada ‘peli’ datang owe mau pelkosa itu ‘peli’...” Ia akan mengucapkan ‘peri’ dengan ‘peli’ karena tidak bisa mengucapkan huruf ‘r’. Dan ketawaku spontan langsung meledak begitu ia mengucapkan kata-kata itu! Tetapi mungkin ia tidak menyadari olokanku hingga ia pun ikut tergelak tertawa sampai matanya yang sipit seperti terpejam.
Seperti biasanya ... siang itu sekolahku pulang lebih awal daripada biasa karena guru-guru mau rapat. Setelah berganti baju, aku langsung berlari menuju kandang babi Koh A Kiauw untuk mulai bekerja. Aku heran kenapa di kandang babi itu tidak ada orang, padahal si Engkoh biasanya selalu ada di situ dari pagi hingga sore. Lalu tanpa curiga aku bergegas menuju gudang tempat penyimpanan perlengkapan peternakan untuk menyiapkan makanan buat babi-babi si Engkoh.
Aku begitu terkejut ketika aku mendengar ada suara perempuan ada di gudang. “Lho .. itu kan suara mbak Surti” kataku dalam hati. “Lagi ngapain dia di gudang si engkoh” kata ku lagi dengan agak curiga. Oh ya aku belum sempat cerita, kalau di kandang babi yang letaknya di pinggir kampungku itu ada sumur yang banyak dimanfaatkan penduduk sekitar yang tidak berapa banyak itu untuk keperluan sehari-hari. Sumur itu memang si engkoh yang membuatnya untuk keperluan kandang babinya, tetapi karena penduduk kesulitan air maka mereka ikut memanfaatkannya. Dan si engkoh memperbolehkannya.
Daerahku, walaupun terletak di pinggir sungai bengawan tetapi untuk memperoleh air bersih agak sulit. Sumur harus digali dalam-dalam hingga mencapai 20 meteran agar memperoleh air bersih. Dan untuk itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit dalam pembuatannya. Padahal keadaan ekonomi penduduk sekitarku adalah termasuk kelompok penduduk yang kalau disamakan dengan kondisi saat ini adalah termasuk penerima BLT! Maklum profesi mereka sebagian besar adalah pekerja serabutan dan tukang becak. Jadi tidak mungkin mereka mampu membuat sumur sendiri.
Mbak Surti adalah istrinya mas Tarman yang sehari-harinya bekerja sebagai pengayuh becak di Pasar Klewer. Mereka berdua mengontrak tanah di kebun ibuku dan membuat rumah sederhana dengan dinding yang terbuat dari anyaman bambu. Jarak rumahnya dari rumahku hanya sekitar 10 meteran saja. Meskipun orang miskin, mbak Surti termasuk orang yang selalu merawat diri sehingga tubuhnya cukup terawat dan bersih. Wajahnya tidak cantik, tetapi bodynya termasuk seksi. Apalagi saat itu anaknya baru satu dan masih balita pula sehingga masih kelihatan menarik. Sejak anaknya lahir, mas Tarman semakin giat bekerja mengayuh becaknya hingga terkadang sampai larut malam baru pulang lalu keesokan harinya berangkat mengayuh becak lagi.
Dengan langkah mengendap-endap seperti layaknya maling sedang beraksi, aku mendekati gudang yang hanya terbuat dari anyaman bambu itu. Langkahku semakin hati-hati takut menimbulkan suara mencurigakan saat aku semakin dekat ke gudang si engkoh.
“Jangan ..kohh... nanti ketahuan orang gimana” demikian suara mbak Surti
“Alaa... kamu engak usah takut ... jam segini mana ada olang ha....! Paling-paling kalau ada olang pasti mau minta ail di sumul ... jadi Sulti nggak usah khawatil...”
“Tapi ... nanti kalau si Adi datang gimana koh?” mbak Surti tetap masih khawatir. Oh ya Adi adalah namaku dan mbak Surti sudah kenal sekali denganku karena ia kebetulan ikut menyewa kamar di rumahku.
“Ooo.. si Adi itu balu jam dua belas nanti datangnya ... jadi Sulti enggak usah khawatil ha...” demikian suara Engkoh terdengar amat jelas di telingaku agak gemetar.
Dengan sangat hati-hati aku mengintip ke dalam gudang dari celah-celah anyaman bambu penyekat gudang itu. Aku begitu terkejut melihat pemandangan yang terpampang di dalam sana. Kulihat mbak Surti bersimpuh di depan si engkoh sambil mengulum batang kemaluan engkoh yang hanya melorotkan celana kolornya hingga ke lututnya. Batang kemaluan si engkoh yang berwarna agak kemerahan seperti babi-babinya itu bergerak keluar masuk di dalam kuluman mbak Surti. Sementara itu mulut si engkoh tak henti-hentinya menggumam dengan suara tak jelas menerima rangsangan mbak Surti. Tangan si engkoh pun tak tinggal diam, dipegangnya bagian belakang kepala mbak Surti dan ditarik serta didorong untuk membantunya menggerak-gerakkan kepalanya maju mundur.
“Ya... telushhh.. ohhh Sulti pintal...ya... telus ... ooo.. Sulti hebathhh” tak henti-hentinya si engkoh menggumam memuji kehebatan mbak Surti dalam melakukan seks oral terhadap batang kemaluannya yang sudah sangat keras dan tegang itu.
Aku semakin deg-degan melihat adegan yang baru kulihat pertama kali dalam hidupku itu. Pakaian mbak Surti juga sudah acak-acakan. Gaunnya sudah agak terbuka di bagian dadanya dan kulihat tali behanya sudah terlepas dari kaitannya tetapi masih menempel di tubuhnya. Tak lama kemudian, si engkoh menarik tubuh mbak Surti hingga ia kini berdiri berhadap-hadapan dengan si engkoh. Tangan si engkoh segera bergerak ke pantat mbak Surti yang masih kencang dan mulai bergerak meremasnya. Sementara itu bibir si engkoh mulai melumat bibir mbak Surti dengan rakusnya. Tubuh mbak Surti semakin menggelinjang saat tangan si Engkoh melai menyusup ke dalam cd-nya dan meremas-remas pantatnya dengan gemas. Leher mbak Surti yang bersih pun tak luput dari sasaran keganasan bibir si engkoh.
Bibir si engkoh yang ganas terus merayap dari leher turun ke pundak lalu turun lagi hingga kulihat gaun mbak Surti semakin melorot dan memperlihatkan dua gundukan bukit payudaranya yang masih mengkal. Puting payudara mbak Surti yang berwarna agak kecoklatan kulihat semakin mengeras saat mulut si engkoh dengan rakusnya melumat kedua puting itu silih berganti. Tubuh mbak Surti semakin liar bergerak mendapat perlakuan seperti itu. Aku jadi teringat saat secara tidak sengaja aku melihat mbak Surti sedang meneteki Endah anakanya yang masih balita. Si engkoh mirip sekali dengan Endah saat menetek mbak Surti!! Cuma bedanya saat ini mbak Surti kelihatan gelagapan saat meneteki si engkoh.
Tangan mbak Surti pun tak tinggal diam, tangannya terus meremas dan mengurut batang kemaluan si engkoh yang sudah sangat tegang dan keras. Celana kolor si engkoh kulihat sudah teronggok di lantai sementara gaun mbak Surti terus melorot hingga ke pinggangnya.
“Owgh... telushhh ti.... iya ...itu... ohhh..!!” si engkoh terus menggumam saat tangan mbak Surti semakin gemas meremas dan mengurut dan mengocok batang kemaluan si engkoh. Mata si engkoh yang sipit semakin terpejam menahan nikmat yang diberikan mbak Surti.
“Akhh... kohhh...terushhhh...kohhh” mbak Surti merintih seperti orang kepedasan saat kulihat tangan si engkoh menggerayangi daerah kemaluan mbak Surti. Tangan si engkoh sudah menyusup ke dalam cd mbak Surti dan mengobrak-abrik segala isinya yang ada. Tubuh mbak Surti semakin bergetar menerima perlakuan itu.
Aku semakin terpana melihat pemandangan yang baru kali ini kulihat, saat tangan si engkoh melorotkan gaun mbak Surti sekaligus cd-nya dengan kasar hingga teronggok di lantai. Mbak Surti kini sudah telanjang bulat sambil berdiri dipeluk si engkoh. Sungguh indah sekali tubuh mbak Surti. Payudaranya yang indah bergoyang-goyang mengikuti irama gerak tubuhnya. Pinggangnya yang masih ramping membentuk indah terpadu dengan pinggulnya yang besar. Pantat mbak Surti kelihatan masih kencang dan bulat sangat merangsang bagi siapa saja yang melihatnya. Sambil mulutnya terus melumat kedua puting payudara mbak Surti, si engkoh pun segera melepas bajunya yang selalu kedodoran itu dan melemparkannya ke samping.
Kini kedua insan berlainan jenis itu sudah dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh mereka. Sungguh kontras sekali pemandangan yang kulihat saat itu. Tubuh si engkoh berkulit putih tetapi perutnya gendut seperti pegulat Sumo, sementara di lain pihak tubuh mbak Surti ramping bahkan cenderung agak kurus tetapi kulitnya agak gelap khas wanita Jawa.
Tak lama kemudian kulihat tubuh mbak Surti yang telanjang didorong si engkoh ke arah sudut gudang dan didudukannya di atas peti kayu tempat peralatan. Lalu si engkoh berjongkok di depan mbak Surti dan didekatkannya wajahnya ke daerah selangkangan mbak Surti yang sudah terbuka lebar. Rambut kemaluan mbak Surti sangat lebat dan hitam sehingga kelihatan seperti bukit rerumputan berwarna hitam. Lalu kepala mbak Surti terdongak ke atas sambil memejamkan matanya saat mulut si engkoh mulai beraksi menjilati gundukan bukit di selangkangannya. Payudaranya berayun-ayun indah saat tubuhnya menggerinjal menerima serangan si engkoh.
“Ouchh....kohhhh ... geliiiihh... akhhhh...!” mulut mbak Surti terus merintih seperti orang kepedasan.
“Hmmm... punya Sulti ... enakkhhh... baunya sedapphhh..!” suara si engkoh pun seperti terputus-putus sambil terus menjilati gundukan selangkangan mbak Surti.
“Sudah ..kohhh... Surti ...tidak tahhaannnhhh...ohhhhh..!” mbak Surti menjerit histeris dan tubuhnya berkelojotan saat si engkoh semakin bersemangat menggosok gundukan bukit kemaluannya dengan mulutnya. Walaupun mulutnya bilang sudah, tetapi tangan mbak Surti justru menekan kepala si engkoh lebih ketat ke arah kemaluannya.
Payudara mbak Surti bergoyang semakin keras dan tubuhnya terus menggeliat seperti cacing kepanasan. Lalu dengan diiringi rintihan panjang tubuh mbak Surti mulai melemah dan ambruk ke punggung si engkoh.
“Bagaimana Sulti... enak ha?”
“Ohhh.... engkoh memang pintar...”
Setelah membiarkan mbak Surti istirahat beberapa saat, lalu si engkoh melepaskan pelukannya dari tubuh telanjang mbak Surti. Dibentangkannya beberapa lembar karton bekas hingga menyerupai alas dan merebahkan tubuhnya yang gendut hingga telentang di atas hamparan karton bekas itu. Kemudian tanpa disuruh, mbak Surti segera bangkit dari peti kayu lalu berjongkok di atas kemaluan si engkoh. Mbak Surti segera mengangkangi si engkoh dan membimbing batang kemaluan si engkoh yang sudah tegak ke arah selangkangannya.
Aku tercekat melihat betapa mbak Surti dengan pelan mulai menurunkan pantatnya hingga kedua tubuh bugil itu mulai menyatu. Kepala mbak Surti terdongak ke atas seperti ada sesuatu yang menyodok saat hampir seluruh batang kemaluan si engkoh melesak ke dalam jepitan lubang kemaluannya. Si engkoh pun kudengar mulai menggeram dan napasnya menderu seperti babi kelaparan.
Aku yang masih begitu polos hampir saja tertawa melihat adegan yang diperagakan kedua insan berlainan jenis di gudang itu. Dalam bayanganku saat itu mereka nampak seperti main kuda-kudaan dengan si engkoh menjadi kudanya dan mbak Surti berlaku sebagai joki balapnya. Apalagi ketika mbak Surti mulai menggoyang pantatnya naik turun lalu maju mundur di atas perut gendut si engkoh. Aku hampir saja tak kuat menahan tawa melihat adegan itu.
Beberapa saat kemudian kulihat mbak Surti semakin gila menggerakan tubuhnya di atas perut si engkoh. Rambutnya beriapan kesana-kemari mengikuti irama ayunan tubuhnya. Si engkoh pun tak kalah giatnya, pantatnya terangkat naik saat pantat mbak Surti bergerak turun sehingga seperti saling berpacu mengejar sesuatu.
“Ter..rushhh kohh... akhh...ter..rushhhh..” kudengar mbak Surti terus merintih dan semakin mempercepat ayunan pantatnya. Tangan mbak Surti mulai mencengkeram dada si engkoh dan tubuhnya berkejat-kejat seperti tersengat listrik. Lalu dengan diiringi rintihan panjang tubuh mbak Surti ambruk menindih dada si engkoh.
“Hhh...gimana Sulti...enak ha?”
“Ohh...engkoh ...heb..bath....!”
“Hebat mana sama suami kamu ha?”
“Yach...hebat engkoh dong..” suara mbak Surti terdengar manja sambil tanganya memencet hidung si engkoh yang kembang kempis karena dipuji.
Kedua tubuh telanjang itu masih menyatu dengan mbak Surti menindih si engkoh. Kulihat batang kemaluan si engkoh masih menancap di dalam lubang kemaluan mbak Surti. Rupanya si engkoh belum orgasme! Hal ini kuketahui karena beberapa saat kemudian si engkoh membalikkan tubuh mbak Surti hingga sekarang si engkoh yang gantian menindih tubuh mbak Surti. Secara perlahan si engkoh mulai menggerakkan pantatnya naik turun memompa batang kemaluannya yang masih terjepit erat dalam lubang kemaluan mbak Surti.
Aku menjadi semakin geli melihat adegan itu. Dalam bayanganku seolah-olah aku sedang melihat babi sedang kawin. Bagaimana tidak!! Tubuh si engkoh yang gendut dengan perut membuncit bergerak naik turun pantatnya maju mundur layaknya babi sedang kawin! Mulut si engkoh pun tak tinggal diam. Bibirnya bergerak menyergap bibir mbak Surti yang setengah terbuka sambil terus menggenjot kemaluan mbak Surti.
Mbak Surti yang tadinya sudah lemas perlahan mulai ikut menggerakkan pantatnya menyambut ayunan pantat si engkoh. Kembali kedua insan itu berkubang dalam napsu hewani d gudang kandang babi yang sebenarnya tidak layak untuk tidur itu. Apalagi keduanya bergulat hanya beralaskan karton bekas. Gila!
“Ohh..Sulti ...putalll...yahhh...tel..lushhh putt..alllhhh! Si engkoh tak henti hentinya menggeram menyuruh mbak Surti memutar pantatnya lebih kencang. Napasnya terdengar menderu-deru dan gerakannya memompa semakin liar. Mbak Surti pun mengerti keinginan si engkoh. Pantatnya digerakkannya memutar seperti orang sedang menampi beras. Kulihat tangan si engkoh yang besar mencengkeram bukit payudara mbak Surti dengan keras seperti sedang meremas adonan kue. Tubuhnya bergerak semakin liar dan akhirnya berkelojotan seperti sedang melepaskan sesuatu.
“Aarghhh.....tel ... lllushhh...arghhh...” suara geraman si engkoh semakin keras lalu tubuhnya meliuk-liuk di atas perut mbak Surti. Beberapa saat kemudian kulihat tubuh si engkoh ambruk menindih tubuh telanjang mbak Surti. Napasnya tersengal-sengal seperti habis berlari-lari lalu akhirnya terdiam. Kedua paha mbak Surti pun masih ketat menjepit pinggang si engkoh seolah tak ingin terlepas dari gencetan tubuh gendutnya.
Aku terbeliak ketika kemudian si engkoh menggulingkan tubuhnya dari atas perut mbak Surti. Mataku nanar melihat betapa dari lubang kemaluan mbak Surti ada cairan kental berwarna putih seperti tajin yang meleleh keluar. Hal ini kulihjat jelas karena posisiku mengintip kebetulan berada di arah tegak lurus dengan selangkangannya yang masih terbuka lebar. Lalu dengan agak malas mbak Surti duduk dan mengelap selangkangannya dengan cd si engkoh. Aku tertawa sendiri melihat kelakuan mbak Surti karena membayangkan bagaimana nanti kemaluan si engkoh akan lengket oleh bekas air maninya sendiri.
Tangan si engkoh membelai punggung mbak Surti yang masih telanjang. “Besok lagi ha...?”
“Ahh... jangan koh ... nanti ketahuan orang kan malu!”
“Ya ...besok kalau tidak ada olang ha... soalnya lusa owe mau ke Sulabaya mau kilim itu babi” si engkoh tetap mendesak mbak Surti.
“Ya lihat..lihat situasi aja ya koh!”
Lalu kulihat mbak Surti sibuk memakai pakaiannya kembali. Si engkoh pun bangun dan mulai memakai bajunya lagi. Kemudian si engkoh merogoh kantongnya dan memberikan beberapa lembar uang puluhan ribu. Gila banyak benar tuh mbak Surti dikasih duit sama si engkoh. Waktu itu uang sepuluh ribu nilainya besar sekali lho. Aku masih ingat waktu itu harga rokok Jarum Super masih Rp.2.500 per bungkusnya!
Melihat keduanya sudah mulai berpakaian, aku pun beranjak meninggalkan tempat pengintaianku agar tidak ketahuan. Setelah agak jauh, aku segera berlari pulang ke rumah yang jaraknya tidak begitu jauh dari kandang babi itu. Aku masih gemetar dan berusaha menghilangkan debaran jantungku dengan minum air kendi yang ada di meja. Ibuku belum pulang dari pasar. Soalnya biasanya sehabis keliling pagi, ibuku langsung pergi ke pasar untuk belanja bahan jamu buat jualan keesokan harinya.
Aku masih duduk di bangku depan rumah saat kulihat mbak Surti baru datang. Aku merasa salah tingkah takut kalau-kalau mbak Surti mengetahui aku mengintipnya tadi.
“Eh ...Adi sudah pulang sekolah?” tanya mbak Surti kepadaku.
“Emm..anu mbak... baru saja pulang kok” kataku berbohong. “Emmm..mbak Surti habis dari mana?”
“Anu .. ini tadi mbak habis nyuci baju di sumur dekat kandang babinya si engkoh.”
“Ooooo....lho...kok pulang enggak bawa cucian?” kataku begitu mengetahui kebohongannya, karena ia tidak membawa apa-apa.
“Ehh...ii..iya lupa! Tadi habis nyuci kok mbak lupa bawa pulang cuciannya ya...” kilahnya seperti salah tingkah.
Aku semakin berani menggodanya “Habis nyuci baju apa nyuci yang lainnya hayoo....”
“Ahh...kamu ini masih kecil sudah sembrono!” katanya gemas mendengar olokanku yang sepertinya mengena.
“Adawww....!” aku menjerit karena kemaluanku dipencet mbak Surti dengan gemas.
“Salah siapa bicara yang enggak-enggak, minta ampun enggak?!”
“Ampuun mbak....ampuun deh...!” aku berkaok-kaok karena mbak Surti makin keras memencet ‘adik’ kecilku itu.
“Ya sudah ... ayo sana ke kandang...sudah ditunggu si engkoh tuh!” sambil melepaskan jepitannya dia berbasa-basi menyuruhku pergi. Aku berlalu sambil sempat melirik ke arahnya yang sedang berjalan memasuki kamarnya. “Wah ....indah juga tuh pantatnya” kataku dalam hati saat melihat pantatnya yang padat bergoyang-goyang seiring langkah kakinya.
Hari itu berlalu seperti bisanya seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Aku pun berlaku normal seolah-olah tadi tidak melihat si engkoh menyetubuhi mbak Surti. Aku hanya heran kok mbak Surti tidak jadi mengambil pakaian yang masih ada di embernya di dekat sumur itu.
Seperti biasanya, menjelang maghrib si engkoh pun pulang ke rumahnya yang lumayan jauh jaraknya dari kandang babinya. Kandang babi menjadi sepi karena hanya aku yang masih membereskan beberapa pekerjaan kecil setelah memberi makan babi-babi itu. Sementara itu sumur pun sudah mulai sepi karena warga sudah selesai memanfaatkan airnya secara bergilir.
Tidak beberapa lama kemudian, mbak Surti muncul sambil membawa handuk bersiap untuk mandi di sumur itu. Oh ya, si engkoh memang baik sehingga ia sengaja membuat bilik kecil untuk mandi yang terbuat dari anyaman bambu tanpa atap. Sebagai penampung air, si engkoh membuatkan pula bak kecil dari bata dan semen. Maka tak heran jika warga begitu menghormati si engkoh dan ikut menjaga keamanan kandang babinya dengan suka rela tanpa dibayar. Pintar juga si engkoh ini.
Aku masih berbenah di kandang saat mbak Surti mulai menimba air dan mengisi bak mandi. Hal itu kuketahui dari suara kerekan yang ditarik lalu diikuti dengan gerojokan air yang ditumpahkan. Setelah beberapa timba, suara kerekan tidak terdengar lagi dari tempatku. Itu artinya mbak Surti pasti sudah mau mandi. Aku yang masih penasaran setelah melihat keindahan tubuh mbak Surti saat bersenggama dengan si engkoh tadi pagi tak ingin melewatkan momen emas ini begitu saja.
Aku segera menghentikan pekerjaanku dan berjingkat menuju ke arah bilik tempat mandi itu. Aku memutar ke arah belakang yang persis berada di tepi sungai bengawan, lalu mencari tempat strategis di antara pohon singkong yang sengaja ditanam untuk mengisi tanah kosong. Tempatku mengintip sungguh sangat strategis karena tidak mungkin terlihat orang lain kecuali dari arah bengawan. Itu pun kalau ada orang yang sengaja menerobos kerimbunan pohon singkong.
Mataku terbelalak seolah terlepas dari kelopakku saat melihat mbak Surti sudah setengah bugil dari celah-celah anyaman bambu bilik tempat mandi itu. Mbak Surti sudah melepaskan gaunnya dan hanya mengenakan rok bawahan saja. Kedua bukit payudaranya tampak menggantung indah. Secara otomatis batang kemaluanku yang masih belum disunat mulai menegang saat mbak Surti mulai melepas kain rok yang masih melekat di pinggangnya dan menggantungkannya ke kawat yang memang sengaja dipasang untuk tempat pakaian. Sekarang mbak Surti hanya tinggal mengenakan CD berwarna putih yang sudah agak kumal.
Jantungku serasa mau copot saat mbak Surti mulai membungkuk dan melepaskan celana dalam kumalnya melewati kedua kakinya satu per satu hingga ia bugil sama sekali. Ohh alangkah indahnya tubuh mbak Surti. Pantatnya masih kencang dan bentuknya bulat membola. Gundukan bukit kemaluannya sangat munjung dipenuhi dengan bulu hitam keriting yang sangat lebat menambah keangkerannya.
Aku tidak melewatkan sedetikpun saat mbak Surti mulai menyiram tubuh telanjangnya dengan air dari bak semen. Begitu pun saat ia membalur tubuhnya dengan sabun lifebuoy merah hingga tubuh bugilnya kelihatan mengkilap karena busa sabun. Jakunku naik turun melihat tangan mbak Surti dengan pelahan mulai menggosok gundukan bukit kemaluannya. Lama sekali mbak Surti menyabuni bagian selangkangannya seolah sedang menikmati belaian si engkoh tadi.
“Shh...ohhh...” kudengar mbak Surti mengerang lirih dari dalam bilik mandi sambil memejamkan matanya. Tangannya tetap menggosok selangkangannya yang penuh busa sabun.
Aku semakin tercekat menyaksikan hal itu. Tubuhku seperti meriang menahan gejolak remajaku yang menggebu. Ini benar-benar pengalamanku yang luar biasa. Baru kali ini aku melihat makhluk lawan jenisku yang sudah dewasa dalam keadaan telanjang bulat.
Kresekkkkk....karena gugup kakiku tanpa sengaja menginjak daun ketela yang sudah mengering. Kulihat mbak Surti buru-buru meraih handuk kumalnya untuk menutupi tubuhnya yang masih penuh sabun. Cilaka dua belas!!! Aku tak tahu lagi harus berbuat apa! Aku pasrah pada apa yang terjadi. Biarlah yang terjadi terjadilah ...que sera sera!!
Akhirnya apa yang kucemaskan datang juga. Mbak Surti dengan menaiki bak mandi melongok ke arahku dan kulihat matanya mendelik melihat aku yang terpojok karena tertangkap basah sedang mengintip ia mandi.
“Hayo....Adi kamu lagi ngapain di situ? Mau ngintip ya...?”
“Eh... anu... anu ....”
“Anu apa? Anu mu itu? Pasti kamu ngintip mbak mandi to?”
“I....iya mbak.....maafin Adi mbak....soalnya....soalnya....”
“Hayo soalnya apa hah?!” , mbak Surti dengan sewot menyemprotku.
“Anu mbak....soalnya....mmm ... soalnya mbak Surti seksi ...” aku menjawab sekenanya sambil bersiap-siap mengambil langkah seribu seperti PKL yang kabur saat dikejar Trantib.
Jawabanku yang asal-asalan ternyata menolong diriku. Rupanya mbak Surti cukup senang saat aku mengatakan ia seksi. Wanita mana pun pasti bangga dong kalau dibilang seksi dan menarik. Kemarahannya perlahan-lahan mulai mereda, bahkan kejadian berikutnya sama sekali di luar bayanganku.
“Jadi...kamu selama ini senang ngintip ya? Hayo jawab yang jujur” Suaranya masih keras tetapi tidak segalak sebelumnya.
“I...iya mbak...”
“Jadi....tadi siang kamu. juga....” Pertanyaan mbak Surti terputus karena ia menyadari bahwa aku sudah mengetahui perselingkuhannya dengan si engkoh.
“I...iya mbak...” Aku yang masih lugu hanya menjawab sejujurnya agar ia tidak marah lagi karena aku sudah mengintipnya mandi.
“Benar kamu sudah tahu tadi siang waktu mbak di sini?” suara mbak Surti menjadi semakin lirih karena sekarang aku sudah memegang kartu As
“Ta...tahu mbak...soalnya tadi Adi pulang sekolah lebih awal dan langsung ke sini...”
“Aduhh...Adi....bagaimana nih....sekarang mbak mau minta tolong sama Adi mau kan?” Mbak Surti yang menyadari kalau aku mengetahui perselingkuhannya sekarang berbalik menjadi agak ketakutan.
“Tolong apa mbak? Pasti Adi mau nolongin mbak....”
“Kamu sini masuk aja ke sini nanti mbak kasih tahu...” suara mbak Surti terdengar memelas.
“Wah.....ba...bagai mana nih mbak....masak Adi ke situ...kan mbak lagi mandi” aku menjadi gugup saat mbak Surti menyuruhku masuk ke bilik tempa mandi.
“Enggak apa-apa sayang... kamu kan masih kecil”
Aku berjalan memutar dan beberapa saat kemudian aku sudah masuk ke kamar mandi. Mataku benar-benar terpana sekarang. Tubuh mbak Surti yang hanya tertutup handuk seadanya kini benar-benar terpampang dihadapanku dari jarak yang begitu dekat. Handuknya yang kecil tidak mampu menutupi tubuh telanjangnya.
Dadaku bergemuruh tak karuan saat melihat betapa pangkal paha mbak Surti yang mulus terlihat jelas karena handuknya tidak mampu menutupi bagian itu. Aku tidak berani melihat wajahnya karena malu. Aku sempat melirik ke bagian bawah tubuhnya dan kulihat pangkal paha mbak Surti yang lebat ditumbuhi bulu keriting.
“Kamu duduk di sini Di...mbak mau ngomong” kata mbak Surti sambil menunjuk tepi bak mandi. Dengan ragu aku hanya memandang wajahnya.
“Enggak apa-apa...mbak Cuma mau ngomong...” mbak Surti pun duduk di tepi bak mandi di sampingku. “Di....mbak mau minta tolong sama Adi ...mau kan ?”
“Minta tolong apaan mbak?” aku masih bingung dari tadi mbak Surti bicara mau minta tolong terus.
“Gini lho Di....mbak minta tolong sama Adi jangan ngomong soal mbak sama si Engkoh dengan siapa-siapa ya...apalagi sama kang Tarman... ”
“Memangnya kenapa mbak?” Aku yang masih kecil tentu tidak tahu dampak yang akan terjadi apabila kasus ini tersebar luas di kampungku.
“Adi sayang sama Engkoh kan? Nah kalau orang-orang pada tahu tentang kejadian ini nanti kasihan si Engkoh....bisa-bisa dia dipukuli orang-orang” kata mbak Surti menjelaskan.
“I...iya mbak...“
“Nah....begitu baru anak yang baik namanya“ mbak Surti kelihatan senang ketika aku mengiyakan kemauannya. Tangannya tidak lupa memencet tititku yang sudah kencang dari tadi karena melihat tubuh telanjangnya.
“Lho....apa ini....kok keras sekali“ tanya mbak Surti menggodaku saat ia mengetahui kalau tititku sudah mengeras.
“Eh...anu...anu ..eh“ aku tidak mampu menjawab karena malu ketika mbak Surti mengetahui aku terangsang melihat ketelanjangannya.
“Kamu kecil kecil sudah tahu perempuan rupanya ya...” mbak Surti terus menggodaku sambil tangannya tetap memencet titiku yang sudah kencang sekali.
“Hayo sini mbak mandiin sekalian. Kamu belum mandi kan?”
“Be...belum mbak“ jawabku jengah.
“Ayo lepas pakaianmu biar mbak mandiin sekalian“ Mbak Surti kemudian menarik kausku dan celana kolorku.
Aku menjadi malu sekali karena baru kali ini aku telanjang bulat di depan perempuan dewasa. Namun itu tidak berlangsung lama, karena tiba-tiba mbak Surti menyiram tubuhku dengan air yang dingin. Pikiranku yang ngeres mulai sedikit buyar karena tersiram air yang segar sekali.
Hatiku menjadi dag-dig dug tak menentu ketika tangan mbak Surti yang cukup halus mulai menyabuni tubuhku. Aku memejamkan mata karena malu, tetapi dengan sembunyi-sembunyi aku melirik tubuhnya yang telanjang bulat di sampingku. “Ohhh...indah sekali tubuh wanita dewasa“ bisikku dalam hati. Aku hanya mampu menelan ludah melihat pemandangan yang begitu mengasyikkan dari jarak yang sangat dekat.
Tubuhku terasa nyaman sekali saat tangan mbak Surti mulai menyabuni punggungku. Aku merasakan betapa tangan mbak Surti bergerak lincah menyabuni seluruh punggungku. Aku pun mandah saja dan kunikmati elusan tangan Mbak Surti yang menyabun seluruh tubuhku. Digosoknya punggungku dengan sabun terus ke bawah hingga pantatku pun tak lupa digosok-gosoknya. Tangannya bergerak dari leherku lalu turun ke bawah. Aku menjadi tercekat saat tangan mbak Surti mulai bergerak di bagian pantatku yang penuh. Tangannya menyabuni bongkahan pantatku sambil sesekali meremasnya.
Napasku mulai memburu karena terangsang saat pantatku diremas-remas mbak Surti dan yang lebih membuatku terangsang adalah adanya sentuhan-sentuhan lembut di punggungku karena payudara mbak Surti berkali-kali menyentuh kulit punggungku.
“Hayo.. sekarang depannya..” tiba-tiba Mbak Surti menyuruhku untuk menghadapinya.
Tangannya mengusap leherku terus ke bawah dan beberapa saat memainkan jarinya di kedua tetekku bergantian. Aku menahan napas ketika tangannya terus merayap ke bawah dan mulai menyabuni selangkanganku. Diremasnya batang kemaluanku dengan lembut. Tititku yang sudah sedari tadi mengeras menjadi semakin kencang dan mau meledak rasanya.
“Lho.. kok terus kencang?” gurau Mbak Surti demi melihat batang kemaluanku berdiri tegak bak petarung yang siap laga. Aku jadi jengah dan sedikit malu.
“Iya soalnya dia tahu ada lawan mendekat” balasku untuk menghilangkan kekakuan.
“Aku yang sudah sangat terangsang dengan elusan dan remasan tangannya di selangkanganku langsung saja memeluknya dan tanpa ba Bi Bu lagi kusergap payudaranya yang menggantung indah di depanku dengan kedua tanganku.
Tanganku dengan beraninya berkeliaran meremas kedua payudara Mbak Surti yang licin karena sisa-sisa sabun yang masih menempel.
“Dikk.. ohh” Mbak Surti Cuma bisa melenguh dan menggelinjang.
Tangannya semakin liar mengurut dan meremas batang kemaluanku. Aku sendiri tidak perduli kalau tubuhku masih penuh dengan busa sabun.
Napasku kian memburu karena perlakuan mbak Surti yang semakin liar mengurut tititku.
“Mbak...ahhh...geli...mbakkk....” aku mendesis desis karena ada semacam rasa aneh yang baru kali ini kurasakan. Tititku serasa menggembung dan perut bagian bawahku semakin mengejang. “Mbakk...Adi...mau pipisss....!”
Mataku membeliak menahan sesuatu yang hendak meledak di bagian bawah tubuhku. Lalu akhirnya crrrt....crrttt....creettt...”Ohhh...mbaakkk....Adi pipissss...”
Aku merasa melepaskan semacam cairan dari tititku saat mbak Surti mengocok benda itu dengan liar. Tubuhku berkelojotan dan kedua tanganku langsung memeluk tubuh telanjangnya. Napasku mulai melemah dan tubuhku terasa lemas sekali setelah aku ‘pipis’ di tangan mbak Surti.
“Gimana Di? Enak enggak?”
“Ahh...Adi jadi malu mbak...tangan mbak jadi kena pipisnya Adi”
“Enggak apa-apa Di...itu namanya kamu sudah keluar. Hayo sekarang gantian Adi yang mandiin mbak” Mbak Surti memberi penjelasan singkat tentang apa yang barusan ku alami. Ia sekarang memintaku memandikannya.
Kuraih sabun yang disodorkannya dan mulai menggosok punggung mbak Surti yang halus. Kugosok bagian punggungnya dan tanganku yang nakal bergeser terus ke bawah. Begitu tanganku menyentuh bagian pantatnya yang padat tanganku mulai meremas dengan gemas. Kuelus dan kugosok ke dua belah bongkahan pantat Mbak Surti.
Mbak Surti rupanya sangat menikmati remasan tanganku di bongkahan pantatnya. Hal itu terbukti dari posisi tubuhnya yang sengaja agak nungging dengan kedua tangan berpegangan bak mandi di depannya. Aku menjadi semakin leluasa bermain-main dengan pantatnya yang indah.
Setelah puas bermain-main dengan pantatnya, tanganku mulai bergerak ke bagian depan tubuhnya. Sasaran utamaku adalah bukit payudara mbak Surti yang menggantung indah karena ia sedikit membungkuk. Namun saat itu posisiku masih dibelakang Mbak Surti, jadi tanganku menggosok bagian depannya sambil memeluknya dari belakang. Saking ketatnya pelukanku, tubuh bagian bawah kami saling menempel ketat.
Diposkan oleh loversdee di 00:11 Cucu Nek Julia Label: Daun Muda 0 komentar
Mau kan menolong apa yang aku mintakan?
Begitu Nek Julia mengatakan kepadaku. Kami duduk di dekat pembibitan rotan yang ada di pinggiran desa dekat sebuah sungai yang mengalirkan air jernih dan bening. AKu baru sja mengambil air itu dan memasaknya sampai mendidih dan membuat kopi.
"Tapi nek?"
"Jangan takut. AKu sudah mengatakan kepda cucuku. Dia butuh dan tolonglah dia," kata Nek Julia tegas. Bukan sebuah permohonan, tapi seperti sebuah perintah. AKu merenung.
Nek Julia berdiri.
"Sebentar lagi aku bawa di kemari dan aku akan menjaga menjaga kamu berdua," katanya. Lalu dia pergi meninggalkan aku.
Magda. Demikian nama Cucu Nek Julia. Seorang janda tanpa anak. Dia menikah dua tahun lalu. Ketika di menikah usianya 12 tahun. Biasa bagi masyarakat pedalaman menikah dalam usia semuda itu. Kini usianya hampir 15 tahun, belum punya anak. Magda selalu gelisah. Menurut Nek Julia dia membutuhkan kasih sayang, terutama seks.
Nek Julia, ingin membahagiakan cucunya itu. Untuk itu, dia meminjamkan aku untuk Magda, agar aku dapat menyetubuhinya, karean Magda membutuhkannya. Kata Nek JUlia tidak perlu takut hamil. Nanti Nek Julia akan mebuat obat, agar tak hamil.
Aku mengenal Magda seorang yang rajin. Dia baru 10 hari kembali di desa itu, datang dari desa Kayan. Suaminya mati diterkam Beruang hutan yang besar, ketika suami Magda tertidur kelelahan di tengah hutan.
Di balai itu Pembibitan itu, aku sendirian. Dua staf bawahanku sedang pergi ke kota membeli kebutuhan kami bertiga selama satu mingu naik perahu.
Nek Julia dan Magda datang. Aku melihat Magda malu-malu berjalan. Rambutnya masih basah. Baru mandi bersih dan aroma sabun masih tersisa di tubuhnya. AKu tersenyum kepad Magda. Magda membalas senyumku malu-malu. Wajahnya hanya tertunduk menatapi tanah.
"Sudah bawa ke dalam," perintah Nek Julia. Aku membimbing Magda ke dalam ruang balai. Di dalam ruang balai, di kamar kerjaku, aku membentangkan tikar. AKu memeluk Magda dan menciumi bibirnya. Ternyata Magda tidak terbiasa diciumi bibirnya, Aku mengajarinya. bagaimana berciuman. Aku membuka pakaiannya dan melihat teteknya yang putih, masih kecil. Tetek itu belum diispa oleh bayi. Mungkin oleh suaminya sendiri, bisik hatiku.
Kulepas satu-persatu pakaiannya, hingga Magda telanjang bulat dan malu-malu. Aku meelepaskan pakaianku. AKu melihat bulu-bulu yang tumbuh di sekitar memeknya, masih belum lebat. Usianya baru 14 tahun lebih.
Begitu dia melihat kemaluanku, Magda langsung merabanya dan menciumi kemaluanku. Dia pegang-pegang kemaluanku. Ketika kuminta di amenghisap, Magda menggeleng. Dia belum biasa pikirku. Nanti aku akan melaporkannya kepada neneknya, agar neneknya mengajarinya.
Kutelentangkan tubuh Magda di lantai. Aku menciuminya. Menjilati teteknya dan menjilati memeknya. Magda langsung emminta agar aku memasukkan kemaluanku ke memeknya. Magda ternyata tak biasa melakukan pemanasan. Dia mungkin diperlakukan suaminya, langsung menyetubuhinya, tanpa raba-raba dan cium-ciuman lebigh dulu. Sangat konvensional sekali.
Untuk memenuhi keinginanya, aku langsung mengangkangkan kedua pahanya. Kuarahkan kemaluanku yang sudah menegang. Kuteka perlahan memasuki kemaluannya. Aku tak yakin, Magda akan mampu menerima kemaluanku ang begini besar, sementara dia masih kecil walau sudah menikah. Nek Julia yang membesafrkan kemaluanku dengan ramuan dan manteranya. (Baca ceritaku berjudul Nek Julia).
Walau memeknya sudah basah, tarasa sulit bagiku memasukkan kemaluanku ke dalam memeknya itu. Perlahan aku menekannya dan terus menekannya. Magda sedikit mendesah.
"Sakit," katanya.
"Sabar...nanti juga enak," kataku dan terus menusukkan kemaluanku.
Aku menakan terus kemaluanku. Sudah setngah yang masuk dan Magda mendesah kuat. Tiba-tiba terdengar suara Nek Julia dari luar.
"Tahan sebentar..." katanya. Rupanya desahan kuat Magda terdengar sampai ke luar dinding balai. Aku terus menusuknya sampai semua kemaluanku masuk. Kemaluanku kandas ke dalam rahimnya, karea terlalu panjang. Kutahan sebentar, sampai Magda kembali normal nafasnya. Ada dua menit lebih aku menahannya.
"Masih sakit?" tanyaku. Magda tak menjawab. Dia memejamkan matanya dan mengigit bibirnya yang sebelah bawah. Aku menarik pelan-pelan kemaluanku . pelahan sekali. Lalu perlahan pula aku menusuknya. Begitu seterusnya.
Aku merasa Magda sudah mulai membalas tusuk-tarikku di memeknya. Dia sudah mulai mendesah-desah kenikmatan.
"Kita berhentai saja?" tanyaku nakal..
"Tidak. Teruskan," desahnya, Aku tersenyu puas. Berarti dia sudah tak merasakan sakit lagi. Aku mulai memompanya, emnusuk dan menarik kemaluanku di dalam memeknya yang sempit itu. Kalau begini, aku pasti suka, batinku. Tapi dari memek Magda tidak ada remasan, seperti memek Nek Julia. Hal ini harus aku catat dan akan ceritakan padanya, agar dia mengajari cucunya yang membutuhkan kenikmatan itu.
Magda mulai memelukku erat. Dia mengigit leherku dan menjepitkan kedua kakinya di punggungku. Aku terus memompanya. Kukocok terus kemaluanku dengan lebih cepat. Semakin cepat aku mengocok kemaluanku, semakin pula magda memelukku dan mengigit leherku dan pundakku.
Aku membalas tubuhnya yang mungil kecil itu. Akau merasakan lelehan lendir memenuhi memeknya dan kemaluanku semakin licin.
"Ahhh....ahhh....aahhh..." katanya mendesah-desah. Pelukannya tidak sekuat tadi lagi. Aku mempercepat kocokanku sampai akhirnya aku juga menghamburkan spermaku beberapa kali.
"Udah dulu untuk kali ini," kata Nek Julia dari luar. Rupanya Nek JUlia tahu, kalau kami sudah sama-sama orgasme. Luar biasa pengetahua supranaturalnya, batinku. Itu pertanda aku tak bisa mainh-main pada Nek Julia.
Kami mengemasi pakaian kami dan Magda keluar dari kamar kerjaku dengan senyum da tertunduk melangkah ke luar. Berdua Magda dan Nek Julia meningalkan balai benih itu.
"Jangan segan-segan, kapan saja Magda menginginkannya," kata Nek Julia seperti memberi perintah lagi. AKu menganggukkan kepalaku.
"Tapi aku lebih suka nenek," kataku sembari menjelaskan, kalau julia belum bisa mengisap kemaluanku dan memeknya belum bisa meremas-remas kemaluanku seperti memek Nek Julia. Nek Julia tersenyum.
"Aku akan mengajarinya," katanya. Lalau Nek Julia membuat Jadwal. Setiap senin dan Kami, adalah bagian Magda, selebihnya bagian Nek Julia. Gila! Mereka yang menentukan kemana kemaluanku harus kuberikan.
Dua tahun kemudian aku menikahi cucu nek Julia bernama Maria yang berusia 18 tahun baru taman SMU. Aku sudah pindah ke kabupaten Sanggau dan bekerja di sana sebagai kepala bagian penyuluhan.
Kalau pesan Nek Julia datang dan meminta aku datang ke desa, pasti dia membutuhkan kemaluanku. Aku berpura-pura membawa tembakau dan garam serta ikan asin semampuku dan biasanya mereka sangat bahagia atas oleh-olehku itu.
Diposkan oleh loversdee di 00:09 pesta daun muda Label: Daun Muda, Pesta Seks 0 komentar
Malam Minggu tanggal 21 Agustus 2005 kemarin ibuku pergi kerumah temannya yang ada diyogyakarta tapi aku nggak mengerti apa urusan mereka. Yang penting aku ditinggalin
duit dan terutama bisa berduaan dengan pacarku yang bernama Ayu. Saat itulah kejadian yang benar benar nggak akan aku lupakan ini terjadi.
--------------------------------------------------------------------------------
Saat ibuku berangkat ke yogya sekitar jam 16.30 aku segera mengambil sepeda federalku dan pergi kerumah Fitri sahabat pacarku yang jarak rumahnya sekitar satu kiloan. Saat sampai dirumah Fitri aku langsung menyuruh Fitri menjemput Ayu sementara aku menunggu dirumahnya Fitri.
Saat menunggu aku bermain dengan adik Fitri yang masih kelas 5 SD. Adik Fitri bernama Mala. Dia kelas 5 SD tapi sudah seperti anak kelas 3 SMP, bongsor dan sexy. Susunyapun sudah seperti anak remaja, ukurannya 32 A tapi fikiranya masih anak kecil. Tingginyapun sama hampir sama seperti kakaknya malahan tinggi Mala. Saat itu orang tua Fitri pergi keMatahari Klaten dan mereka berdua ditinggal pergi. Aku dan Mala bermain diruang tamu yang agak tertutup dari luar sambil nonton tv. Aku duduk disebelah Mala yang juga duduk disebelahku. Saat itu Mala memakai daster longgar dengan rok mini sepaha sehingga saat dia duduk seperti saat ini akan tersingkap. Paha mulusnya kelihatan hingga celana dalamnya yang berwarna putih kelihatan. Karena pemandangan itu kontolku langsung tegang mendesak celana jinsku.
"Mala main pengantinan yuk" ajakku berusaha untuk mencari cara agar dapat meraba tempik Mala atau susunya.
"Mas In main apa sih?" kata Mala nggak mengerti.
"Sini, saat ini pengantin cowoknya sedang main sayang sayangan dengan pengantin ceweknya" kataku sambil berusaha menariknya kepangkuanku menghadapku, diapun diam menurut. Saat sudah dipangkuanku rok mininya aku singkapkan agar kontolku pas ditempik Mala.
"Lalu cowoknya mencium susu ceweknya seperti ini" kataku sambil menurunkan tali dasternya yang longgar, mala diam saja. Aku melorotkanya sampai melewati tangannya lalu melepaskan daster atasnya. Ternyata Mala tidak memakai kaos dalam sehingga langsung telajang dada ketika dasternya aku pelorotkan.
Bentuk susu kecil Mala sungguh luar biasa indahnya. Kecil mungil masih sebesar jambu biji dengan puting coklat mudanya mencuat sebesar biji kacang tanah. Sekitarnya coklat muda melingkar mengelilingi putting yang mencuat. Aku sungguh terpesona
Aku lalu menunduk dan menjilat puting imut Mala dan kemudian mulai melumat lumatnya gemas.
"Mhh mas In geli, susu Mala kok diisep sih" katanya polos banget.
"Kan yang cowoknya sayang sama ceweknya" kataku lalu melanjutkan melumati susu Mala kanan kiri bergantian. Lama kelamaan Mala mulai menyukainya karena kepalaku dipeluknya erat erat.
Tanpa dia sadari tanganku mulai meraba tempiknya yang masih terlapis celana dalam putih. Aku mulai meraba dari atas lalu mulai kebawah. Disaat sampai di depan lubangnya yang kecil dan juga pas didepan kontolku, aku membuka celanaku dan menarik keluar kontolku dari celana dalamku dan membiarkannya mengenai tempiknya. Aku lalu menyelipkan kontolku kedalam celana dalam Mala lalu menggesek gesekkannya pelan pelan. Mala nggak sadar karena keenakan susunya aku lumat lumat.
"Mhhh mas In apa nih yang ngganjel" katanya lalu tangannya memegang kontolku yang masuk kedalam celana dalamnya menggesekkan dengan tempik Mala.
"Nggak apa apa Mala, saat ini cowoknya mau buat adik sama ceweknya" kataku sambil terus menggesek gesekkan kontolku ditempik Mala. Tangan Mala aku naikkan lagi dan aku kembali melumat susu Mala dan juga mempetting Mala hingga kurasakan lama lama tempik Mala basah juga. Mungkin karena keringat atau cairan apa aku nggak tau.
Kudengar diluar ada becak yang datang didepan rumah Fitri. Kudengar juga suara ibunya Fitri sedang membayar ongkos becak. Aku lalu buru buru menurunkan Mala dan memasukkan kontolku kedalam celana dalamku lalu menutup resletingnya.
"Mala naikkan dastermu nanti dimarahi mama lho tuh mama dateng" kataku lalu menarik tali daster Mala keatas.
"Iya mas, mama dah dateng" kata Mala polos lalu keluar menghampiri mamanya.
"Ahh syukurnya" kataku dalam hati karena hampir saja ketahuan. Tenang deh ntar kamu juga dapet bagian juga kata hatiku sambil membelai kontolku yang masih ngaceng.
"Eh Indra lagi nunggu Fitri yah, mana Fitri?" kata mamanya Fitri ramah karena aku sudah sering main kesana
"Lagi jemput Ayu bu lek" kataku.
"ooh ya sudah" lalu Iapun masuk kekamarnya.
"Mas lain kali main lagi yah kayak tadi" kata Mala.
"Iya sayang tapi jangan bilang siapa siapa yah" kataku lalu meremas susunya yang kelihatan mengintip menggoda.
"Ahhh mas In sakit tau" kata Mala merengut sambil menutupi susunya.
"Jangan bilang bilang yah" kataku lalu Mala mengangguk dan menyusul mamanya kekamar. Aku kembali menunggu Fitri.
Tak lama kemudian Fitri datang sambil membonceng Ayuku yang kusayang.
"Eh say kamu sudah izin kalau mau nginap?" tanyaku setelah Ayu datang dan duduk disampingku.
"Sudah sayang, aku izin kalau akan nginap dirumah Fitri" katanya.
"Ya sudah deh beres kalau gitu" kataku
"Eh sekarang kita kerumahnya Fandi lalu keinternet bareng" kataku.
"Ya sudah kalau gitu aku ambil sepedaku dulu dan pamit kemama" kata Fitri masuk kedalam dan tak lama keluar membawa sepedanya disusul ibunya.
"Bu lek kami main dulu yah" kataku berpamitan kepada mama Fitri lalu kami bertiga langsung pergi bareng kerumah Fandi pacar Fitri.
O iya aku belum memperkenalkan diriku, Ayu dan juga teman temanku. Namaku Krishna. Aku bersekolah sebuah madrasah di Klaten kelas 1. Kata teman temanku aku orangnya mirip bintang film Bollywood tapi yang mana aku sendiri nggak merasa begitu. Tinggiku sekitar 173-175cm. Aku tinggi karena aku sering latihan Tae Kwon Do. Penampilanku juga gaul dan funky jadi nggak kampungan.
Ayu siswi kelas tiga di SMP Negri 4 Klaten. Ayu orangnya tinggi semampai(sekitar 160cm), berambut panjang dan juga berkulit kuning langsat bodynya pun sangat sintal jadi kalau dinilai dia dapat 9, nggak 10 karena aku belum pernah bersetubuh dengannyaJ. Dia kalau diamati persis sekali dengan Nilam Koesworo penyanyi dangdut ibukota, dandanan Ayu juga gaul dan sexy menambah nilai lebih baginya saja. Ayu juga banyak yang mengejar terutama teman sesekolahnya tapi dia lebih memilihku. Ayu juga montok, BH nya berukuran 32b dan pantatnya membulat indah.
Kalau Fitri nggak kalah cantik dari Ayu tapi Fitri agak pendek dan juga hidungnya nggak semancung Ayu. Dia mirip Lyra Virna model dan juga presenter Tv itu. Dia juga sexy tapi sayang susunya masih imut maklumlah masih kelas dua SMP. Sekolahnya di SMP Negri 3 Klaten jadi nggak sama dengan Ayu. Kalau Fandi anak kelas satu diSMU Negri 3 Klaten orangnya tampan dan berkulit putih. Dia mirip sekali dengan kiannya Westlife tentu juga banyak yang menginginkan Fandi menjadi cowoknya.
Setelah sampai dirumah Fandi kami langsung pergi keluar jalan jalan berempat. Aku membonceng Ayu dan Fandi membonceng Fitri dengan sepeda federal kami masing masing. Suasana malam itu benar benar romantis banget. Kami berempat langsung menuju warnet LUV yang dekat dengan jarak rumah Fandi. Kami berempat memang memiliki hobby yang sama yaitu catting diinternet atau membuka situs BF. Setelah puas kami berempat keluar dari warnet dan menuju kerumahku.
Kami berempat menuju kerumahku dengan sepeda. Setelah sampai Fandi dan Fitri menuju kamarku. Aku cuma tersenyum geli.Pasti deh mereka mau peting lagi kataku dalam hati. Aku lalu menutup pintu rumahku dan memadamkan lampu ruang depan agar telihat seperti kosong.
Aku dan Ayu lalu duduk dilantai ruang makan beralaskan tikar sambil nonton tv. Ayu duduk didepanku sambil rebahan didadaku.
Lagi asyiknya memeluk Ayu aku mendengar teriakan kecil Fitri. Aku lalu melihat apa yang terjadi didalam kamarku.Aku langsung menyibakkan tirai kamarku yang menutupi kamar tidurku. Aku cuman bisa terdiam saat menyaksikan Fitri ditindih Fandi dengan telanjang bulat. Fitri dibawah seperti merasakan kesakitan namun juga kenikmatan. Ternyata tadi Fandi menusuk tempik Fitri dengan kontolnya. Kulihat cairan putih kental bercampur merah darah diselakangan Fitri. Ternyata Fitri masih perawan. Aku lalu keluar kamar nggak mau mengganggu kenikmatan mereka. Aku lalu kembali keruang makan dan kembali memeluk Ayuku.
"Ada apaan sih mas In?" tanya Ayu penasaran
"Nggak mereka lagi kawin"kataku. Saat itu terdengar rintihan rintihan antara kesakitan dan kenikmatan lirih.
"Sshhh.. aahkkhh.. aahkkh.. uuhh" desahan itu terdengar menggairahkan.
"Dengar nggak kamu yang?" tanyaku
"Iya mas, asyik yah kayaknya. Dah kebelet kali" kata Ayu
"Cobain yuk, kayaknya enak deh" kataku
"Iya tapi jangan disini. Dikamar aja yah" kata Ayu
"Iya kita kekamar sebelah" kataku lalu bangkit berdiri sambil menuju kamar sebelah diikuti Ayu.Sesampai dikamar aku lalu menyibakkan rok Ayu lalu melorotkan celana
panjangku dan celana dalamku sekalian hingga lepas. Kontolku tegak mengacung acung keras karena tidak ada penghalang. Saat rok Ayu tersibak langsung terlihat tempiknya yang mungil tetapi rimbun dengan rambut halus karena tadi celana dalamnya sudah aku lepas dan kukantongi. Aku lalu melepas rok mini Ayu dengan menarik resleting belakangnya. Lepaslah sudah penghalang kelamin kami tinggal atasan kami. Kami lalu saling melumat dan memainkan lidah kami seperti kesetanan karena kami sudah terangsang. Kontolku aku gesek gesekkan diperut Ayu yang mulus. Ahhh nikmatnya helemku tergesek kulit mulus. Tanganku lalu melepas kaos singlet Ayu dengan mengangkatnya keatas melewati kepala kami. Sekarang Ayu tinggal memakai BH birunya. Aku lalu melepaskan baju atasanku sampai aku bugil. Tanganku meraih kepunggung Ayu dan meraih kaitan BH Ayu lalu melepasnya dan membuang BH Ayu kelantai kamar. Kami lalu naik keranjang berdua. Aku langsung menindih Ayu dan melumat puting kanan Ayu.
"Ugh.. masshh" rintihan Ayu sangat indah didengar. Kulumat puting Ayu kanan kiri bergantian sementara kontolku aku gesekkan nail turun diselakangan dan tempik Ayu lalu aku menurunkan ciumanku keleher putihnya Ayu kemudian membuat cipokan yang memerahkan leher itu dibeberapa tempat. Setelah puas membuat kenangan untuk Ayu dilehernya sebagai tanda bahwa malam ini kami lagi gituan lalu aku menjilat dada atas Ayu hingga jilatanku sampai pada putingnya yang merah kecoklatan. Aku menjilatinya sebentar lalu aku melumatinya bergantian kanan kiri kanan kiri sambil aku remas remasnya. Bila aku melumat yang kiri tanganku meremas yang kanan tapi bila aku melumat yang kanan maka aku meremas yang kiri sehingga susu Ayu semakin keras dan mumbul.
Setelah puas aku nyusu aku lalu menjilat perut Ayu sebentar sampai jilatanku mengenai bulu tempiknya.Terasa geli saat bulunya mengenai hidungku. Aku lalu menjilati lipatan membelah merah ditempik Ayu.
"Mmhhh.. sshh.. aaahhh.. maasshh geli" rintihan Ayu menggemaskan. Saat aku menjilati sambil terkadang menyedot nyedotnya. Basah sekali ditempiknya. Aku lalu menyelusupkan lidahku ditempik sempit Ayu lalu menjilatinya dengan cara mengeluar masukannya.
"Aahhh.. maasshh geeliii" rintihanya saat kujilati. Setelah aku puas menjilati tempik Ayu lalu aku berlutut didepanya.
"Yang emutin dong iniku" kataku sambil memegangi kontolku.
"Emoh ah geli aku" katanya sambil begidik geli.
"Nggak apa apa sayang, ayo dong" aku sedikit memaksa sambil mendorong pinggangku maju dan mendekatkan kepala Ayu keselakanganku. Ayu lalu mulai menjilati helm kontolku. Geli bercampur enak mulai kurasakan. Lama lama Ayu mulai memasukkan kontolku kedalam mulutnya. Mulanya kena giginya. Sakit tapi enak menggelikan.
"Ahh yang jangan kenain gigi" kataku sambil memegang kepala Ayu. Ayu terus saja melumat lumat kontolku sambil sesekali melirik kearahku yang merem melek keenakan.
"Enak yah say" katanya sambil tertawa kecil.
"He eh terusin dong" aku meminta kembali lalu Ayu ngemut kontolku lagi. Kali ini aku memaju mundurkan pinggangku seperti menyetubuhi mulut Ayuku. Sensasinya antara enak dan sakit karena kena giginya tapi malah membuatku merasa nikmat. Setelah puas dikemutin Ayu lalu aku melepaskan kontolku dari mulut Ayu.
"Yang dimulai aja yuk, aku sudah nggak tahan nih yang" kataku lalu mencium bibir merahnya. Dia membalas kecupanku lalu menjawab.
"Iya, Ayu juga kok sayang. Aku sudah penasaran tapi pelan pelan yah yang" katanya manja.
"Iya deh sayang" jawabku lalu aku memposisikan diri diatas tubuhnya lalu mengepaskan kontolku dilubang tempik Ayu. Setelah pas dilubangnya lalu aku coba mendorong pelan pelan.
"Uhkhh…" ternyata susah juga maklum kontolku memang gede(18cm dengan diameter 5 cm). Setelah tiga kali mencoba dorong akhirnya kepala kontolku masuk juga. Walau baru kepala kontolku Ayu kelihatan meringis menahan sakit sepertinya. Aku lalu mencoba mendorong pelan sekali takut menyakiti Ayu.
"Sleeph…" pelan pelan kontolku masuk tapi setelah 1/3 nya kontolku terhalang selaput tipis sekali seperti mencegah kontolku masuk lagi.
"Yang apaan nih kok nggak bisa masuk lagi?" tanyaku penasaran.
"Nggak tau lah mas" jawab Ayu sambil menggigit bibir menahan perih lalu aku menghentakan pinggangku keras keras kedalam tempik Ayu.
"Aaahhhkkkhhhh…" teriaknya kesakitan saat semua kontolku masuk kedalam tempiknya. Saat kontolku masuk semua seperti ada sesuatu yang robek tadi.
"Aduh mas tahan sebentar" kata Ayu sambil memegangi pinggangku erat.
"Tahan yah sayang, kata orang bila pertama kali akan sakit gini" kataku tetap menindihnya. Rasanya sempit, enak, peret dan juga seperti diremas remas pelan pelan oleh dinding hangat dan lunak. Pokoknya enaaakk sekali. Setelah Ayu agak enakan nggak merintih lagi aku mulai mencoba menggoyangkan pinggangku naik turun walau masih pelan sekali karena peretnya tempik Ayu.
"Sleeephh.. bleess.. slleep.. blleess.. sleep" pelan pelan kontolku keluar masuk pelan pelan sedangkan Ayu menggigit bibir bawahnya menahan perih.
"Mmhhh maasshhh sakiithh" katanya pelan sekali sambil merintih rintih.
"Iyahh.. sayanghhh.. tahan yah nanti juga ilang" kataku diselingi desahan nikmat dan linu dikontolku.Rasanya seperti diremes keras keras. Setelah agak lama menaik turunkan kontolku, tempik Ayu sudah agak lancar. Ayupun sudah nggak merintih kesakitan lagi bahkan rintihan sakitnya berubah menjadi desahan keenakan.
"Maasshh.. aahhh.. oohh.. sshhh.. aahhhh.. iaahhh" desahannya sambil
penggangnya dinaikkan saat kontolku keluar tinggal helemnya saja lalu kaki indahnya menjepit pinggangku erat erat.
"Aaahhh… sshh… aaahh… sshhh… aaahkhhh mass In enaakkhh sekarang cepetin dong kocokanya Ayu geli nih.. aahhh.. aaahhh.. aaa" katanya diantara desah sungguh menggoda.
"Iyah sayang akuu jugaaa.. aaahhh.. oohh.. mmhhh" desahanku juga geli geli nikmat dikontolku. Tiba tiba…
"Masshhh In.. Ayyuu aahkk.. ohhhkkhh" desahanya
"Ayu knapa sayanghh…"jawabku.
"Aaahh… oohhh Ayu mau pipis… iaahhhh" lalu sseerrrr.. serrr… serrr. Ada cairan hangat dan kental mengenai helemku. Oh rupanya Ayu keluar.
"Aahhkhh… oohhh tahan masshh bentaaarrr… aaaaaa…" teriaknya saat aku tetap menaik turunkan pinggangku saat Ayu keluar. Rupanya geli banget. Lalu aku berhenti sejenak menunggu Ayu yang kepayahan karena pejuhnya keluar tadi tanpa mencabutnya.
"Enak nggak sayang" tanyaku sambil membelai belai rambut panjangnya.
"Ehmm nggak tau lah" jawabnya malu malu. Kaki Ayu tetap menjepit pinggangku malah semakin erat. Setelah agak lama kami istirahat sambil saling berciuman memainkan lidah,aku mulai menggoyangkan pinggangku naik turun lagi. Kembali Ayu mendesah desah keenakan.
"Oohh… aahhh… maass In teruusshhh iyaahhh gitu maasshhh jangan berenti" desahannya keenakan sementara itu aku mendengar ada dua suara orang seperti habis berlari jauh lalu aku menoleh kesamping kanan. Disamping kananku ada dua orang yang sedang mengawasi kegiatan kami. Ternyata Fandi dan Fitri berdiri berdampingan sambil melihat kami. Fitri menyandarkan kepalanya didada Fandi sedangkan tangan Fandi merangkul bahu Fitri.
"Napa brenti sih mas" kata Ayu nggak sabaran.
"Itu ada Fandi dan Fitri" kataku
"Eh kalian dah enakan belum" tanya Ayu kepada mereka tanpa malu malu lagi disaat sedang aku setubuhi.
"Iyah enak kok" jawab Fandi
"He-eh" sahut Fitri
"Ya sudah tunggu kami yah" sambung Ayu lagi
"Yuk mas lanjuti Ayu belum puas nih" Ajaknya kepadaku lalu aku kembali menaik turunkan pinggangku.
"Aahhh… oohhh… eennaaakkhhh… maasshhh In terusin kenthu Ayu sampai puas" desahan Ayu dibesar besarkan karena ada Fandi dan Fitri. Aku tidak peduli karena aku merasa ada yang mau keluar dikontolku.
"Yaanghhh aku mau keluar nih" kataku lalu aku menggenjot tempik Ayu semakin keras.
"Iya… sama sama masshh… aaahhhh…" jawabnya disertai desahan karena Ayu juga mau sampai.
Slepph… sleephh… sleepp, kontolku semakin cepat keluar masuk ditempik Ayu karena sama sama merasa nggak mau berenti.
Sreett… sreett… ssrreeeettt… pejuhku keluar didalam tempik Ayu sebanyak empat kali. Tak lama kemudian disusul Ayu yang memeluk tubuhku erat erat disusul helemku seperti disiram cairan lengket dan hangat. Setelah agak mereda orgasme kami aku langsung ambruk disamping Ayu sambil terengah engah. Sedang Ayu terbaring lemas sambil tersenyum puas.
"Enak yah tadi mainnya?" tanya Fitri sambil duduk disamping Ayu.
"He-eh… nikmat banget sampai kepayahan" kata Ayu.
Kami berempat lalu keluar dari kamar dan berbaring diruang makan sambil telanjang bulat.Kami sengaja bertelanjang karena kami merasa sudah nggak ada jarak lagi diantara kami berempat.
"Kamu bikin aku kewalahan juga yah dik" kata Ayu sambil membelai belai kontolku.
"Iya nih bikin orang dewasa nggak nahan aja" sahut Fitri sambil meremas punya Fandi dengan gemes.
Aku hanya meringis saja kegelian sambil memeluk kepala Ayu sedangkan Fandi tertawa pelan.Setelah kejadian itu kami sering melakukannya dikamarku,kamar Fandi atau juga bila hanya kami berdua sering melakukan dikamarku karena rumahku kalau malam sepi. Setelah empat bulan Fitri hamil karena Fandi sering mengeluarkannya didalam dan aku sering pakai kondom. Sedangkan Mala lebih sering aku kerjain sampai Mala keluar atau aku suruh ngemut kontolku bila rumah Ayu sepi atau bila Mala sedang sendirian dirumah.
Diposkan oleh khey di 00:03
Posting Lebih Baru Posting Lama Halaman Muka
Langgan: Entri (Atom)
Peringatan ADMINSitus ini adalah situs yang berisikan materi-materi berbau pornografi atau menceritakan adegan seksual tanpa sensor, hanya kami tujukan bagi kalangan dewasa berusia 17 tahun keatas dan telah menikah.
Jika anda masih berada di luar cakupan tersebut atau tidak ingin membaca dan melihat materi-materi pornografi dan seksual, maka anda diharuskan untuk segera meninggalkan situs ini sebelum melangkah terlalu jauh.
Yahoo Chat
Cerita X Seru's Fan BoxCerita X Seru on Facebook
Our FacebookDee Karvov
Buat Lencana Anda
Cerita X Seru
Promosikan Halaman Anda Juga
Chat X Seru SMS Gratis
Server Status
You have 100 from 2867 Free SMS left
We use 7 server for faster SMS delivery
Send Free SMS 4 All
Phone:
Message: This is your Free SMS message, you may include your name or number here
SMS Char Left:
Click at the same number to send SMS
CLICK TO READ SMS REPLY
How To Send SMS ?
Cerita DewasaDaun Muda (41) Guru Murid (1) Lain-lain (17) Pemerkosaan (22) Pesta Seks (34) Sedarah (68) Sesama Jenis (13) Setengah Baya (42) Tukar pasangan (7) Umum (55) Artikel UnikCurhat (3) Humor (25) Kisah Inspirasi (17) Tips dan Triks (8) DownloadEbook (2) Gallery Photo (11) Video (20) Pengikut
Cerita X Seru | WPTheme by EZwpthemes
BloggerTheme By BloggerThemes.net
This template is brought to you by : allblogtools.com | Blogger Templates